Professional Documents
Culture Documents
The objective of this research is to identify the students attitudes toward entrepreneurship, their motivation, personality, and other characteristics in connection with entrepreneurship. This research use graduate students of Economic Faculty on Semarang University and to evaluate the preparation of student for starting with entrepreneurship. The Likert scale is used for measurement of students attitudes based on their own opinions about motivations to start in business, the statements about their entrepreneurial characteristics and behavioral habits connected with business relations and organizations. Students motivation on entrepreneurship divide by three factors, ambition for freedom, self realization, and pushing factors. Ambitions of freedom factor, the motivation of students are a desire to open their own business and more freedom of activity. In the self-realization factor is motivated by the desire to obtain a better position and want to motivate and command others. The driving factor to become entrepreneurs is the desire to obtain a better income. Students who have intention to become an entrepreneur near-term or about two years have a high perception on the willingness to open their own business and want to earn good income than students that never interest on business. The motivation factor is not supported by family tradition in business and feel more valued to open their own business than working with others. On personality most students perceive that they want to be successful, hardworking and confident to their ability. In business relationships factor students are able to work cooperatively with others. Students who are interested business in the near term have a higher perception on hard working, confident to their ability, want to succeed than students who have long-term or not interest in business. On the other hand, most students prefer less challenge and less take risks. On organizational behavior factors, the students are able to provide opinions and advice to others and to be able to convince and inspire others members better. On another factor, students perception are able to manage the business, but is not supported by the risk in debt, especially for student that less interested and not interested in entrepreneur.
I.PENDAHULUAN Saat ini, perkembangan kewirausahaan menjadi topik yang diunggulkan di negaranegara industri. Pembinaan kewirausahaan
mahasiswa cenderung kurang tertarik untuk menjadi wirausaha. Lebih lanjut perlu dilakukan penelitian mengenai bagaimana minat
mahasiswa pada entrepreneurship,. Pertanyaan penelitian yang akan dikaji adalah : 1. Bagaimana minat mahasiswa terhadap
melalui pendidikan dan pelatihan juga telah mengalami peningkatan di beberapa universitas di Indonesia. Dalam konteks ini, wirausaha yang terdidik sangat penting Peranan universitas dalam memotivasi mahasiswa menjadi wirausaha muda sangat penting dalam menumbuhkan jumlah wirausaha. Peran universitas dalam mengembangkan minat berwirausaha dan menggali beberapa faktor yang berpengaruh pada perilaku berwirausaha telah digali oleh beberapa peneliti (Autio et al., 1997; Dujin, 2005 yang dikutip dalam Venesar, 2006). Penelitian-penelitian tersebut
kewirausahaan yang dikaji menurut motivasi menjadi wirausaha 2. Bagaimana minat mahasiswa dikaji terhadap menurut
kewirausahaan
yang
kepribadian dan karakteristik Tinjauan Pustaka Kewirausahaan atau entrepreneurship merupakan istilah yang berasal dari bahasa Perancis entreprende. artinya to undertake yaitu menjalankan, melakukan dan berusaha. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Richard Cantillon dan semakin popular ketika dipakai oleh ahli ekonomi Jean Baptise Say dalam Riyanti (2003: 23) untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumbersumber daya ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas yang lebih tinggi dan menghasilkan lebih banyak lagi atau lebih produktif. Sedangkan wirausaha merupakan istilah yang diterjemahkan dari kata
kewirausahaan
minat terhadap kewirausahaan. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk meneliti minat mahasiswa terhadap
kewirausahaan pada mahasiswa Universitas Semarang kepribadian yang dan dikaji menurut motif,
karakteristik
mahasiswa.
Penelitian tentang Sikap dan Minat terhadap Kewirausahaan pada Mahasiswa Universitas Tehnologi Talinn di Estonia oleh Venesaar et al. (2006) dijadikan acuan utama dalam penelitian ini. Perumusan Masalah Dari latar belakang diatas, permasalahan yang ada pada mahasiswa adalah bahwa
entrepreneur (Suryaman, 2006). Wirausaha mempunyai arti seorang yang mampu memulai dan atau menjalankan usaha. Intensi kewirausahaan atau minat
menjadi wirausaha dapat diartikan sebagai proses pencarian informasi yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan pembentukan suatu usaha (Katz dan Gartner, 1988). Studi
mengenai
minat model
kewirausahaan Theory of
sering Planned
sejumlah pertanyaan. Misalnya, seseorang yang mempunyai diekspresikan minat berwirausaha ucapan akan atau
menggunakan
Behavior (TPB) untuk menjelaskan hubungan antara pengaruh faktor-faktor personal dengan minat kewirausahaan. Teori ini dianggap sebagai model yang lebih baik dan lebih kompleks dalam menjelaskan dan memprediksi minat kewirausahaan atau memulai bisnis
dengan
diekspresikan dengan tindakan-tindakan yang mendukung usahanya tersebut, serta dapat diukur dengan menjawab sejumlah pertanyaan tertentu misalnya: Apakah anda tertarik untuk mulai berwirausaha? Mengapa anda tertarik
dibandingkan model lainnya (Raguz dan Matic, 2011). Berdasarkan TPB yang menjelaskan bahwa minat dipengaruhi secara positif oleh sikap berperilaku, artinya bahwa semakin kuat (positif) penilaian individu terhadap baik
berwirausaha?
