You are on page 1of 2

PENANGGULANGAN PENYAKIT DIARE Kasus Diare bukanlah suatu penyakit, tetapi gejala.

Anda biasanya disebut memiliki diare bila Anda buang air besar lebih sering (lebih dari tiga kali sehari), mengeluarkan tinja yang encer dan/atau volumenya meningkat (lebih dari 250 gram per hari pada orang dewasa). Diare secara umum dibedakan menjadi akut dan kronis (atau persisten) berdasarkan durasinya. Diare akut dimulai dengan cepat dan berlangsung tidak lebih dari 14 hari. Sebagian besar diare adalah jenis ini dan umumnya tidak berbahaya. Satu dari tiga orang dewasa sehat mengalami diare setidaknya sekali dalam setahun. Diare kronis atau persisten berlangsung lebih dari 14 hari. Diare berkepanjangan ini biasanya memiliki penyebab dan menimbulkan masalah yang berbeda sehingga penanganannya berbeda dengan diare akut. Salah satu aspek pelayanan kesehatan adalah aspek promotif atau promosi kesehatan. Promosi kesehatan mempunyai peran yang sangat penting dalam proses pemberdayaan masyarakat. Yaitu melalui proses pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, sesuai dengan lingkungan budaya setempat, agar masyarakat dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan. Diare merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia maka Dinas Kesehatan mencanangkan beberapa program untuk menanggulangi terjadinya peningkatan kasus diare yang didasari oleh aspek preventif, kuratif dan rehabilitatif. Aspek preventif seharus lebih diprioritaskan karena secara signifikan mampu menurunkan angka kejadian diare.

Rumusan Masalah Berdasarkan kasus di atas maka permasalahan yang akan dikaji adalah bagaimana efektivitas penyuluhan terhadap pengetahuan tentang penanggulangan penyakit diare dalam lingkungan masyarakat. Pelajaran Dari Kasus Perawatan yang terpenting untuk diare adalah memastikan kecukupan asupan cairan dan garam (elektrolit). Untuk gejala ringan sampai sedang, Anda bisa menggunakan obat-obatan ringan yang dapat mengurangi diare.

Pada kasus yang parah dan pada anak-anak, wanita hamil, dan orang tua yang bisa berbahaya bila kehilangan banyak cairan, pemberian infus mungkin diperlukan. Bila penyebabnya adalah keracunan makanan, dokter mungkin perlu memberikan obatobatan untuk membunuh patogen yang berada di usus dan mencegah kerusakan mukosa lebih lanjut. Obat antispasmodik dapat membantu mengurangi nyeri kolik abdomen. Diare kronis harus diatasi dengan mengobati penyakit yang mendasarinya. Diare berkepanjangan dengan dehidrasi berat dapat menyebabkan perdarahan usus dengan konsekuensi gagal ginjal. Segeralah berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki diare kronis. Pada pasien diare akut, dokter biasanya cukup mempelajari riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosis. Namun, bila diare berlangsung lama atau disertai demam, dokter mungkin perlu mempertimbangkan pemeriksaan lanjutan seperti pemeriksaan tinja dan pemeriksaan darah. Kesimpulan Berbagai penyakit dapat mengganggu fungsi usus kecil atau usus besar sehingga menyebabkan diare. Pada prinsipnya ada dua mekanisme dasar yang berperan dalam pengembangan diare yaitu peningkatan mobilitas usus yang mempercepat transit makanan atau cairan berlebihan di dalam usus. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, mengonsumsi air yang dimasak terlebih dulu, mengonsumsi makanan bernilai gizi, memeriksakan kesehatan ke puskesmas juga kian meningkat, sehingga korban diare bisa ditekan. Referensi Hery Garna, Emelia Suroto, Hamzah, Heda Melinda D Nataprawira, DwiPrasetyo. 2005. Diare Akut Dalam: Pedoman Diagn osis DanTerapi Olmu Kesehatan Anak E disi Ke-3 Bandung: Bagian /SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Padjajaran/ RSUP HASAN SADIKIN BANDUNG. Hal. 271-278. 1999. Buku Ajar Diare. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik IndonesiaDirektorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan PenyehatanLingkungan Pemukiman. Hal. 81,154. Situs:http://majalahkesehatan.com/penyebab-dan-penanganan-diare/ Februari 2012) (diakses 17

Situs:http://kesehatan.kompas.com/read/2009/02/27/16185739/Penangan.Kasus.Diare/ (diakses 17 Februari 2012)

You might also like