You are on page 1of 20

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang Ambeien adalah penyakit atau gangguan pada anus dimana Sphinchter Ani atau bibir anus mengalami pembengkakan yang terkadang disertai pendarahan. Pada penderita ambeien parah terkadang sulit diobati sehingga bisa diberi tindakan operasi pengangkatan ambeien yang bisa memberi efek samping yang terkadang tidak baik. Oleh sebab itu ambeien perlu diwaspadai dan ditangani dengan baik agar mudah diobati (Sodikin, 2010). Pengobatan ambeien ada dua jenis yaitu tindakan intensive dan pengempisan. Tindakan intensive ambeien akan putus secara total dengan operasi. Sedang pada pengempisan pengobatan dengan bantuan obat-obatan ( Sodikin, 2010). Jenis obat yang sudah banyak muncul antara lain obat pelunak tinja (psilum), suntikan skleroterapi, dan penghancuran dengan sinar infra merah. Namun, umumnya pengobatan tersebut langsung pada anus sehingga menyebabkan rasa sakit pada penderita (Midun, 2010). Jumlah spesies jamur di dunia cukup banyak. Ada jamur yang merugikan dan menguntungkan bagi manusia. Salah satu jamur yang sudah cukup terkenal adalah jamur kuping (Auricularia auricular). Kandungan protein dari jamur kuping cukup tinggi. Kandungan nutrisi jamur kuping sendiri terdiri dari kadar air, protein, lemak, karbohidrat, serat, abu dan nilai energi sebesar 351 kal. Kandungan lemak di dalam jamur, lebih dari 72% lemak dalam jamur ini termasuk unsaturated sehingga aman dan sehat jika dimakan. Vitamin di dalam jamur ini sendiri terdiri atas thiamine (vit. B-1), riboflavin (vit. B-2), niasin, biotin, vitamin C, dan sebagainya yang berfungsi mengobati rasa sakit pada ambeien dan menurunkan tensi darah yang terlalu tinggi. Sedangkan, kandungan mineral jamur ini tersusun oleh K, P, Ca, Na, Mg, Cu, dan beberapa elemen mikro lainnya. Kandungan serat di dalam jamur berkisar antara 7,4-27,6%. Kandungan nutrisi yang terdapat pada jamur kuping per 100 g yaitu air 14.8 g, energi 284 kkal, protein 9.25 g, lemak 0.73 g, karbohidrat 73 g, serat 70.1 g, ampas 2.21 g. Pada jamur kuping terdapat pula berbagai macam vitamin dan mineral. Jenis vitamin yang ada dalam jamur kuping ialah thiamin 0.015 mg, riboflavin 0.844 mg, niacin 6.267 mg, asam pantotenat 0.481 mg, vitamin B6 0.112 mg, dan folat 38 mcg. Sementara itu, mineral yang terkandung dalam jamur kuping ialah kalsium 159 mg, besi 5.88 mg, magnesium 83 mg,

fosfor 184 mg, kalium 754 mg, natrium 35 mg, seng 1.32 mg, tembaga 0.183 mg, mangan 1.951 mg, dan selenium 128 mcg (Pasaribu, 2002). Umumnya jamur kuping dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pangan. Padahal ekstrak jamur kuping ini dapat dimanfaatkan untuk obat herbal ( Rinjani, 2009). Jamur kuping dapat dimanfaatkan sebagai obat ambeien (Globalservis, 2009). Persebaran jamur kuping di Indonesia sangat melimpah sehingga sangat efektif jika ekstrak jamur kuping ini bisa dimanfaatkan untuk obat ambeien. Meskipun demikian, riset mengenai jamur kuping belum dipublikasikan dengan baik apalagi untuk dikomersialkan di Industri dan sampai saat ini belum ada teknologi yang cocok untuk mengekstraksi jamur kuping menjadi obat dalam bentuk kapsul siap minum. Oleh karena itu kami memberi gagasan ekstraksi jamur kuping dengan ekstraktor tangki berpengaduk untuk menghasilkan obat ambeien dalam bentuk kapsul siap minum. Perumusan Masalah Di Indonesia banyak orang menderita penyakit ambeien. Jika penyakit ini dibiarkan saja maka penyembuhannya bisa sampai dengan operasi (Sodikin, 2010). Jenis obat yang sering ditawarkan umumnya obat-obatan yang pemakaiannya lewat anus sehingga menimbulkan rasa sakit pada penderita. Salah satu obat alternative yang dapat digunakan untuk penyakit ambeien adalah jamur kuping. Jumlah jamur kuping cukup melimpah, tetapi pemanfaatan jamur kuping belum optimal. Umumnya jamur kuping baru digunakan sebagai bahan pangan. Padahal, jamur kuping mempunyai banyak manfaat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit salah satunya ambeien. Jamur kuping yang telah dipanen ini harus mempunyai nilai tambah. Pengolahan jamur kuping menjadi serbuk dan kapsul merupakan salah satu cara untuk menghasilkan produk baru yang lebih bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit terutama penyakit ambeien dan hipertensi. Namun demikian, belajar dari riset riset sebelumnya kendala yang dihadapi adalah belum ditemukan teknologi yang cocok untuk pengolahan jamur kuping menjadi kapsul obat ambeien serta selama ini fokus perkembangan jamur kuping hanya mengarah pada pangan saja. Salah satu alternative teknologi yang dapat digunakan untuk mengolah jamur kuping adalah dengan ekstraksi menggunakan ekstraktor tangki berpengaduk. Untuk proses

