You are on page 1of 14

Tugas Fisika

Kerja dan Energi

Disusun Oleh KELOMPOK 1 :


Ruslan

Sumaria
Supiani

JURUSAN MATEMATIKA

Fakultas Sains dan Teknologi


Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

KERJA DAN ENERGI


Istilah kerja tidak ada hubungannya dengan istilah yang digunakan sehari-hari. Orang yang menahan beban berat di udara dapat dikatakan sedang bekerja keras, tetapi dalam pengertian ilmu fisika orang tersebut tidak melakukan apa-apa, karena tidak ada perpindahan. Istilah kerja hanya digunakan dalam arti khusus, pada setiap kerja selalu terdapat dua hal sekaligus, yaitu adanya gaya dan perpindahan.

1. Kerja oleh Gaya yang Konstan


Bila pada sebuah benda bekerja sebuah gaya F yang konstan dan benda tersebut bergerak lurus dalam arah gaya, maka kerja yang dilakukan oleh gaya terhadap benda dapat didenifisikan sebagai perkalian besarnya gaya F dengan jarak d yang ditempuh oleh benda selama gerakan. Secara matematis dapat ditulis sebagai: W=Fd Jika gaya konstan yang bekerja pada benda tidak searah dengan arah gerak benda, kerja yang dilakukan terhadap benda merupakan perkalian komponen gaya ke arah gerak banda dengan jarak d yang ditempuh oleh benda , atau dituliskan sebagai: W = ( F cos )d f F cos x

d Gambar Balok yang ditarik dengan gaya f Bila = 90, gaya tidak mempunyai komponen ke arah gerak partikel , sehingga dalam kondisi seperti ini tidak ada kerja yang dilakukan selama gerakan. Contoh dari gaya ini, ditujukan pada gambar 2 antara lain gaya vertyikal yang mengangkat benda keatas sedang gerak kearah horizontal, gaya sentripetal yang bekerja pada benda yang melakukan gerak melingkar.

Gambar 2. Contoh gaya yang tidak mempunyai komponen kearah gerak Kerja merupakan perkalian skalar antara vektor gaya dengan vektor pergeseran atau W=fd Dalam SI satuan dari kerja adalah newton-meter dan disebut joule (J).

Contoh 1:
Sebuah balok dengan massa 10kg dinaikkan sepanjang bidang miring dari dasar sampai puncak sejauh 5 meter dan puncak terletak 3 meter dari dasar. Andaikan permukaan tanpa geseran, berapakah kerja yang harus dilakukan oleh gaya paralel dengan bidang miring untuk mendorong balok ke atas dengan kelajuan konstan?

Gambar 3 Balok yang dinaikkan sepanjang bidang miring Penyelesaian :


Karena geraknya adalah beraturan dengan kelajuan konstan, maka dari diagram gaya-gaya diperoleh F=0

F- m g sin F= m g sin

=0

= (10kg)(9,8m/s2)(3/5) =58,8 N Kerja yang dilakukan oleh gaya P adalah W = f d = F d (58,8 N)(5) = 294 J Bila balok diangkat sampai ke puncak tanpa melalui bidang miring, kerja yang dilakukan adalah W=mga = (10kg)(9,8m/s2)(3m/s2) = 294 J

2. Kerja yang Dilakukan oleh Gaya yang Berubah


Agar memudahkan dalam menganalisis kerja yang dilakukan oleh gaya tidak konstan , akan ditinjau gaya yang berubah hanya besarnya saja. Andaikan gaya berubah terhadap posisi F (x) dan arah gaya searah dengan arah gerak x, maka kerja yang dilakukan oleh gaya berubah dari x1 sampai x2 dapat dihitung dengan cara:

Gambar 4.. Grafik gaya (F) sebagai fungsi posisi (x) Dengan membagi pergeseran x menjadi sejumlah interval kecil yang sama x, maka gaya F selama pergeseran yang kecil ( x) dari x1 sampai dengan x1 + x1 hampir mempunyai harga yang konstan dan kerja yang dilakukan adalah W1 = F1 x1 Dengan F adalah besarnya gaya x1. Begitu pula pada pergeseran kecil dari x1 + x hingga x1 + x1 + x2, gaya F hampir konstan dan kerja yang dilakukan W2 = F2 x2 Sehingga secara keseluruhan kerja total (W) Wtotal = W1 + W2 + . . . Wn Dengan n = jumlah interval

