You are on page 1of 14

BAB 1 PENDAHULUAN Manajemen, seperti yang sudah kita tahu, kata manajemen berasal dari bahasa Inggris to manage

yang artinya mengatur. Dalam sebuah manajemen pasti ada pelaku yang menjalankan manajemen tersebut, ia adalah manajer. Seorang manajer dalam manajemen adalah pelaku utama dimana peran manajer sangat berpengaruh penting terhadap jalannya suatu manajemen di sebuah perusahaan atau di sebuah organisasi. Pada pembahasan ini, akan dipaparkan mengenai beberapa pendekatan tentang manajer dan juga tentang pengambilan keputusan.

BAB 2 PEMBAHASAN A. Beberapa Pendekatan Tentang Manajer Arti dari manajer itu sendiri yaitu seorang yang bisa mengatur sumber daya manusia, jalannya suatu perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dalam suatu organisasi atau pun dalam suatu perusahaan. Dalam mengenal seorang manajer, terdapat beberapa pendekatan tentang manajer, yaitu sebagai berikut. 1. Pendekatan Tingkatan dan Tugas-tugas Manajer Menurut Drs. H. Malayu S.P Hasibuan, tingkat-tingkat manajer yang terdapat dalam suatu perusahaan dikelompokkan atas tiga kelompok, yaitu : a) Top manager (manager puncak) adalah pimpinan tertinggi dari suatu perusahaan. Yang termasuk dalam golongan ini adalah direktur utama (dirut) dan dewan komisaris (board of director). Corak kegiatan manager adalah memimpin organisasi, menentukan tujuan dan kebijaksanaan pokok (basic policy). b) Middle manager (manager menengah) adalah pimpinan menengah dari suatu perusahaan . yang termasuk dalam golongan ini adalah kepala divisi, kepala unit, kepala bagian, pimpinan cabang. Corak kegiatan middle menager ini adalah memimpin lower manager dan menguraikan kebijaksanaaan pokok yang dikeluarkan top manager. Pada tingkat ini perencanaan lebih bersifat administrative, artinya sudah lebih jelas menunjukkan cara-cara bagaimana perencanaan yang bersifat direktif dan dapat dilakukan sebaik-baiknya. c) Lower manager (manager terendah) adalah pimpinan terendah yang secara langsung memimpin, mengarahkan, dan mengawasi para karyawan pelaksana (operasional) dalam mengerjakan tugas-tugasnya, supaya tujuan-tujuan perusahaan tercapai. Yang termasuk dalam golongan ini (first line manager = supervisory manager = superintendent = foreman) adalah setiap pemimpin yang langsung memimoin para karyawan operasional (managing the workers). Adapun tugas-tugas seorang manajer itu meliputi : a) Planning, yaitu seorang manajer harus bisa membuat sebuah rencana berupa visi dan misi untuk memajukan perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya.
1