selanjutnya dengan pengkapsulan ekstrak jamur kuping menjadi obat kapsul ambeien siap minum. Tujuan Penulisan Karya tulis ini bertujuan untuk memberi gagasan baru dibidang kesehatan dalam pengobatan penyakit ambeien dengan memanfaatkan teknologi ekstraksi jamur kuping menggunakan ekstraktor tangki berpengaduk yang selanjutnya diolah menjadi obat ambeien berbentuk kapsul yang siap minum. Manfaat Penulisan Karya tulis ini diharapkan memberikan manfaat antara lain : Inovasi bentuk pengobatan penyakit ambeien dengan menggunakan bahan alami jamur kuping. Menyumbangkan gagasan baru dalam dunia kesehatan, variasi obat penyakit ambeien dalam bentuk kapsul siap minum. Memberikan nilai tambah dari jamur kuping, tidak hanya sebagai bahan pangan tetapi juga sebagai obat ambeien. Mempublikasikan variasi jenis obat ambeien kepada masyarakat Indonesia. Temuan dan aplikasi teknologi diproyeksikan menjadi terobosan penyelesaian masalah bangsa menyangkut kesejahteraan masyarakat petani. Mengkomersilkan temuan mikrokapsul jamur kuping sebagai obat ambeien di industri obat terbarukan di Indonesia. Memberikan prospek untuk ditelaah dan dilanjutkan ke arah riset.

GAGASAN Orang banyak terkena penyakit ambeien. Sampai saat ini pengobatan biasa dilakukan dengan kapsul, tetapi lewat anus sehingga penderita akan merasa sakit. Pengobatan lainnya

dengan operasi. Saat ini belum ditemukan obat ambeien yang praktis dapat langsung diminum. Persebaran jamur kuping di Indonesia cukup melimpah. Umumnya jamur kuping masih dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Jamur kuping ini dapat digunakan sebagai obat alternative penyakit ambeien. Maka kami mempunyai gagasan menjadikan ekstrak jamur kuping sebagai obat penyakit ambeien dalam bentuk kapsul yang dapat langsung diminum dengan teknologi ekstraksi menggunakan ekstraktor tangki berpengaduk dan dengan bantuan pelarut alkohol. Menurut kami yang dibutuhkan pada proses pengolahannya adalah teknologi ekstraksi yang bisa mengambil thiamine (vit. B-1), riboflavin (vit. B-2), niasin, biotin, vitamin C, dan sebagainya yang terkandung dalam jamur kuping untuk dijadikan obat herbal dengan pelarut alkohol dan tangki berpengaduk. Ambeien Ambeien adalah penyakit atau gangguan pada anus dimana Sphinchter Ani atau bibir anus mengalami pembengkakan yang terkadang disertai pendarahan. Penyakit ambeien ini tidak hanya memberikan rasa sakit kepada pada penderitanya, tetapi juga memberikan rasa minder dan malu karena mengidap penyakit ambeien. Ambeien terjadi karena kebiasaan mengejan saat buang air besar, terlalu banyak duduk atau berdiri (Ernanti, 2009; Godam, 2008; Sodikin, 2010). Semua orang dapat terkena wasir. Namun yang paling sering adalah multipara (pernah melahirkan anak lebih dari sekali). Insidensinya sekitar 5-35 % dari masyarakat umum dan terutama yang berusia lebih dari 25 tahun, dan jarang terjadi di bawah usia 20 tahun kecuali wanita hamil. Wasir (hemorrhoid) pada ibu hamil umumnya terjadi akibat tekanan mendesak dari pertumbuhan janin pada vena hemorrhoid. Perlu diketahui bahwa ibu hamil sangat rentan menderita wasir karena meningkatnya kadar hormon seks wanita, yang melemahkan dinding vena di bagian anus. Banyak ibu hamil yang menderita wasir setelah 6 bulan usia kehamilan karena adanya peningkatan tekanan vena dalam area panggul. Beberapa wanita juga mengalami wasir selama persalinan akibat tekanan bayi yang kuat. Komplikasi setelah melahirkan juga memicu terjadinya wasir (Probosuseno, 2009).

Gejala Ambeien Penderita ambeien seringkali mengalami sembelit, terdapat bercak darah pada tinja, gatal di sekitar anus. Kadang wasir bisa mengeluarkan lendir dan menimbulkan perasaan bahwa masih ada isi rektum yang belum dikeluarkan (Wartamedia, 2008). Ambeien dapat membengkak dan menjadi nyeri bila permukaannya terkena gesekan atau jika di dalamnya terbentuknya pembekuan darah. Wasir yang menonjol keluar mungkin harus dimasukkan kembali dengan tangan perlahan-lahan atau bisa juga masuk dengan sendirinya (Sodikin, 2010).