3. Kerja oleh Gaya konservatif


Dalam pembahasan masalah mekanika, gaya yang bekerja pada suatu benda dapat dibedakan menjadi dua jenis gaya, yaitu gaya konkonservatif. Perbedaan yang jelas dari kedua tipe tersebut, dapat dengan mudah dilihat pada contoh masing-masing tipe. Gaya gravitasi merupakan gaya yang konservatif sedangkan gaya gesekan adalah contoh dari gaya tidak konservatif. Gaya konservatif juga dapat didenifisikan dari pandangan yang lain, yaitu dari kerja yang dilakukan oleh gaya total haruslah nol. Dari teorema kerja-energi diperoleh W = Ek = 0 Sebaliknya bila ada perubahan energi kinetik dari sistem, kerja yang dilakukan oleh gaya tersebut selama melakukan sembarang gerakan tertutup hasilnya nol. Gaya adalah tidak konservatif bila kerja yang dilakukan pada gerakan lintasan tertutup hasilnya tidak nol.

4. Kerja oleh Gaya tidak Konsevatif


Hingga sekarang sistem yang telah di bahas hanya sistem konservatif.Mulai dari teorema kerja dan energi W(gaya total) = Ek

Bila resultan gaya adalah konservatif yang ia lakukan dapat dinyatakan sebagai berkurangnya energi potensial,atau - Ep = Ek Hasil ini memberikan kekekalan energi dalam bentuk Ek = - Ep diperoleh Ek+ Ep =0 Atau Ek=Ep= konstan Konstanta ini disebut energi mekanik total (E) Bila sebagian dari gaya yang bekerja pada sistem adalah tidak konservatif, maka kerja yang di lakukan oleh resultan gaya adalah jumlah dari kerja yang dilakukan oleh gaya tidak konservatif.Dapat dinyatakan sebagai Wkonsrv +Wtidak konsrv= Ek Sedang Wkonsrv = - Ep Sehingga Wtdk konsrv = Ek + Ep = (Ek +Ep)

= E Hal ini berarti energi mekanik total dari system E tidak konstan tetapi berubah terhadap kerja yang dilakukan pada system oleh gaya tidak konservatif, atau bila kerja yang dilakukan oleh gaya tidak konservtif , maka berlaku kekekalan energi mekanik. Bila gesekan adalah gaya tidak konservatif satu-satunya, maka gesekan adalah gaya penghambur yang condong untuk menghapus energi mekanik total dari sistem. Gaya penghambur melakukan kerja negatif terhadap benda, sebagai contoh, gaya gesekan, arahnya selalu berlawanan dengan pergeseran. Kemudian, Wf menyatakan kerja yang dilakukan oleh gesekan pada sebuah benda,

Wtdk konsrv = Wf = atau

Ek + Ep =

(Ek +Ep)= E

Wf = (Ek + Ep) - = (Eko +Epo) Karena Wf negatif, energi mekanik akhir Ek + Ep adalah lebih kecil dari energi mekanik awal Eko + Epo

Contoh 2:
Sebuah balok berat 10 lb dilontarkkan keatas sepanjang bidang miring dengan sudut miring 30 dengan kelajuan awal 16 ft/s. setelah bergerak 5 ft aepanjang bidang miring,balok berhenti dan meluncur kembali pada dasar bidang.Hitung gaya gesekan f yang bekerja pada balok dan carilah kelajuan v dari balok ketika ia kembali kedasar bidang miring.