Sejak
kapan
anda
tertarik
berwirausaha? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dilakukan dengan angket/kuesioner atau wawancara. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini antara lain adalah : 1. Mengetahui minat mahasiswa terhadap
tidaknya dampak menjadi wirausaha akan memperkuat keinginan individu tersebut untuk bekerja mandiri (self-employed) atau
menjalankan usahanya sendiri. Dalam hal ini, semakin kuat sikap terhadap wirausaha, maka semakin kuat pula minat untuk menjadi
kewirausahaan yang dikaji menurut motivasi menjadi wirausaha 2. Mengetahui minat mahasiswa dikaji terhadap menurut
wirausaha. Jackson dan Rodkey (1994) dalam Akmaliah dan Hisyamuddin (2009) berargumen bahwa sikap terhadap wirausaha adalah aspek penting dalam memprediksi potensi wirausaha di masa mendatang, dan aktivitas kewirausahaan dapat diprediksi lebih akurat dengan meneliti faktor minat dari pada faktor-faktor lain seperti kepribadian, demografi, karakteristik dan faktor situasional (Krueger et al., 2000). Menurut Super dan Crites yang dikutip oleh Sukardi (1988: 109), seseorang yang mempunyai minat pada obyek tertentu dapat diketahui dari dan pengungkapan/ucapan, dengan menjawab
kewirausahaan
yang
kepribadian dan karakteristik individu Manfaat Penelitian Manfaat penlitian ini diharapkan dapat digunakan untuk: 1. Menambahkan dukungan empiris mengenai minat menjadi wirausaha dari mahasiswa 2. Mengisi kesenjangan yang muncul dari kurangnya literatur yang menyelidiki minat, dikaji menurut kepribadian dan karakteristik lain mahasiswa terhadap wirausaha dengan setting riset di perguruan tinggi.
tindakan/perbuatan
II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif analisis. Menurut Umar (2001:37) desain
deskriptif adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu fenomena tertentu. Jadi dalam riset dengan desain ini tidak melakukan kesimpulan yang terlalu jauh atas data yang ada karena tujuan dari desain ini hanya mengumpulkan fakta dan menguraikannya secara menyeluruh dan teliti sesuai dengan persoalan yang akan dipecahkan. Variabel Penelitian Variabelvariabel penelitian yang
b) Motivasi menjadi wirausaha didefinisikan sebagai belakangi adalah atau sesuatu yang melatar seseorang
mendorong
melakukan aktivitas dan member energi yang mengarah member pada pencapaian ataupun kebutuhan, mengurangi
kepuasan
ketidakseimbangan dengan membuka suatu usaha atau bisnis (Zimmerer, 2002 dalam Venesar, 2006). Motivasi seseorang menjadi wirausaha dibedakan dalam tiga, yaitu ambisi kemandirian, realisasi diri dan faktor
digunakan dalam penelitian ini adalah minat menjadi wirausaha, motivasi menjadi wirausaha, kepribadian wirausaha. Definisi Operasional dan Pengukuran Konsisten dengan riset-riset terdahulu, definisi operasional mengadaptasi riset-riset terdahulu dengan penyesuaian sesuai dengan kontekstual riset sekarang. a) Minat menjadi wirausaha didefinisikan sebagai keinginan seseorang untuk bekerja mandiri (self-employed) atau menjalankan usahanya sendiri (Li, 2006). Dalam wirausaha dan karakteristik
pendorong, dengan masing-masing indikator sebagai berikut: Ambisi Kemandirian y Aktivitas lebih bebas y Keinginan memiliki usaha sendiri y Keinginan menjadi lebih dihormati y Keinginanan menrapkan ide baru y Ingin mengembangkan hobi dalam bisnis Realisasi Diri y Saya ingin memperoeh posisi yang lebih baik di lingkungan y Saya ingin memotivasi dan memimpin orang laian y Saya ingin melanjutkan tradisi keluarga y Saya ingin mengimplementasikan ide atau berinovasi Faktor Pendorong
penelitian ini minat seseorang menjadi wirausaha dibagi dalam empat kelompok yaitu: y Minat untuk memulai wirausaha dalam jangka waktu dekat y Minat untuk memulai wirausaha tahun mendatang dua
y Ingin menjadi seorang wirausaha jika terkena PHK c) Kepribadian wirausaha didefinisikan
y -
Perilaku dalam Organisasi Sering diminta untuk memberikan pendapat dan saran
