You are on page 1of 2

INDAHNYA LAUT DI SOER HARI

Setiap orang pasti mempunyai keinginan, entah itu apa? Keinginan itulah yang disebut cita-cita aatau harapan. Cita-cita atau harapan itu dapat terwujud jika kita berusaha. Tetapi lain halnya dengan orang yang beruntung, akan undian. Misalnya, seseorang membeli sebuah produk yang tertulis berhadiah. Ternyata didalam bungkus tersebut terdapat tulisan SELAMAT, ANDA MENDAPATKAN 1 BUAH MOBIL. Maka orang itu beruntung, entah disengaja membeli produk tersebut agar mendapatkan hadiah, atau hanya kebetulan saja. Jika kita mempunyai citacita atau harapan, dan menginginkan cita-cita atau harapan tersebut menjadi nyata atau terwujud, tentu kita tidak hanya santai-santai saja. Kita perlu berusaha untuk menunjukkan keinginan, citacita kita dengan belajar. Belajar tidak hanya mendapat pengetahuan dari guru saja. Itu juga jika mempunyai seorang guru. Belajar dapat dilakukan dari pengalaman, bias juga melalui membaca. Belajar dari pengalamanpun, bias dari pengalaman kita sendiri atau orang lain. Belajar dari pengalaman kita sendiri misalnya seorang anak akan menjalani ulangan harian. Tetapi, sebelum ulangan tersebut seorang anak tadi tidak belajar. Akibatnya, nilai tidak tuntas. Sedangkan belajar dari pengalaman orang lain misanya seorang anak yang nilainya tidak tuntas tadi, mengatakan atau menceritakan kepda temannya jika nilainya tidak tuntas karena ia tidak belajar, maka temannyadapat memetik pelajaran dari teman yang bercerita bahwa jika ia ingin nilainya tuntas, maka harus belajar. Ini menunjukkan seorang anak yang mengambil pelajaran tadi. Ia telah belajar dari pengalaman orang lain, yaitu temannya. Belajar melalui membaca, ini sudah ara belajar yang umum dan efectif. Entah itu membaca buku, Koran, majalah dan sebagainya atau membaca melalui internet, karenasekarang sudah maju, dan anak-anak sekolah, dari SD pun juga sudah banyak yang mengetahui internet. Malahan, tugas-tugas merekapun ada guru yang menyuruh untuk mencari jawabannya diinternet. Diinternet memang semua hal ada. Tetapi, tidak jarang orang yang meyalahgunakannya. Misalnya, untuk mengetahui hal yang negative seperti gambar-gambar porno, video porno, game, dan itu juga malah ada yang memanfaatkan dari kalangan pelajar. Sehingga dapat mempengaruhi pikiran, kepribadian, dan lainnya. Karena itu, kita harus pandaipandai memanfaatkannya. Dan juga perlu mengetahui bahwa kita harus menaklukan mediamedia, barang-barang, seperti hp, laptop, tv dan sebagainya. Jangan sampai kita yang ditaklukan oleh semua barang dan media itu. Hal yang umum terjadi, misalnya kita sebagi pelajar tentu ada kesibukan, entah belajar, membantu orang tua, membereskan pakaian sendiri, mencuci pakaian, dan lain sebagainya. Mungkin, malam hari, harusnya kita belajar. Tapi malah mengikuti keinginan, menjadi menonton tv, bermain hap dan kegiatan lainnya selain belajar. Itulah yang dimaksud barang-baranag atau media yang menaklukan kita. Tetapi kita juga tidak jarang memanfaaatkan barang-barang atau media seperti menyetel music untuk iringan belajar. Tetapihal itu tidak memperlancar belajar, tetapi justru kita terpengaruh oleh lagu atau music tersebut sehingga tidak konsentrasi belajar lagi. Kita sebagai pelajar harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Karena apa yang kita perbuat sekarang akan mempengaruhi masa depan kita. Dan dalam pelajaean, setelah guru menerangkan tentang apa yang dipelajari dan kita belum paham, usahakan kita bertanya. Untuk apa, pasti kita semua tahu, agar kita tidak kesulitan dalam mengerjakan soal. Jangan sampai kita Tanya pada saat mengerjakan soal dan agar dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Bagaiman, anak-anak. Ada yang perlu ditanyakan. Kata Pak Heru, guru seni yang terkenal akan suportnya kepada murid-muridnya agar semangat dalam belajar.