b) Organizing, yaitu bahwa seorang manajer itu harus mampu dalam mengorganisasikan bawahannya dengan tepat sesuai dengan kemampuannya agar dapat tercapainya kinerja yang efektif dan efisien. c) Controlling, yaitu seorang manajer harus bisa mengontrol atau mengawasi kinerja bawahannya agar tidak terjadinya hilangnya komunikasi antara atasan dan bawahannya. d) Directing, yaitu seorang manajer harus bisa mengarahkan bawahannya agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam bekerja. 2. Pendekatan menurut luas pekerjaan manager Luas pekerjaan menager adalah: a. Manager harus mengambil keputusan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan serta memerintah bawahannya untuk mengerjakan dan memberikan laporan-laporan dari hasil pelaksanaannya. Hal ini dimaksudkan untuk disertainya selalu dengan evaluasi atas hasil kerja bawahan. b. Manager harus mengevaluasi laporan-laporan yang diberikan bawahan apa yang baik atau tidak. Hal ini dimaksudkan bila ada kekurangan dalam kinerja bawahan, setidaknya ada koreksi agar kinerja bisa lebih meningkat secara kualitasnya. c. Manager harus mempelajari situasi dan kondisi eksternal perusahaan mengenai hal-hal yang mendukung dan menghambat kemajuan perusahaan. d. Manager harus mengarahkan dan memotivasi bawahannya supaya produktifitas kerjanya tinggi. e. Manager harus menciptakan kerjasama yang baik dan hubungan-hubungan yang harmonis baik antara manajer dengan bawahan maupun antara karyawan dengan karyawan lainnya. f. Manager harus berusaha meningkatkan kecakapan dan keterampilan bawahan, sehingga dapat bekerja lebih efektif dan efesien. g. Manager harus berusaha menngkatkan kesejahteraan bawahannya. h. Manager harus terbuka memberi dan menerima informasi demi tujuan yang ingin dicapainya. Tentang luas pekerjaan manager pada prinsipnya tergantung pada tingkat kedudukan (TMMM-LM), kreatif dan dinamisnya manager mengambil keputusan dan kebijaksanaankebijaksanaan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan perusahaan yang dipimpinnya. 3. Pendekatan menurut sifat kerja manajer Luas sifat kerja, dan besarnya tanggung jawab manajer pada setiap tiingkatannya (TM-MMLM) adalah sebagai berikut: a. Top Manager luas tugasnya Planning; Organizing > Action; Controlling, sifat kerjanya kerja pikir lebih besar dari kerja fisik (MS>TS). b. Middle Manager, luas tuganya Planning; Organizing = Action; Controlling, sifat kerjakerja fisik = kerja pikir (MS=TS).

c. Lower Manager, luas tugasnya kepada Action; Controlling > Planning; Organizing, sifat kerjanya adalah fisik lebih banyak daripada kerja pikir (TS>MS). d. Semakin tinggi kedudukan seorang pimpinan maka tugas-tugasnya semakn bersifat umum dan abstrak. Sebaliknya, semakin rendah kedudukan seorang pimpinan maka tugas-tugasnya semakin terinci (specialisasi), konkret dan langsung merealisasi tujuan. e. Semakin tinggi kedudukan seorang pimpinan maka managerial skillsnya harus lebih besar daripada technical skillnya (MS>TS). Sebaliknya semakin rendah kedudukan seorang pimpinan maka technical skillnya lebih besar daripada managerial skillnya (TS>MS). f. Semakin tinggi kedudukan pimpinan maka skopnya terhadap fungsi planning dan organizing lebih luas daripada fungsi directing dan controlling (PO>DC). Sebaliknya semakin rendah kedudukan seorang pimpinan maka luas tugasnya kepada fungsi directing dan controlling lebih besar dari pada ke fungsi planning dan organizing (DC>PO). g. Middle manager tugasnya untuk MS=TS dan PO=DC karena dia bertugas diantara TM dan LM. 4. Pendekatan Menurut Sifat-sifat Seorang Manajer a. Cara deduktif Menurut cara ini, sifat-sifat dan ciri-ciri manajer ditentukan berdasarkan hasil analisis jabatan (job analisis). Karena dengan analisis jabatan akan diketahui tugas-tugas dan tanggungjawab (job description) dan kualifikasi-kualifikasinya (job specification) dari manager yang akan menjabat jabatan tersebut. Cara ini disebut cara deduktif, karena dengan penganalisisan jabatan itu dapat direduksi factor-faktor yang secara logis dapatmemudahkan fungsi-fungsi manajer dengan hasil baik. b. Cara induktif Menurut cara ini sifat dan cirri-ciri manajer ditentukan dengan mencari sifat dan cirri-ciri khusus. Sejumlah manajer yang telah sukses. Sifat dan cirri-ciri khusus para manajer yang sukses inilah yang kemudian dijadikan sifat dan cirri-ciri bagi seorang manajer. Cara induktif ini akan memungkinkan manajer berhasil dalam berhasul dalam tugas-tugasnya. Penentuan sifat dan kualifikasi-kualifikaasi manajer sangat membantu untuk memilih manajer atau pemimpin yang baik. Adapun menurut para ahli sifat-sifat dan kualifikasi manajer adalah sebagai berikut: Menurut G.R. Terry, yaitu : a. Energi, artinya mempunyai kekuatan mental dan fisik. b. Stabilitas emosi, artinya seorang manajer tidak mudah cepat marah, dia harus dapat menahan emosinya, boleh marah tetapi pimiran tetap tenang dan percaya diri. c. Human relation ship, artinya manajer harus banyak mengetahui tentang hubungan manusia, sifat manusia, dan kubutuhan manusia.

