You are on page 1of 13

KONSEP DASAR MANAJEMEN KURIKULUM

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Kurikulum Dosen Dr. Azis Mahfudin, M.Pd

OLEH : AGUS AWALUDIN AHMAD NURUL IHSAN. B

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2012

KATA PENGANTAR . . Segala puji dan syukur diucapkan kehadirat Allah Swt., yang telah memberikan rahmat dan inayah kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Salawat dan salam senantiasa terlimpah dan tercurah untuk nabi Muhammad Saw., yang telah menunjukkan jalan ke arah yang diridhai Allah Swt. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas individual pada mata kuliah Manajemen Kurikulum. Kami menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Dr. Azis Mahfudin, M.Sc. yang telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi dalam perkuliahan maupun di luar perkuliahan. Semoga Allah Swt. Membalas dengan nikmat yang lebih besar lagi berkah. Akhirnya kepada Allah jualah penyusun serahkan segalanya, semoga amal dan bantuan seluruh pihak mendapat balasan yang setimpal di sisi-nya. Amin Ya Rabbal Alamin. Wassalamu Alaikum Wr. Wb Bandung, Penulis, Februari 2012

Agus Awaludin & Ahmad Nurul Ihsan B

A. MUKADIMAH
Caryle P. Haskins, Ph.D., kepala Institut Carnegie di Washington menyatakan, Setelah 60 tahun mengamati dan mengkaji, saya masih takjub melihat betapa canggihnya perilaku sosial semut Semut merupakan model indah untuk kita gunakan dalam mempelajari akar perilaku hewan.Semut tunduk pada sistem kasta secara ketat (kasta ratu dan jantan, prajurit, dan pekerja). Semut memiliki sub kelompok, sub kelompok ini disebut budak, pencuri, pengasuh, pembangunan, dan pengumpul. Setiap kelompok memiliki tugas sendiri. Sementara satu kelompok berfokus sepenuhnya melawan musuh atau berburu, kelompok lain membangun sarang, dan yang lain lagi memelihara sarang. Harun Yahya, http: // www.harunyahya.com/indo/buku/semut03.htm.

Tujuan merupakan bagian yang menjadi penting dalam hidup dan kehidupan manusia. Setidaknya ada 4 (empat) fungsi tujuan menurut Awaludin (2012:13) , yakni:
1. 2. 3. 4.

Sebagai Arah Tujuan sebagai titik akhir Tujuan sebagai titik pangkal Memberi nilai pada usaha yang dilakukan Ketahanan individu dan kelompok dalam aktivitas serta usahanya

dipengaruhi oleh harapan akan pencapaian tujuan yang ingin dicapai. Semakin kuat harapan tujuan tersebut semakin kuat usaha dan ketahanan individu atau organisai dalam mencapai tujuan. Banyak faktor individu atau organisai dalam mencapai tujuannya, baik yang secara empiris dapat dibuktikan dengan anaisis sebab akibat ataupun sebab kekuatan besar yang menghendaki suatu kejadian terjadi. Potensi akal dan pendengaran serta kata hati merupakan potensi bagi kita untuk mampu menganalisis dan belajar dari berbagai tantangan menghadapi kendala dan hambatan guna mencapai tujuan. Hasil analisis usaha mencapai tujuan itulah yang nantinya melahirkan sebuah konsep yang kita sebut manajemn sebagai usaha mengarahkan dan mengorganisir potensi yang dimiliki menuju tujuan yang ingin di capai. Tak terkecuali dlam bidang pendidikan yang tidak bisa dipisahka dengan tujuan pendidikan sebagai salah satu komponen penting dalam pendidikan. Dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan kurikulum menjadi bagian terdepan dalam mewujudkannya namun dlam prakteknya implementasi kurikulum tersebut pula diorganisir dan dikelola sehingga implementasi mencapai tujuan denan efektif an

efiien. efisien. B. 1.

