You are on page 1of 13

Osteichthyes

A.Karakteristik Kelas Osteichthyes Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan. Hidup di laut, rawarawa, atau air tawar. Semua jenis ikan yang termasuk dalam kelas Osteichthyes memiliki sebagian tulang keras, mulut dan lubang hidungnya ventral, celah-celah pharyngeal tertutup (tidak terlihat dari luar) dan jantungnya hanya memiliki satu ventrikel. Jantung beruang dua, darah berwarna pucat, mengandung eritrosit yang berinti dan leukosit. Ikan ini juga mempunyai sistem limfa dan sistem porta renalis. Mempunyai hati yang berkantong empedu. Lambung dipisahkan dari usus oleh sebuah katup, mempunyai kloaka, tetapi tidak jelas adanya pankreas. Terdapat gelembung renang. Mempunyai gurat sisi, indra mata, telinga dalam dengan tiga saluran semi sirkuler dan memiliki otolit untuk keseimbangan. Bernapas dengan insang yang memiliki tutup insang (operkulum). Sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah, kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit, adanya gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak. Sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh, usus panjang dan ramping menggulung, fertilisasi terjadi di luar, mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar. Ikan bertulang sejati memiliki gelembung renang yaitu kantong udara yang dapat digunakan untuk mengubah daya apung dan sebagai alat bantu dalam bernafas. Beberapa anggotanya dapat berpindah dari perairan asin ke perairan tawar, misalnya ikan salmon dan belut laut. Pada saat berada di air tawar, ginjal mengeluarkan urin yang sangat encer dan insangnya menyerap garam dari air dengan cara transfor aktif. Ikan yang sering dijumpai di air tawar seperti ikan nila dan ikan gabus.

Sistem digestoria (Sitem pencernaan) Sitem pencernaan pada ikan merupakan serangkaian jalur yang melalui berbagai organ yaitu dimulai dari mulut, pharink, esophagus, lambung, usus (intestin)dan anus. Sistem urogenital Sistem urogenital dibagi menjadi dua yaitu organ genitalia dan organ uropoetica. Organ genitalia terdiri dari gonad (kelenjar kelamin) yang dibedakan menjadi jantan (testis), betina (ovarium) dan saluran keluar dari gonad yang sangat pendek. Sedangkan organ uropoetica terdiri dari mesonephros (ginjal), ductus mesonephridicus (ureter), dan Vesica Urinaria Sistem Kardiovaskular Sistem Kardiovaskular yang diamati pada praktikum ini adalah cor (jantung) serta bagianbagiannya yaitu sinus venosus, atrium, ventrikel, dan bulbus arterious. Sistem respirasi Alat pernapasan pada ikan yang diamati adalah tutup insang (apparatus opercularis), serta bagianbagian insang yaitu arcus branchialis, hemibranchia, holobranchialis, gill rackers. Sistem Skeleton Sistem Skeleton terdiri atas cranium (tengkorak), vertebrae (tulang belakang) yang dilengkapi dengan spina (duri), dan cauda (ekor) yang tersusun atas tulang sejati. Sistem Integument Sistem Integument terdiri atas (squama) sisik sisik. Squama mempunyai beberapa type yaitu: cycloid, ctenoid, ganoid dan placoid.