d. Personal motivation, artinya dapat memotivasi diri sendiri, orang lain, dan berkemauan keras untuk menjadi pemimpin. e. Communication skill, artinya mempunyai kecakapan dalam berkomunikasi yang jelas baik lisan maupun tulisan. f. Teaching skill, artinya cakap untuk mendidik, membimbing, mengajar, member petunjuk, membina dan mengembangkan bawahannya. g. Sosial skill, artinya mempunyai pergaulan yang luas, suka menolong, pemurah, peramah, dan senang melihat bawahannya maju. Serta dapat menghargai pendirian orang lain. h. Technical competent, artinya kemampuan teknik kecakapan menganalisis perencanaan, pengorganisasian, pendelegasian wewenang, dan tangkas dalam mengambil keputusan. Menurut Neuner, yaitu : a. Personal karakteristik, yaitu kepribadian termasuk usia, kemampuan pribadi yang berhubungan dengan individu. b. Educational Training, yaitu pengetahuan yang diperoleh pendidikan dan latihan. c. Experience and professional interest, yaitu pengalaman kerja dan minat atau bakatbakat tertentu dalam suatu bidang pekerjaan. Menurut Harold Koontz and Cyril O Donnel, yaitu : a. Intelegence, artinya memiliki kecerdasan melebihi orang-orang yang dipimpinnya. b. Leadership ability, artinya mempunyai kemampuan memimpin, mempunyai perhatian terhadap kepentingan yang menyeluruh. c. Comunication ability, artinya mempunyai kemampuan berkomunikasi. d. Logical approach to problem, artinya matang dalam berpikir dan emosi untuk menyelesaikan masalah. e. Cultural interest, artinya memiliki dorongan yang kuat untuk memimpin. f. Moral virtues, artinya menghayati kepentingan kerjasama. g. Good judgement, artinya mampu mengambil keputusan yang baik h. Initiave, artinya memiliki kreativitas, ide-ide untuk menciptakan cara kerja yang produktif. Menurut Ordway Tead, yaitu : a. Energi fisik dan mental b. Bersemangat untuk mencapai tujuan. c. Ramah tamah dan kasih saying. d. Jujur, dapat dipercaya. e. Memiliki keahlian teknis. f. Bergaitah dalam pekerjaan. g. Kecerdasan dan sanggup mengambil keputusan. h. Kecakapan mengajar. i. Ketegasan dan konsisten. j. Setia, loyal terhadap organisasi.
4