Pengobatan Ambeien Biasanya wasir atau ambeien tidak memerlukan pengobatan khusus, kecuali jika sampai menyebabkan infeksi. Obat pelunak tinja atau psilium bisa mengurangi sembelit dan peregangan yang menyertainya. Juga suntikan skleroterapi bisa diberikan pada penderita wasir yang mengalami pendarahan.Suntikan ini bisa mengganti vena yang luka dengan jaringan parut. Ambeien yang parah dan tidak bereaksi terhadap suntikan skleroterapi diikat dengan pita karet. Cara ini disebut dengan ligasi pita karet. Tindakan pengikatan ini bisa membuat wasir menjadi layu dan terputus tanpa rasa sakit. Cara ligasi pita karet ini dilakukan selama dua minggu atau lebih. Wasir juga bisa dihancurkan dengan menggunakan laser, sinar infra merah (fotokoagulasi infra merah) atau dengan arus listrik (elektrokoagulasi). Kalau berbagai langkah di atas masih gagal juga, biasanya sebagai tindakan terakhir bisa dilakukan pembedahan ( Midun, 2010 ; Wartamedika, 2008 ;Nizami, 2009).

Definisi Jamur Kuping Jamur kuping (Auricularia auricula) merupakan salah satu kelompok jelly fungi yang masuk ke dalam kelas Basidiomycota dan mempunyai tekstur jelly yang unik. Fungi yang masuk ke dalam kelas ini umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang. Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasal dari perkembangan basidiospora) dan miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miselium ini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua basidiospora). Auricularia auricula

umumnya kita kenal sebagai jamur kuping. Jamur ini disebut jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun telinga manusia (kuping). Tabel 1.Klasifikasi Jamur Kuping

Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Fungi Divisi: Kelas: Ordo: Famili: Basidiomycota Agaricomycetes Auriculariales Auriculariaceae Auricularia A. auricula-judae

Gambar 1. Jamur Kuping

Genus: Spesies:

Karakteristik Jamur Kuping Karakteristik dari jamur kuping ini adalah memiliki tubuh buah yang kenyal (mirip gelatin) jika dalam keadaan segar. Namun, pada keadaan kering, tubuh buah dari jamur kuping ini akan menjadi keras seperti tulang. Bagian tubuh buah dari jamur kuping berbentuk seperti mangkuk atau kadang dengan cuping seperti kuping, memiliki diameter 2-15 cm, tipis berdaging, dan kenyal (Darma, 2002). Warna tubuh buah jamur ini pada umumnya hitam atau coklat kehitaman akan tetapi ada pula yang memiliki warna coklat tua. Jenis jamur kuping yang paling memiliki nilai bisnis yang tinggi adalah yang memiliki warna coklat pada bagian atas tubuh buah dan warna hitam pada bagian bawah tubuh buah, serta ukuran tubuh buah kecil. Jamur kuping merupakan salah satu jamur konsumsi yang umum dikeringkan terlebih dahulu, kemudian direndam dengan air dalam waktu relatif singkat sehingga jamur ini akan kembali seperti bentuk dan ukuran segarnya (Wikipedia.co.id)

Manfaat Jamur Kuping Jamur kuping memiliki banyak manfaat kesehatan, di antaranya untuk mengurangi penyakit panas dalam dan rasa sakit pada kulit akibat luka bakar. Bila jamur kuping dipanaskan maka lendir yang dihasilkannya memiliki khasiat sebagai penangkal (menonaktifkan) zat-zat racun yang terbawa dalam makanan, baik dalam bentuk racun nabati, racun residu pestisida, maupun racun berbentuk logam berat. Kandungan senyawa yang

terdapat dalam lendir jamur kuping juga efektif untuk menghambat pertumbuhan karsinoma dan sarkoma (sel kanker) hingga 80-90% serta berfungsi sebagai zat anti koagulan (mencegah dan menghambat proses penggumpalan darah). Manfaat lain dari jamur kuping dalam kesehatan ialah untuk mengatasi penyakit darah tinggi (hipertensi), pengerasan pembuluh darah akibat penggumpalan darah, kekurangan darah (anemia), mengobati penyakit wasir (ambeien), dan memperlancar proses buang air besar (Rinjani, 2009). Jamur kuping sering digunakan sebagai campuran sup. Jamur kuping ini memiliki rasa yang cukup lezat. Tak heran menjadi jenis makanan yang digemari semua usia. Terlepas dari itu semua, jamur kuping sudah dikenal secara luas sebagai bahan makanan yang memiliki khasiat sebagai obat dan penawar racun. Manfaat jamur kuping ini telah diketahui sejak ratusan tahun lalu oleh bangsa Tionghoa. Lendir yang dihasilkan jamur kuping jika dimasak dapat menjadi pengental. Lendir jamur kuping dapat menonaktifkan atau menetralkan kolesterol (Globalservis, 2009).

