You are on page 1of 20

1

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah Prestasi belajar merupakan hasil penilaian guru terhadap murid-muridnya

setelah melakukan kegiatan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Sebagaimana yang dikemukakan Ngalim Purwanto bahwa prestasi belajar adalah hasil-hasil belajar yang telah diberikan guru kepada murid- dalam waktu tertentu.1 Winarno Surachmad mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah bukti usaha yang dapat dicapai dan mengarah pada penguasaan skill kebiasaan, atau sikap dan semuanya itu disimpan dan dilaksanakan sehingga menimbulkan tingkah laku yang adaptif dan progresif atau perubahan tingkah laku yang merupakan hasil belajar dari pengetahuan dan pengalaman serta inisiatif-inisiatif lainnya. Berdasarkan pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa prestasi belajar merupakan wujud dari hasil yang telah dicapai siswa dalam kurun waktu tertentu yang telah diberikan oleh guru setelah dilakukan evaluasi dan menimbulkan perubahan tingkah Iaku yang positif pada diri siswa. Pembelajaran merupakan salah satu upaya yang sengaja dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan secara maksimal. Sebab, metode (Yunani: Metodhes)
1

Ngalim Purwanto, Teknik-Teknik Roda Pengetahuan, Hal 8 (Jakarta : 1983)

adalah cara atau jalan yaitu cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.2 Pembelajaran merupakan proses pendewasan anak, karena didalamnya terdapat proses pendidikan secara formal maupun nonformal. Salah satu proses belajar formal biasanya dilakukan di sekolah, yang mana terdapat guru sebagai pengajar dan murid sebagai anak didik. Dari proses belajar mengajar ini akan diperoleh hasil yang pada umumnya disebut hasil pengajaran atau hasil belajar. Agar diperoleh yang optimal, maka proses belajar mengajar harus dilakukan dengan sadar dan terorganisir secara baik.3 Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa materi pembelajaran merupakan sebuah ilmu yang diperlukan dalam proses pembelajaran agar dalam melaksanakan pengajaran atau interaksi belajar mengajar berjalan sebagaimana yang direncanakan, sehingga tujuan pengajaran tercapai secara optimal. Pembelajaran sebagai proses aktifitas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1) Faktor indogen yaitu kebutuhan, kemauan, motivasi, minat kesehatan jasmani dan rohani dan tujuan termasuk juga kemampuan.
2) Faktor eksogen yaitu alas atau media motivasi, sosial ekonomi keluarga

dan kesempatan belajar.4 Dari pendapat di atas, dapat diambil pengertian bahwa ada dua faktor indogen yaitu faktor yang datangnya dari dalam diri siswa yang meliputi faktor biologis, misalnya keadaan kesehatan anak, faktor psikologis yakni yang berhubungan dengan kejiwaan (psikis) yang meliputi : intelegensia, perhatian, minat, motivasi dan keadaan emosi anak. selanjutnya faktor eksogen yaitu faktor yang datangnya dari luar diri
2

Koncjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta : PT Gramedia, 1986), h. Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rajawali, 1990), h. 21 Roestiyah NK, Masalah-Masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta : Bina Aksara, 1982), h. 156

7
3 4

anak yang meliputi faktor lingkungan keluarga, misalnya bimbingan orang tua, suasana rumah tangga dan keadaan sosial ekonomi keluarga. Metode pembelajaran adalah tindakan nyata guru atau yang merupakan praktek guru melaksanakan pengajaran melalui cara tertentu yang dinilai lebih efektif dan efisien. Dengan kata lain metode pembelajaran adalah politik atau teknik yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas.5 Menurut Sunarno Surachman metode pembelajaran adalah cara-cara pelaksanaan dari pada proses pengajaran atau soal bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan pada murid-murid di sekolah.6 Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa metode pembelajaran adalah tindakan yang nyata dari guru dalam melaksanakan pola-pola umum kegiatan belajar pembelajaran melalui cara-cara tertentu yang dinilai lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang diharapkan, misalnya penyampaian materi yang menarik akan dapat merangsang siswa untuk mengikuti pelajaran dengan serius. Metode pembelajaran sangatlah bermacam-macam, yaitu: 1) Metode ceramah 2) Metode diskusi 3) Metode tanya jawab 4) Metode demonstrasi dan eksperimen 5) Metode resitasi 6) Metode kerja kelompok
5

Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, (Quantum Teaching, 2005),

h. 2 Winarno Surahman, Pengantar Interaksi Mengajar dan Teknik Metodologi Pengajaran, (Bandung : Tarsito, 1983), h. 75
6

7) Metode sosio, drama dan bermain peranan

8) Metode karya wisata 9) Metode latihan 10) Metode sistim beregu.7 Zakiah Darajat mengemukakan bahwa metode pembelajaran bermacammacam yaitu: a. Metode proyeksi b. Metode eksperimen c. Metode pemberian tugas d. Metode diskusi e. Metode sosiodrama f. Metode demonstrasi g. Metode latihan h. Metode Tanya jawab
i. Metode kerja kelompok

j. Metode latihan
k. Metode ceramah.8

Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat penulis uraikan sebagai berikut: a) Metode ceramah Metode ceramah yaitu metode yang digunakan seorang guru di dalam menyampaikan materi Pendidikan Agama Islam dengan ceria.
7

Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta : Ciputat Pers, 2002),

h. 31
8

Zakiah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 2004),

h. 289

b) Metode tanya jawab

Metode tanya jawab yaitu metode yang digunakan oleh seorang guru dalam memberikan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan bertukar atau bertanya antara guru dan murid. c) Metode demonstrasi Metode demonstrasi yaitu metode yang digunakan oleh seorang guru dalam memberikan mata pelaiaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan alat peraga atau dengan gerakan seperti dalam waktu sholat. d) Metode diskusi Metode diskusi yaitu metode yang digunakan oleh seorang guru dalam memberikan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kepada siswa dengan cara berdiskusi terhadap materi atau masalah yang akan dibacakan. Selain hal di atas dikemukakan pula bahwa agar siswa mendalami Pendidikan Agama Islam selain diperoleh di sekolah maka siswa juga diberi tugas di rumah yakni mencatat ceramah-ceramah agama, mencatat khotbah jum'at bagi yang laki-laki dan mengikuti kegiatan safari ramadhan. Berdasarkan uraian di atas, jelas berarti metode pembelajaran yang dapat memberikan peluang kepada siswa untuk mencapai prestasi yang baik disini guru dituntut kecermatan dalam memilih metode mengajar yang dpat disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa pemakaian metode yang tepat dalam mrngajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam akan berpengaruh

terhadap prestasi belajar pada pelajaran tersebut. Berdasarkan hasil prasurfei terhadap 20 siswa SMP Muhammadiyah masih ada sebagian siswa yang nilainya kurang, dan cukup, pada hal dari hasil wawancara bahwa metode pembelajaran sudah diterapkan namun prestasi belajar Pendidikan Agama Islam kelas VII, VIII, IX SMP Muhammadiyah belum memuaskan. Dari prasurfei tersebut menimbulkan kemungkinan bahwa hasil prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII, VIII, IX SMP Muhammadiyah dipengaruhi oleh pelaksanaan metode pembelajaran, berdasarkan teori maka kasus di SMP Muhammadiyah perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya.

B.

Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Ruang lingkup permasalahan a. Pengaruh metode pembelajaran kurang Efektif b. Prestasi belajar siswa 2. Objek penelitiannya adalah semua siswa SMP Muhamadiyah Kelas VII, VIII dan IX 3. Lokasi Penelitiannya adalah SMP Muhamadiyah Lubuk Banjar 4. Waktu Penelitiannya adalah 2011

C.

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang kemukakan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah


1. Bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran di SMP Muhammadiyah Lubuk

Banjar ?
2. Bagaimana prestasi pembelajaran sebelum diterapkam metode-metoded?

3. Adakah pengaruh pelaksanaan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam ?

D.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : a . Untuk mengetahui pelaksanaan metode pembelajaran Pada Mata pelajaran PAI b. Untuk mengetahui prestasi belajar PAI siswa SMP Muhammadiyah Lubuk Banjar c. Untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan metode pembelajaran KTSP terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam. 2. Kegunaan Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut

a. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk meningkatkan prestasi dengan baik. b. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk mmggunakan metode

pembelajaan Pendidikan Agama Islam dengan baik. c. Sebagai kontribusi dan khasanah ilmu pengetahuan dengan baik. d. Untuk memperoleh gelar Sarajana Pendidikan Agama Islam(S.Pd.I) di Sekolah Tinggi Agama Islam Baturaja.

