You are on page 1of 4

TUGAS GEOLOGI TEKNIK

MEMBACA PETA TOPOGRAFI DAN MENDESAIN RENCANA PEMBANGUNAN BERDASARKAN KONDISI-KONDISI TERTENTU

JOSEPH MERVIN OLOAN (2011410172)

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG

KATA PENGANTAR

Teknik sipil adalah disiplin ilmu yang mempelajari proses perancangan suatu proyek, baik berupa tempat hunian, industri skala kecil dan besar, bendungan, konektor transportasi (jalan, jembatan, dll), dan hal lain yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat sipil pada umumnya. Intinya adalah membangun sesuatu untuk bertahan hidup dan pada akhirnya ketika mencapai titik tertentu adalah untuk kemajuan bangsa. Pembangunan adalah kunci kemajuan dan indikator keberhasilan suatu bangsa. Suatu pembangunan akan berhasil jika didukung oleh semua pihak yang terlibat, baik pembuat kebijakan, pihak desainer dan konstruktor, serta masyarakat sipil. Dasar dari pembangunan yang sukses adalah perancangan dan perhitungan berbagai faktor secara matang. Hal ini bertujuan untuk memperkecil resiko yang mengandung kerugian. Semua manusia di bumi ini ingin hidup sejahtera. Semua manusia di bumi pada hakikatnya menginginkan kehidupan yang harmonis dengan alam. Esensinya adalah membangun tanpa merusak satu sama lain. Tetapi dewasa ini, banyak pembangunan yang mengabaikan peraturan, bahkan mengabaikan keseimbangan alam. Bumi ini memiliki umur, yang artinya semakin banyak kerusakan yang terjadi , umurnya akan semakin pendek. Tentunya kita tahu apa yang terjadi apabila bumi ini mati. Sebagai insinyur muda atau young engineer, merancang dan memperhitungkan suatu pembangunan dengan memperhatikan keseimbangan alam adalah sebuah tuntutan. Keuntungan secara material adalah pilihan. Sebuah tuntutan sudah seharusnya dilakukan sebagai skala prioritas dibandingkan keuntungan sekelompok manusia. Dalam perencanaan ini, saya ingin menunjukan bahwa membangun suatu area tidak selamanya harus merusak alam. Para desainer dan konstuktor dapat membangun selaras dengan alam dan menciptakan harmoni yang baik. Dengan menjaga bumi, berarti kita sudah memberikan jalan yang baik kepada keturunan kita. Selamat membaca!

Penelaahan Peta Topografi dan Penjabarannya


Dari peta topografi yang diberikan, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan-perbedaan di dua sisi dataran. Saya menyebut dataran di sebelah kiri sebagai Dataran (I) dan dataran di sebelah kanan sebagai Dataran (II). Berikut perbedaan-perbedaan yang dapat dijabarkan beserta hasil planning saya sebagai seorang civil engineer.

1) Perbedaan berdasarkan ketinggian


Berdasarkan ketinggian, terlihat perbedaan yang jelas secara kuantitatif. Dataran (I) memiliki ketinggian 275 BM, sedangkan Dataran (II) adalah 292BM. Ketinggian mempengaruhi banyak hal, seperti: (a) Secara ekonomi, tinggi dataran berbanding lurus dengan harga yang harus dikeluarkan untuk membangun. Dengan demikian, pembangunan di Dataran (II) akan lebih mahal dibandingkan Dataran (I). Imbas yang paling nyata adalah biaya angkut untuk bahan konstruksi bangunan. (b) Cuaca/ keadaan alam sekitar. Semakin tinggi, suhu di dataran tersebut akan semakin rendah. (c) Akses/ jalan yang harus dibuat.

2) Perbedaan menurut jenis dataran


Dataran (I) : Dataran curam Dataran (II) : dataran bergelombang Dataran (I) : Dataran dengan kemiringan seperti ini cocok untuk dijadikan tempat budidaya ataupun hutan lindung.Terutama di bagian terjal/curam, hutan dapat memberikan ketahanan terhadap tanah, dapat menyerap kelebihan air, dan mencegah risiko longsor. Sebaiknya membangun bangunan dengan skala besar tidak dilakukan. Disarankan untuk menjaga struktur tanah atau memperbaiki strukturnya demi menjaga stabilitas tanah (mencegah bencana longsor) Jika jenis tanah tidak memungkinkan untuk dijadikan daerah lindung, penelitian kandungan tanah dapat menjadi alternative. Ada kemungkinan terdapat hasil bumi yang dapat dimanfaatkan. Contoh: kapur, batu alam, batu bara, logam, dll. Dataran (II): Dataran jenis ini cocok dijadikan daerah rekreasi dan pariwisata. Membangun habitat buatan merupakan salah satu alternatif yang menguntungkan baik

secara ekologis-enviromental maupun ekonomis. Alternatif lain adalah perkebunan dan budidaya ternak.

3) Perbedaan menurut arah sungai


Ada dua jenis sungai yang ingin saya bahas terlebih dahulu, yaitu: a) Sungai konsekwen: sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng b) Sungai subsekwen: sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekwen Bedasarkan definisi tersebut, dapat ditelaah bahwa Dataran (I) semuanya tergolong sungai konsekwen. Sedangkan Dataran (II) terdapat sungai konsekwen dan subsekwen. Perbedaan lain adalah jumlah anak sungai. Pada Dataran (I) terdapat delapan anak sungai, sedangkan Dataran (II) terdapat 3 anak sungai. Sedangkan, kesamaan dari sungaisungai ini adalah letak muaranya, yaitu laut dan semua sungai tersebut dapat difungsikan sebagai sumber air dan pengairan willayah sekitarnya.

4) Perbedaan menurut kondisi pantai


Berdasarkan jenis tanahnya, pantai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a) Pantai berpasir: Didominasi hamparan pasir dan terdapat lembah beting pasir. Jenis tanahnya adalah typic tropopsamment dan typic tropofluvent. Contoh: gambut, kelapa, bakau, cemara laut, dsb. b) Pantai berlumpur: Hasil sedimentasi atau pengendapan, dekat dengan muara sungai. Jenis tanahnya adalah aeric halaquept, typic halaquept, sulfic halaquept, dan typic fluvaquent. Kadar oksigen pada tanahnya sangat rendah. c) Pantai berawa: Daerah tergenang air, permanen maupun temporer. Tanah dan air memiliki tingkat keasaman yang tinggi. Jenis tanahnya antara lain terric trophocemist, aeric fluvaquent, typic fluvaquent, aeric endoquent, typic endoquent. Jenis tumbuhannya adalah meranti, kelapa, sagu, api-api, dsb. d) Pantai berbatu: Bongkahan batu granit. Hutan tergolong formasi butun, tidak berpasir. Jenis tumbuhannya adalah kelapa, pandan, ketapang, dsb. Menurut peta topografi, kondisi pantai yang memungkinkan pada Dataran (I) & Dataran (II) adalah pantai berpasir dan pantai berlumpur. Dalam kondisi seperti ini, membangun wisata air merupakan alternatif yang baik, selain melakukan budidaya komoditas air sungai maupun tambak/payau yang bernilai ekonomis tinggi.

You might also like