Menurut Henry Fayol, yaitu : a. Physical, artinya kesehatan fisik. b. Mental, artinya kesehatan pikiran, rohani. c. Moral, artinya enerjik, penuh spirit, inisiatif, loyalitas, dan dedikasi terhadap pekerjaan. d. General education, artinya mempunyai pengetahuan umum yang luas. e. Special knowledge, artinya memiliki pengetahuan kejujuran khusus dalam bidang teknis, operatif yang dipimpinnya. f. Experience, artinya mempunyai pengalaman yang berasal dari kerja langsung di tempat. Menurut Littlefield dan Peterson, yaitu : a. Techinical Skills Keterampilan yang dimiliki untuk dapat menggerakan atau memakai alat alat teknis dan benda benda mati lain nya,misalnya:mesin mesin,bahan bahan baku,prosedur kerja,dan lain sebagai nya (berhubungan dengan kegiatan menghadapi unsure unsure bukan manusia. b. Human Skills Keterampilanb yang di miliki dalam bidang kemanusiaan untuk nmenggerakan manusia,misalnya:untuk bergaul dengan berinteraksi,saling berhubungan,saling mengerti,menyelami,dan mengerti keinginan,perasaan atau motif motif bertindak atau norma norma hidup kepribadian ,orang lain serta memahami sikap dan karakter manusia.sifat kepribadian seseorang terbentuk oleh pembawaan dan nlingkungan. c. Conceptual Skills Keterampilan yang di miliki seseorang untuk menggerakan perusahaan,melihat ,masa depan perusahaan,keterampilan ,menyusun rencana,menentukan dan menyusun organisasi yang baik,mencari dan menempatkan orang orang pada jabatan yang tepat,serta membuat suatu keputusan yang tepat bagi perusahaan serta keseluruhan. B. PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Pengertian Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manajer). Kenapa pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat penting dalam manajemen ? Karena : Keputusan merupakan permulaan dari semua kegiatan manusia yang sadar dan terarah, baik secara individual, kelompok maupun secara institusional.

Keputusan ditujukan untuk masa yang akan dating, efek (hasilnya) akan berlangsung atau berguna pada hari-hari yang akan dating, sementara hari yang akan datangitu tidak menentu serta penuh dengan beraneka macam risiko. Keputusan akan menciptakan masalah (aktifitas), tetapi keputusan juga akan menyelesaikan masalah.

Adapun definisi pengertian pengambilan keputusan menurut para ahli, yaitu sebagai berikut. Menurut G.R. Terry, ialah : Pengambilan keputusan dapat diartuikan sebagai berikut pemilihan alternative kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternative yang ada . Menurut Harold Koontz and Cyril O Donnel, yaitu : Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternative-alternatif mengenai sesuatu cara bertindak adalah inti dari perencanaan. Suatu rencana dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat. Menurut Theo Haiman, ialah : Inti dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat suatu keputusan sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu yang palinh efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah. Menurut Drs. H. S.P Hasibuan, ialah : Pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan kepurusan yang paling terbaik dari sejumlah alternative untuk melakukan aktivitas-aktivitas pada masa yang akan datang. Chester I. Barnard, ialah : Keputusan adalah perilaku organisasi, berintisari perilaku perorangan dan dalam gambaran proses keputusan ini secara relative dapat dikatakan bahwa pengertian tingkah laku organisasi lebih penting daripada kepentingan perorangan. 2. Macam-macam Keputusan a. Keputusan Auto Genderated Keputusan semacam ini diambiil dengan cepat dan kurang memperhatikan, mempertimbangkan data, informasi, fakta, dan lapangan keputusannya. Keputusan auto generated ini kurang baik, sebab resikonya besar. Tetapi jika seorang decision maker dapat melakukannya dan berhasil baik maka pemimpin tersebut akan cepat
6