sebagai ciri-ciri personal yang merupakan karakteristik dari perilaku dan kebiasaan seorang wirausaha. Karakteristik personal tersebut dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu kepribadian, hubungan bisnis, perilaku dalam organisasi serta kepribadian lain dengan indikator masingmasing kelompok adalah sebagai berikut: y Kepribadian Suka bekerja keras Selalu yakin pada kemampuan diri sendiri Mengetahui apa yang diinginkan berani bertindak untuk mencapainya Tidak pernah kekurangan ide dan banyak mempunyai impian Keinginan untuk sukses Mampu mengambil keputusan dan dan
Mempunyai kemampuan untuk meyakinkan dan memberi inspirasi pada orang lain
y -
Kepribadian Lain Tidak takut dalam berhutang Mampu mengelola usaha Mampu mengelola karir sendiri lebih baik, dibanding diatur dengan orang lain
Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode sensus, dengan populasi adalah mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang yang telah menyelesaikan studinya, sehingga dalam penelitian ini digunakan mahasiswa Fakultas Ekonomi yang mengikuti wisuda periode
memimpin bawahannya Menyukai banyak tantangan dan berani mengambil resiko Tidak takut kegagalan dan mau mencoba lagi Dapat merencanakan aktivitas untuk jangka panjang y Hubungan Bisnis Mempunyai jiwa Sosial dan suka bergaul Lebih suka bernegosiasi dan mempunyai kemampuan menjual Mampu bekerja sama dengan orang lain
September 2011, dengan harapan mereka sudah memahami kewirausahaan dan siap dalam bekerja. Mahasiswa yang mengikuti wisuda dan
hanya kembali sejumlah 103 kuesioner. Dari 103 kuesioner yang kembali 16 kuesioner dianggap tidak layak dalam analisis, karena ada bagian yang tidak terisi dan layak digunakan untuk analisis. hanya 87 yang
Instrumen Pengukuran Pada variabel minat terbagi dalam skala kategori yang terdiri dari: berminat menjadi wirausaha jangka pendek berminat menjadi wirausaha dalam jangka 2 tahun yang akan datang, berminat menjadi wirausaha untuk jangka panjang tidak berminat menjadi wirausaha. Pada variabel motivasi, kepribadian dan karakteristik lain, pertanyaan yang diberikan kepada responden dengan menggunakan alat ukur skala Likert. Didalam memberikan respon terhadap pernyataan, responden diminta
Kuesioner yaitu suatu metode dimana peneliti menyusun daftar pertanyaan secara tertulis yang kemudian dibagikan kepada responden untuk memperoleh data yang berhubungan dengan kegiatan penelitian (Umar, 2001:52). 2. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data yang berasal dari buku-buku literatur serta bacaan lain yang mendukung penelitian ini. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis dengan tabulasi silang pembeda kategori pada beberapa karakteristik minat terhadap motivasi, ciri dan kepribadian responden. Untuk minat terbagi dalam skala kategori yaitu berminat menjadi wirausaha jangka pendek, berminat menjadi wirausaha dalam jangka 2 tahun yang akan datang, berminat menjadi wirausaha untuk jangka panjang dan tidak berminat menjadi wirausaha. Sedangkan untuk variabel motivasi, kepribadian dan karakteristik lain menggunakan data kuantitatif yang diukur dengan skala Likert. Hasil analisis ini akan
memberikan tanggapan yang paling sesuai dengan apa yang dirasakan. Skala Likert pada teknik ini terbagi atas 5 bagian, yang diberi angka 1 sampai dengan 5. Mulai dari nilai yang menyatakan sangat tidak setuju sampai dengan nilai yang menyatakan sangat setuju. Hasil dari penilaian responden pada variabel motivasi, kepribadian dan karakteristik ini kemudian dibuat dalam nilai rata-rata pada masing- masing dan dibandingkan dengan nilai rata-rata pada masing-masing variabel kategori minat. III. Hasil dan Pembahasan Penelitian ini mengambil objek pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
dijabarkan dalam bentuk analisis diskriptif, sehingga akan memberikan penjelasan mengenai berbagai karakteristik minat yang ditinjau dari aspek motivasi, kepribadian dan karakteristik lain.
