You are on page 1of 10

A.

TEORI BELAJAR SOSIAL




Dalam teori kognitif sosial baik faktor lingkungan sekitar maupun perilaku dipandang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam proses pembelajaran (Hal. 2) Belajar melalui mengamati melibatkan faktor-faktor kognitif misalnya memusatkan perhatian, mengkonstruksi gambar-gambar, menganalisa, mengingat, dan membuat keputusan.(Hal. 3)
1

1. Belajar Dengan Mengamati Orang Lain Belajar melalui pengamatan dapat terjadi melalui kondisi yang dialami orang lain (Vicarious conditioning) dan meniru perilaku suatu model yang memiliki status - tinggi (hal. 3-4) 2.Elemen-elemen Pembelajaran Melalui Pengamatan a. atensi (menaruh perhatian) b. retensi (mengingat perilaku) c. produksi (memproduksi perilaku) d. motivasi dan penguatan. (hal. 4)
2

dapat belajar melalui pengamatan sesorang harus menaruh perhatian atau atensi. (hal. 4) Pada fase retensi dari pembelajaran melalui pengamatan, latihan membantu siswa mengingat elemen-elemen perilaku yang dikehendaki, misalnya urutan langkah-langkah suatu pekerjaan. (hal. 5) Pada fase reproduksi, latihan yang berulang-ulang membuat perilaku itu dapat ditirukan secara lebih lancar dan lebih mahir. (hal. 6) Dalam belajar melalui pengamatan, penguatan akan dapat memotivasi siswa untuk menaruh perhatian, mengingat, dan mereproduksi perilaku.(hal. 6)
Agar

3.


Pembelajaran Melalui Pengamatan Dalam Pengajaran Dalam pengajaran Pembelajaran melalui pengamatan dapat diterapkan guru untuk: a. Mengajarkan perilaku dan sikap baru b. Mendorong perilaku yang telah ada c. Mengubah perilaku yang menghambat d. Mengarahkan perhatian e. Menimbulkan emosi. (hal. 7)

B. PENGATURAN DIRI DAN MODIFIKASI PERILAKU KOGNITIF


Pengaturan

diri dan modifikasi perilaku kognitif dapat membantu siswa mencapai pengendalian atas pembelajarannya sendiri (hal. 12) akan terdorong apabila para siswa menjadi mitra dalam prosedur pengubahan perilaku (hal. 13)

Generalisasi

PENGELOLAAN DIRI
Untuk

dapat mendidik diri menyelesaikan tugas, dituntut pengelolaan diri sendiri. (hal. 13)

sendiri adanya

dan jenis

Dalam

pengelolaan diri, siswa dapat dilibatkan dalam menetapkan tujuan, mengamati pekerjaan mereka sendiri, membuat catatan tentang pekerjaan, mengevaluasi kinerja sendiri, dan memilih serta menghasilkan penguatan. (Hal. 14)
6

Menetapkan

tujuan khusus dan mengkomunikasikannya secara terbuka merupakan elemen penting dalam program pengelolaan diri. (hal. 14) Kartu catatan berfungsi sebagai suatu dorongan yang sedikit demi sedikit dapat dikurangi. (hal. 15) Untuk eveluasi diri siswa, guru dapat mengeceknya secara periodik dan memberikan penguatan untuk pertimbangan yang akurat. (hal. 16) Penguatan diri dapat mendatangkan tingkat kinerja yang lebih tinggi. (hal. 17)
7

PEMODIFIKASIAN PERILAKU KOGNITIF


Dalam

pemodifikasian perilaku kognitif, siswa diajar secara langsung menggunakan pengajaran diri. (hal. 19) Selain menggunakan pengajaran diri, pemodifikasian perilaku kognitif juga banyak melibatkan komponen teramati misalnya interaksi guru-murid, pemodelan, strategi-strategi pemotivasian, dan lain-lain. (hal. 19) Salah satu aspek dari pendekatan pengajaran diri adalah memberikan kepada siswa sesuatu yang konkret dan sesuai dengan tujuan dan situasi tertentu untuk dilaksanakan yang memfokuskan pehatian. 8 (hal. 20)

PERTANYAAN DAN JAWABAN


1.Mengapa siswa perlu dilibatkan dalam penerapan

suatu program pengubahan perilaku dasar? (hal. 14) Jawab: karena dengan keterlibatan ini dapat membantu siswa belajar melaksanakan perubahan itu atas kemauannya sendiri di masa yang akan datang. 2.Bagaimana cara guru menghindari kebohongan siswa terhadap catatan kemajuan yang dibuatnya? (hal. 16) Jawab: guru dapat melakukan pengecekan serta memberikan poin bonus untuk catatan yang akurat yang dibuat siswa
9

PERTANYAAN
1. Bagaimana cara guru menumbuhkan penguatan diri pada siswa yang mempunyai kemampuan belajar lebih lambat dibandingkan temantemannya di kelas, sehingga siswa tersebut tetap mempunyai semangat yang tinggi untuk belajar? (hal. 16) 2. Apakah dampak dari evaluasi diri terhadap psikologis anak yang kemampuannya kurang? (hal. 16)
10

You might also like