You are on page 1of 36

Keanekaragaman Tumbuhan 1

SURATMI, M.PD.

klasifikasi
y Kingdom

: Plantae y Subkingdom: bryobiotina y Filum/divisi : 1. Marchantiophyta = Hepatophyta kelas Hepaticopsida = Hepaticeae Liverworts 2. Anthocerotophyta kelas Anthocerotopsida = Anthocerotae Hornworts 3. Bryophyta Kelas Bryopsida = Musci Mosses

FILUM BRYOPHYTA
Karakteristik: y =Bryopsida, Andreaeopsida, dan Sphagnopsida y Memiliki 13.000 spesies yang tersebar di dunia y Kebanyakan hidup di tempat lembab dan ternaungi y Tumbuhan kosmopolitan y Tumbuh secara tegak (akrokarpus), menjalar/merayap (pleurokarpus) dan menggantung y Rizhoid multiseluler y Pada polytrichaceae Sudah memiliki sistem pembuluh yg primitif y Sel2 daun memiliki banyak kloroplas

y Spora yang jatuh berkembang menjadi protonema y Daun tersusun spiral, tersusun dorsiventral y Alat kelamin terkumpul pada ujung batang (akrokarp)

atau pada ujung cabang-cabangnya (plerokarp) dan dikelilingi oleh daun2 yang letaknya paling atas (Periantium) y Alat2 kelamin ada yang monocius dan diocius y Terdapat parafisis: rambut2 yg terdiri banyak sel yang dapat mengeluarkan cairan y Terdapat kolumela, berfungsi sbg pemberi makanan dan penyimpanan air bagi spora yg baru dibentuk

Struktur tubuh
Gametofit y Terdiri dari tumbuhan lumut yang memiliki daun yang tersusun spiral, mempunyai susunan dorsiventral y Sel kelamin dihasilkan dari Archegonium: Sel kelamin betina, Antheredium: sel kelamin jantan Sporofit y Teridiri dari kaki, seta dan spora y Terdapat kaliptra: bagian yang menyelubungi kapsul spora y Memiliki operkulum: bagian atas dinding kapsul spora y Sebagian mosses memiliki peristom: organ berupa gigi-gigi yang menutupi lubang kapsul spora. Gigi2 peristom dp bergerak keluar dan kedalam. Gerakannya tergantuk dgn cuaca y Spora yg berkecambah tumbuh menjadi protonema

Perkembangbiakan
y Seksual:

Peleburan sel gamet jantan dan betina y Aseksual: Spora, tunas dan fragmentasi

Gambar Struktur tumbuhan Lumut

Siklus Hidup

Klasifikasi
y Divisi Bryophyta dapat dibedakan menjadi beberapa

kelas (Buck & Goffinet, 2000): 1. Takakiopsida 2. Sphagnopsida 3. Andreaeopsida 4. Andreaebryopsida 5. Polytrichiopsida 6. Bryopsida

Dasar Klasifikasi Tumbuhan:


y morphological, y developmental, y anatomical, y ultrastructural, y and nucleotide sequencing data supports (Newton et

al. 2000).

Kelas Takakiopsida
Karakterstik: y Ditemukan pertama kali di pegunungan Jepang y Struktur 3 dimensi, daun berbentuk filamen y Sporofit berada pada gametofit dan menghasilkan spora melalui meiosis y Menghasilkan spora dari dari sporofit hanya sekali y Memiliki 1 katup kapsul yang terbuka secara split spirally y Tidak memiliki elater y Kapsul berdiferensiasi dan pembentukan spora terjadi setelah pemanjangan seta

Kelas Sphagnopsida
Karakteristik:
y Hidup secara efipit y Generasi gametofitnya lebih lama yang memiliki jaringan hyalin dan sel y y y y y y y y y

fotosintetik Sel hyalin berfungsi mengatur air untuk berfotosintesis Memiliki 1 atau lebih pori Terdiri dari 2 genus: Shpagnum dan Ambuchanania Gametofor menghasilkan archegonia dan antheredia di dalam kapitulum Embryo berkembang dalam archegonium Sporofit menghasilkan spora Tangkai pendukung sporofit merupakan perpanjangan dari gametofit (pseudopodium) dan berkembang setelah kapsul masak Memiliki operkulum, memiliki peristom, memiliki kolumela Siklus hidupnya melalui thaloid protonema dan masing2 protonema hanya menghasilkan 1 gametofit

