You are on page 1of 4

Hermanu Kusbandono ST

Busi Panas dan Busi Dingin


Busi merupakan suatu sarana atau alat bagian dari sebuah system pengapian pada motor yang digunakan untuk menghasilkan energi percikan bunga api dan kemudian digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder pada akhir langkah kompresi pada sebuah siklus mesin. Pemakaian busi yang tepat pada mesin sepeda motor akan memberikan performa mesin yang lebih baik, namun dalam pemakaiannya, kita harus memperhatikan beberapa faktor dibawah ini : 1. suhu lingkungan tempat mesin atau sepeda motor anda berada 2. besarnya kapasitas silinder 3. besarnya perbandingan kompresi dan tekanan kompresi

Berikut akan dibahas terlebih dahulu definisi dari busi panas dan busi dingin.

Busi Panas
Busi panas adalah busi yang memiliki kemampuan menyerap serta melepas panas kepada sistem pendinginan lebih lambat dari pada busi standarnya. Busi panas ini akan bekerja pada temperatur ruang bakar yang tinggi, namun apabila temperatur ruang bakar mencapai atau melebihi 850 derajad celcius, maka akan terjadi proses pre-ignition, dimana bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sebelum busi memercikkan bunga api. Pre-ignition ini adalah proses yang tidak diharapkan dalam proses terjadinya pembakaran untuk mesin yang dikategorikan sebagai spark engine atau mesin dengan penyalaan busi. Kondisi terjadinya pre-ignition ini bisa dikatakan terjadi over heating (pemanasan extrem) Terjadinya pre-ignition ini dapat merusak kinerja dari piston, connecting rod serta kerusakan pada crankshaft. Warna yang tampak pada busi bila terjadi pre-ignition adalah putih pucat

Powered by HKURacing.Com

Hermanu Kusbandono ST

over heating, akan terjadi pre-ignition

over heating, terjadi pre-ignition

Busi Dingin
Busi dingin adalah busi yang memiliki kemampuan menyerap serta melepas panas kepada sistem pendinginan lebih cepat dari pada busi standarnya. Busi dingin ini akan bekerja pada temperatur ruang bakar yang lebih rendah, namun apabila temperatur ruang bakar terlalu rendah hingga dibawah 400 derajad celcius, maka akan terjadi proses carbon fouling, dimana bahan bakar tidak mampu terbakar habis sehingga bahan bakar yang tidak terbakar habis tersebut akan menumpuk pada busi. Apabila suhu ruang bakar semakin rendah maka akan tejadi mis fire atau ketidak mampuan membakar bahan bakar akibat suhu ruang bakar tidak ideal. Penumpukan endapan karbon ini semakin lama akan menyebabkan tumpukan kerak karbon yang mengeras, dan akibat nya menjadi sumber panas kedua setelah busi kemudian menyebabkan gejala detonasi atau ledakan kedua setelah busi memercikkan bunga api. Gejala detonasi ini adalah proses yang juga tidak diharapkan dalam proses terjadinya pembakaran untuk mesin spark engine. Detonasi dapat menyebabkan kerusakan pada piston Terjadinya carbon fouling ini dapat mempercepat umur pakai dari busi. Warna yang tampak pada busi bila terjadi carbon fouling adalah hitam kering

Powered by HKURacing.Com

Hermanu Kusbandono ST

carbon fouling

carbon fouling, susah hidup

Oleh sebab masalah-masalah diatas, maka perlunya memilih tingkat panas busi yang sesuai dengan sepeda motor anda.

Memilih Tingkat Panas Busi


Penentuan tingkat panas busi dipengaruhi oleh beberapa faktor, beberapa faktor paling dominan dalam memilih tingkat panas busi adalah 1. suhu lingkungan tempat mesin atau sepeda motor anda berada. Untuk daerah dengan cuaca iklim yang lebih dingin, seperti daerah pegunungan, dataran tinggi. Maka direkomendasikan pemasangan tingkat panas busi yang lebih panas. Pemasangan menggunakan busi dingin akan menyebabkan terjadinya carbon fouling (penumpukan karbon). Mesin akan susah hidup. Untuk daerah dengan cuaca iklim lebih panas, seperti dataran rendah, perkotaan dengan tingkat populasi tinggi. Maka direkomendasikan menggunakan tingkat panas busi yang lebih dingin. Pemasangan menggunakan busi panas akan menyebabkan terjadinya pre-ignition (pembakaran dini). Part mesin akan lebih cepat aus. 2. besarnya kapasitas silinder untuk mesin dengan kapasitas silinder lebih besar (>180cc) direkomendasikan menggunakan tingkat panas busi yang lebih dingin. Pemasangan busi panas akan menyebabkan pre-ignition dan over heating. Untuk mesin dengan kapasitas yang lebih kecil (<180cc) diekomendasikan menggunakan busi standar (NGK angka 7 dan Denso angka 22)
Powered by HKURacing.Com

Hermanu Kusbandono ST

3. besarnya perbandingan kompresi dan tekanan kompresi mesin dengan desain yang memiliki rasio kompresi tinggi (CR> 10,5:1) dan tekanan kompresi tinggi (>1700kPa) direkomendasikan menggunakan busi type dingin. Untuk mesin dengan rasio kompresi dan tekanan kompresi dibawah, direkomendasikan menggunakan busi standar. 4. desain high performance engine mesin yang dirancang untuk balap, kompetisi (high performance engine) sangat direkomendasikan menggunakan busi dingin. Pemakaian busi panas akan menyebabkan pre-ignition, detonasi berat yang menyebabkan kerusakan serius pada katub, piston, connecting rod, crankshaft dll.

pembakaran normal

pembakaran normal, terbaik

Powered by HKURacing.Com

You might also like