B.Kelas Osteichthyes terbagi menjadi 2 subkelas, yaitu: a.Subkelas Sarcopterygii Ciri cirinya: Mempunyai choana (lubang hidung dalam). Sirip sirip yang berpasangan mempunyai pangkal berdaging, bagian itu didalamnya disokong oleh elemen elemen tulang yang kuat. Sisik cosmoid. Subkelasis Sarcopterygii terdiri atas dua ordo yaitu: ordo Coelacanthifoemes (Crassopterygii) dan Dipteriformes (Dipnoi). Ordo Crassopterygii Paling umum hidup pada jaman devon. Struktur tubuh diduga mirip dengan moyang amphibi. Punah pada akhir Paleozoik. Tetapi kemudian muncul kelompok ikan yang seakan akan merupakan cabang dari crassopterygii yaitu Coelacanthiformes (Coelacanth: Yunani, yang berarti duri lubang pada sisiknya) dengan ciri bermoncong tumpul, rahang dengan gigi lemah, memiliki sirip berpasangan dengan pangkal sirip berdaging, pangkal berdaging tersebut disokong oleh elemen elemen tulang mirip elemen tulang tungkai depan tetrapoda, biasanya mereka migrasi ke laut. Ordo Dipnoi Merupakan kelompok ikan paru paru katrena bernafas dengan paru paru. Anatomi dan cara hidup mirip dengan amphibi, sehingga mulanya dipandang sebagai moyang amphibi tapi akhirnya hanya merupakan moyang amphibi sebenarnya. Hidup didaerah yang kondisi iklimnya kering, seakan akan mirip dengan keadaan pada jaman Devon. Contoh: Epiceratodus fosteri b.Subkelas Actinopterygii Ciri-cirinya: Maxila dan premaxila ada, tidak ada internal nares. Tidak ada kesamaan gerak antara bagian tengkorak depan dan belakang. Platoquadrate tidak bersatu dengan cranium. Tidak ada perluasan radial dan otot dalam dasar sirip. Memiliki dua atau satu sirip punggung. Tidak ada cloaca. Superordo 1. Chondrostei Meski moyang dari tulang sejati tetapi ternyata ada kelompok yang bertulang rawan yaitu Chondrostei. Pada jaman Paleozoik yang dominan adalah kelompok Palaeoniscoid, ukuran kecil, dan ekor heterocercal. Pada jaman Mezozoik Palaeoniscoid punah, anggota Chondrostei yang masih hidup sampai sekarang adalah Sturgeon dan Paddlefishes. Sturgeon dan Paddlefishes memiliki kesamaan rahang bawah lemah, moncong memanjang dan sensitif, ekor mirip ikan Hiu. Superordo 2. Holostei Dominan pada jaman mezozoik, ekor pendek, rahang tidak dapat membuka lebar, sisik cenderung kehilangan lapisan ganoin, kebiasaan hidup cenderung berubah dan air tawar ke air laut (migrasi). Contoh : Lepisosteus dan Amia. Lepisosteus merupakan perenang yang sngat cepat, moncong/rahang panjang.

Amia sedikit lebih maju dari Lepisosteus, hidup di danau/sungai, sisik kehilangan lapisan ganoin dan ekor sudah seperti ikan kelompok Teleostei maju. Superordo 3. Teleostei Merupakan kelompok terakhir dari Actinopterygii dan merupakan kelompok yang dominan di jaman sekarang. Sirip ekor dari luar tampak simetris. Sirip berpasangan kecil. Kedudukan sirip dada bergeser ke depan dan sirip perut maju ke depan. Fungsi sirip dada sebagai pengerem gerakan. Sisik-sisik tipis, lentur dari bahan tulang.
http://junwarhp18biologi.blogspot.com/2011/04/osteichthyes.html

Taksonomi Ikan
32 1. Taksonomi Ikan mas

Dalam ilmu taksonomi hewan, klasifikasi ikan mas adalah sebagai berikut: Kelas : Osteichthyes Anak kelas : Actinopterygii Bangsa : Cypriniformes Suku : Cyprinidae Marga : Cyprinus Jenis : Cyprinus carpio L.

Berdasarkan keanekaragaman genetik, ikan mas memiliki keistimewaan karena banyknya jumlah strain. Kondisinya pembudidayaannya saat ini makin masih terpuruk karena serangan wabah koi herpes virus (KHV) beberapa tahun lalu. Beberapa cara yang dapat ditempuh untuk memperbaiki kondisi ini antara lain: (1) penanganan berupa pengobatan terhadap induk-induk yang masih mampu bertahan/hidup, (2) pengadaan kembali induk dari sentra usaha budidaya yang belum pernah terserang, dan (3) mengaplikasikan teknik pengelolaan induk yang sesuai dengan kaidah genetik dan budidaya. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan induk ikan mas antara lain:
1. Sistem perolehan/produksi induk dan cara pendistribusiannya ke petani/pembudiaya. 2. Aplikasi yang konsisten dari teknik pengelolaan induk yang disesuaikan dengan wadah budidaya yang digunakan, cara pemeliharaan induk dan memperhatikan aspek genetik dalam pengelolaannya.

