You are on page 1of 2

1.

Perbedaan sarkoma dan karsinoma Sarkoma Dapat timbul pada smeua usia dan lebih ditemukan pada usia muda Sifatnya lebih ganas Metastasis biasanya melalui aliran darah Metastasis pertama sering dalam paru-paru dan hati Terdiri atas sel-sel muda yang tumbuh merata (diffuse) dan menyebuk ke dalam jaringan sekitarnya secara merata pula Biasanya mengandung banyak pembuluh darah Konsistensi biasanya lunak dan merata 2. Metastasis a. Metastasis melalui aliran darah (hematogen) Cara penyebaran ini lazim ditemukan pada sarkoma, karena tumor ini mengandung banyak pembuluh darah dalam stromanya dan sel-sel tumor letaknya sangat berdekatan dengan pembuluh-pembuluh darah tersebut. Tetapi karsinoma juga dapat mengadakan penyebaran melalui aliran darah, meskipun lebih jarang. Hal ini terjadi bila sel tumor akhirnya masuk ke dalam ductus thoracicus atau bila jaringan karsinoma merusak dinding vena. Dengan demikian dapat diperkirakan ke mana suatu tumor akan menjalar, atau sebaliknya bila telah ada penjalaran hematogen ini, dapat direkonstruksi cara menjalar tumor tersebut. Kalau tumor primernya di tractus digestivus, ia akan menyebar melalui vena porta ke hati, kemudian ke paru-paru dan akhirnya ke tulang-tulang vertebra. Kalau tumor menjalar melalui vena cava caudalis, ia akan menyebar ke paruparu tanpa melalui hati, melainkan melalui vena paravertebralis ke tulang-tulang vertebra. Penyebaran melalui arteri amat jarang terjadi, terutama karena dindingnya tebal. Kalau ini terjadi, bila metastasis dalam paru-paru menyebar melalui arteri pulmonalis ke jantung kiri dan akan masuk ke dalam peredaran darah besar. Karsinoma Lebih banyak ditemukan pada usia lanjut Sifatnya kurang ganas Metastasis melalui aliran limfa Metastasis pertama biasanya dalam kelenjar getah bening Sel-sel tumbuh sebagai akar-akar yang menyebuk ke dalam jaringan sekitarnya Biasanya pembuluh darah tidak berjumlah banyak Konsistensi lunak dan bertonjol-tonjol

b. Metastasis melalui aliran limfe (limfogen) Terjadinya melalui penyebukan ke dalam celah-celah limfe, kemudian masuk saluran limfe secara emboli atau permeasi tumor, kemudian menyebar. Mula-mula yang terkena adalah kelenjar getah bening regional, dari tempat ini ia dapat masuk ke dalam saluran limfe lainnya, akhirmya dapat masuk ke dalam ductus thoracicus. Bila telah sampai di sini tentunya dapat memasuki vena dan dengan demikian terjadi pula penyebaran hematogen. Bagiam kelenjar getah bening yang mula-mula terkena ialah, sinus-sinus subcapsularis, dari sini jaringan tumbuh meluas, mendesak dan merusak seluruh kelenjar, sehingga seluruh kelenjar terdiri atas jaringan tumor saja dan alat tubuh ini dapat menjadi besar sekali. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa struktur histology tumor metastasis sama dengan tumor primernya, dapat juga strukturnya kurang diferensiasinya, jadi sel-selnya lebih muda. Namun demikian perlu diingatkan bahwa amat sukar dan sering tidak mungkin menteapkan lokalisasi tumor primernya hanya dengan pemeriksaan histology metastasis saja. Perkecualian dalam hal ini ialah karsinoma sel ginjal, karsinoma kelenjar gondok yang membentuk colloid, karsinoma hepatis yang memproduksi empedu dan choriocarcinoma. Di samping itu mungkin pula terdapat perubahan lain-lain dalam kelenjar getah bening akibat metastasis ini, karena iritasi, yaitu: Pembentukan granuloma dengan struktur tuberkuloid Hiperplasia sel-sel reticulum

You might also like