You are on page 1of 1

Perbedaan Klinis pada Wheezing Banyak keadaan yang bisa penyebab adanya suara yang dikeluarkan oleh paru

secara berterusan. Antaranya adalah mekanisme jalan nafas yang menyempit, contohnya bronkospasme, udem mukosa, tumor intralumina atau sekretnya, corpus alienum, kompresi eksternal oleh massa tumor atau kompresi jalan nafas yang dinamik. Oleh itu, wheezing bisa terdengar pada penyakit yang lainnya selain asma. Subjek yang sehat juga bisa memproduksi wheezing saat melakukan manuver ekspirasi paksa. Kelainan yang bisa dikaitkan dengan wheezing telah di oleh Waring et al dan Yernault et al yang telah dirangkum dalam tabel 1. Wheezing biasanya merupakan gejala pada pasien dengan penyakit obstruksi jalan nafas kronis tetapi tidak harus selalu ada pada obstruksi bronkial. Godfrey et al mendapatkan bahwa hanya 70% pasien dengan obstruksi jalan nafas berat (FEV1 < 1L) yang mengalami wheezing. Wheezing lebih sering terjadi pada pasien dengan asma terutama saat episode akut dibanding penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

You might also like