Semarang yang mengikuti wisuda periode September 2011 yang terdiri dari kelas S1 Manajemen, S1 Akuntansi dan D3 Manajemen
Kelas Reguler Pagi. Tabel 1 menjelaskan data mengenai responden penelitian. Deskripsi Variabel Penelitian Penelitian bagaimana ekonomi pendapat terhadap ini menggambarkan mahasiswa minat fakultas
kebebasan dan memiliki usaha sendiri. Hal ini bisa menjadikan dorongan mereka untuk
merealisasi kenginan individu yang seharusnya mendapat dukungan dari pihak lain. Terdapat faktor yang menghambat pada ambisi kemandirian usaha yaitu sendiri individu merasa yang lebih
berwirausaha
mahasiswa lulusan fakultas ekonomi USM. Pada masing-masing item pertanyaan yang diberikan diperleh jawaban pada tabel 2. Dari hasil tabel 2 dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang telah menyelesaikan perkuliahan kurang berminat untuk membuka wirausaha dalam jangka dekat, tetapi mereka cenderung mempunyai minat berwirausaha
mempunyai
terhormat dibanding bekerja dengan orang lain. Anggapan ini tidak berlaku bagi kebanyakan orang termasuk juga pada penilaian mahasiswa. Bekerja sebagai wirausaha ini dianggap kurang terhormat dibanding bekerja dengan orang lain. Anggapan yang semacam ini yang harus diluruskan dalam dunia pendidikan, bahwa entrepreneur ini meruakan pekerjaan yang bisa mengubah nasib seseorang yang lebih baik, karena dengan mengelola usaha sendiri,
untuk jangka panjang. Hal ini yang menjadikan informasi bahwa berwirausaha merupakan
pilihan kedua bagi mahasiswa seteleh lulus, jadi bukan merupakan pilihan utama yang dalam hal ini lulusan lebih menyukai bekerja pada orang lain misalnya instansi swasta maupun
pendapatannya
pemerintah. Motivasi dan Minat Mahasiswa Menjadi Wirausaha Tabel bagaimana 3 (lampiran) menjelaskan terhadap
semaksimal mungkin, tergantung pada seberapa besar kemampuan dan kemauan yang
persepsi
mahasiswa
mahasiswa yang memperoleh nilai tertinggi adalah ingin memperoleh pendapatan yang lebih baik. Hal ini jelas sekali menunjukkan bahwa
motivasi menjadi wirausaha yang dibedakan menurut minat. Dari hasil data Tabel 3 penilaian
pada dasarnya orang mempunyai keinginan untuk memperoleh penghasilan yang tinggi, khususnya bagi mahasiswa yang menginginkan untuk membuka usaha dalam jangka waktu pendek dan sekitar dua tahun. Pada faktor ingin membuka wirausaha jika terkena PHK hanya mempunyai penilaian
mahasiswa pada faktor ambisi kemandirian, yang paling memotivasi lulusan untuk berminat wirausaha adalah keinginan untuk memiliki usaha sendiri dan kebebesan dalam beraktivitas. Responden yang berminat menjadi wirausaha khususnya untuk jangka pendek sampai dengan
yang sedang. Artinya bagi seseorang yang memang berminat membuka wirausaha jangka pendek, untuk membuka bisnis baru tidak perlu menunggu terkena PHK, tetapi bagi yang berminat membuka bisnis jangka panjang atau tidak berminat, meskipun sudah terkena PHK pun, mereka mencari alternative mencari
nilai rata-rata terendah persepsi mahasiswa adalah pada indikator menyukai banyak
tantangan dan berani mengambil resiko. Hal ini tidak hanya pada mahasiswa yang tidak
berminat tetapi hamper pada semua responden. Hal ini memberika informasi bahwa semua orang pada dasarnya adalah takut pada resiko dalam membuka wirausaha, hanya saja
penghasilan tidak melalui wirausaha, sehingga dalam hal ini baik yang berminat maupun yang berminat berwirausaha sama-sama memberikan nilai yang rendah, tetapi dengan motivasi yang berbeda. Kepribadian dan Karakteristik Lain Menurut Minat Wirausaha Pada Tabel 4 (lampiran) menjelaskan bagaimana kepribadian persepsi dan mahasiswa terhadap lain yang
bagaimana memperhitungkan tingkat resiko secara lebih matang harus dipelajari lebih lanjut, sehingga dikemudian hari, mahasiswa sudah lebih percaya diri dan yakin bahwa dirinya mampu untuk mengelola usahanya sendiri. Pada faktor hubungan bisnis, nilai ratarata tertinggi berada pada indikator mampu bekerja sama dengan orang lain. Pada indikator ini mahasiswa lulusan yang member penilaian diatas rata-rata adalah yang akan membuka bisnis jangka pendek maupun jangka dua tahun.
