You are on page 1of 4

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

PERCOBAAN GAYA GESEKAN STATIK

DISUSUN OLEH: AFRIKHUN RIZQI AR. FITRI NURHIKMAH KHASAN MUSTOFA WAKHID KHAMDANI WENI WESTRIANA D.K. WILI YULI ANTI

KELAS SEBELAS PROGRAM STUDI ILMU ALAM MADRASAH ALIYAH WATHONIYAH ISLAMIYAH (MA WI) KARANGDUWUR 2012

PERCOBAAN GAYA GESEKAN STATIK


I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Menyelidiki koefisien antara dua permukaan yang bersinggungan. II. DASAR TEORI Gaya gesekan adalah gaya yang bekerja antara dua benda yang saling bersentuhan. Arah gaya gesekan berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak benda.
N

Fluar fgesekan

Gambar 1 (Picture 1) Pada tahun 1748, Leonhard Euler membedakan gaya gesekan menjadi 2 macam, yaitu gaya gesekan statik dan gaya gesekan kinetik. Gaya gesekan statik (fs) adalah gaya gesekan yang timbul sesaat sebelum benda mulai bergerak, menurut hukum hukum I Newton, selama benda masih diam berarti resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah nol. Dengan demikian, gaya gesekan statik mempunyai nilai yang berfariasi, dari nol sampai nilai maksimalnya. Gaya gesekan kinetik (fk) adalah gaya gesekan yang timbul ketika benda sudah bergerak, gaya ini termasuk gaya dissipatif, yaitu gaya dengan usaha yang dilakukan akan berubah menjadi kalor. Dengan demikian, untuk gaya F yang besar, gaya gesekan kinetik mempunyai nilai yang konstan (perhatikan Gambar 1). Gaya gesekan kinetik dituliskan dengan persamaan

fk = kN

.......................................... (2.1)

di mana k adalah koefisien gesekan kinetik, dan N adalah gaya normal. Gaya normal adalah gaya yang tegak lurus dengan permukaan sentuh kedua benda. Dari persamaan (2.1) diatas, dapat disimpulkan bahwa k tidak berdimensi. Kerena nilai gaya gesekan statik berfariasi, maka besar gaya gesekan statik dirumuskan dengan

fs sN dan fs(maks) = sN
demikian, untuk Gambar 1, berlaku:

.......................................... (2.2)

dengan s adalah koefisien gesekan statik. Sekali lagi, s juga tidak berdimensi. Dengan

y y y III.

Jika Fluar < fs(maks) Jika Fluar = fs(maks) Jika Fluar> fs(maks)

benda diam benda tepat akan bergerak benda bergerak

ALAT PERCOBAAN 1. Dua buah beban (50 gram) 2. Satu buah dinamometer 3N 3. Satu buah balok gesekan 4. Selembar kertas

IV.

CARA KERJA 1. Atur balok agar permukaan kaca menghadap ke bawah (menempel pada kertas), lalu kaitkan dinamometer 3 N pada pengait yang ada pada balok gesekan. 2. Tarik dinamometer arah ke kanan (mendatar) sesuai Gambar 2 dengan gaya yang kecil (balok tetap diam karena adanya gaya gesekan F timbul pada bidang singgung : arah f melawan F dan nilai f = F). Sambil mengamati besar gaya tarik F yang diperlihatkan oleh penunjuk skala dinamometer, perbesar gaya tarik F sampai balok menjadi mulai bergerak. Amati nilai tarik (F) maksimum yakni tepat saat balok mulai bergerak nilai Fmak ini juga menyatakan fs (gaya gesek statik mak). Ulangi dua atau tiga kali lagi untuk meyakini nilai Fmak atau fs, kemudian diambil nilai rata-rata dan catat hasilnya ke dalam tabel 3. Saat balok gesekan berada di atas kertas (kertas sebagai alas), balok menekankan alas ke bawah dengan gaya tekan sebesar berat (w) balok. Untuk mengimbangi gaya tekan tersebut, alas memberikan gaya normal (N) ke atas dan nilai N=w. Untuk mengetahui nilai N, timbanglah berat balok gesekan dengan menggunakan dinamometer (bila perlu gunakan 2 dinamometer 3 N sekaligus) dan catat hasilnya ke dalam tabel 4. Tembahkan beban 50 gram di atas balok, kemudian ulangi langkah (1) sampai dengan (3) 5. Ulangi langkah (1) sampai (3) sebanyak 3 kali lagi dengan setiap kali menambahkan 2 beban di atas balok 6. Ulangi langkah (1) sampai dengan (5) tetapi permukaan balok gesekan yang menghadap ke bawah (menempel pada kertas) adalah karet, kayu, atau plastik 7. Tentukan titik-titik koordinat dari data-data fs dan N yang ada pada tabel ke dalam sistem koordinat fs N. Dengan titik-titik koordinat tersebut, tentukan bentuk grafik hubungan fs (gaya gesek statik max) terhadap N (gaya normal). Selanjutnya dari grafik tersebut, tentukan koefisien gesekan statik dari masing-masing permukaan yang diteliti. 8. Kemasi alat dan bahan yang telah dipakai, diskusikan seluruh kegiatan untuk dapat ditarik kesimpulan perihal koefisien gesekan statik.

V.

HASIL PENELITIAN Permukaan balok No. yang menempel pada alas 1 2 3 4 Kaca Kayu Keramik Karet fs1 = Fmaks1 1,75 N N1 = w1 fs2 = Fmaks2 3,5 N 3,5 N 3,5 N 3,5 N 2,00 N N2 = w2 fs3 = Fmaks3 4,0 N 4,0 N 4,0 N 4,0 N 2,25 N N3 = w3 4,5 N 4,5 N 4,5 N 4,5 N Balok tanpa beban Balok + 1 Beban Balok + 2 Beban

VI. VII. VIII. IX.

ANALISIS DATA PEMBAHASAN KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

You might also like