You are on page 1of 27

1 POKOK-POKOK PENYELENGGARAAN PRAJABATAN GOLONGAN II DAN III KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM TAHUN 2012

A.

LATAR BELAKANG Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya manusia aparatur negara mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Sosok PNS yang mampu memainkan peranan tersebut adalah PNS yang mempunyai kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada Negara, bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik, serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk dapat membentuk sosok PNS seperti tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang mengarah kepada upaya peningkatan : 1. 2. 3. Sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada kepentingan masyarakat, bangsa,negara, dan tanah air; Kompetensi teknis, manajerial, dan/atau kepemimpinannya; Efisiensi, efektifitas, dan kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan dengan semangat kerjasama dan tanggung jawab sesuai dengan lingkungan kerja dan organisasinya. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, antara lain ditetapkan jenis-jenis Diklat PNS. Salah satu jenis Diklat adalah Diklat Prajabatan yang merupakan syarat pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk menjadi PNS. Diklat Prajabatan dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika PNS, disamping pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas, dan budaya organisasinya agar mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat.

B.

DASAR HUKUM

2 Penyelenggaraan Pra Jabatan golongan I, II dan III berlandaskan pada Peraturan Kepala LAN RI no. 3 tahun 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pra Jabatan Golongan I,II dan Golongan III No. 4 Tahun 2007

C.

TUJUAN DAN SASARAN 1. Tujuan a. meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi; b. menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa; c. memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat; d. menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas 2. Sasaran Sasaran Diklat Prajabatan adalah terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan pengangkatan untuk menjadi PNS. pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik.

D.

KOMPETENSI 1. Menunjukkan komitmen dan integritas moral serta tanggung jawab profesi sebagai PNS 2. Mewujudkan disiplin dan etos kerja; 3. Menjelaskan pokok-pokok sistem penyelenggaraan pemerintahan Negara Republik Indonesia; 4. Menjelaskan posisi, peran, tugas, fungsi dan kewenangan instansi asal peserta dan organisasi publik pada umumnya; 5. Menganalisis masalah penyelenggaraan pemerintahan Negara Republik Indonesia;

3 6. Menjelaskan ketentuan-ketentuan kepegawaian berkaitan dengan hak dan kewajiban PNS;

E.

KURIKULUM DAN MATA DIKLAT

1. Golongan II N O A 1. B 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 . KELOMPOK DASAR Dinamika Kelompok KELOMPOK INTI Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan RI Manajemen Kepegawaian Negara Etika Organisasi Pemerintah Pelayanan Prima Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Manajemen Perkantoran Modern Membangun Kerjasama Tim (Team building) Komunikasi Yang Efektif Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka Negara Kesatuan RI Program Ko-Kurikuler : a. Senam Kesegaran Jasmani b. Baris Berbaris c. Tata Upacara Sipil C 1. 2. KELOMPOK PENUNJANG Ceramah tentang Kesehatan Mental Ceramah tentang Kebijakan di Bidang 3 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 MATA PELAJARAN JUMLAH JP

4 Kepegawaian D 1. 2. KELOMPOK LAIN-LAIN Pengarahan Program, Penyelenggaraan dan Evaluasi Ujian JUMLAH 3 Paket 90 JP

2. Golongan III N O A 1. B 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. KELOMPOK DASAR Dinamika Kelompok KELOMPOK INTI Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan RI Manajemen Kepegawaian Negara Etika Organisasi Pemerintah Pelayanan Prima Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Manajemen Perkantoran Modern Membangun Kerjasama Tim (Team Building) Komunikasi Yang Efektif Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka MATA PELAJARAN JUMLAH JP 12 9 9 6 12 9 12 9 9 6

Negara Kesatuan RI 10. Program Ko-Kurikuler : a. Senam Kesegaran Jasmani b. Baris Berbaris C 1. 2. D 1. 2. c. Tata Upacara Sipil KELOMPOK PENUNJANG Ceramah tentang Kesehatan Mental Ceramah tentang Kebijakan di 5 6 6 Bidang 3 6

Kepegawaian KELOMPOK LAIN-LAIN Pengarahan Program, Penyelenggaraan dan Evaluasi Ujian JUMLAH

6 Pake t 135 JP

F.

WAKTU PELAKSANAAN Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II dilaksanakan selama 10 (sepuluh) hari dengan jumlah jam pelajaran 90 jam dan Diklat Prajabatan golongan III dilaksanakan selama 14 (empat belas) hari dengan jumlah jam pelajaran 135 jam.

G.