Pada

ranag

inilah

manajemen

kurikulum

berperan

yakni

gua

mengdayagunakan seluruh potensi kurikulum mencapai tujuan dengan efektif dan

PENGERTIAN MANAJEMEN KURIKULUM Secara etimologis Manajemen kurikulum secara etimologis terdiri dari dua kata yakni

manajemen dan kurikulum.


a.

Pengertian Manajemen Secara etimologi manajemen memiliki akar dari bahasa latin manus yang

berarti tangan, kata ini selnjutnya diadopsi dalam bahasa itali maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda". Dalam perkembangannya di adopsi ke dalam bahasa perancis mnagement, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur.

b.

Pengertian Kurikulum Istilah kurikulum berasal dari istilah olah raga pada zaman yunani kuno,

yakni Currir dan curere, artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari (Mukhidin, 2009: 81). Pada waktu itu, pengertian kurikulum ialah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. Dengan menempuh suatu kurikulum, siswa dapat memperoleh ijazah. Dengan kata lain ijazah pada hakikatnya merupakan suatu bukti, bahwa siswa telah menempuh kurikulum yang berupa rencana pelajaran, sebagaimana halnya seorang pelari telah menempuh suatu jarak antara satu tempat ketempat lainnya dan akhirnya mencapai finish. Dengan kata lain, suatu kurikulum dianggap sebagai jembatan yang sangat penting untuk mencapai titik akhir dari suatu perjalanan dan ditandai oleh perolehan suatu ijazah tertentu (Oemar Hamalik, 2007:16). Menurut Pius A Partanto bahwa kurikulum adalah rencana pelajaran (Pius dan M. Dahlan, 1994:390 ) Dari pengertian secara bahasa diatas maka dapat ditarik kesimpulan manajemen kurikulum adalah seni melaksanakan dan mengatur rencana pelajaran yang harus ditempuh peserta didik.

2.
a.

Menurut Para Ahli: Pengertian


1)

Manajemen

menurut

para

ahli

(dalam

http://carapedia.com/2012):
Menurut Dr. SP. Siagian dalam buku Filsafat Administrasi Management dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui oranglain.

2)

Menurut Prof. Dr. H. Arifin Abdulrachman dalam buku Kerangka Pokok-Pokok Management diartikan sebagai: a) b) c) kegiatan-kegiatan/aktivitas-aktivitas, proses, yakni kegiatan dalam rentetan urutan-urutan, insitut/orang-orang yang melakukan kegiatan atau proses kegiatan.

3)

Menurut Ordway Tead yang disadur oleh Drs. HE. Rosyidi dalam buku Organisasi dan Management mendefinisikan proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukkan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.

4) 5)

Menurut Marry Parker Follet, manajemen adalah sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui oranglain. Menurut James A.F. Stonner manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.

6)

Menurut Drs. Oey Liang Lee manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

7)

Menurut R. Terry Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

8) 9)

Menurut Lawrence A. Appley, Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain. Menurut Horold Koontz dan Cyril Odonnel manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.

b.