Penyelesaian :
Ketika gerakan berhenti berlaku hubungan Ek+Ep=0 + (10)(5)(sin30)=25 ft lb Pada dasar bidang, ketika gerakan dimulai Eko + Epo = 1/2 (10/32) (16)2 + 0 = 40 Berlaku Wf = ( Ek + Ep ) (Eko + Epo) -f (5) = 25 - 40 f = 3 lb Perhatikan gerakan turun kebawah. Balok kembali ke dasar bidang dengan kecepatan v ft/s. Pada dasar bidang, dimana gerakan berakhir, berlaku Ek + Ep = (1/2) (10/32) v2 + 0 Ketika di atas, gerakan dimulai Ek0 + Ep0 = 10 + (10)(5)(sin 30) = 25 ft lb Selama gerakan berlaku Wf = (Ek + EP) (Ek0 + Ep0)

-(3)(5) = (1/2) (10/32)v2 25 V = 8 ft/s Terlihat adanya energi yang hilang karena adanya gesekan.

Energi
Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebutuntuk melakukan suatu usaha. Satuan energy adalah joule. Dalam ilmu fisika, energi terbagi dalam berbagai macam, antara lain:

1. Energi Potensial
Pikirkan peristiwa gerakan sepanjang garis lurus. Kerja yang dilakukan oleh resultan gaya F pada perpindahan benda adalah sama dengan energi kinetik yang diperoleh benda tersebut, atau
2

m( v0)2

Berkurangnya energi kinetik berkaitan dengan bertambahnya energi potensial. Andaikan simbol Ep menyatakan energi potensial, terdapat hubungan Ek = Menyatakan bahwa perubahan dari energi kinetik berhubungan dengan perubahan energi potensial yang tandanya berlawanan. Dari teorema kerja-energi Ek = Sehingga Ep = Ep (x)- Ep(x0) = Dengan mengambil posisi benda di atas permukaan bumi adalah h dan gaya gravitasi ke arah h negatif, sehingga F = - m g. besarnya energi potensial gravitasi Ep(y) Ep(0) =  =   h

Energi potensial gravitasi sama dengan nol pada y = 0 atau Ep (0) = 0, sehingga pada y = h besarnya energi potensial adalah Ep(h) = m g h

Contoh 3:
Sebuah elevator berat 1500 N bergerak dari lantai dasar sampai dengan puncak gedung setinggi 20 m dari lantai dasar. Berapakah perubahan energi potensial gravitasi dari elevator tersebut? Penyelesaian Energi potensial gravitasi Ep = m g y1 = Ep2 Ep1 = m g (y1 y2) = 1500 N . 20 m = 30 000 J

2. Energi Kinetik
Keadaan sederhana diandaikan resultan gaya f konstan baik besar maupun arah. Gaya ini bekerja pada partikel dengan massa m, akan menghasilkan percepatan yang konstan a. Bila kecepatan dari partikel itu v, maka energi kinetiknya adalah

E k = m v2
Satuan dari energi kinetik dan kerja adlah sama.

Contoh 4:
Sebuah benda dari keadaan diam dari ketinggian h diukur dari permukaan bumi. Andaikan bahwa gaya gravitasi konstan untuk pergeseran yang kecil di atas permukaan bumi. Berapakah besarnya energi kinetik tepat ketika menumbuk tanah? Penyelesaian: Energi kinetik yang diperoleh adalah sama dengan kerja yang dilakukan oleh resultan gaya, dalam hal ini gaya gravitasi. Gaya ini konstan dan arahnya sepanjang garis gerak, sehingga kerja yang dilakukan oleh gaya gravitasi adalah

W=fd=mgh Pada keadaan semula benda mempunyai kelajuan v0 = 0 dan terakhir kelajuan v. Energi kinetik yang diperoleh besarnya m v 2 m v 0= m v 2 0 Dari kedua persamaan diperoleh Ek = m v2 = m g h Kelajuan dari benda V=  

Hukum Kekekalan Energi Mekanik


Dari persamaan dan persamaan bila dikombinasikan akan diperoleh Ep (x) Ep (x0) = Atau Ep (x) + m v2 = Ep(x0) + m v2  
2

Sehingga diperoleh hukum kekekalan energi dengan persamaan m v2 + Ep (x) = E Bila benda bergerak dari ketinggian h1 ketinggian h2 diperoleh persamaan m v2+ m g h1 = m v2 + m g h2 Atau Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2 Atau energi mekanik E adalah konstan dan kekal sepanjang gerakan, meskipun energi kinetik dan energi potensial berubah-ubah selama gerakan.