E.

Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian. Variabel secara sederhana dapat diartikan ciri dari individu, objek, gejala, peristiwa, yang dapat diukur secara kuantitatif ataupun kualitatif. Berangkat dari kedua pendapat tersebut maka dalam penelitian terdapat dua variabel, yakni pertama variabel bebas, atau disebut dengan variabel (X) adalah pengaruh pelaksanaan metode pembelajaran. Kedua adalah variabel terikat atau disebut juga dengan variabel (Y) adalah hasil prestasi belajar Siswa pada mata pelajaran PAI.

F.

Definisi Operasional Definisi operasional variabel merupakan petunjuk bagaimana caranya

mengukur variabel. Menurut Sumardi Suryabrata bahwa definisi operasional adalah

definisi yang dapat memberikan gambaran jelas tentang variabel yang diteliti.9 Dari pendapat di atas jelaslah operasional variabel adalah petunjuk yang menjelaskan gambaran suatu variabel yang akan diteliti atau diobservasi. Berdasarkan penjelasan di atas, maka definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Pelaksanaan metode pembelajaran
a.

Metode pembelajaran

Metode ceramah Metode diskusi Metode demonstrasi Metode ceramiah plus Metode resitasi Metode karya wisata Metode latihan keterampilan Metode mengajar beregu Metode mengajar sesama teman Metode pemecahan masalah Metode perancangan Metode bagian Metode global

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Cet 2, (jakarta : Rajawali Pers, 1998), h. 85

10

b.

Pelaksanaan pembelajaran Pre-test( tes awal) Pembentukan kompetensi Post test Prestasi belajar (variabel y) Nilai raport Hipotesis Hipotesis dapat diartikan dugaan yang mungkin benar dan mungkin salah.

G.

Akan ditolak jika faktanya menyangkal dan akan diterima jika faktanya membuktikan kebenarannya.

Pendapat lain adalah pernyataan yang masih lemah dan masih perlu dibuktikan kebenarannya. Maka dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut adanya pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa SMP Muhammadiyah Lubuk Banjar.
H. a.

Metodologi Penelitian Jenis Penelitian Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditegaskan bahwa penelitian yang

akan dilakukan adalah yang bersifat diskriptif dan jenis penelitiannya kuantitatif karna penulis ingin menggambarkan pengaruh metode pembelajaran guru terhadap

11

prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa SMP Muhammadiyah Lubuk Banjar yang penulis jadikan tempat penelitian. b. Populasi dan Teknik Pengambillan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi menurut W. Gulo adalah adalah kesatuan analisis yang merupakan sasaran penelitian.10

Dengan demikian yang dimaksud dengan populasi disini adalah semua unit analisa yang cirinya akan diduga-duga, Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian.11 Tabel I Data Tentang Jumlah Populasi Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah Tahun Pelajaran 2010/2011 No 1. 2. 3. Kelas VII VIII IX Jumlah 46 74 60

Jumlah 180 Sumber: SMP Muhammadiyah Lubuk Banjar, tanggal 15 Juli 2011 2. Teknik pengambilan sampel Untuk mewakili populasi yang telah ditetapkan dalam penelitian ini maka di
W. Gulo, Metode Penelitian, (Jakarta : Grasindo, 2002), h. 77 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 1998), h. 115
11 10

12

perlukan sampel sebagai cerminan guna menggambarkan populasi dan lebih mudah dalam melakukan penelitian. Hal ini disesuaikan dengan pendapat Suharsimi Arikunto bahwa Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.12 Selanjutnya dalam menentukan jumlah sampel penelitian ini, maka penulis menggunakan pedoman sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto bahwa apabila subjek kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 15-16% atau 20-25% atau lebih dengan berpedoman pada pendapat di atas, maka penulis menetapkan sampel pada penelitian ini sebesar 25% dari 180 orang yaitu 45 orang. Dalam menentukan besarnya jumlah sampel diperlukan teknik tertentu. Teknik tersebut biasa disebut dengan teknik sampling. Teknik sampling adalah suatu teknik atau cara yang digunakan dalam mengambil sampel dari populasi.13 Jadi teknik sampling di sini adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengambil sampel yang representatif dari populasi yang ada. Adapun teknik penganiblian sampel yang digunakan dalam penelitian adalah stratified proposional random sampling, yaitu pengambilan banyaknya subjek dari setiap strata atau setiap wilayah tidak sama dan untuk memperoleh sampel yang representatif. Pengambilan subjek setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah dan

12

13

Ibid, h. 117 Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Ramayana Pres, 2008), h. 17

13

dalam teknik ini bersifat berstrata, proporsional dan acak."