2. Taksonomi ikan nila

Ikan Nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar dan di beberapa waduk di Indonesia.
Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia. Ikan Nila Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Kelas: Ordo: Famili: Genus: Spesies: Chordata Actinopterygii Perciformes Cichlidae Oreochromis O. niloticus

Nama binomial Oreochromis niloticus Linnaeus, 1758 3. Taksonomi ikan gabus

Ikan gabus adalah sejenis ikan buas yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di pelbagai daerah: aruan, haruan (Mly.,Bjn), kocolan (Btw.), bogo (Sd.), bayong, bogo, licingan (Bms.), kutuk (Jw.), dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris juga disebut dengan berbagai nama seperti common snakehead, snakehead murrel, chevron snakehead, striped snakehead dan juga aruan. Nama ilmiahnya adalah Channa striata Ikan Gabus Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalial Filum: Kelas: Ordo: Famili: Genus: Spesies: Chordata Actinopterygii Perciformes Channidae Channa C. striata

Nama binomial Channa striata (Bloch, 1793) 4. Taksonomi ikan lele

Lele, secara ilmiah, terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah. Antara lain: ikan kalang (Sumatra Barat), ikan maut (Gayo dan Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah) atau ikan keli (Malaysia). Sedang di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), gura magura (Jepang) dan (Tiongkok). Dalam bahasa Inggris disebut pula (Srilangka), catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Nama ilmiahnya, Clarias, berasal dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti lincah, kuat, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di luar air.
Lele Rentang fosil: Pliosen Bawah Kini Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Kelas: Ordo: Famili: Genus: Chordata Actinopterygii Siluriformes Clariidae Clarias Scopoli, 1777

Spesies

Sinonim
y y y y y y y y y y y

Chlarias Scopoli, 1777 Macropteronotus La Cepde, 1803 Clarias Cuvier, 1816 Cossyphus M Clelland, 1844 Phagorus M Clelland, 1844 Dinotopteroides Fowler, 1930 Prophagorus Smith, 1939 Anguilloclarias Teugels, 1982 Brevicephaloides Teugels, 1982 Clarioides Teugels, 1982 Platycephaloides Teugels, 1982

5. Taksonomi ikan patin

Ikan patin atau dalam bahasa latinnya disebut pangasius hipothalmus merupakan ikan konsumsi budi daya ikan air tawar unggulan. Keunggulan ikan patin, dagingnya gurih, mengandung banyak lemak, dan tidak banyak duri. Harganya yang stabil dan cukup tinggi membuat usaha budidaya ikan patin ini menjanjikan keuntungan.
Ikan dari famili Pangasidae ini secara sistematik diklasifikasikan sebagai berikut : Filum : Chordata Klas : Pisces Ordo : Siluriformes Famili : Pangasidae Genus : Pangasius Spesies : Pangasius djambal atau P. pangasius 6. Taksonomi ikan kakap merah

Ikan kakap merah merupakan ikan dasar yang selalu berkelompok menempati karang, tandes atau rumpon. Ikan kakap merah yang mempunyai nama inggris red snapper hampir bisa ditemui semua lokasi di Indonesia bahkan di dunia. Ikan yang biasanya memiliki nama latin depannya Lutjanus termasuk dalam family Lutjanidae. Soal jenisnya kakap sendiri ada banyak macam spesiesnya, namun pada rubrik ini kami hanya membahas spesies kakap pada umumnya. Lantaran warna ikan ini merah, orang-orangpun menyebutnya dengan nama kakap merah.
Secara lengkap taksonomi ikan kakap merah adalah sbb; Philum: Chordata

Sub Philum: Vertebrata Kelas: Pisces Sub Kelas: Teleostei Ordo: Percomorphi Famili: Lutjanidae 7. Taksonomi ikan hiu Hiu samudra berujung putih, Carcharhinus longimanus Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Filum: Subfilum: Kelas: Subkelas: Animalia Chordata Vertebrata Chondrichthyes Elasmobranchii