Kurikulum Bila ditelusur secara konsep dalam (Mukhidin, 2009:82) kurikulum

memiliki empat pengertian, yakni kurikulum sebagai mata pelajaran, kurikulum sebagai pengalaman belajar, kurikulum sebagai program pembelajaran dan kurikulum sebagai tujuan. a. kurikulum sebagai mata pelajaran artinya kurikulum sebagai bidang studi mencakup Batasan/jarak/cakupan subject matter, dan prosedur pengembangan dan praktek b. kurikulum sebagai pengalaman belajar keseluruhan pengalaman belajar yang diperoleh peserta dengan bimbingan guru sebagaimana yang dikemukakan oleh Hollis L. caswell dan Campbel kurikulum adalah all the experiences children have under guidance of teacher (Mukhidin, 2009:82) . c. kurikulum sebagai program pembelajaran Sebagai program pembelajaran kurikulum adalah perencanaan pembelajaran yang meliputi proses pembelajaran dan pengembanagn individu sebagaimana yang dikemukakan Hilda Taba (Mukhidin, 2009:82) yang menyataan: A curriculum is a plan for learning therefore, what is know about the learning process and the development of the individual has bearing on the shaping of curriculum. d. Kurikulum sebagai tujuan Kurikulum sebagai tujuan bermakna Mauritz Johnson (Mukhidin, 2009:82) membedakan pengertian kurikulum dengan pengajaran. Interaksi siswa dengan lingkungan disebut pengajaran sedangkan rentetan hasil belajar yang diharapkan (tujuan) disebut kurikulum. Sehingga manajemen kurikulum bila diartikan merupakan seni dan dan usaha untuk mengarahkan sumber daya kurikulum dalam rangka menuju tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam bukunya Manajemen Kurikulum Rusman (2011:3) mengartikan manajemen kurikulum sebagai sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. C. RUANG LINGKUP MANAJEMEN KURIKULUM Manajemen kurikulum memiliki ruang lingkup dalam hal perencanaan, pengorganisasian implementasi dan evaluasi kurikulum (Rusman, 2011:4). Hal ini dikemukakan pula oleh Oemar Hamalik (http://santri-apis.blogspot.com) yang menyatakan bahwa ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi: (1) manajemen perencanaan, (2) manajemen pelaksanaan kurikulum, (3) supervisi pelaksanaan kurikulum, (4) pemantauan dan penilaian kurikulum, (5) perbaikan kurikulum, (6) desentralisasi dan sentralisasi pengembangan kurikulum. Pada tataran konteks implementasi kurikulum KTSP maka manajemen kurikulum merupakan upaya merealisasikan dan mengadaptasikan komponen kurikulum nasional dalam hal ini standar isi dengan kondisi lingkungan, kebutuhan daerah dan kemampuan peserta didik sehingga terjadi harmonisasi dan keterpaduan dalam implementasi dilapangan. Secara sederhana D.
1.

PRINSIP DAN FUNGSI MANAJEMEN KURIKULUM Prinsip Manajemen Kurikulum Prinsip yang mendasar dari manajemen kurikulum adalah mengoptimalkan

dua sisi yakni ketercapaian secara optimal tujuan pendidikan melalui proses pembelajaran yang bernutu dan mendorong para guru agar selalu melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran yang dilakukannya. Untuk mewujudkan prinsip dasar diatas setidaknya ada 5 prinsip dalam melaksanakan manjemen kurikulummnurut Rusman (2011:4) yaitu produktivitas, demokratisasi, kooperatif, Efektifitas dan efisiensi, dan mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum.
E. FUNGSI MANJEMEN KURIKULUM (bagian pak ihsan)

Perubahan sosial Politik dalam tatanan budaya bangsa ini juga memberi imbas pada perubahan paradigma dalam dunia pendididkan, terutama pada pendidikan nasional yang semula sentralistis menjadi desentralistis. Dalam artian bahwa semula yang dominan dalam dunia pendidikan mulai dari kebijakan sampai pada taraf terkecil di lapangan ditentukan oleh pemerintah sehingga mengungkun kreatifitas sekolah untuk berimprovisasi dalam ranah pendididkan. Namun setelah adanya perubahan yang bersifat desentralisasi maka pelaksana pendidikan yang berada pada tingkat daerah pun dapat menentukan sendiri sampai pada taraf terkecil mereka namun tetap berpedoman pada aturan umum yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan sesuai dengan keadaan pada tiap satuan pendidikan. Dalam Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini berdampak pada penyelenggaraan pendidikan dari sentralistik menuju desentralistik. Desentralisasi pendidikan ini terwujud dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Salah satu sistem yang disentralisasi adalah kurikulum. Paradigma baru dalam dunia pendidikan ini berpengaruh dalam manajemen kurikulum, khususnya dalan implementasi kurikulum. Secara garis besar beberpa kegiatan berkenaan dengan fungsi-fungsi manajemen kurikulum sebagai berikut: 1. PENGELOLAAN PERENCANAAN KURIKULUM Pada tataran pemerintah merumuskan dan menetapkan kurikulum standar yang bersifat nasional yang berfungsi sebagai acuan untuk pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan. Pada taraf daerah dan juga satuan pendidikan sekolah menyesuaikan ddengan kondisi, kebutuhan, dan kemampuan daerah maupun sekolah yang bersangkutan. Pengertian Perencanaan Kurikulum Perencanaan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membina siswa kearah perubahan.

