You are on page 1of 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit tidak menular yang mengalami peningkatan terus menerus dari tahun ke tahun. WHO memprediksi kenaikan jumlah penderita Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia yang berusia di atas 20 tahun adalah sebesar 133 juta jiwa, dengan prevalensi DM pada daerah urban sebesar 14,7% dan daerah rural sebesar 7,2 %. Pada tahun 2030 diperkirakan ada 12 juta penyandang diabetes di daerah urban dan 8,1 juta di daerah rural (Soegondo et. al, 2006). Efek kronik dari penyakit DM juga menjadi perhatian yang serius selain dari segi epidemologi. Penyakit Diabetes Mellitus merupakan the great imitator. Hal ini disebabkan penyakit DM mampu menyebabkan kerusakan organ secara menyeluruh secara anatomis maupun fungsional (Lawrence, 2005). Komplikasi kronik dari penyakit DM menyebabkan kelainan pada makrovaskular, mikrovaskular, gastrointestinal, genito urinari, dermatologi, infeksi, katarak, glaukoma dan sistem muskulo skeletal (Harrison 2007, h. 2161; Smith L 2002, h. 30). Selain itu, salah satu penyakit yang berbahaya ialah pneumonia. Pneumonia merupakan masalah kesehatan di dunia karena angka kematianya tinggi, tidak saja di negara berkembang, tapi juga di Negara maju. Pengobatan pneumonia kebanyakan dilakukan secara empiris yaitu menggunakan antibiotik spektrum luas yang bertujuan agar dapat melawan beberapa kemungkinan penyebab infeksi. Tanpa disadari penggunaan antibiotik spektrum luas yang tidak terkendali dapat

menimbulkan efek samping obat dan potensi terjadinya resistensi obat. Penggunaan obat yang tidak tepat dan efektif untuk kedua penyakit ini dapat menimbulkan efek yang merugikan bagi tubuh penderita. Oleh karena

itu, pemilihan terapi farmakologi dan non farmakologi yang tepat sangatlah penting agar tercapai terapi yang optimal.

1.2 Tujuan Untuk mendapatkan proses terapi yang efektif penyakit diabetes mellitus dan pneumonia (termasuk pemilihan obat yang sesuai dengan

permasalahannya disertai penggunaannya yang rasional pula) berdasarkan data-data pada uraian kasus yang ada (data lab, maupun keluhan pasien).

You might also like