karakteristik
mendukung entrepreneur dibedakan menurut minat. Pada tabel 4 diperoleh hasil bahwa
Hal ini menggambarkan bahwa mahasiswa tersebut mempunyai kemampuan bekerja secara team, dimana dalam wirausaha kemampuan bersosialisasi dan bekerja sama denganorang lain sangat diperlukan, karena terkait dengan bagaimana bernegosiasi dan berkomunikasi baik dengan pembeli maupun dengan pemasok atau mitra bisnis lainnya. Kemampuan membuka hubungan keberhasilan bisnis dalam sangat membuka menentukan wirausaha,
persepsi mahasiswa terhadap kepribadian yang tinggi adalah untuk penilaian keinginan untuk sukses (4.71), suka bekerja keras (4.24) dan
yakin akan kemampuan dirinya (4.01). Untuk mahasiswa lulusan yang berkeinginan untuk membuka wirausaha jangka pendek ataupun
jangka 2 tahun memerberikan nilai diatas ratarata. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa lulusan tersebut sudah mempunyai syarat-syarat pribadi seorang wirausaha yang sukses.
sehingga ketrampilan dalam bernegosiasi harus diasah agar dapat menjalin kerjasama dengan mitra. Keberhasilan berwirausaha juga
terhadap kepribadian di nilai yang lebih rendah dari rata-rata. Dari faktor kepribadian tersebut,
wirausaha dalam organisasi. Pada faktor ini , nilai persepsi mahasiswa lulusan tertinggi pada indicator sering diminta untuk memberikat pendapat/saran dan mempunyai kemampuan untuk meyakinkan orang lain. Pada faktor ini terlihat bahwa mahasiswa yang berminat untuk membuka wirausaha jangka dekat mempunyai nilai lebih tinggi dibanding dengan rata-ratanya, dengan demikian akan digunakan sebagai modal dasar untuk sukses dalam berwirauasaha. Pada faktor lain nilai rata-rata tertinggi adalah penilaian pada kemampuan mengelola usaha, khususnya untuk responden yang
khususnya untuk faktor keinginan memperoleh pendapatan memiliki yang usaha lebih sendiri, baik, dan keinginan keinginan
kebebasan. Namun demikian tidak didukung oleh faktor lingkungan seperti melanjutkan tradisi keluarga berbisnis, merasa lebih
dihormatki jika mempunyai usaha sendiri dibanding bekerja ikut orang lain. Hal inilah yang kurang mendorong minat untuk menjadi entrepreneur dalam jangka pendek. Meskipun memiliki termotivasi lingkungan tingkat keperyaan diri dan faktor
menjadi
wirausaha,
berminat membuka usaha jangka pendek. Hal lain yang perlu dicermati adalah factor tidak takut berhutang, Pada responden yang
subyektif tidak mendukung, karena mind set pilihan wirausaha adalah pilihan kedua. Selain itu, mahasiswa lulusan rata-rata lingkungan dan orang tuanya bukan sebagai wirausaha, sehingga persepsi mahasiswa lulusanan kurang berani untuk membuka usaha sendiri dalam jangka pendek maupun dalam jangka waktu dua tahun yang akan datang. Beberapa contoh yang gagal di dalam wirausaha juga tidak sedikit, sebagai norma subyektif dari
mempunyai minat jangka panjang ataupun tidak berminat sama sekali dalam berwirausaha, memiliki kecenderungan untuk takut berhutang. Hal ini dibuktikan bahwa nilai yang diberikan adalah sangat rendah (2.25), dengan alasan bahwa responden tersebut tidak mau berhutang dan tidak mau beresiko untuk menanggung hutang. Faktor inilah yang merupakan
lingkungan yang tidak mendukung minat berwirausaha. Kondisi ini sesuai dengan Teori of Planned Behavior suatu (TPB), Teori ini
penghambat dalam berwirausaha, dimana dalam mengembangkan usaha tidak memungkinkan jika hanya didanai oleh modal sendiri dan akan sangat lama berkembang. Pembahasan Hasil penelitian ini secara keseluruhan memberikan gambaran bahwa pada dasarnya mahasiswa mempersepsikan sikap mereka terhadap motivasi, realisasi diri dan faktor pendorong menjadi wirausaha adalah tinggi,
menyediakan
kerangka
untuk Penentu
terpenting perilaku seseorang adalah intensi untuk berperilaku. Intensi individu untuk
menampilkan suatu perilaku adalah kombinasi dari sikap untuk menampilkan perilaku
tersebut dan norma subjektif. Sikap individu terhadap perilaku meliputi kepercayaan