Superordo: Selachimorpha

Hiu adalah sekelompok (superordo Selachimorpha) ikan dengan kerangka tulang muda yang lengkap [1] dan tubuh yang ramping. Mereka bernapas dengan menggunakan lima liang insang (kadang-kadang enam atau tujuh, tergantung pada spesiesnya) di samping, atau dimulai sedikit di belakang, kepalanya. Hiu mempunyai tubuh yang dilapisi kulit dermal denticles untuk melindungi kulit mereka dari kerusakan, dari parasit, dan untuk menambah dinamika air.[1] Mereka mempunyai beberapa deret gigi yang dapat digantikan. 8. taksonomi ikan banding Bandeng (Latin: Chanos chanos atau bahasa Inggris: milkfish) adalah sebuah ikan yang merupakan makanan penting di Asia Tenggara. Ikan ini merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam familia Chanidae (kurang lebih tujuh spesies punah dalam lima genus tambahan dilaporkan pernah ada).
Bandeng Klasifikasi ilmiah Regnum: Animalia Filum: Kelas: Ordo: Chordata Actinopterygii Gonorynchiformes

Familia: Chanidae Genus: Chanos

Spesies: chanos

Nama jenis Chanos chanos (Forsskl, 1775) 9. taksonomi ikan paus sei Paus Sei (dilafalkan: [se ] atau [sa ]), Balaenoptera borealis, adalah paus balin, rorqual terbesar ketiga setelah paus biru dan paus sirip.[2] Binatang ini dapat ditemukan di belahan dunia di seluruh samudra dan tengah laut, dan menyukai perairan lepas pantai. Binatang ini cenderung menghindari kutub dan perairan tropis dan perairan yang setengah tertutup. Paus Sei bermigrasi setiap tahun dari perairan dingin dan subkutub di musim panas menuju perairan hangat dan subtropis di musim dingin, meskipun di kebanyakan wilayah rute migrasi yang tepat tidak diketahui.[4]
Paus Sei Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Kelas: Chordata Mammalia

Subkelas: Eutheria Ordo: Cetacea

Subordo: Mysticeti Familia: Genus: Spesies: Balaenoptiidae Balaenoptera B. borealis

Nama binomial Balaenoptera borealis Lesson, 1828 10. taksonomi ikan gelodok Gelodok, belodok, belodog atau blodog adalah sekelompok ikan dari beberapa marga yang termasuk ke dalam anak suku Oxudercinae. Ikan-ikan ini senang melompat-lompat ke daratan, terutama di daerah berlumpur atau berair dangkal di sekitar hutan bakau ketika air surut. Nama-nama lainnya adalah tembakul, tempakul, timpakul atau belacak (bahasa Melayu), gabus laut, lunjat dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris disebut mudskipper, karena kebiasaannya melompat-lompat di lumpur itu. Gelodok
Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia Filum: Kelas: Ordo: Familia: Chordata Actinopterygii Perciformes Gobiidae

Subsuku: Oxudercinae Genera Apocryptes Apocryptodon Boleophthalmus Oxuderces Parapocryptes Periophthalmodon Periophthalmus Pseudapocryptes Scartelaos

Zappa (genus) 11. taksonomi ikan toman Toman adalah nama sejenis ikan buas dari suku ikan gabus (Channidae). Memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan ikan gabus, toman dapat tumbuh besar mencapai panjang lebih dari satu meter dan menjadi spesies yang terbesar dalam sukunya. Toman
Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Kelas: Ordo: Familia: Genus: Spesies: Chordata Actinopterygii Perciformes Channidae Channa C. micropeltes

Nama binomial Channa micropeltes (Cuvier, 1831) 12. taksonomi ikan paus (mamalia)

