You are on page 1of 2

 Gerakan janin normal sebanyak 10 X dalam 12 jam.

 mmHg = milimeter hydrargyrum  Kenaikan total berat badan selama kehamilan, normalnya berkisar antara 12-15 kg,

TERMINOLOGI dan KLASIFIKASI HG-Hipertensi Gestasional adalah terminologi untuk menggambarkan adanya hipertensi berkaitan dengan kehamilan yang sifatnya new-onset. Klasifikasi berdasarkan National High Blood Pressure Education Program (NHBPEP) tahun 2000. 1. HG-Hipertensi Gestasional ( istilah sebelumnya adalah pregnancy induced hypertension yang mencakup pula hipertensi transien) 2. PE-Pre Eklampsia 3. E-Eklampsia 4. Pre Eklampsia super imposed pada Hipertensi Kronis 5. HK-Hipertensi Kronis Diagnosis Hipertensi Dalam Kehamilan 1. HG-Hipertensi Gestasional y TD-Tekanan darah 140/90 mmHg terjadi pertama kali dalam kehamilan. y Tidak terdapat Proteinuria, Tekanan darah kembali normal dalam waktu < 12 minggu pasca persalinan. y Diagnosa akhir hanya dapat ditegakkan pasca persalinan. y Dapat disertai dengan gejala PE Berat : nyeri epgastrium atau trombositopenia. 2. PE-Preeclampsia KRITERIA MINIMUM y TD 140/90 mmHg pada kehamilan > 20 minggu y Proteinuria 300 mg/24 jam atau 1+ dispstick PRE-EKLAMPSIA BERAT ( PE disertai dengan satu atau lebih gejala berikut dibawah ini) : 1. TD 160/110 mmHg pada kehamilan > 20 minggu 2. Proteinuria 2.0 g/24 jam 2+ (dispstick) 3. Serum Creatinine > 1.2 mg/dL (kecuali bila sebelumnya sudah abnormal ) 4. Trombosit < 100.0000 / mm3 5. Microangiopathic hemolysis ( increase LDH ) 6. Peningkatan ALT atau AST 7. Nyeri kepala atau gangguan visual persisten 8. Nyeri epigastrium 3. Eklampsia y Kejang yang tidak diakibatkan oleh sebab lain pada penderita pre eklampsia 4. Superimposed Preeklampsia ( pada hipertensi kronik ) y Proteinuria new onset 300 mg / 24 jam pada penderita hipertensi yang tidak menunjukkan adanya proteinuria sebelum kehamilan 20 minggu. atau y Peningkatan TD atau kadar proteinuria secara tiba tiba atau trombositopenia < 100.000/mm3 pada penderita hipertensi dan proteinuria sebelum kehamilan 20 minggu.

5. Hipertensi Kronis y TD 140 / 90 mmHg sebelum kehamilan atau sebelum kehamilan 20 minggu dan tidak terkait dengan penyakit trofoblas gestasional y HT terdiagnosa pertama kali setelah kehamilan 20 minggu dan menetap sampai > 12 minggu pasca persalinan. ALT = Alanin aminotranferase AST = Aspartate aminotranferase LDH = Lactate Dehydrogenase 1. HIPERTENSI GESTASIONAL o Sering disebut sebagai hipertensi transien. o Proteinuria pada keadaan ini adalah pertanda semakin memburuknya penyakit. o Proteinuria persisten yang bermakna dapat meningkatkan resiko maternal dan fetus. 2. PRE-EKLAMPSIA y Sindroma khusus dalam kehamilan yang berupa hipertensi yang disertai dengan vasospasme generalisata (menyebabkan gangguan perfusi organ vital) dan aktivasi endotelial. y Hipertensi dan Proteinuria adalah kriteria PE. Proteinuria adalah protein dalam urine >300 mg/24 jam ; atau 30 mg/dL (dipstick 1+) y Derajat proteinuria bervariasi selama 24 jam, sehingga hasil kadar protein sesaat tidak merefleksikan keadaan sebenarnya. y Nyeri epigastrium diakibatkan oleh nekrosis hepatoseluler, iskemia dan edema hepar yang meneybabkan regangan kapsule Glisson. Nyeri epigastrium sering disertai dengan kenaikan kadar serum hepatik transaminase (indikasi untuk melakukan terminasi kehamilan) y Trombositopenia adalah tanda memburuknya PE dan disebabkan oleh aktivasi dan agregasi platelet akibat vasospasme yang merangsang hemolisis mikroangiopatik. y Gross hemolisis yang dengan adanya hemoglobinuria atau hiperbilirubinemia menunjukkan beratnya penyakit. y Faktor lain yang menunjukkan beratnya penyakit adalah disfungsi jantung dan edema paru serta PJT Derajat preeklampsia Derajat beratnya PE dinilai dari frekuensi dan intensitas masing-masing abnormalitas seperti yang terlihat pada tabel dibawah. Penyimpangan dari nilai normal yang semakin banyak merupakan indikasi untuk melakukan terminasi kehamilan semakin kuat. 3. EKLAMPSIA Pre-eklampsia yang disertai dengan kejang dan kejang tersebut tidak disebabkan oleh faktor-faktor lainnya. Kejang bersifat menyeluruh dan dapat terjadi sebelum, selama atau sesudah persalinan. Pada nulipara, kejang kadang-kadang dapat terjadi sampai 48 jam Pasca Persalinan. Chames dkk (2002) : dengan memperbaiki kualitas

perawatan prenatal, sejumlah kasus eklampsia intrapartum atau antepartum dapat dicegah. 4. HIPERTENSI KRONIS SUPERIMPOSED PREEKLAMPSIA Semua penyakit HK apapun penyebabnya memiliki predisposisi untuk berkembang menjadi PE atau E selama kehamilan. Diagnosa adanya latar belakang HK dibuat bila : 1. Hipertensi tercatat sebelum kehamilan. 2. Hipertensi terdeteksi pada kehamilan < 20 minggu. 3. Hipertensi menetap > 6 minggu pasca persalinan. Faktor anamnesa tambahan yang dapat membantu menegakkan diagnosis hipertensi kronis adalah : 1. Multipara 2. Riwayat HT pada kehamilan sebelumnya. Keadaan ini sering pula disertai dengan kecenderungan 3. Menurun dalam keluarga. Diagnosa HK menjadi sulit ditegakkan bila kunjungan antenatal pertama kali dilakukan setelah lewat dari pertengahan kehamilan. Tergantung lamanya penyakit, komplikasi hipertensi kronis dapat berupa hipertrofi ventrikular, dekompensasi jantung, CVA-cerebro vascular accident atau kerusakan ginjal. 25% kasus hipertensi kronis akan berkembang menjadi superimposed PE Pada hipertensi kronis superimposed PE sering kali disertai dengan solusio plasenta. Janin pada penderita Hipertensi Kronis sering mengalami : y PJT pertumbuhan janin terhambat y Persalinan preterm y IUFD intra uterine fetal death Pada penderita HK, terjadi peningkatan tekanan darah pada kehamilan > 24 minggu. Bila disertai dengan proteinuria maka disebut hipertensi kronis superimposed PE. Superimposed PE muncul lebih dini dibandingkan jenis PE murni dan cenderung lebih parah serta seringkali disertai dengan PJT.

You might also like