mengenai suatu
menjadi karyawan tidak perlu memikirkan bagaimana mengembangkan usaha, karena karyawan hanya menerima gaji tetap, tanpa mengenal resiko, sehingga akan memberikan
hasil perilaku, norma subjektif, kepercayaankepercayaan normatif dan motivasi untuk patuh. Jika seseorang mempersepsi bahwa hasil dari menampilkan suatu perilaku tersebut positif, terhadap ia akan memiliki sikap positif
rasa lebih aman bagi masing-masing individu. Faktor ini yang mengakibatkan orang lebih memilih bekerja sebagai karyawan dibanding menjadi wirausaha. Toleransi akan resiko berkaitan dengan kepercayaan pada diri sendiri. Semakin besar seseorang pada kemampuan diri sendiri, semakin besar pula keyakinannya terhada kesanggupanya mempengaruhi hasil
perilaku
sebaliknya. Jika orang-orang lain yang relevan memandang bahwa menampilkan perilaku
tersebut sebagai sesuatu yang positif dan seseorang tersebut termotivasi lain untuk yang
dari keputusan-keputusanya dan semakin besar keyakinannya untuk mencoba apa yang dilihat orang lain beresiko (Imam Ghozali, 2007). Menurut Ajzen, (1991) dalam Theory of Planned Behavior mengindikasikan bahwa motivasi seseorang dipengaruhi oleh bagaimana ia mempersepsi tingkat kesulitan atau
relevan, maka itulah yang disebut dengan norma subjektif yang positif. Jika orang-orang lain melihat perilaku yang akan ditampilkan sebagai sesuatu yang negatif dan seseorang tersebut ingin memenuhi harapan orang- orang lain tersebut, itu yang disebut dengan norma subjektif negatif ( Ajzen, I. 1991) Persepsi mahasiswa tentang
kemudahan untuk menampilkan suatu perilaku tertentu. Jika seseorang memiliki control
kepribadian dan karakteristik wirausaha secara umum mempunyai wirausaha kepribadian yang dan tinggi.
beliefs yang kuat mengenai faktor-faktor yang ada yang akan memfasilitasi suatu perilaku, maka seseorang tersebut memiliki persepsi yang tinggi untuk mampu mengendalikan suatu perilaku. Sebaliknya, seseorang tersebut akan memiliki persepsi yang rendah dalam
karakteristik
Dibuktikan pada nilai persepsi yang tinggi pada keinginan untuk sukses, suka bekerja keras, mampu bekerja samadengan orang lain, mampu mberikan pendapat dan saran serta
mengendalikan suatu perilaku jika ia memiliki control beliefs yang kuat mengenai faktorfaktor yang menghambat perilaku. Persepsi ini dapat mencerminkan
mampu mengelola usaha. Namun demikian mahasiswa tidak berani mengambil resiko yang tinggi, tidak menyukai tantangan dan takut dalam berhutang. Dalam berwirausaha, agar bisa mengembangkan usaha harus berani beresiko dan berhutang. Disisi lain jika
pengalaman masa lalu, antisipasi terhadap situasi yang akan datang, dan sikap terhadap norma-norma yang berpengaruh di sekitar
individu. Theory of Planned Behavior (TPB) didasarkan pada asumsi bahwa manusia adalah makhluk yang rasional dan menggunakan informasi-informasi secara sistematis. Orang memikirkan implikasi dari yang mungkin baginya,
memilih menjadi karyawan . SIMPULAN Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa mahasiswa lulusan Fakultas Ekonomi kurang Universitas Semarang cenderung
karena sebagian besar mahasiswa memilih untuk membuka wirausaha jangka panjang. Beberapa motivasi mahasiswa dalam
tindakan mereka sebelum mereka memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan
perilaku- perilaku tertentu. Dalam penelitian ini sesorang mempunyai control belief yang rendah dalam mengendalikan resiko, ditambah dengan informasi pengalaman orang lain akan
berwirausaha didorong oleh ambisi kemandirian berupa keinginan membuka usaha sendiri dan suka akan kebebasan dalam beraktivitas. Pada factor realisasi diri dimotivasi oleh keinginan untuk memperoleh posisi yang lebih baik dan keinginan untuk memotivasi dan mengarahkan orang lain. Faktor pendorong yang lain untuk menjadi wirausaha adalah keinginan untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik.