Adapun kurikulum adalah semua pengalaman belajar yang telah direncanakan untuk mempersiapkan siswa kearah tujuan pendidikan. Menurut Oemar Hamalik dalam Rusman (2009:21) bahwa perencanaan kurikulum adalah suatu proses sosial yang kompleks yang menuntut berbagai jenis dan tingkat pembaut keputusan. Perencanaan kurikulum ini berfungsi sebagai pedoman yang berisi petunjuk tentang jenis dan sumber individu yang diperlukan, sumber biaya, tenagan dan sarana yang diperlukan, dan juga sebagai pendorong untuk melaksanakan sistem dan mendorong pencapaian yang optimal.

2. PENGELOLAAN IMPLEMENTASI KURIKULUM Implementasi kurikulum merupakan bentuk aktualisasi dalari kurikulum yang telah direncanakan. Adapun bentuk implementasi kurikulum adalah pembelajaran yang dilakukan guru bersama dengan siswa untuk mencapai tujuan kurikulum yang telah ditetapkan Menurut Hasan dalam Rusman (2009:74) bahwa ada yang beberapa faktor yang mempengeruhi implementasi kurikulum, yaitu karakteristik kurikulum, strategi implementasi, karakteristik penelitian, pengetahuan guru tentang kurikulum, sikaop terhadap kurikulum, dan keterampilan mengarahkan. Sementara menurut Mars dalam Rusman bahwa terdapat lima element yang mempengaruhi implementasi kurikulum, yaitu: a. Dukungan dari kepala sekolah b. Dukungna dari rekan sejawat guru c. Dukungan dari siswa d. Dukungan dari orang tua e. Dan dukungan dari dalam diri guru sebagai unsur utama

Menurut Nana Syaodih dalam Rusman (2009:75) bahwa untuk melaksanakan rancangan mengimplementasikan beberapa kurikulum sesuai dengan kesiapan dibutuhkan kesiapan, terutama

pelaksana. Yang paling berpengaruh pada keberhasilan implementasi ini adalah dari guruitu sendiri, meski sarana prasarana, biaya, organisasi, lingkungan juga menjadi kunci keberhasilan dari implementasi ini namun gurulah yang sangant berperan penting.

3. PENGELOLAAN PELAKSANAAN EVALUASI KURIKKULUM Secara legal formal, evaluasi kurikulum tertuang dalam pasal 57 UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Evaluasi kurikulum inidalam rangka mengndalikan mutu. Hasil kegiatan implementasi kurikulum dapat dinilai melalui kegiatan evaluasi kurikulum maupun pembelajaran. Menurut Grounlund dalam Rusman (2009:93) adalah suatu proses sistematis dari pengumpulan, analissis dan interpretasi informasi/data untuk menentukan sejauh manasiswa telah mencapai tujuan pembelajaran. Semsntara Hopkins dan Antes mengemukakan bahwa evaluasi itu adalah pemeriksaan secara terus-menerus untuk mendapatkan informasi yang meliputi siswa, guru, program pendidikan, dan proses belajar mengajar, untuk mengetahui tingkat perubahan siswa dan ketetapan keputusan tentang gambaran siswa dan efektivitas program. Menurut Ibrahim dalam Rusman (2009:133) model evaluasi kurikulum secara garis besar ada 4 golongan, yaitu: a. Measurement (pengukuran) Evaluasi pada dasarnya adalah mengukur prilaku siswa untuk mengungkapkan perrbedaan individual maupun kelompok. Hasil ini

bisa dignakan untuk seleksi siswa, bimbingna pendidikan, dan perbandingan efektivitas antara dua program/ metode pendidikan.
b. Congruence (kesesuaian)

