Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI
HAL
U M U M .. GAMBAR GAMBAR . ..
302 302
KOORDINASI
303
303
303
PERALATAN YANG DISEBUT DENGAN MERK DAN PENGGANTINYA. 304 304 304 304 304 305 305 306
PERLINDUNGAN PEMILIK... C O N T O H .... PENGETESAN. PENGUJIAN DAN PENERIMAAN. MASA GARANSI DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN LAPORAN . PENANGGUNG JAWAB PELAKSANA PERUBAHAN, PENAMBAHAN & PENGURANGAN PEKERJAAN
PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN PEKERJAAN LISTRIK. PEMERIKSAAN ROUTIN... KANTOR PEMBORONG, LOS KERJA DAN GUDANG
300
PENJAGAAN...
308
308 308
309
PENGAWASAN..
309
301
01.
Umum
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis ini. Apabila ada klausul dari persyaratan ini yang dituliskan kembali dalam persyaratan teknis ini, berarti menuntut perhatian khusus pada klausul-klausul tersebut dan bukan berarti menghilangkan klausul-klausul tersebut atau bukan berarti menghilangkan klausulklausul lainnya dari syarat-syarat umum. Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja. Pemborong harus tetap melaksanakannya sesuai dengan standard teknis yang berlaku.
02.
Gambar-Gambar
a. Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua accessories secra lengkap dan fixture secara terperinci. Semua bagian diatas walaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara spesifik harus disediakan dan dipasang oleh Pemborong, sehingga sistem dapat bekerja dengan baik dan benar. Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan instalasi. Sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari proyek. Gambar-gambar Arsitektur dan Struktur/Sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksana dan detail "finishing" dari proyek. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar-gambar kerja dan detail (working drawing) yang harus diajukan kepada MK (Manajemen Konstruksi) untuk mendapatkan persetujuan. Setiap shop drawing yang diajukan Pemborong untuk disetujui MK (Manajemen Konstruksi) dianggap bahwa Pemborong telah mempelajari situasi dan telah berkonsultasi dengan pekerjaan instalasi lainnya. Pemborong harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaianpenyesuaian pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set lengkap gambar (kalkir) dan lima set lengkap gambar blue print sebagai gambar-gambar sesuai pelaksanaan (as built drawings). As built drawings harus diserahkan kepada MK (Manajemen Konstruksi) segera setelah pekerjaan selesai 100 % .
b.
c.
d.
302
03.
Koordinasi
a. Pemborong pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus bekerja sama dengan Pemborong bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu tidak menghalangi/menghambat pekerjaan lainnya.
b.
04.
b.
c.
d.
e.
05.
Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan testing tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong. Hal ini termasuk pula peralatan khusus yang diperlukan untuk testing dari sistem ini seperti yang dianjurkan oleh pabrik, juga harus disediakan oleh Pemborong.
06.
07.
Perlindungan Pemilik
Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh Kontraktor, Pemilik dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.
08.
Contoh Kontraktor harus menyerahkan contoh/brosur dari bahan-bahan/material yang akan dipasang disini untuk dimintakan persetujuan MK (Manajemen Konstruksi). Semua biaya berkenaan dengan penyerahan dan pengambilan contoh-contoh ini menjadi tanggungan pemborong.
09.
Pengetesan Pemborong harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan disini dan mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh MK (Manajemen Konstruksi). Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut, merupakan tanggung jawab Pemborong.
10.
304
b.
c.
d.
e.
f.
12.
Laporan
a. Laporan Harian : Pemborong wajib membuat "Laporan Harian" dan "Laporan Mingguan" yang memberikan gambaran dari kegiatan- kegiatan yang dilakukan di lapangan secara jelas. Laporan tersebut dibuat dalam rangka 3 (tiga) meliputi : Kegiatan Fisik. Catatan dan perintah MK (Manajemen Konstruksi) yang disampaikan baik secara lisan maupun tertulis.
305
Hal-hal yang menyangkut masalah : - Material (masuk/ditolak) - Jumlah tenaga kerja - Keadaan cuaca - Pekerjaan tambah / kurang.
Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan dimana laporan tersebut berisi ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu dan rencana pekerjaan minggu depan. Laporan ini harus ditandatangani oleh Manager Proyek dan diserahkan pada MK (Manajemen Konstruksi) untuk diketahui/disetujui. b. Laporan Pengetesan Kontraktor harus menyerahkan kepada MK (Manajemen Konstruksi) dalam rangkap 5 (lima) mengenai hal-hal sebagai berikut : a. Hasil pengetesan kabel-kabel (meger dan pemberian tegangan). b. Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi. c. Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain. Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh MK (Manajemen Konstruksi) pekerjaan ini.
13.
b.
14.
306
Dalam merubah gambar rencana tersebut, Pemborong harus menyerahkan gambar perubahan yang dimaksud MK (Manajemen Konstruksi) pengawas lapangan dalam rangkap lima untuk disetujui.
c.
Pengaduan dan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya, harus diajukan oleh Pemborong kepada MK (Manajemen Konstruksi) secara tertulis. Perubahan-perubahan material dan gambar rencana yang mengakibatkan pekerjaan tambah kurang harus disetujui secara tertulis oleh MK (Manajemen Konstruksi).
15.
b.
c.
16.
Pekerjaan Listrik
a. Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh sistem listrik secara lengkap, sehingga instalasi ini dapat bekerja dengan sempurna dan aman. Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat penyerahan pertama (serah terima pekerjaan pertama), instalasi pekerjaan tersebut sudah dapat dipergunakan pemilik.
b.
17.
Pemeriksaan Routin
a. Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan dan pemeriksaan routine. Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan routine tersebut, harus dilaksanakan tidak kurang dari dua minggu sekali.
b.
307
b.
19.
Penjagaan
a. Pemborong wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus selama berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-alat kerja yang disimpan di tempat kerja (gudang lapangan). Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-barang tersebut diatas, menjadi tanggung jawab Pemborong.
b.
20.
b.
21
b.
c.
22
b.
c.
d.
e.
23
Pengawasan a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh MK (Manajemen Konstruksi). Pada setiap saat MK (Manajemen Konstruksi) atau petugas-petugasnya harus dapat mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Pemborong harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengamatan MK (Manajemen Konstruksi) adalah menjadi tanggung jawab Pemborong. Di tempat pekerjaan, MK (Manajemen Konstruksi) menempatkan petugaspetugas pengawas yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan.
b.
c.
d.
AKHIR BAB
PT. Jasa Ferrie Pratama
309