Paus adalah sejenis mamalia yang hidup di lautan. Meskipun dalam bahasa Indonesia paus sering disebut ikan paus, paus sebenarnya bukanlah tergolong dalam keluarga ikan. Seperti hewan mamalia yang lain ikan paus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
y y y y y

bernafas melalui paru-paru mempunyai bulu (sedikit, hampir tidak ada bagi paus dewasa) berdarah panas mempunyai kelenjar susu. mempunyai jantung empat bilik

Ikan paus purba berevolusi pada pertengahan tempo Eocene, kira-kira 50 juta tahun yang lalu. Salah satu paus terawal yang telah punah adalah Basilosaurus yang mempunyai kepala kecil bermoncong menonjol dan bergigi. Basilosaurus mempunyai panjang 25 meter. Fosil menunjukkan bahwa paus berasal dari hewan daratan berkuku, mungkin dari hewan seperti Mesonychid (hewan seperti serigala yang tinggal di pesisir pantai) yang berangsurangsur kembali tinggal di laut sekitar 50 juta tahun yang lalu. Satu lagi kemungkinan hewan lain yang berubah menjadi paus, adalah Ambulocetus, mamalia berukuran anjing laut, sepanjang 3 meter seberat 325 kilogram. Read the rest of this entry 13. taksonomi ikan klon Ikan klon (Amphiprion percula, dikenal pula dengan nama clown fish, clown anemone fish) adalah ikan akuarium yang populer, terutama sejak menjadi bintang utama dalam film Finding Nemo. Ikan ini ditemukan di daerah luas di indo-pasifik yang beriklim tropis dan hidupnya selalu dekat dengan anemon karena keduanya memang dapat saling bekerjasama saling menguntungkan. Ikan klon dapat bersembunyi dari ikan lain di anemon, sedangkan anemon bisa mendapat makan dari ikan klon. Ikan klon
Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Kelas: Ordo: Familia: Genus: Spesies: Chordata Actinopterygii Perciformes Pomacentridae Amphiprion A. percula

Nama binomial Amphiprion percula (Lacepde, 1802) 14. taksonomi ikan lumba-lumba

Lumba-lumba
Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Kelas: Ordo: Chordata Mammalia Cetacea

Subordo: Odontoceti Familia: Delphinidae

15. taksonomi ikan sepat rawa


Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Kelas: Ordo: Familia: Genus: Spesies: Chordata Actinopterygii Perciformes Osphronemidae Trichogaster T. pectoralis

Nama binomial Trichogaster pectoralis (Regan, 1910) 16. taksonomi ikan betok Betok
Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Kelas: Ordo: Familia: Genus: Spesies: Chordata Actinopterygii Perciformes Anabantidae Anabas A. testudineus

Nama binomial Anabas testudineus (Bloch, 1792) 17. taksonomi ikan belut
Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Kelas: Ordo: Chordata Actinopterygii Anguilliformes

Subordo Anguilloidei Nemichthyoidei Congroidei Synaphobranchoidei

Klasifikasi Subordo Anguilloidei


y y y y y y

Anguillidae (belut air tawar) Chlopsidae (false morays) Heterenchelyidae Moringuidae (worm eels) Muraenidae (moray eels) Myrocongridae

Subordo Nemichthyoidei
y y

Nemichthyidae (snipe eels) Serrivomeridae (sawtooth eels)

Subordo Congroidei
y y y y y y

Colocongridae Congridae (congers) o Termasuk Macrocephenchelyidae Muraenesocidae (conger pikes) Nettastomatidae (witch eels) Derichthyidae (longneck eels) o Termasuk Nessorhamphidae Ophichthidae (snake eels)

Subordo Synaphobranchoidei
y

Synaphobranchidae (cutthroat eels)

Termasuk Simenchelyidae, Nettodaridae, and Dysommidae

18. Taksonomi ikan Coelacanths Status konservasi: Terancam Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Kelas: Chordata Sarcopterygii

Subkelas: Coelacanthimorpha Ordo: Coelacanthiformes

19. taksonomi ikan kerper Common carp Status konservasi: Aman


Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Kelas: Ordo: Familia: Genus: Spesies: Chordata Actinopterygii Cypriniformes Cyprinidae Cyprinus carpio

Nama binomial Cyprinus carpio Linnaeus, 1758

You might also like