maju. Keputusan auto generated ini biasanya diambil dalam keadaan gawat. Misalnya sekompi tentara telah dikepung musuh, pimpinanya harus secepatnya mengambil keputusan mengambil keputusan sebelum terlambat dan hancur. b. keputusan Induced keputusan Induced diambil berdasarkan scientific management atau managemen ilmiah sehingga keputusan ini logis, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resikonya relative kecil, hanya saja proses pengambilan keputusannya lebih lambat. Pada dasarnya tujuan kedua keputusan itu sama, yakni untuk mencapai hasil yang terbaik dan resiko sekecil-kecilnya. 3. Basis Pengambilan Keputusan Basis pengambilan keputusan (decision making) yang dilakukan oleh manajer (decision maker) biasanya didasarkan atas: a. Keyakinan Pada dasarnya seorang manajr dalam mengambil keputsannya didasar kan pada sebuah keyakinan bahwa keputusan yang diambilnya adalah keputusan yang terbaik, setelah di analisi factor eksternal dan internalnya serta dampaknya. b. Intuisi Dalam mengambil keputusannya seorang manajer didasarkan atas suara hati (intuisi)nya, bersifat ilham dan persaan-perasaanya. Sasaran-sasaran, pengaruh, prefensi-prefensi dan psikologis individu pengambil keputusan memegang peranan penting. Pengambilan keputusan secara intuisif ini secara tidak sadar dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, latihan-latihan, dan latar belakang. Biasanya ia seorang aktifis, dinamis dan senantiasa bertanya tentang situasi-situasi dan ia menemukan pemecahan atas problem-problem sulit. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi biasanya mengandalkan naluri, perasaan pribadi, kemampuan mental, tetapi setiap situasi yang dihadapinya dengan sikap realistis dan memutuskannya menurut perasaan saja. Pengambilan keputusan secara intuisi mempunyai kebaikan dan keburukan, yaitu sebagai berikut. Kebaikan : - Keputusan dapat ditetapkan dengan cepat. - Kecakapan decision maker dapat dimanfaatkan. - Memberikan kepuasan tertentu bagi decision maker atas penyelesaian problem yang dihadapi. - Jika keputusan yang diambil tepat maka perusahaan akan lebih cepat maju dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan sejenis.
7

Keburukan : Keputusan mungkin terbukti salah, karena feeling bisa saja salah. Risiko keputusan cukup besar, sebab tidak berdasarkan ilmiah. Alat-alat pengambilan keputusan tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya, seperti data, informasi, dan fakta. Asas kehati-hatian kurang mendapat perhatian.

c. Fakta-fakta Pengambilan keputusan didasarkan atas hasil analisis data, informasi, dan faktafakta, serta didukung oleh kemampuan imajinasi, pengalaman, perspektif yang jelas, dan daya pikir untuk mengimplementasikan situasi dan kondisi masa depan. Keputusan (decision)yang di tetapkan berdasarkan fakta fakta ini relatip baik,logis,rasional,dan dapat di pertanggung jawabkan serta bisa di terapkan pada setiap situasi dan kondisi. Basis fakta fakta (ilmih)dalam mengambil keputusan mempunyai kebaikan dn keburukan,sebagai berikut. Kebaikannya : Keputusan ketetapan dengan menggunakan dan memanfaatkan sarana dan prasarana,analisis data,informasi,dan fakta.misalnya :computer dan sebagainya Resiko keputusan relatif kecil Keputusan secara relative akan lebih mudah direalisasikan Keputusan akan relefan dengan masalah yang di hadapi Keputusan akan rasonal,logis,ideal,dan dapat di pertanggung jawab kan.

Keburukannya : Keputusan sering terlambat Biaya untuk pengambilan keputusan relative besar Pengumpulan data,informasi dan fakta kadang-kadamng sulit

d. Pengalaman Dalam pengambilan keputusannya, seorang pengalamannya serta pengalaman pihak-pihak lain.

manajer

didasarkan

pada

Kebaikannya: - Pengalaman manajer dapat dimanfaatkan dengan menggunakan pengetahuanpengetahuan praktisnya. - Keterampilan terbaik dan latar belakang manajer dapat digunakan.

Keputusan dapat ditetapkan dengan cepat serta dengan biaya kecil.

