You are on page 1of 6

I.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Denga melakukan percobaan ini, siswa diharapkan mampu meneliti atau menyatakan keammpuan suatu sel elektrokimia dengan mendorong electron mengalir melalui rangkaian luar. Juga diharapkan agar bisa meramalkan kemampuan oksidasi dari reduksi zat, meghitung E, dan meramalkan reaksi redoks spontan. Reaksi berlangsung spontan . berikut ini terdapat tahap dan hasil penelitian potensial sel volta, semoga makalah ini bergunabagi pembacanya. B. Tujuan Mempelajari cara merakit dan megukur potensial sel volta C. Dasar Teori 1. Sel volta : adalah sel elektrokimia di mana energy kimia dari reaksi redoks spontan diubah menjadi energy listrik 2. Redoks : reaksi singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia. 3. Prinsip kerja sel volta : Setengah reaksi oksidasi di anode - Setengah reaksi reduksi di katode\ Katoda : reduksi 4. Elektroda Anoda : oksidasi 5. Jembatan garam : berfungsi untuk mengalirkan ion ion dari setengah sel anode ke setngah sel katode, dan sebaliknya, tetapi mencegah bercampurnya kedua elektrolit secara berlebih 6. Notasi sel volta : digunakan untuk menggambarkan rangkaian sel volta dan reaksi redoks yang berlangsung di dalamnya : a. Notasi sel terdiri dari anode dan katode b. Tand dua penghalang ( `` ) adalah jembatan garam untuk memisahkan anode dan katode c. Tanda satu penghalang ( ` ) adalah batas fase untuk memisahkan fase berbeda d. Tanda koma ( , ) digunakan untuk memisahkan spesi spesi dalam fase yang sama e. Anode terletak paling kiri dan katoe paing kanan f. Elektrolit inert tidak ditulis

7. Deret elektrokimia atau deret Volta adalah urutan logam-logam (ditambah hidrogen) berdasarkan kenaikan potensial elektroda standarnya. Umumnya deret volta yang sering dipakai adalah adalah: Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au Pada Deret Volta, unsur logam dengan potensial elektrode lebih negatif ditempatkan di bagian kiri, sedangkan unsur dengan potensial elektrode yang lebih positif ditempatkan di bagian kanan. II. PEMBAHASAN A. Alat alat dan Bahan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama Alat / Bahan Gelas kimia Jemabatan garam Voltmeter Kabel/ pejepit buaya Lempeng logam Zn, Cu, Mg dan Fe Larutan CuSO4 Larutan ZnSO4 Laruran MgSO4 Larutan FeSO4 Satuan 100 mL 7 x 1 cm 0,1 M 0,1 M 0,1 M 0,1 M Jumlah 4 1 1 4 @1 50 mL 50 mL 50 mL 50 L

B. Prosedur dan Pengamatan Prosedur 1. Masukan 50 mL larutan ZnSO4 0,1 M ke dalam suatu gelas kimia dan celupkan sepotong lempeng logam seng ke dalam larutan itu. 2. Masukan 50 mL larutan CuSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia lain dan celupkan sepotong lempeng logam tembaga ke dalam lartan itu. 3. Hubungkan kedua larutan dengan jembatan garam

4. Hubungkan kedua lempeng logam (seng dan tembaga) melalu voltmeter. Jika jarum voltmeter bergerak kea rah negative, segeraputuskan rangkaian itu. Jika bergerak kea rah positif, biarkan dan baca beda potensialnya. 5. Lakukan langkah 1 sampai dengan 3 dengan pasangan setengah sel seperti tercantum pada table pengamatn berikut

Hasil Pengamatan Setengah sel katode (+) Setengah sel anode (-) Cu ` Cu2+ Zn ` Zn2+ Mg ` Mg2+ Fe ` Fe2+ + 1 volt +1,4 volt +0,6 volt  0,44 volt  0,6 volt  0,12 volt
 1 volt

Cu2+` Cu

Zn2+ ` Zn

Mg2+ ` Mg

Fe2+ ` Fe

 1,4 volt + 0,44 volt

 0,6 volt + 0,6 volt +0,12 volt

C. Analisis Data - Pertanyaan : 1. Tulislah diagram (notasi) sel, reaksi electrode serta reaksi sel untuk sel-sel 2A, 3-A, dan 3-B 2. Hitunglah potensial 2-A berdasarkan potesial 3-A dan potensial sel 3-B yang tercantum dalam table pengamatan 3. Bandingkan pula hasil hitungan itu dengan potensial sel menurut buku data - Jawaban: 1. Zn ` Zn2+ ` ` Cu2+` Cu

Anoda oksidasi

Katoda oksidasi

2. A (  ) : Zn p Zn2+ + 2e  K ( + ) : Cu2+ + 2e  p Cu Zn + Cu2+ p Cu + Zn2+

E = + 0,76 volt E = +0,34 volt + E = + 1.10 volt

3. Perbandingan` hasil hitungan pengamatan sel dengan yang ada di buku, cukup signifikasn hal ini mungkin saja disebabkan oleh suhu ruangan atau factor factor lain yang terjadi saat percobaan, dan bisa saja dari voltmeter yang tidak stabil dan terkadang eror.

D. Kesimpulan 1. Semakin positif nilai E, semakin besar daya oksidasi zat atau zat merupakan oksidator yang baik. Berarti, zat tersebut semakin mudah tereduksi @ DAYA OKSIDASI BERTAMBAH 2. Semakin negatif nilai E, semakin besar pula daya reduksi zat dan merupakan reduktor. Berarti zat tersebut semakin mudah teroksidasi @ DAYA REDUKSI BERTAMBAH Logam mulia

Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au
a. Kurang reaktif b. REDUKTOR TERLEMAH (mudah REDUKSI)

a. Reaktif b. REDUKTOR TERKUAT ( mudah OKSIDASI ) c. Bisa mendesak yag kanan d. Pelindung unsure kanan dari kororsi

Daftar pustaka Johari, J.M.C dan Rachmawati, M. 2011. Chemistry 3A http://noviakimiapasca.wordpress.com/kelas-xii/kimia-unsur/sel-elektrokimia/

You might also like