Pengertian Ekstraksi Ekstraksi dapat dipandang sebagai operasi pemisahan solute C dari campurannya dengan diluen A, dengan menggunakan sejumlah massa solven B sebagai tenaga pemisah. Ekstraksi termasuk proses pemisahan melalui dasar operasi difusi. Secara difusi, proses pemisahan terjadi karena adanya perpindahan solute, searah dari fasa diluen ke fasa solvent, sebagai akibat adanya beda potensial diantara kedua fase yang saling kontak sedemikian, hingga pada suatu saat, sistem berada dalam keseimbangan (Distantina, 2009). Terbentuknya dua fasa cairan memungkinkan semua komponen yang ada dalam campuran terdistribusi dalam kedua fase sesuai dengan koefisien distribusinya, sehingga pada suatu saat dua fasa uang saling kontak berada dalam keseimbangan. Pemisahan kedua fasa seimbang, dengan mudah dapat dilakukan jika densitas kedua fasa hampir sama, maka pemisahan menjadi sulit, karena campuran cenderung membentuk emulsi. Dalam penelitian ini digunakan ekstraksi padat-cair yang disebut juga Leaching atau pelucutan.

Diagram Fasa Data kesetimbangan cair-cair dapat ditampilkan dalam suatu diagram yang disebut diagram segitiga (triangle diagram). Contoh diagram segitiga dapat dilihat pada Gambar 2. Dalam hal ini sebagai contoh diambil sistem terner A-B-C, dimana A adalah diluen, B adalah pelarut, sedangkan C adalah solut. Setiap campuran A-B-C digambarkan oleh sebuah titik

dalam segitiga. Skala yang tertulis pada sisi A-B, B-C, dan A-C masing-masing menyatakan fraksi berat A, B, dan C. Sebagai contoh, campuran yang diwakili oleh titik M terdiri dari 40% A, 40% B, dan 20% C. Kurva kesetimbangan digambarkan oleh kurva OPQ. Daerah di bawah kurva OPQ menunjukkan kondisi dua fasa. Beberapa garis putus-putus di bawah kurva OPQ menyatakan garis kesetimbangan cair-cair yang sering disebut tie line. Kurva OP disebut dengan kurva rafinat, sedang kurva PQ disebut kurva ekstrak. Titik P disebut dengan plait point. Pada titik ini ekstrak dan rafinat memiliki komposisi yang sama (identik). Secara umum, ada dua tipe diagram yaitu tipe I dan tipe II [Baird, et.al., 1983 dan Treyball, 1963]. Diagram yang ditampilkan pada Gambar 2. tergolong ke dalam tipe I. Sistem dengan diagram tipe I sering juga disebut sebagai sistem tertutup dicirikan oleh sepasang komponen biner yang saling larut sebagian (partially miscible).

C
100 90 80 0 10 20

xA xB xC P M
30 40

= fraksi komponen A = fraksi komponen B = fraksi komponen C = Plait point = Kom ponen cam puran A,B,C

70 60

s atu fasa (hom ogen)

XC
40

50

50

XB
60

P
30 20 70

80

10

90

dua fasa (heterogen)


0

100 30 20

A 100

90

80

70

60

50

40

10

XA

Gambar 2. Diagram terner tipe I, pada tekanan dan temperatur tertentu.

Dalam contoh yang diberikan, A-B saling larut sebagian sementara A-C dan B-C saling larut sempurna. Hal ini mengakibatkan kurva OPQ tidak memotong sisi A-C dan B-C, dengan kata lain, kurva OPQ merupakan kurva tertutup. Berbeda dengan tipe I yang dicirikan oleh adanya sepasang sistem biner yang saling larut sebagian, tipe II dicirikan dengan adanya dua pasang sistem biner yang saling larut sebagian. Contoh diagram fasa tipe II yang ditampilkan pada Gambar 3. Dalam hal ini, AB dan B-C saling larut sempurna. Sebagai akibatnya, kurva kesetimbangan memotong sisi B-C (terbuka).

C
100 0 90 80 10 20

xA xB xC

= fraks i kom ponen A = fraks i kom ponen B = fraks i kom ponen C

70 60

satu fas a (homogen)

30 40

XC
40

50

50 60

XB

30 20

dua fasa (heterogen)

70 80

10 0

satu fas a (homogen)

90 100

A 100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

XA

Gambar 3. Diagram terner tipe II pada tekanan dan temperatur tertentu. Pengaruh Temperatur Adanya perubahan temperatur, menyebabkan perubahan luas daerah fasa heterogen dalam kurva setimbang. Gambar 4. menunjukkan bahwa naiknya temperatur menyebabkan menyempitnya daerah heterogen. Oleh karena itulah, temperatur merupakan variabel proses terpenting dalam proses ekstraksi. Dalam praktek, suhu operasi dipilih sedemikian hingga pada suhu tersebut daerah heterogennya paling luas. Pada umumnya, ekstraksi dilakukan pada suhu rendah.

