You are on page 1of 9

TUGAS BANK & PASAR MODAL !!!

KELOMPOK 2

ARTI, PENGERTIAN, DEFINISI MENGALOKASIKAN adalah v 1) menentukan banyaknya barang yang disediakan untuk suatu tempat (pembeli dsb): Kepala sekolah memutuskan untuk ~ tambahan dana untuk penambahn buku perpustakaan; 2) menentukan banyaknya uang (biaya) yang disediakan untuk suatu keperluan (kegiatan)
ALOLAKTOSA ALOSA ALOT

adalah n isomer laktosa yang lebih stabil

adalah n sejenis gula dari kelompok aldoheksosa

adalah a liat; tidak mudah putus asa

TUJUAN DAN FUNGSI KREDIT


TUJUAN DAN FUNGSI KREDIT Pengertian Badan Usaha

Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Koperasi sebagai Badan Usaha Tunduk pada kaidah & prinsip ekonomi yang berlaku Mampu menghasilkan keuntungan & mengembangkan orang & usahanya Anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa Memerlukan sistem manajemen usaha (keuangan, teknik, organisasi & informasi) Tujuan dan Nilai Koperasi Berorientasi pada profit oriented & benefit oriented Landasan operasional didasarkan pada pelayanan (servis at a cost) Memajukan kesejahteraan anggota merupakan prioritas utama (UU No. 25, 1992) Kesulitan utama pada pengukuran nilai benefit dan nilai perusahaan Tujuan dan Nila Perusahaan Prof William F. Glueck (1984), pakar manajemen terkemuka dari Universitas Gerogia dalam bukunya strategy Manajemne And Busssines Policy, 2nd ed, mendefinisikan tujuan perusahaan sebagai hasil terakhir yang dicari organisasi melalui eksistensi dan operasinya. Selanjutnya, Glueck menjelaskan 4 alasan mengapa perusahaan harus mempunyai tujuan. Tujuan membantu mendefinisikan organisasi dalam lingkungannya Tujuan membantu mengkoordinasi keputusan dan pengambilan keputusan Tujuan menyediakan norma untuk menilai pelaksanaa prestasi organisasi Tujuan merupakan sasaran yang lebih nyata daripada pernyataan misi.

Dalam merumuskan tujuan perusahaan, perlu diperhatikan keseimbangan kepentingan dari berbagai pihak yang terlibat dalam perusahaan, tujuan perusahaan tidak terbatas pada pemenuhan kepentingan manajemne seperti memaksimumkan keuntungan taupun efisiensi, tetapi juga harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, modal, pekerja, konsumen, pemasok (suppliers), lingkungan, masyarakat , dan pemerintah. Dalam banyak kasus perusahaan bisnis, tujuan umumnya didapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu : 1. Memaksimumkan keuntugan (Maximize profit) 2. Memaksimumkan nilai perusahaan (Maximize the value of the firm) 3. Memaksimumkan biaya (minimize profit) 4. Mendefinisikan tujuan perusahaan koperasi Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidaklah semata-semata hanya pada orientasi laba (profit oriented), melainkan juga pada orientasi manfaat (benefit oriented). Karena itu, dalam banyak kasus koperasi, nmanajemen koperasi tidak mengejar keuntungan sebgai tujuan perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan (service at cost). Untuk koperasi diindonesia, tujuan badan usaha koperasi adaalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3). Tujuan ini dijabarka dalam berbagai aspek program oleh manajemen koperasi pada setiap rapat angggota tahunan.

Keterbatasan Teori Perusahaan Tujuan perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan ternyata mendapat kritik karena dinilai terlalu sempit dan tidak realistis. Beberapa Kritik dari teori tersebut adalah segai berikut. Tujuan Perusahaan adalah memaksimumkan penjualan (maximization of sales). Model ini diperkenalkan oleh William banmolb yang mengatakan bahwa manajer perusahaan modern akan memaksimumkan penjualan setelah keuntungan yang diperoleh telah memadai untuk memuaskan para pemegang saham (stock holders). Tujuan Perusahaan adalah untuk memaksimumkan pengguanaan manajemen (maximization of managemen utility). Dalil ini diperkenalkan oleh oliver Williamson yang mengatakan bahwa sebagai akibat dari pemisahaan manajemen dengan pemilik (separation of management from ownership), para manajer lebih tertarik untuk memaksimumkan penggunaan manajemen yang diukur dengan kompensasi seperti gaji, tunjangan tambahan (fringe benefit), pemberian saham (stock option), dan sebagainya, daripada memaksimumkan keuntungan perusahaan. Tujuan perusahaan adalah untuk memuaskan sesuatu dengan berusaha keras (satisfying behavior). Postulat ini dikembangkan oelh Herbet Simon. Didalam perusahaan modern yang sangat dan kompleks, dimana tugas manajemen menjadi sangat rumit dan penuh ketidakpastian kerana kekurangan data, maka manajer tidak mampu memaksimumkan keuntungan tapi hanya dapat berjuang untuk memuaskan beberapa tujuan yang berkaitan dengan penjualan (sales), pertumbuhan (growth), pangsa pasar(market share),dll