Jadi dari populasi yang berjurnlah 180 siswa akan diambil sampel sebanyak 45 siswa dengan cara membagi populasi menjadi tingkatan strata berdasarkan kriteria tertentu. Dari setiap strata tersebut, diambil sampel dengan persentase yang sama yaitu 25%. Sehingga setelah melalui perhitungan tersebut di atas diperoleh 45 siswa dengan penunjukan sampel dilakukan secara acak atau random. Tabel II Data Tentang Jumlah Populasi Siswa SMP Muhammadiyah Tahun Pelajaran 2010/2011 No 1. 2. 3. Kelas VII VIII IX Jumlah 12 19 15

Jumlah 46 Sumber: SMP Muhammadiyah Lubuk Banjar, tanggal 15 Juli 2011


3. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan alat pengumpulan data yang terdiri dari: (1) Metode Observasi Observasi menurut Sutrisno Hadi, diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan. Dengan sistem sistematik fenomena yang diselidiki, dalam arti luas observasi tidak hanya terbatas pada pengamatan yang dilakukan baik secara

14

langsung, misalnya melalui tes.14 Observasi yang penulis gunakan observasi partisipasif yaitu observasi orang yang dilakukan pengamatan berperan serta ikut andil bagian dalam kehidupan orang yang diobservasi.15 Metode ini merupakan metode penunjang yang digunakan memperoleh data tentang letak geografis (2) Metode Angket/Quissioner Pengertian metode angket menurut Suharsimi Arkunto adalah kumpulan dari pertanyaaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang responden dan cara menjawab juga dilakukan tertulis.16 Quissioner merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden.17 Dari pendapat diatas dapat diidentifikasi bahwa yang dimaksud dengan angket adalah daftar sejumlah pertawaan yang dibagikan kepada sampel penelitian guna memperoleh jawaban tentang data yang diperlukan. Dalam penelitian ini, penulis angket berbentuk multiple choice yaitu responden cukup memberi tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban memiliki bobot pada masing-masing penelitian. (3) Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel


14 15

Sutrisno Hadi, Op Cit, h. 136 Yatim Rianto, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Penerbit SIC, Cetakan ke II), h. 136 16 Suharsimi Arikunto, Op Cit, h. 205 17 Amirul Hadi, Metodologi Pendidikan, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2005), h. 137

15

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.18 Dokumentasi berupa metode yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber tertulis atau dokumen-dokumen baik berupa buku-buku, majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat. catatan harian dan sekitarnya. Metode dokumentasi merupakan metode pokok ketiga yang digunakan penulis untuk memperoleh data tentang keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa, struktur organisasi dan daerah lokasi penelitian yaitu SMP Muhammadiyah dan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Tahun Pelajaran 2010/2011. ( 4 ) Wawancara adalah bentuk komunikasi antara peneliti dan responden. Komunikasi dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal.19 Dari pendapat di atas, berarti yang dimaksud wawancara atau interview adalah sebuah dialog berupa anya jawab antara dua orang atau lebih yang satu sebagai pewawancara dan yang lain sebagai sumber informasi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode wawancara bebas terpimpin. Yaitu dengan menyiapkan daftar pertanyan berupa poin-poin dengan suasana wawancara bebas atau santai, sehingga terwawancara tidak menyadari

18 19

Ibid, h. 206 W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Grasindo, 2005), h. 116

16

sepenuhnya bahwa ia sedang diwawancarai. Metode ini digunakan untuk memperoleh hal-hal atau data-data yang diperlukan penelitian dalam hal ini, penulis mengadakan wawancara dengan Kepala SMP Muhammadiyah Lubuk Banjar. 4. Instrumen Penelitian (1) Rancangan Kisi-kisi Instrumen Dalam penelitian ini instrumen dirancang dan disusun sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan untuk memperoleh data peneliti menggunakan metode pokok angket, sedangakan observasi, wawancara dan dokumentasi adalah sebagai metode pendukung. Adapun metode dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 2 Instrumen Dalam Rangka Pengumpulan Data Penelitian No 1. 2. 3. 4. Metode Observasi Angket Dokumentasi Wawancara Instrumen Check list Angket Pedoman Data