P P P P

T1 T2 T3 T4

Gambar 4. Kurva setimbang pada berbagai temperatur

10

Penentuan Jumlah Tahap Konsep yang digunakan untuk menentukan jumlah tahap adalah kesetimbangan fasa. Kesetimbangan akan dicapai jika kontak fasa berlangsung dalam waktu yang relatif cukup. Jika kesetimbangan benar-benar dapat terwujud, maka rafinat dan ekstrak yang meninggalkan tahap dalam keadaan setimbang. Dalam praktek, keadaan semacam ini sangat sulit dicapai, bahkan tidak pernah akan kita dapatkan. Karenanya, tahap kesetimbangan dapat dipandang sebagai keaadaan yang ideal, dan kontak fasa yang memungkinkan tercapainya keadaan setimbang disebut sebagai Kontak Fasa Ideal atau dalam operasi Teknik Kimia dikenal sebagai Stage Ideal. Ekstraksi Tahap Tunggal / Satu Tahap (Single-Stage) Proses ekstraksi sederhana pada Gambar 5. menggambarkan proses ekstraksi tanpa adanya pemulihan pelarut. Dalam hal ini umpan (F), terdiri dari komponen A dan C

dikontakkan dengan pelarut (B). Selama pengontakkan dalam tangki pencampuran, dilakukan pengadukan selama kurun waktu tertentu hingga menghasilkan kesetimbangan dengan terbentuknya fasa ekstrak (E) dan fasa rafinat (R). Kemudian dilakukan pemisahan kedua fasa tersebut
.

Umpan (F) [A + C]

Ekstrak (E)

Pelarut (S) [B]

Rafinat (R)

Pencampuran

Pemisahan

Gambar 5. Skema sederhana ekstraksi tahap tunggal (Single stage)

Skema sederhana di atas dapat digambarkan dalam diagram segitiga sama sisi seperti pada Gambar 6. Posisi F terletak pada garis AB , sedangkan pelarut murni akan berada tepat di titik B (100%). Penambahan pelarut ke dalam umpan menghasilkan campuran baru M. Perhitungan komposisi kesetimbangan pada fasa ekstrak (E) dan rafinat (R) dapat dilakukan jika kurva binodal, tie line, serta perbandingan laju umpan dengan laju pelarut

11

diketahui. Perhitungan komposisi kesetimbangan menggunakan neraca bahan dan aturan pengungkit. Berikut uraian perhitungan posisi M ditinjau dari neraca bahan.
F S M RE

1 2 3

F .xCF S.xCB M .xCM

xCM

F .xCF S .xCB M

Sedangkan dari aturan pengungkit, posisi M diperoleh dari persamaan berikut:


F SM S MF 4

Dari titik M dapat ditarik salah satu tie line yang tepat melalui titik M. Sehingga komposisi kesetimbangan dari tie line tersebut dapat diperoleh. Demikian pula perhitungan laju umpan dan laju pelarut dapat dihitung, jika diketahui komposisi dan besar laju dari ekstrak serta rafinat. Perbandingan laju ekstrak dan laju rafinat menentukan posisi titik M dengan menggunakan aturan pengungkit. Persamaan yang dihasilkan sebagai berikut:
R EM E RM ; M RE M RE

Selanjutnya dapat ditarik sebuah garis dari titik S atau B (pelarut murni) hingga memotong titik M. Perpanjangan garis memotong sisi AC pada titik F, akan menghasilkan
FS . Perbandingan panjang
SM dan MF dapat dihitung, sehingga dengan gabungan

persamaan 1 dan 2 dapat ditentukan laju umpan dan laju pelarut.


C
100 0 90 80 10 20

.
60

70

30 40

XC

F 50
40

50 60

XB XF

XE
70

30 20

M R

XM
80

10 0

90 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

XR YB B/S

A 100

XA

Gambar 6. Profil komposisi dalam diagram terner

12

Extraktor Tangki Berpengaduk Skema alat yang digunakan untuk percobaan ekstraksi padat-cair berupa tangki berpengaduk dengan skema disajikan di Gambar 7. Sebuah tangki berpengaduk berbentuk silinder tegak yang dilengkapi dengan baffle. Pada umumnya diameter impeler antara 1/3 sampai 1/2 diameter tangki dan posisi yang paling baik adalah di tengah-tengah tangki. Tenaga pengaduk antara 0,05 sampai 0,3 Hp per cuft. Volume vessel yang digunakan tergantung pada sifat-sifat fisik cairan, misalnya perbedaan density dan viscositas dari masing-masing fasa. Kecepatan ekstraksi adalah sebanding dengan koefisien perpindahan massa total dan luas permukaan antar fasa.

TI

2 3 4 5 HT H 11

6 8

10 12 dl

Gambar 7. Ekstraktor Tangki Berpengaduk (Agitated Mixer)

Keterangan Gambar: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tangki silindris Motor pengaduk Gasket Pengaduk serbuk limbah + etanol Baffle (4 buah) 7. Termometer 8. Turbin berdaun enam 9. Jaket pendingin 10. Air sirkulasi (masuk) 11. Air sirkulasi (keluar) 12. Kran sampel

13

Pengkapsulan Obat Meskipun penelitian sistem pembuatan obat baru terus berkembang, obat berbentuk kapsul tetap merupakan salah satu bentuk yang paling banyak digunakan dalam skala komersial. Pada tingkat laboratorium, memproduksi produk berbentuk kapsul lebih mudah daripada tablet. Ekstrak jamur kuping yang diperoleh dikeringkan menjadi serbuk. Serbuk tersebut selanjutnya bisa diolah menjadi bentuk kapsul obat penyakit ambeien yang siap minum (Odhi, 2010).