Kontribusi Teori Laba pada Success Koperasi /Kegiatan Usaha Key success factors kegiatan usaha koperasi : - Status dan motif anggota koperasi - Bidang usaha (bisnis) - Permodalan Koperasi - Manajemen Koperasi - Organisasi Koperasi - Sistem Pembagian Keuntungan (SisaHasil Usaha) Status & Motif Anggota - Anggota sebagai pemilik (owners) dan sekaligus pengguna (users/customers) - Owners : menanamkan modal investasi - Customers : memanfaatkan pelayanan usaha koperasi dengan maksimal - Kriteria minimal anggota koperasi - Tidak berada di bawah garis kemiskinan & memiliki potensi ekonomi - Memiliki pola income reguler yang pasti. Fungsi Laba Laba suatu perusahaan memberikan signal penting bagi perusahaan mengenai realokasi sumberdaya dalam masyarakat, dimana hal tersebut mencerminkan perubahan kemampuan konsumen dan permintaan, dalam suatu waktu. Laba dapat turun akibat adanya persain baru yang muncul dalam pasar. Kegiatan Usaha Koperasi Dalam fungsinya sebagai badan usaha, maka koperasi tetap tunduk pada prinsip ekonomi perusahaan dan prinsip-prinsip dasr koperasi. Khusus yang menyangkut aspek perkoperasian,

ada aspek dasar yang menjadi pertimbangan untuk mencapai tujuan koperasi sebagai badan usaha yaitu 1. Status dan Motif anggota koperasi 2. Kegiatan usaha 3. Permodalan koperasi 4. SHU koperasi 1. Status dan motif anggota koperasi adalah orang-orang atau badan hkum koperasi yang mempunyai kepentingaan ekonomi yang sama sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa, berpartisipasi aktif untuk memngaembangkan usaha koperasi serta terdaftar dalam buku daftar anggota. Status anggota koperasi sebagia badan usaha adalah sebagia pemilik (owner) dan sebagai pemakai (users). 2. Kegiatan usaha Pada awalnya, koperasi dibentuk oleh beberapa orang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. 3. Permodalan koperasi Modal adalah sejumlah harga (uang/barang) yang dipergunakan untuk menjalankan usaha, modal berupa uang tunai, barang dagangan bangunan dan lain sebagainya. Modal koperasi dibituhkan untuk membiayai usaha dan organisasi koperasi. Modal usaha terdiri : Modal investasi adalah sejumlah uang yang ditana,m atau dipergunakan untuk pengadaan sarana operasional suatu perusahaan yang bersifat tidak mudah diuangkan (unliquid). 4. SHU koperasi Sisa hasil usaha (SHU) adalah selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total (total revenue [TR]) dengan biaya-biaya atau biaya total (total cost[TC]) dalam satu tahun buku.

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT BANK


PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT BANK

Prosedur pemberian kredit dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara umum antar bank yang satu dengan yang lain tidak jauh berbeda. Yang menjadi perbedaan mungkin hanya terletak dari bagaimana tujuan bank tersebut serta persyaratan yang ditetapkannya dengan pertimbangan masing-masing. Prosedur pemberian kredit dibedakan antara pinjaman perseorangan dan badan hukum, yang secara umum dapat di jelaskan sebagai berikut :
1). Pengajuan berkas-berkas Pengajuan proposal kredit hendaklah yang berisi antara lain :

a. b. c. d. e.

Latar belakang perusahaan Maksud dan tujuan Besarnya kredit dan jangka waktu Cara pengembalian kredit Jaminan kredit

Selanjutnya proposal ini dilampiri dengan berkas-berkas yang telah dipersyaratkan seperti : a. b. c. d. e. f. Akte notaries Tanda daftar perusahaan (TDP) Nomor Pokok wajib Pajak (NPWP) Neraca dan laporan rugi laba 3 tahun terakhir Bukti diri dari pimpinan perusahaan Foto copy sertifikat jaminan

Penilaian yang dapat kita lakukan untuk sementara adalah dari neraca dan laporan rugi laba yang ada dengan menggunakan rasio-rasio sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. current ratio inventory turn over sales to receivable ratio profit margin ratio return on net worth working capital