Kelas Andreaeopsida
Karakteristik: y Berukuran kecil y Hidup di tempat yang dingin, bebatuan (Granite mosses, siliceous) y Memiliki 1 genus dengan 100 spesies y Mengalami penebalan sel pada ujungnya y Memiliki thaloid protonema y Kapsulnya membuka dalam 4 katup y Tidak memiliki elater tapi memiliki seta dengan gametofit pseudopodium y Berumah satu (autoicous): organ reproduksi jantan dan betina berada dalam spesies yang sama) y Menghasilkan archegonium dan antheredium pada pucuk dan embryo berkembang dalam archegonium

Kelas Andreaebryopsida
Karakteristik: y Hidup di bebatuan yang berkapur y Memilki 1 genus Andreaebryum y Diouceus/berumah dua y Menghasilkan archegonium dan antheredium pada bagian pucuk dan embrio berkembang dalam archegonium y Memilki seta, kaliptra yg menutupi kapsul dan katup kapsul

Kelas Polytrichopsida
Karakteristik y Monocius dan diocius y Memiliki gigi peristom nematodontus y Mengalami pemanjangan seta pada sporofit y Spora dihasilkan melalui meiosis dalam jaringan sporongenous yang mengelilingi kolumela y Kapsul didukung oleh peristom operkulum y Teridri dari 4 famili: Polytrichaceae, Tetraphidaceae,Buxbaumiaceae, Diphysciaceae

Kelas Bryopsida
Karakteristik: 1. Kelas yang terbanyak dalam filum bryophyta 2. Memiliki gigi peristom artrodontous (dinding lateral gigi peristom yang mengalami penebalan) yang berperan dalam membantu penyebaran spora 3. Spora dihasilkan dalam kapsul melalui meiosis 4. Spora yang jatuh membentu benang protonema, protonemata dibedakan menjadi cloronema dan caulonema

y Cloronema: benang

berwarna hijau bagian pertama dari protonema yang terbentuk ketika spora dibentuk y Caulomena: bagian benang batang, bagian yg akan berkembang kemudian yang akan menjadi gametofit

5. Memiliki rhizoid multiseluler 6. Tunas berkembang ke atas menjadi gametofit. Gametofit merupakan fase yang dominan 7. Pada banatang memili central strand dan ada juga yang tidak

8. daunya/phyllids biasanya berjumlah lebih dari 3 baris 9. Acrocarpus dan pleurocarpus

10. Gametofit menghasilkan antheredia (berisi spermatozoid) dan archegonia (berisi sel telur)

Perkembangan Embrio
y Zigot (2n) terbentuk setelah terjadi fertilisasi sel

y y y y

telur oleh spermatozoid, selanjuitnya zigot mengalami mitosis Archegonium: tempat berkembangnya embrio di bagian atas (sporofit muda) Memiliki kaliptra (n), penutup kapsul. Pada sporofit yang dewasa terdapat kapsul, seta dan kaki Spora dilepaskan dari kapsul dgn bantuan angin (beberapa kasus dgn bantuan serangga)

Perkembangan kapsul
y Memilki operkulum: Bagian atas dinding kapsul tersusun berupa y y y y y

tutup Terdapat gigi peristom: organ berupa gigi2 yang menutupi lubang kapsul yg terletak di bawah operkulum Gigi peristom dapat melakukan gerak scr higroskopis keluar dan ke dalam, sebagai respon terhadap perubahan cuaca Jika udara kering gigi2 peristom mengarah ke luar sehingga spora dapat keluar dari kapsul Sporofit kapsul memiliki kolumela Sporofit dapat fotosintesis, pada generasi gametofit dan sporofit memilki kloroplas a dan b, karoten, lutin, violaxantin dan zeaxanthin (freeland, 1957) Walaupun mampu berfotosintesis, sporofit tetap mendapatkan suplai karbohidrat dari gametofit

Silkus Hidup

Referensi:
y www. Bryoecol.com y Bell, P.R & Alan RH. Green Plants Theis Origin and

diversyty. Cambridge y Miller, R. N.1985. Plant Types 2 Mosses, Ferns, Conifers, and Flowering Plants. London: Hutchinson y Loveless, A.R.1991. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik 2. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. y Tjitrosoepomo, G. 1989.Taksonomi Tumbuhan.Gajah Mada University Press: Yogyakarta

You might also like