Gambar 8. Kapsul Obat Ambeien

KESIMPULAN

Jamur kuping dapat digunakan sebagai obat penyakit ambeien. Proses yang digunakan adalah ekstraksi menggunakan ekstraktor tangki berpengaduk. Ekstrak didapat dalam bentuk serbuk selanjutnya diolah menjadi kapsul obat ambeien. Kapsul ini dapat langsung diminum, tidak perlu dilewatkan melalui anus sehingga penderita tidak perlu merasakan sakit seperti pada umumnya. Di Indonesia jamur kuping cukup melimpah sehingga obat ambeien dari jamur kuping ini sangat efektif untuk dikembangkan. Harapannya dengan inovasi dapat memberi gagasan baru dalam dunia kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Darma, I. G. K. T. 2002. Diktat: Budidaya Jamur Pangan. Laboratorium Pathology Hutan. Fakultas Kehutanan. IPB, Bogor. Hal 44-58

14

Distantina, Sperisa. 2009. Ekstraksi Cair-Cair.PMD.D3. Ernanti, Asiska Fitri. 2009. Asuhan Keperawatan Ny.B dengan Post Op Hemoroidectomi di Ruang Melati RSUD Dr.Moewardi Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Surakarta. Globalservis. 2009. Manfaat Jamur. www.globaservise.com. 8 Maret 2009. Godam.2008. Penyebab, Gejala dan Pengobatan Penyakit Wasir/Ambeien?HemoroidGangguan Anus pada Manusia. www.orgnisasionline.org. 3 Agustus 2008. Gunawan AW, Agustina TW. 2009. Biologi dan bioteknologi cendawan dalam praktik. Jakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya. Hal. 77-83

http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_kuping
Midun. 2010. Bagaimana Mengobati Ambeien. http://blog.unicom.ac.id/V/C5. Nilzami, A. 2009. Pengobatan Wasir Tanpa Operasi oleh Prof Bafar dan Alternative Lainnya.www.infoindonesia.com. 24 Agustus 2009. Odhi, Bloger. 2010. Sejarah Obat Kapsul. www.google.com. 11 desember 2010. Pasaribu, D. R. Permana, E. R, Alda. 2002. Aneka Jamur Unggulan yang Menembus Pasar. Jakarta: PT. Grasindo. Hal. 17-21. Rinjani. 2009. Jenis dan Manfaat Jamur. www.sehatalami.com Sodikin. 2010. Wasir atau Ambien. www.sehatalami.com. Wartamedia. 2008. Syarat dan Mengatasi Ambeien. www.sehatdenganmembaca.com . 23 Januari 2008.

15

Lampiran Biodata Ketua serta Anggota Kelompok A. Ketua Pelaksana Nama NIM Tempat/Tanggal Lahir Alamat Telepon Latar Belakang Pendidikan : Surya May Priyadi : L0C 009 002 : Cilacap, 9 Mei 1991 : Perumahan Taman Patra Indah Blok A1 No. 3 Cilacap : 085726205595

No. 1. 2. 3. 4.

Tempat Pendidikan SDN Sidanegara 09 SMP N 6 Cilacap SMA N 1 Cilacap D III Teknik UNDIP

Kota/ Negara Cilacap/Indonesia Cilacap/Indonesia Cilacap/Indonesia Semarang/Indonesia

Kelulusan 2003 2006 2009 2009 - sekarang

Bidang IPA Teknik Kimia

Riwayat Organisasi 1. Staff Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia HIMATEMIA PDFT KM

UNDIP 2010 2. Divisi Montenering Biro Pecinta Alam CIKAL 2010 3. Staff Departemen Riset dan Teknologi HMB FT UNDIP 2010 4. Staff Departemen Kaderisasi FKMI FT KM UNDIP 2010 5. Kepala IT dan Komunikasi DEWARUCI Semarang 2010 6. Staff Badan Koordinasi Kegiatan Mahasiswa Teknik Kimia Indonesia (BKKMTKI) 7. Ketua Umum HIMATEMIA PDFT KM UNDIP 2011

Pelatihan yang pernah diikuti 1. Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa tingkat Pra Dasar PSD III Teknik Kimia UNDIP 2009 2. Loka Karya Kaderisasi Keluarga Mahasiswa Universitas Diponegoro 2010 3. Marketing and Negotiation Skill ( WORKSHOP Penulisan dan Pelatihan Teknik
Wawancara dalam rangka Menghadapi 1001 kesalahan dalan Dunia Kerja ) HIMATEMIA PDFT KM UNDIP 2010

16

4. Trainning English Conversation Lembaga Bahasa dan Pendidikan Profesional LIA


Semarang

5. Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa tingkat Dasar Fakultas Teknik UNDIP 2010 6. Perkuliahan Kompetensi Bidang Keahlian Pengembangan Sumber Daya Manusia BEM FT
KM UNDIP ( 2010 2011 )

