Penyakit demam berdarah merupakan penyakit yang dapat menular dan dapat menimbulkan kejadian luar biasa atau

wabah serta dapat mengakibatkan kematian kalau tidak ditanggulangi maka masyarakat yang rentan terhadap penyakit demam berdarah ini diperlukan sekali pengetahuan dan sikap yang positif guna mendukung dilakukannya tindakan nyata dalam upaya pencegahan sehingga masyarakat dengan pengetahuan dan sikap yang baik akan mendukung untuk melakukan pencegahan penyakit demam berdarah sedangkan masyarakat dengan pengetahuan dan sikap yang kurang kecenderungan untuk melakukan pencegahan penyakit demam berdarah tidak ada sehingga akan berdampak pada peningkatan kejadian demam berdarah. Masyarakat yang rentan terhadap penyakit ini (Hendarwanto, 1996 : 16) berhubungan dengan situasi dan kondisi yang ada di masyarakat dan memungkinkan adanya sarang nyamuk Aedes Aegepty seperti kebiasaan masyarakat menampung air bersih untuk keperluan sehari-hari, sanitasi lingkungan yang kurang baik, dan ditunjang lagi oleh daerah yang sudah menjadi endemis dimana tiap tahun terjadi kasus demam berdarah.

Data jumlah kasus penyakit demam berdarah

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di keluarahan dengan jumlah penduduk sekitar Melalui obser vasi lingkungan fisiknya banyak sekali warga yang memiliki sangkar burung, pot, vas bunga yang ditempatkan di depan rumah, drum-drum sekitar pertokoan , ban terbuka, kali dengan sisi pinggirnya banyak sampah plastic, dan botol. Melalui wawancara dengan petugas puskesmas disana bahwa kelurahan ini merupakan daerah endemis dengan demam berdarah setiap tahun selalu ada penderitanya sebagai berikut : tahun 1998 . Orang

upaya penyuluhan kesehatan sering dilakukan dan dibantu oleh kader kesehatan namun jumlah peserta penyuluhan yang hadir dari seharusnya. Melalui wawancara dengan warga setempat bahwa daerahnya sering terkena db dan sering dilakukan penyemprotan ,, dari Kk didapatkan .. kk belum pernah hadir dalam penyuluhan kesehatan dan diantaranya aktif hadir baik dari penyuluhan petugas ataupun kader.