Evaluasi pada dasarnya merupakan pemeriksaan kesesuaian antara tujuan pendidikan dan hasilyang akan dicapai untuk melihat sejauh mana perubahan telah dicapai. Bentuk objek evaluasi ini dititikberatkan pada hasil belajar dalam bentuk kognitif, psikomotorik, maupun nilai dan siksap
c. Illumination (penerangan)

Konsep

ilumination

menekaknkan

pentingnya

evaluasi

yang

berkelanjutan selama proses kegiatan kurikulum berlangsung. Dalam konsep ini berorientasi pada proses dan hasil kurikulum yang dicapai oleh kurikulum yang bersangkutan
d. Educational System Evaluation (sistem evaluasi pendidikan)

Pada konsep ini memandang bahwa banyak segi positif untuk proses pengembangna kurikulum. Pada konsep ini menekankan peranan kriteria dalam proses evaluasi. Dalam evaluasi pada konsep ini menekankan perlunya pemberian kriteria pada setiap penilaian sehingga dapat menilai antara kesenjangan hasil dari standar yang telah ditetapkan. Hasil Akhir Evaluasi Evaluasi kurikulum dapat menyajikan bahan informasi mengenai areaarea kelemahan sehingga dapat dinilai dimana letak kekuarangankurikulum tersebut. Evaluasi ini dikenal dengan evaluasi formatif. Evaluasi ini biasa dilakukan waktu proses berjalan. Evaluasi kurikulum juga dapat menilai kebaikan kurikulum apakah kurikulum tersebut masih bisa digunakan atau tidak dan ini dikenal dengan evaluasi sumatif.

4. PENGELOLAAN PERUMUSAN KRITERIA DAN PELAKSANAAN

KENAIKAN KELAS/KEULUSAN Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari evaluasi kurikulum dan pembelajaran secara objektif, integritas, dan komprehensif dengan menuntut perolehan hasil belajar secara tintas (mastery learnign) sehingga dapat ditentukan kriteria kelulusan (passing grade).

5. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR, MEDIA, DAN SUMBER BELAJAR Bahan ajar yang akan diberikan bagi peserta didik seyogianya bukan hanya berpatikan pada buku teks, tetapi juga dari sumber manapun yang sesuai denganmateri dan tidak keluar dari kaidah-kaidah etika. Hal ini cukup menguntungkan bagi pengembangan kurikulum muatan lokal, yang mana dapat disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan, dan kondisi daerah.

Daftar Pustaka

http://santri-apis.blogspot.com/2011/08/manajemen-kurikulum-oleh-sulchan-habib.html

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/03/konsep-manajemen-sekolah Rusman, 2011. Manajemen kurikulum. Rajawali Press. Jakarta. Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara , 2007 MC. Neil, Jhon D, Kurikulum Sebuah Pengantar Konprehensip, Wira Sari: 1988 Masakim,Andi, Kurikulum Masa Depan, www.andimasakim.com. 17 Februari 2011.

Mukhidin, Filsaft Kurikulum dan Pengajaran Dan Pengembangan Kurikulum, Yayasan Musaparadisiaca: 2009 Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, Cet. IV, Bandung, Bumi Aksara: 2006 Partanto, Pius A, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya, Arkola: 1994 Sudrajat, Akhmad, landasan Kurikulum, www.akhmadsudrajat.wordpress.com, 12 Sebtember 2011, 19.30 WIB

You might also like