Karya Ilmiah 1. Pemanfaatan Limbah Penyulingan Minyak Akar Wangi sebagai Bioinsektisida Alami dalam Penanggulangan Serangga Hama Pertanian. 2010 2. Pemanfaatan Jamur Kuping dalam Bentuk Kapsul Sebagai Obat Herbal dalam Penanggulangan Penyakit Ambein dan Hipertensi. 2010

Ketua Pelaksana,

Surya May Priyadi

17

B. Anggota Pelaksana Nama NIM Tempat/Tanggal Lahir Alamat Telepon Latar Belakang Pendidikan : Baby Fildza Safira : 21030110060086 : Semarang, 24 April 1992 : Jl. Kintelan Baru 17, Semarang : 085740584262

No. 1. 2. 3. 4.

Tempat Pendidikan SD Bendungan 2 SMP N 5 Semarang SMA N 7 Semarang D III Teknik UNDIP

Kota/ Negara Semarang/Indonesia Semarang/Indonesia Semarang/Indonesia Semarang/Indonesia

Kelulusan 2004 2007 2010 2010 - sekarang

Bidang IPA Teknik Kimia

Riwayat Organisasi 1. Anngota OSIS SMA N 7 Semarang

Pelatihan yang pernah diikuti 1. Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa tingkat Pra Dasar PSD III Teknik Kimia UNDIP 2010

Anggota Pelaksana,

Baby Fildza Safira

18

C. Biodata Dosen Pendamping 1. 2. 3. 4. Nama Lengkap Tempat/Tgl Lahir Kelamin Alamat : : : : Mohamad Endy Yulianto, ST , MT Kendal 31 Juli 1971 Laki - laki Perum Villa Tembalang, Jl. Bulusan Selatan Blok C No.9 Semarang : 19710731 199903 1 001 : Penata Muda TK I/III c : Lektor : Ketua Pelaksana Kegiatan : D III Teknik Kima : Teknik : Universitas Diponegoro Semarang : Teknologi Enzim

5. N I P 6. Pangkat/Golongan 7. Jabatan Fungsional 8. Jabatan Struktural 9. Program studi 10.Fakultas 11. Perguruan Tinggi 12. Bidang Keahlian Pendidikan No Perguruan Tinggi 1 2

Tahun Lulus 1998 2003

Spesialisasi Teknik Kimia Teknik Kimia

S1 Universitas Diponegoro S2 Institut Teknologi Bandung

Paten : 1. Paten Indonesia, No. P00200800476,Metode Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Jarak Pagar Secara Enzimatis Menggunakan Katalis Enzim Lipase, tanggal 23 Juli 2008 Riset yang Relevan No. Judul Riset 1. Optimasi Produksi Ikan Lemuru (Sardinella Longiceps) Tinggi Asam Lemak Omega-3 Dengan Proses Fermentasi Oleh Bakteri Asam Laktat (Ketua Penelitian Dik Rutin UNDIP) 2. Rancang Bangun Kotak Penyimpanan Ikan Berinsulasi Untuk Mempertahankan Kualitas Ikan Dengan Proses Pendinginan Serta Aplikasinya Pada Ikan Tongkol (Auxis Thazard) (Anggota Penelitian Dik Rutin UNDIP) Rancang bangun alat pengering ikan berinsulasi dalam upaya meningkatkan nilai gizi hygiene dan keamanan pangan serta aplikasinya pada ikan teri (Stolephorus heterolobua) (Anggota Penelitian Dik Rutin UNDIP) Perpindahan Massa Fasa Dispersi Ekstraksi Asam Lemak Bebas Dari Minyak Sawit Dengan Metanol Dalam Tangki Berpengaduk (Anggota Penelitian Dosen Muda DIKTI) Pembuatan Asam Lemak Dari Buah Segar Kelapa Sawit Secara Enzimatik (Anggota Penelitian Dosen Muda DIKTI)

Tahun 2002

2003

3.

2004

4.

2004

5.

2004

19

6.

