You are on page 1of 3

Bentuk Kerjasama Bisnis

1. Joint Venture Joint venture adalah bentuk kerjasama antar beberapa perusahaan yang berasal dari beberapa negara menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi yang lebih padat. Contoh perusahaan yang melakukan joint venture adalah: Lombok Tourism Development Corporation (LTDC) yang merupakan jointZ venture antara PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) dan Bali Tourism Development Corporation (BTDC) dari pihak Indonesia dengan Emaar Properties dari pihak Arab. LTDC bertempat di Indonesia. Kebaikan : Kekuasaan dan hal suara didasarkan pada banyaknya saham yang ditanam oleh masing masing Perusahaan Pendiri. Perusahan Join Venture tetap memiliki eksistensi dan kebebasan masing masing. Dapat memanfaatkan skala ekonomi dan spesialisasi. Keburukan : Tanggung jawab terhadap semua resiko dibagi antar masing masing patner (Perusahaan perusahaan yang berlainan) 2. Trust / Marger Merger adalah proses difusi dua perseroan dengan salah satu diantaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut. Merger terbagi menjadi tiga, yaitu : 1. Merger Horizontal adalah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis (usahanya sama), misalnya merger antara dua perusahaan Roti, merger perusahaan sepatu. 2. Merger vertikal, adalah merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan yang saling berhubungan, misalnya dalam alur produksi yang berurutan. Contohnya: perusahaan pemintalan benang merger dengan perusahaan kain. 3. Konglomerat ialah merger antara berbagai perusahaan yang menghasilkan berbagai produk yang berbeda - beda dan tidak ada kaitannya, misalnya perusahaan sepatu merger dengan perusahaan elektronik. Tujuan utama konglomerat ialah untuk mencapai pertumbuhan Badan Usaha dengan cepat dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Contoh perusahaan yang melakukan Trust / Marger adalah : Merger yang dilakukan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan pembagianZ kepemilikan saham adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 80 persen, PT Bina Makna Indopratama sebesar 4 persen, PT Metro Lintas Nusa 3 persen dan PT Birina Multidaya 13 persen. Kebaikan : Dapat mengeluarkan saham dan obligasi. Kebebasan masing masing perusahan yang mengadakan fusi (peleburan) sama sekali hilang. Keburukan : Resiko tetap menjadi tanggung jawab dari perusahaan perusahaan yang bergabung.

Ketergantungan pada mesin mesin serta barang barang modal yang ada. 3. Holding Company / Akuisisi Holding company adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham dalam satu atau lebih perusahaan lain atau mengatur satu atau lebih perusahaan lain tersebut. Contoh perusahaan yang melakukan Holding company adalah : PT Semen Gresik Tbk membentuk perusahaan induk (holding company) bagiZ Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen Tonasa. Permodalan Semen Gresik masih yang paling kuat, sedangkan pertumbuhan kinerja Semen Padang dan Tonasa berada di peringkat terbawah sehingga PT Semen Gresik Tbk melakukan Holding company untuk meningkatkan kinerja perusahaannya. Kebaikan : Dapat memanfaatkan skala ekonomi yang ada (tingkat produksi yang paling besar). Perusahaan yang sahamnya sudah dibeli tidak lagi memupunyai kekuasaan, semua kekuasaan ditentukan oleh Holding Company. Keburukan : Ada Penyesuaian Organisasi dari perusahaan yang diambil alih pada organisasi induk. Semua resiko di tanggung oleh Perusahaan yang mengambil alih.

4. Sindikat Sindikat merupakan kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan proyek khusus dibawah suatu perjanjian. Pembentukan sindikat biasanya dilakukan pada perusahaan penjamin (Underwriter). Contoh perusahaan yang melakukan Sindikat adalah : Di Amerika Serikat, WPIX studios di New York City melakukan sindikatZ dengan CNN dalam program berita yang dikemas dalam Headline News. 5. Kartel Kartel yaitu suatu kesepakatan ( tertulis ) antara beberapa perusahaan produsen dan lain-lain yang sejenis untuk mengatur dan mengendalikan berbagai hal, seperti harga, wilayah pemasaran dan sebagainya, dengan tujuan menekan persaingan dan meraih keuntungan. *) Kartel daerah membagi daerah pemasaran setiap sekutu. *) Kartel produksi menentukan luas produksi setiap sekutu. *) Kartel kondisi penentuan syarat penjualan spt potongan, tempat penjualan. *) Kartel harga penetapan harga minimum. penentuan cara pembagian laba setiap*) Kartel pembagian laba sekutu. Contoh perusahaan yang melakukan kartel adalah : Di Indonesia, kerjasama dalam bentuk kartel terjadi pada PT SemenZ Gresik, PT Holcim Indonesia dan PT Indocement, yang menguasai 88%pangsa pasar dan mampu untuk mengontrol harga semen di dalam negeri. Kebaikan : Kedudukan monopoli dari kartel di pasar menyebabkan kartel mempunyai posisi yang baik di dalam menghadapi persaingan. Resiko penjualan barang-barang yang dihasilkan dan resiko kapital para anggota dapat diminimalkan, karena baik produksi maupun penjualan dapat diatur dan dijamin jumlahnya Kartel itu dapat melaksanakan rasioanalisasi.sehingga harga barang barang yang dijual

diproduksi kartel itu cenderung turun. Keburukan : Dalam berbagai kemungkinan, saingan kartel dapat menyelundup ke dalam anggota kartel. Dalam kehidupan masyarakat luas, kartel dianggap sebagai sesuatu yang merugikan masyarakat, karena kartel itu praktis dapat meninggikan harga dengan gaya yang lebih leluasa. Peraturan - peraturan yang dibuat bersama diantara mereka dengan sanksi-sanksi intern kartel itu akan mengikat kebebasan para anggota yang bergabung di dalam kartel ini.

You might also like