Mendngarkan ceramah Pak Heru yang hamper setengah jam membuat Deni tertidur, diatas mejanya.Deni!. panggil Pak Heru. Lalu deni bangun dari tidurnya, dengan wajah dan tatapan yang kosong. Beberapa detik kemudian, Denipun sadar, bahwa ia telah tertidur. Ia ditertawai teman sekelasnya. Sudah sampai mana Den? Tanya Pak Heru bermaksud menayakan mimpinya Deni. Deni hanya tersenyum. Belpun berbunyi, saatnya berganti pelajaran. Setelah pelajaran seni, jadwal menunjukkan pelajaran IPS. Guru IPS adalah Ibu Karti. Beliau terkenal akrab dengan murid-muridnya. Bahkan cara bicara dan sikapnya menunjukkan pertemanan antara beliau dengan muridnya. Selamat siang, anak-anak. Sehat kan? Sekarang IPS, materinya bab ketenagakerjaan, dibuka bukunya halaman duapuluh Sembilan. Kata Bu Karti memulai pelajaran. halaman berapa, Bu? Tanya Deni. Oalah Den, Deni. Halaman berpa cah? Bu Kati menjawab. Halaman dua puluh Sembilan. Jawab anak-anak lainnya. Nha! sambung BU Karti. Bu Karti menjelaskan materi disamping tempat duduk Deni agar Deni tidak ketiduran, karena para guru sudah hafal dengan Deni, si pengantuk. Baik, anak-anak, jika kalian menjadi tenaga kerja, kalian harus menyiapkan minimal tiga syarat. Yaitu sehat, cerdas, dan mental. Pertama, sehat. Nah apa tujuan bu guru kok setiapa akan mengawali pelajaran, bu guru kan menayai kalian tentang sehat. Karena jika kalian sehat, pasti jika diberi pelajaran akan mengerti. Yang kedua, serdas. Kalau tenaga kerja cerdas pasti gampang mencari pekerjaan. Karena, tenaga kerja yang cerdas pasti tidak akan merugikan. Yang ketiga, kalian harus siap mental. Kalau gak siap, misalnya sudah diterima menjadi pelayan restoran. Kalau disuruh melayani pelanggan, apalagi pelanggannya atau pembelinya adalah gurunya sendiri SMP dulu, ya nggak berani. Lebih-lebih jadi wartawan, cah! Harus siap mental. Nah siap mental itu sendiri adalah berani. Nah sekarang saya mau tahu, apa cita-cita kalian? Untuk mengetahu semua cita-cita kalian, saya akan menayai satu persatu. Dimulai dari Deni. Deni, apa cita-cita kamu? Deni menjawab Cita-citaku ingin menjadi orang yang sukses. Maksudnya, sukses dalam hal apa?lanjut Bu Karti. Ya sukses dalam bekerjalah BU! jawab Deni. Bu Karti kembali bertanya Lha pekerjaanmu apa? Jadi manager peternakan jawab Deni. Teman-temannya menertawakannya. Eh, bagus itu. Kok malah ditertawain. Sssst, diam. Yang namanya cita-cita itu boleh saja. Tapi, jangan hanya diangan-angan saja. Kata Bu Karti menjelaskan. Karena Bu Karti berlama-lama menjelaskan, Deni tertidur lagi, sampai bel pulang sekolah. Tidak ada temannya yang mau membangunkannya. Akhirnya, Deni dibangunkan oleh tukang kebun sekolah yang mau mengunci. Akhirnya Deni bangun karena ia tahu bahwa dirinya ketiduran, ia cepat-cepat pulang, takut ibunya mencarinya. Setiap pelajaran di sekolah Deni mengantuk karena malam hari pasti ia main game dirumahnya.

You might also like