Keburukannya: - Keputusan yang ditetapkan mungkin telah ketinggalan jaman serta tidak sesuai dengan situasi dan kondisi sekarang. - Jika pengalaman manajer sangat terbatas, maka keputusannya sangat sempit. - Keputusan yang ditetapkan kadang-kadang kurang relevan dengan masalah yang dihadapi, sebab tidak ada masalah yang persis sama. e. Kekuasaan Decision maker dalam pengambilan keputusannya harus berpedoman atas kekuasaan yang dimilikinya, supaya keputusan itu sah dan legal untuk diberlakukan. Hal ini disebabkan authority merupakan dasar hukum untuk bertindak dan berbuat sesuatu. Kebaikannya: - Keputusan yang ditetapkan bersifat resmi dan mengikat. - Keputusan harus diterima dan ditaati sepenuhnya. - Keputusan ditetapkan oleh manajeryang berwenang dan resmi. - Keputusan itu formal dan dapat memberlakukan sanksi hukuman. Keburukannya: - Keputusan dapat menjadi rutin dan kecenderungan decision maker untuk menjadi dictatorial. - Keputusan kadang-kadang ditetapkan seseorang yang berada jauh di luar masalah yang actual, sehingga pengetahuannya terhadap masalah yang sebenarnya kurang. 4. Teknik-teknik Pengambilan Keputusan Manajer dalam pengambilan keputusan dapat melakukannya dengan teknik-teknik: a. Operation Research Yaitu bdengan penggunaan metode-metode scientific (yang meliputi teknik-teknik matematis) dalam analisis dan pemecahan suatu masalah tertentu penerapaan teknik ini adalah usaha inventarisasi. b. Linear Programming Yaitu dengan menggunakan rumus-rumus matematik yang disebut juga vector analysis. c. Gaming War Games Yaitu dengan teori yang biasanya digunakan untuk menentukan strategi.

d. Probability Yaitu dengan teori kemungkinan yang dapat diterapkan pada kalkulasi rasional atau hal-hal yang tidak normal, mengenai sebuah keputusan yang dipertimbangkan dan diperhitungkan. e. Ranking and Statistical Weighting Yaitu dengan cara: - Melokalisasi berbagai factor yang akan mempengaruhi keputusan terakhir. - Menimbang factor-faktor yang dapat dibandingkan dan yang tercakup didalam setiap alternative. Berikut beberapa pendapat tentang prosedur pengambilan keputusan berdasarkan scientific management: Menurut Drs.H. malayu S.P Hasibuan, yaitu : a. Decision maker (manajer) harus mengetahui secara jelas masalah yang akan diputuskan dengan merumuskan dan menganalisisnya secara cermat. b. Mengumpulkan data, informasi, dan fakta yang ada relevansinya dengan masalah yang akan diputuskan. c. Mengevaluasi dan menganalisis data, informasi, dan fakta yang telah dikumpulkan. d. Menetapkan sejumlah alternative keputusan yang akan diambil. e. Mengembangkan dan mengimplemasikan alternative pilihan yang ada. f. Memilih keputusan yang terbaik dari alternative-alternatif itu. g. Menetapkan suatu keputusan, menjadi tindakan yang paling efektif dan efesien. h. Keputusan harus di informasikan untuk ditaati dan dilaksanakan menjadi tindakan nyata dan mengikat bagi semua karyawan. Menurut G.R. Terry, yaitu : a. b. c. d. e. Merumuskan problem yang bersangkutan. Menganalisis problem tersebut. Menetapkan sejumlah alternative. Mengevaluasi masing;masing alternatif. Memilih alternative yang akan menjadi keputusan dan yang akan dilaksanakan.

Aspek-aspek pengambilan keputusan yaitu: a. b. c. d. e.


10

Pribadi dan kepribadian si decision maker Sifat masalah yang dihadapi Pandangan dan kecakapan factual decision maker terhadap maslah yang dihadapi. Kondisi institusional (lembaga) bersangkutan. Situasi umum yang menjadi lingkungan sekitar.