kegagalan dalam berwirausaha. Dalam TPB dimulai dengan melihat intensi berperilaku sebagai anteseden terdekat dari suatu perilaku. Dipercaya bahwa semakin kuat intensi seseorang untuk menampilkan suatu perilaku tertentu, diharapkan semakin berhasil ia melakukannya. Intensi adalah suatu fungsi dari beliefs dan atau informasi yang penting mengenai kecenderungan bahwa
Mahasiswa yang mempunyai minat untuk menjadi wirausaha jangka dekat atau sekitar dua tahun mempunyai persepsi yang tinggi pada keinginan membuka usaha sendiri, memperolah posisi yang baik di lingkungan dan keinginan pendapatan yang lebih baik dibanding yang mempunyai niat menjadi entrepreneurship
menampilkan suatu perilaku tertentu akan mangarahkan pada suatu hasil yang spesifik. Intensi bisa berubah karena waktu. Semakin
lama jarak antara intensi dan perilaku, semakin besar kecenderungan terjadinya intensi. Lebih lanjut dalam penelitian ini perubahan
jangka panjang maupun yang tidak berminat. Dalam faktor motivasi menjadi wirausaha, secara umum kurang didukung dengan tradisi keluarga dalam berbisnis dan merasa lebih terhormat bila membuka usaha sendiri dibanding dengan bekerja dengan orang lain. Pada faktor kepribadian sebagian
mahasiswa mempunyai minat yang rendah dalam membuka wirausaha untuk jangka pendek, mahasiswa sehingga tersebut kemungkinan tidak besar,
melanjutkan
besar mahasiswa mempersepsikan ingin sukses, suka bekerja keras dan yakin akan kemampuan
diri.
mahasiswa diwajibkan untuk menjual untuk jangka waktu tertentu dengan target tertentu. Hal ini akan menjadikan pengalaman bagi mahasiswa dan akan melatih kepercayaan diri mahasiswa dan diharapkan bahwa akan
mampu bekerja sama dengan orang lain. Mahasiswa yang berminat membuka wirausaha jangka pendek mempunyai persepsi yang lebih tinggi pada indikator suka bekerja keras, mempunyai kemampuan untuk sukses. Di sisi lain sebagian besar mahasiswa kurang menyukai tantangan dan kurang berani mengambil resiko. Penilaian mahasiswa dalam karaktertik lain wirausaha untuk faktor perilaku organisasi, mahasiswa lulusan menilai mampu untuk
mengubah
pendapat
menjadi
wirausaha akan dapat menjanjikan kehidupan yang lebih baik. 2. Dari hasil penelitian, sebagian besar
mahasiswa tidak menyukai tantangan dan tidak berani mengambil resiko. Selain itu, mahasiswa cenderung takut dalam berhutang. Berkaitan dengan toleransi akan resiko, mahasiswa harus dilatih untuk membuat perencanaan usaha secara matang, seberapa besar keuntungan dan kerugiannya, sehingga akan dapat mengurangi resiko. Mahasiswa dilatih untuk mencari informasi yang relevan yang mendukung usahanya mengambil
memberikan pendapat dan saran pada orang lain serta mampu untuk meyakinkan dan memberi inspirasi orang lain dengan lebih baik. Pada faktor lain persepsi mahasiswa untuk yang merasa mampu mengelola usaha, tetapi tidak didukung dengan takut resiko dalam berhutang, terlebih bagi yang kurang berminat dan tidak berminat menjadi wirausaha. Saran Saran-saran yang dapat diberikan sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Dari hasil penelitian ini, sebagian besar mahasiswa mempunyai minat berwirausaha tetapi untuk jangka panjang. Rendahnya mahasiswa dalam berwirausaha jangka
keputusan secara cepat dan penuh keyakinan atas dasar perencanaan usaha yang matang. 3. Untuk meningkatkan kemampuan kemampuan menjual, dan
bernegosiasi,
bekerja sama dengan orang lain, mahasiswa dilatih melatih beberapa untuk ketrampilan kemampuan misalnya manajerial,
ketrampilan bisnis, menjalin relasi yang baik dalam mengembangkan usahanya melalui pengembangan berorganisasi di lingkungan kampus dan melatih soft skill agar mahasiswa tidak hanya menguasai teori saja. 4. Untuk menumbuhkan minat berwirausaha, mahasiswa dapat magang kepada pengusaha yang sukses, sehingga mahasiswa dapat
pendek, sebaiknya menjadi perhatian utama. Merubah mind set bahwa wirausaha
pengusaha yang berhasil. Pemupukan jiwa kewirausahaan dengan latihan awal praktek kewirausahaan bagi mahasiswa misalnya
langsung tindakan,
melihat
contoh
bagaimana
