Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh: Bayu Sandika Alfiatus Sholhah Evi Dwi Nur Hayanti Ria Rizqi Rachmawati Noor Annisa Rachma Faizhal Fajar Zhyahrial (073244031) (093244010) (093244028) (093244031) (093244201) (093244207)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI 2011
Perkembangan Spora pada Bryopsida (Sphagnum sp.) Setelah mengalami pembelahan berkali-kali sel induk spora menghasilkan kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 sel yang disebut spora tetrad. Sel-sel dalam tetrad tersusun dalam pola tetrahedral dengan dipisahkan oleh dinding yang bermembran tipis. Keempat tetrad saling merapat dan diselubungi oleh selubung bersama, dimana dalam selubung bersama masing-masing sel tetrad
mengeluarkan sekret yang tebal, homogen yang disebut lapisan kalosa. Lapisan ini tertimbun secara tidak merata disekeliling protoplas dan berfungsi sebagai tempat cetakan untuk dinding spora yang telah masak.
Pada lapisan kalosa sebelah dalam terdapat lapisan kulit terluar spora yang disebut eksosporium dalam beberapa lapis, kemudian menonjol mengikuti pola lapisan kalosa. Lapisan kedua kulit spora disebut mesosporium yang ditimbun disebelah dalam eksosporium.
Pada
akhir
perkembangan
spora dibentuk lapisan ketiga yang disebut lapisan endosporium. kulit spora secara Ketiga tersebut sentripetal.
berkembang
Ketika spora masak, kulit spora akan menebal, eksosporium mulamula berwarna kuning yang
kemudian berubah menjadi oranye dan akhirnya menjadi berwarna hitam setelah masak. Lapisan kalosa dan selubung sel induk spora yang menyelubungi tetrad akan lenyap, kibatnya spora menjadi terpisah dan tersebar bebas dalam ruang yang dikelilingi oleh lapisan terluar dari kaliptra.