Faktor-faktor penolong pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: a. Harus diperhatikan emosi dan aturan-aturan, baik yang tangibles maupun intangibles. b. Setiap keputusan harus mencapai tujuan. c. Suatu keputusan tidak selalu memuaskan semua pihak. d. Hanya ada satu pilihan yang memuaskan atau terbaik. e. Pengambilan keputusan adalah mental action dan harus ditrensfer kedalam phcyical action. f. Pengambilan keputusan yang efektif memerlukan waktu, dana, data informasi, dan fakta yang cukup. g. Membuat keputusan dalam prakteknya, membutuhkan kecakapan, pengalaman, dan imajinasi. h. Pengambilan keputusan merupaka awal dan mata rantai aktifitas. i. Setiap keputusan harus dilaksanakan. Data dalam pengambilan keputusan Scientific management mutlak memerlukan data dalam memecahkan problem, agar keputusan yang diambil relevan, realistis, logis, dan rasional. Karena itu data harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Well identified, artinya data itu berasal dari sumber resmi. Up to date, artinya data merupakan data yang terbaru. Relevant, artinya data itu benar-benar dapat dipercaya. Reliable, artinya data itu benar-benar dapat dipercaya. Complete, artinya lengkap tidak sebagian-sebagian saja.

Data adalah hal-hal atau kejadian-kejadian yang ada pada masa lalu. Data terbagi menjadi dua: data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah data hasil penelitian orang lain, seperti definisi-definisi dan lain sebagainya yang dapat kita ketahui dari buku-buku. Sedangkan data primer dalah data yang kita peroleh langsung dari sumber datanya yang kita teliti dari lapangan. Data sekunder diperoleh dari buku-buku literature, sedangkan data primer diperoleh secara langsung, seperti mengdakan wawancara, observasi, dan penyrbaran angket. Untuk menginterpretasikan data, diperlukan pengetahuan tertentu. Kognisi (kegiatan memperoleh pengetahuan) manusia terdiri dari enam tingkatan, yaitu: 1. Tahu pada tingkatan persepsi saja, yakni tahu rupanya, tetapi tidak tahu namanya, tidak tahu maksudnya, hanya pernah melhat saja. 2. Tahu pada tingkatan hapalan, yaitu tahu rupanya dan tahu namanya, tetapi tidak mengerti maksudnya.

11

3. Tahu pada tingkatan imajinasi, yaitu tahu rupanya, tahu namanya dan tahu tujuan atau maksudnya. 4. Tahu pada tingkat konsepsi, yaitu tahu yang sudah tinggi tingkatannya dan orang ini sudah dapat melakukan perencanaan, karena ia selain tahu rupanya, tahu namanya dan tahu kegunaannya, juga mengetahui asas yang menjadi sifat-sifat serta kemampuan (kegunaankegunaan) tersebut. 5. Tahu yang lebih tiinggi lagi adalah judgement atau suatu pengetahuan yang serba lengkap, tidak hanya mengetahui gambarannya, asas-asasnya, tetapi juga melihat aspek-aspek serta unsur-unsur dan strukturnya secara lengkap sekal, sehingga ia mempunyai suatu pengetahuan yang lengkap tentang sesuatu atau kasus yang dihadapi yang harus menentukan policy dan strategi. 6. Tingkatan yang paling tinggi adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pengolahan data, informasi, dan fakta dengan jalan penalaran . Tingkat pengetahuan ini adalah tingkat yang paling tinggi yang dapat dicapai melalui otak (daya pikir) manusia.

12

BAB 3 KESIMPULAN Dalam mengenal manajer terdapat beberapa pendekatan yakni pendekatan secara tingkatan dan tugastugas manajer, pendekatan secra luas pekerjaan, pendekatan secara sifat kerja manajer dan yang terakhir ialah pendekatan berdasarkan sifat-sifat manajer. adapun tugas seorang manajer ialah berusaha untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang diinginkan dari proses manajemen yang dipimpinnya. Ada pula basis dalam pengambilan keputusan ialah berdasarkan keyakinan, intuisi (suara hati), fakta-fakta, pengalaman dan kekuasaan. Ada beberapa teknik dalam pengambilan keputusan yakni operation research, linear programming, gaming war games, probability dan ranking and statistical weighting.

DAFTAR PUSTAKA
13

Hasibuan, Malayu S.P, Drs.,H., Manajemen. Jakarta : PT Bumi Aksara, 2006.

14

You might also like