saja yang digunakan dan mempraktekan keseluruhan faktor-faktor yang mendorong kesuksesan dalam wirausaha. DAFTAR PUSTAKA Ajzen, I. (1991). Theory of Planned Behaviour. Organizational Behaviour and Human Decisions Processes, 50, 2, pp. 179-211. Akmaliah, Z., dan H. Hisyamuddin, (2009),Choice of Self-Employment Intentions Among Secondary School Studens, The Journal of International Social Research, Vol 2(9), pp.539-549. Fayolle, A. and Gailly, B. (2005), Using the Theory of Planned behaviour to Assess Entrepreneurship Teaching Programmes, Louvain School of Management. Center for Research in Change, Innovation and Strategy (CRECIS) Working Paper 05/2005, http://www.crecis.be Katz, J., dan W. Gartner, (1988), Properties of emerging organizations, Academy of Management Review, Vol. 13 No. 3, 429441. Krueger, N., M. Reilly, and A. L. Carsrud, (2000). Competing Models of Entrepreneurial Intentions, Journal of Business Venturing 15(5/6), 411532. Li, W., (2006),Entrepreneurial Intention among International Students: Testing a Model of Entrepreneurial Intention, http://usasbe.org/knowledge/ proceedings/proceedingsDocs/USASBE2 006proceedings-Li%20-%20Internat.pdf Raguz, I. V. dan Matic. M. (2011), Students Perceptions and Intentions Towards Entrepreneurship: The Empirical Finding from The University of DubrovnikCroatia, International Journal of Management Cases, Vol. 13 No. 3, 38-49. Riyanti, B. P. D. (2003),Intensi Menjadi Wirausaha pada Mahasiswa Fakultas Teknik Elektro Unika Atmajaya Jakarta, Laporan Penelitian. Sukardi, D. I. (1998. Pendidikan Konseling dalam Bimbingan Karir. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Suryaman, M. (2006), Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, Skripsi. Umar, S. (2003), Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Venesaar, U., Kolbre, E., and Piliste, T. (2006),Students Attitudes and Intentions toward Entrepreneurship at Tallinn University of Technology, TUTWPE Working Papers, No 154, pp. 97-114. Tabel 1 Karakteristik Responden No 1 2 3 Karakteristik Responden Manajemen Akuntansi D3 Manajemen Frekuensi Persentase
50 56,82% 28 31,82% 10 11,36% 88 100% Sumber : Data Primer yang diolah , 2011 Tabel 2. Minat Mahasiswa Menjadi Wirausaha Minat Menjadi Wirausaha Berminat untuk memulai dalam waktu dekat Berminat untuk memulai dalam jangka waktu sekitar dua tahun Berminat untuk memulai wirausaha jangka panjang Tidak berminat untuk berwirausaha Jumlah 20 18 46 4 Persen 22,72 20,45 52,27 4,54
100
Tabel 4. Kepribadian dan Karakteristik lain Pendukung Wirausaha Menurut Minat (Nilai Rata-rata)
MINAT KEPRIBADIAN KARAKTERISTIK LAIN DAN Jk dekat 4.26 4.03 4 3.45 4.8 4 3.8 4.15 4.1 Sekitar 2 thn 4.39 4.39 4.06 3.55 5 3.72 3.89 4.28 4 Jk Pjg 4.1 3.96 3.9 3.5 4.3 4 3.85 3.9 3.7 Tidak minat 4 3.8 3.75 3.4 4.3 4.25 3.75 3.6 3.75 Ratarata 4.24 4.01 3.98 3.53 4.71 3.951 3.84 3.98 3.88
4.1 4.25 4
4 3.5 3.5
4.2 4
4.22 4.17
4.22 4.02
3.5 3.5
4.18 4.02
KEPRIBADIAN Suka bekerja keras Selalu yakin pada kemampuan diri sendiri Mengetahui apa yang diinginkan dan berani bertindak untuk mencapainya Tidak pernah kekurangan ide dan banyak mempunyai impian Keinginan untuk sukses Mampu mengambil keputusan dan memimpin bawahannya Menyukai banyak tantangan dan berani mengambil resiko Tidak takut kegagalan dan mau mencoba lagi Dapat merencanakan aktivitas untuk jangka panjang
Lanjutan Tabel 4
KEPRIBADIAN KARAKTERISTIK LAIN DAN Jk dekat Sktr 2 th MINAT Jk Tdk panjg minat Rata -rata
HUBUNGAN BISNIS Mempunyai jiwa Sosial dan suka bergaul Lebih suka bernegosiasi dan mempunyai kemampuan menjual Mampu bekerja sama dengan orang lain
PERILAKU DALAM ORGANISASI Sering diminta untuk memberikan pendapat dan saran Mempunyai kemampuan untuk meyakinkan dan memberi inspirasi pada orang lain dengan lebih baik Tidak mempunyai kesulitan untuk mengorganisir orang lain dan sebagai inisiator Dapat membuat kesepakatan bisnis dengan orang banyak FAKTOR LAIN Tidak takut dalam berhutang Mampu mengelola usaha Mampu mengelola karir sendiri lebih baik, dibanding diatur dengan orang lain
4.34 3.7
3.83 3.89
3.59 3.61
3.2 3.75
3.69 3.69
3.2
3.39
3.07 3.52
2.75
3.14 3.58
3.8
3.44
3.75
3.28 3.89 4