Ekstraksi asam Lemak bebas Dari Minyak Sawit Mentah (CPO) Dngan Metanol : Kajian Perpindahan Massa (Ketua Penelitian Dasar DIKTI) Pemanfaatan Limbah Cair Industri Pangan Berbahan Baku Tepung Terigu Sebagai Plastik Biodegradable (Anggota Penelitian Pemula P&K Jateng) Produksi Biodisel Dari Minyak Kelapa Secara Enzimatis (Anggota Penelitian Pemula P&K Jateng) Aplikasi Rhizopus Oligoporous Untuk Produksi Virgin Coconut Oil (Anggota Penelitian Dik Rutin UNDIP) Rancang Bangun Alat Untuk Pengolahan Limbah Cair Industri Tepung Tapioka Dengan Photokatalitik Menggunakan Energi Surya (Anggota Penelitian Pemula P&K Jateng) Aplikasi Enzim Lipase Dalam Bekatul Dan Lateks Pepaya Untuk Produksi Biodisel Dari Minyak Kelapa (Supervisi Penelitian PKM DIKTI) Pembuatan Asam Sitrat dari Ampas Tapioka dengan Fermentasi Fase Cair dalam Bioreaktor Bergelembung (Supervisi Penelitian PKM DIKTI) Pengolahan Limbah Cair Industri Tepung Tapioka Dengan Photokatalitik Menggunakan Energi Surya (Supervisi Penelitian PKM DIKTI) Model Perpindahan Panas Teknologi Steaming Proses Inaktivasi Enzim Polifenol Oksidase Dalam Pengolahan Teh Hijau Berkatekin Tinggi (Anggota Penelitian Dasar DIKTI) Hidrogenasi Glukosa Berbasis Tepung Tapioka Menggunakan Katalis Ruthenium Untuk Produksi Sorbitol (Anggota Terapan P&K Jateng) Rancang Bangun Reaktor Enzimatis untuk Memproduksi Biodisel dari Minyak Goreng Bekas (Anggota Penelitian Terapan P&K Jateng) Ekstraksi Khrom Dari Limbah Cair Dengan Menggunakan Membran Cair Emulsi (Anggota Penelitian Pemula P&K Jateng) Produksi Biodisel Dari Minyak Jarak Pagar Melalui Pross Enzimatis (Anggota Penelitian RUD Balitbang Jateng) Pengembangan Proses Inaktivasi Enzim Polifenol Oksidase Untuk Produksi Teh Hijau Berkatekin Tinggi (Payung Penelitian Dik Rutin UNDIP) Pemanfaatan Limbah Cair Industri Pangan Berbahan Baku Tepung Terigu Sebagai Plastik Biodegradable (Payung Penelitian Dik Rutin UNDIP) Pengembangan Austempered Ductile Iron (ADI) Sebagai Bahan Pembuatan Komponen Chasis: Upper Control Arms Pada Kendaraan Bermotor (Anggota Penelitian Dasar RISTEK) Pengembangan Proses Inaktivasi Enzim Polifenol Oksidase Melalui Teknologi Steaming Untuk Produksi Teh Hijau Berkatekin Tinggi (Ketua Penelitian Terapan RISTEK)

2004

7.

2005

8. 9. 10.

2005 2005 2005

11.

2006

12.

2006

13.

2006

14.

2006

15. 16.

2006 2006

17. 18. 19.

2006 2006 2006

20.

2006

21.

2007

22.

2007

20

23.

24. 25. 26.

27.

28.

29.

30.

31. 32. 33.

34.

35.

Pengembangan Proses Enzimatis Untuk Produksi Biodisel Dari Minyak Jarak Pagar Dan Uji Performa Pada Mesin Disel (Anggota Hibah Bersaing DIKTI) Model Regresi Biokonversi Buah Kelapa Sawit Menjadi Asam Lemak Secara Enzimatis (Anggota Penelitian DIKTI) Produksi Biodisel Dari Minyak Goreng Bekas Dan Uji Performa Pada Mesin Disel (Anggota Penelitian Hibah Bersaing DIKTI) Model Perpindahan Panas Dan Massa Pada Pengering Endless Chain Pressure (ECP) Untuk Inaktivasi Enzim Polifenol Oksidase (Anggota Penelitian DIKTI) Pembuatan Asam Lemak Secara In Situ Dari Biji Karet Melalui Aktivasi Enzimatik (Anggota Penelitian Beasiswa Unggulan DEPDIKNAS) Pengembangan Proses Inaktivasi Enzim Polifenol Oksidase Melalui Teknologi Steaming Untuk Produksi Teh Hijau Berkatekin Tinggi (Ketua Penelitian Terapan RISTEK) Pengembangan Produksi Gaultherin dari Gandapura (Gaultheria fragantissima) melalui Proses Inaktivasi Enzimatis (Anggota Penelitian LITBANG PERTANIAN) Pengembangan Bioreaktor Enzimatik Untuk Produksi Asam Lemak Dari Biji Karet Secara In Situ (Supervisi Penelitian PKM DIKTI) Kinetika Inaktivasi Enzim Polifenol Oksidase Dalam Pengolahan Teh Hijau Berkatekin Tinggi (Supervisi Penelitian PKM DIKTI) Produksi Biodisel Dari Minyak Goreng Bekas Dan Uji Performa Pada Mesin Disel (Anggota Penelitian Hibah Bersaing DIKTI) Pengembangan Proses Enzimatis Untuk Produksi Biodisel Dari Minyak Biji Karet (Anggota Penelitian Hibah Pekerti DIKTI) Pengembangan Bioreaktor Hidrolisis Enzimatis Untuk Produksi Bioetanol dari Biomassa Jerami Padi (Anggota Penelitian RUD Balitbang Jateng) Pengembangan Bioreaktor Hidrolisis Enzimatis Kontinyu Untuk Produksi Bioetanol dari Biomassa Tebu (Anggota Penelitian LITBANG PERTANIAN)

2007

2007 2007 2007

2007

2008

2008

2008

2008 2008 2008

2008

2009

Semarang

Mohamad Endy Yulianto, ST, MT

You might also like