Contoh 5:
Pegas yang teerdapat pada senapan angin mempunyai konstan gaya sebesar 4 lb/ in. Bila pegas ditahan 2 in dari panjang normal, dan bola berat 0,03 lb diletakkan pada laras bergandengan pegas. Andaikan tidak ada gesekan dan laras senjata mendatar, dengan kelajuan berapa bola bola meninggalkan senapan bila pegas dilepas?

Penyelesaian:

Gaya adalah konservatif sehingga energi mekanik kekal sepanjang proses

k x2=1/2 m v2
Atau

v=

=37,71 ft/s

Pertanyaan dari Kelompok Lain Pada saat Presentasi


1. Jika W > 0 maka Ek >0, dan apalila W < 0 maka Ek < 0 pula. Kenapa bisa terjadi demikian? Jawab: Karena hal tersebut sesuai dengan Hukum kekekalan Energi Mekanik yang menyatakan bahwa perubahan energi kinetik suatu benda selalu sama dengan perubahan energi potensial yang dialami benda tersebut. Dimana W= Ek. 2. Jelaskan kembali mengenai Kerja yang Dilakukan oleh Gaya yang Berubah? Jawab:

Kerja yang Dilakukan oleh Gaya yang Berubah


Agar memudahkan dalam menganalisis kerja yang dilakukan oleh gaya tidak konstan, akan ditinjau gaya yang berubah hanya besarnya saja. Andaikan gaya berubah terhadap posisi F (x) dan arah gaya searah dengan arah gerak x, maka kerja yang dilakukan oleh gaya berubah dari x1 sampai x2 dapat dihitung dengan cara:

Gambar 4.. Grafik gaya (F) sebagai fungsi posisi (x) Dengan membagi pergeseran x menjadi sejumlah interval kecil yang sama x, maka gaya F selama pergeseran yang kecil ( x) dari x1 sampai dengan x1 + x1 hampir mempunyai harga yang konstan dan kerja yang dilakukan adalah W1 = F1 x1

Dengan F adalah besarnya gaya x1. Begitu pula pada pergeseran kecil dari x1 + x hingga x1 + x1 + x2, gaya F hampir konstan dan kerja yang dilakukan W2 = F2 x2 Sehingga secara keseluruhan kerja total (W) Wtotal = W1 + W2 + . . . Wn Dengan n = jumlah interval 3. Jelaskan kembali contoh dari kerja oleh gaya yang konservatif?

Jawab:
Sebuah balok berat 10 lb dilontarkkan keatas sepanjang bidang miring dengan sudut miring 30 dengan kelajuan awal 16 ft/s. setelah bergerak 5 ft aepanjang bidang miring,balok berhenti dan meluncur kembali pada dasar bidang.Hitung gaya gesekan f yang bekerja pada balok dan carilah kelajuan v dari balok ketika ia kembali kedasar bidang miring.

Penyelesaian :
Ketika gerakan berhenti berlaku hubungan Ek+Ep=0 + (10)(5)(sin30)=25 ft lb Pada dasar bidang, ketika gerakan dimulai Eko + Epo = 1/2 (10/32) (16)2 + 0 = 40 Berlaku Wf = ( Ek + Ep ) (Eko + Epo) -f (5) = 25 - 40 f = 3 lb Perhatikan gerakan turun kebawah. Balok kembali ke dasar bidang dengan kecepatan v ft/s. Pada dasar bidang, dimana gerakan berakhir, berlaku Ek + Ep = (1/2) (10/32) v2 + 0 Ketika di atas, gerakan dimulai Ek0 + Ep0 = 10 + (10)(5)(sin 30) = 25 ft lb

Selama gerakan berlaku Wf = (Ek + EP) (Ek0 + Ep0) -(3)(5) = (1/2) (10/32)v2 25 V = 8 ft/s Terlihat adanya energi yang hilang karena adanya gesekan. 4. Apa itu teorema kerja-energi? Seperti yang kita ketahui teorema adalah sesuatu yang perlu dibuktikan kebenarannya. Jadi teorema kerja-energi adalah sebuah rumus yang perlu dibuktikan kebenarannya.

You might also like