Dalam hal ini penulis menyusun sebuah rancangan penyusunan berupa kisikisi agar dapat menunjukkan korelasi antara pelaksanaan metode pembelajaran

17

terhadap prestasi belajar PAI siswa SMP Muhammadiyah Tahun Pelajaran 2010/2011. Terdapat dua kisi-kisi yang harus disusun seorang peneliti sebelum merancang instrumen yaitu: a. Kisi umum adalah kisi-kisi yang yang dibuat untuk menggambar semua variabel yang akan diukur, dilengkapi dengan semua kemungkinan sumber data, semua metode dan instrumen yang mungkin dapat dipahami. Yang termuat didalam kisi-kisi umum ini baru rancangan ideal, tentang apakah semua sumber data, metode dan instrumen tetap akan dipakai atau tidak tergantung dari ketetapan menurut pertimbangan peneliti. b. Kisi-kisi khusus yaitu kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan rancangan butir-butir yang akan disusun untuk semua instrument. Tabel 3 Kisi-kisi Umum Variabel Penelitian NN o 1. Variabel Penelitian Variabel bebas: pelaksanaan metode pembelajara n Variabel terikat: prestasi belajar Sumbe r Data Siswa Metode Angket Instrume n Angket

2.

Guru

Dokumentas i

Daftar Nilai

18

Tabel 4 Kisi-kisi Tentang Pelaksanaan Metode Pembelajaran Siswa Kelas VII-IX SMP Muhammadiyah Tahun Pelajaran 2010/2011 N o 1 . Variabel Penelitian Variabel bebas Indikator No. Item No. Soal

A.Metode pembelajaran dalam penerapan KTSP -Metode ceramah -Metode diskusi -Metode demonstrasi -Metode ceramah plus -Metode resitasi -Metode karya wisata -Metode latihan keterampilan -Metode mengajar beregu -Metode mengajar sesamateman -Metode pemecahan masalah -Metode perancangan -Metode bagian -Metode global B. Pelaksanaan pembelajaran KTSP -Pre tes (tes awal) -Pembentukan kompents -Pos tes

1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2

1 2 3 4 5 6,7 8 9 10 11 12 13 14 15,16 17,18 19,20

(2) Kalibrasi Instrumen Kalibrasi adalah tolak ukur yang akan digunakan dalam menentukan standar instrumen. Hal ini disesuaikan dengan pengertian kalibrasi yaitu tanda-tanda yang

19

menyatukan pembagian skala.20 Sedangkan kalibrasi instrumen adalah penyaringan dan penyajian item-item instrumen yang telah dibuat oleh peneliti.21 Dari pengertian tersebut dimaksudkan bahwa instrumen penelitian yang telah dibuat sebelum digunakan sebagai instrumen pengumpulan data yang sebenarnya perlu diuji coba pada responden lain, untuk mengetahui validitas realibilitasnya.

I.

Sistematika Pembahasan Laporan penelitian ini disusun dengan menggunakan sistematika 5 (lima)

bab pembahasan, seperti penjelasan dibawah ini :


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1997), h. 434 Tim Penyusun Pedoman Penulis Skripsi atau Karya Ilmiah Sekolah tinggi Agama Islam Negeri, (Metro : 2005), h. 33
21 20

20

BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat penjelasan tentang pustaka variabel penelitian yang berisi tentang latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini memuat penjelasan tentang pustaka variabel penelitian, sehingga berisi penjelasan tentang pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa SMP Muhammadiyah Lubuk Banjar. BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Bab ini memuat penjelasan tentang lokasi penelitian, sehingga berisi uraian tentang historis dan geografis SMP Muhammadiyah Lubuk Banjar. BAB IV PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP MUHAMMADIYAH LUBUK BANJAR Bab ini memuat penjelasan tentang pokok permasalahan penelitian yaitu bagaimana pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar SMP Muhammadiyah Lubuk Banjar. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memuat penjelasan tentang kesimpulan penelitian dan saran-saran yang berhubungan erat dengan kesimpulan penelitian.

You might also like