2). Penyelidikan berkas pinjaman Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas pinjaman yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. Jika menurut pihak perbankan belum lengkap atau cukup maka nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas waktu tertentu nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangannya, maka sebaiknya permohonan kredit dibatalkan saja. 3). Wawancara I Merupakan penyelidikan kepada calon peminjam dengan langsung berhadapan dengan calon peminjam. 4). On the Spot

Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai obyek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasilnya dicocokan dengan hasil wawancara I. 5). Wawancara II Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan. 6). Keputusan Kredit Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika diterima, maka dipersiapkan administrasinya. Biasanya mencakup : a. b. c. jumlah uang yang diterima jangka waktu dan biaya-biaya yang harus dibayar

7). Penandatangan akad kredit/perjanjian lainnya Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum kredit dicairkan maka terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad kredit. 8). Realisasi kredit Diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan. 9). Penyaluran/penarikan adalah pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit yaitu : a. b. sekaligus atau secara bertahap

Prosedur Pemberian Kredit Sebelum debitur memperoleh kredit terlebih dahulu harus melalui tahapantahapan penilaian mulai dari pengajuan proposal kredit dan dokumen-dokumen yang diperlukan, pemeriksaan keaslian dokumen, analisis kredit sampai dengan kredit dikucurkan. Tahapan-tahapan dalam memberikan kredit ini kita kenal prosedur pemberian kredit. Tujuan prosedur pemberian kredit adalah untuk memastikan kelayakan suatu kredit, diterima atau ditolak. Dalam menentukan kelayakan suatu kredit maka dalam setiap tahap selalu dilakukan penilaian yang

mendalam. Apabila dalam penilaian mungkin ada kekurangan maka pihak bank dapat meminta kembali ke nasabah atau bahkan langsung ditolak. Adapun prosedur pemberian kredit oleh badan hukum sebagai berikut: a. Pengajuan Proposal b. Penyelidikan Berkas Pinjaman c. Penilaian Kelayakan Kredit d. Wawancara Pertama e. Peninjauan ke Lokasi f. Wawancara Kedua g. Keputusan Kredit h. Penandatanganan Akad Kredit/Perjanjian Lainnya i. Realisasi Kredit Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1990142-prosedurpemberian-kredit/#ixzz1bTd9K3mb

Aspek hukum dalam pemberian kredit


oleh: kumpulanistilahcom More About : aspek+pemberian+kredit
Aspek hukum dal

Summary rating: 2 stars (1 Tinjauan) Kunjungan : 136 kata:300

/sort-popular/business-management/business-ideas-andopportunities/

Yang kita nilai dalam aspek ini adalah masalah legalitas badan usaha serta izin-izin yang dimiliki perusahaan yang mengajukan kredit. Penilaian dimulai dengan akte pendirian perusahaan sehingga dapat diketahui siapa-siapa pemilik dan besarnya modal masing-masing pemilik. Kemudian juga diteliti keabsahannya adalah seperti : a. Surat Izin Usaha Industri (SIUI) untuk sector industry b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) untuk sector perdagangan c. Tanda Daftar Pendaftaran (TDP) d. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) e. Keabsahan surat-surat yang dijaminkan misalnya sertifitikat tanah f. Serta hal-hal yang dianggap penting lainnya. Aspek Hukum Pemberian Kredit Perbankan: Pemberian Kredit dalam berbagai pola pembiayaan perbankan Perjanjian Kredit (PK): fungsi Perjanjian Kredit, hak dan kewajiban para pihak, termasuk hal-hal penting yang harus dicantumkan dalam Perjanjian Kredit. Akta Pengakuan Utang: syarat formil dan materiil, kekuatan hukum yang dimilikinya dan juga masalah yang ditimbulkannya. Kredit Sindikasi: hak dan kewajiban pihak-pihak yang terkait dalam kredit sindikasi, membahas konstruksi hukumnya disertai contoh permasalahan dan penyelesaiannya. Aspek Hukum Penyelesaian Kredit Bermasalah: Kredit Bermasalah dan Penyelesaiannya: penyebab timbulnya kredit bermasalah, beberapa contoh kredit bermasalah, eksekusi agunan and alternatifnya, ketentuan mengenai kredit bermasalah beserta mekanisme hukum dan juga cara-cara untuk menyelesaikan kredit bermasalah. Akibat Hukum Pernyataan Pailit Terhadap Agunan: ketentuan dan mekanisme hukumnya beserta permasalahan dan penyelesaiannya

selain aspek hukum masih banyak aspek-aspek lainnya Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/business-

ideas-and-opportunities/2145839-aspek-hukum-dalam-pemberiankredit/#ixzz1bTe0McWX

You might also like