PERSYARATAN PESERTA 1. Golongan II Peserta Diklat Prajabatan Golongan II harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Berstatus sebagai CPNS yang dinyatakan dengan SK pengangkatan sebagai CPNS; b. Memiliki ijazah SLTA, D1, D2, D3 dan yang sederajat untuk Diklat Prajabatan Golongan II; c. Berbadan sehat yang dinyatakan dengan Surat Keterangan Dokter; d. Umur sesuai dengan ketentuan/peraturan per-undangan kepegawaian yang berlaku; e. Penugasan dari pimpinan; 2. Golongan III a. Berstatus sebagai CPNS yang dinyatakan dengan SK pengangkatan sebagai CPNS; b. Memiliki ijasah D-4, S1, S2, S3, dan yang sederajat; c. Berbadan sehat yang dinyatakan dengan Surat Keterangan Dokter; d. Umur sesuai dengan ketentuan/peraturan perundang kepegawaian yang berlaku; e. Penugasan dari pimpinan;

H.

JUMLAH PESERTA Jumlah peserta diklat Pra Jabatan golongan II dan III untuk tiap kelas maksimal 40 orang. Jika peserta lebih dari ketentuan maka dibagi menjadi dua kelas.

I.

EVALUASI

6 1. Golongan II a. Peserta Aspek-aspek yang dinilai terhadap peserta : 1) Aspek Sikap dan Perilaku Unsur sikap dan perilaku 60% meliputi : a) b) c) Disiplin; 30%

Kerjasama; 20% Prakarsa. 10%

2) Aspek Penguasaan Materi, 40% Unsur penguasaan materi mencakup bahan ujian tertulis. Indikator penguasaan tersebut adalah angka yang dihasilkan dari jawaban peserta dalam ujian tertulis, yang dilakukan setelah seluruh mata Diklat dalam kurikulum diberikan. Penyelenggaraan ujian akhir dilaksanakan oleh Lembaga Diklat.

b. Kualifikasi kelulusan peserta ditetapkan sebagai berikut : 1) Lulus Sangat Memuaskan 2) Lulus Memuaskan 3) Lulus Baik Sekali 4) Lulus Baik 5) Tidak Lulus (Skor : 92,5 100);

(Skor : 85,0 - 92,4); (Skor : 77,5 84,9); (Skor : 70,0 77,4); (Skor : Dibawah 70,0).

Apabila nilai rata-rata akhir yang dicapai peserta kurang dari 70 dinyatakan tidak lulus atau ketidakhadiran peserta melebihi 5 % dari jumlah jampel, dinyatakan gugur, kecuali yang cacat jasmani.

2. Golongan III

7 a. Peserta 1) Aspek-aspek yang dinilai terhadap peserta : a) Aspek Sikap dan Perilaku Unsur sikap dan perilaku 60 % meliputi : a) b) c) d) Disiplin; Kepemimpinan; Kerjasama; Prakarsa. 24% 12% 12% 12%

b) Aspek Penguasaan Materi, 40% Unsur penguasaan materi mencakup bahan ujian tertulis. Indikator penguasaan tersebut adalah angka yang dihasilkan dari jawaban peserta dalam ujian tertulis, yang dilakukan setelah seluruh mata Diklat dalam kurikulum diberikan. Penyelenggaraan ujian akhir dilaksanakan oleh Lembaga Diklat. b. Kualifikasi kelulusan peserta ditetapkan sebagai berikut : 1) Sangat Memuaskan 2) Memuaskan 3) Baik Sekali 4) Baik 5) Tidak Lulus (Skor : 92,5 100);

(Skor : 85,0 - 92,4); (Skor : 77,5 84,9); (Skor : 70,0 77,4); (Skor : Dibawah 70,0).

Apabila nilai rata-rata akhir yang dicapai peserta kurang dari 70 dinyatakan tidak lulus atau ketidakhadiran peserta melebihi 5 % dari jumlah jampel, dinyatakan gugur, kecuali yang cacat jasmani.

J. TEKNIS PENYELENGGARAAN DIKLAT 1. Koordinasi dengan Badan Pengembangan SDM Hukum dan HAM selaku lembaga yang terakreditasi sebelum penyelenggaraan diklat dimulai. 2. BPSDM akan melanjutkan ke Lembaga Administrasi Negara

berkaitan dengan Pelaksanaan Pra Jabatan oleh Kantor Wilayah. 3. Pada akhir kegiatan diharapkan Kantor Wilayah membuat dan mengirimkan Laporan Pelaksanaan Diklat Pra Jabatan ke BPSDM c.q Bidang

8 Evaluasi dan Laporan Pusat Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen , dengan susunan/format laporan sebagai berikut :

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I BAB II PENDAHULUAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN DIKLAT

a. Dasar kegiatan b. Tujuan c. d. Kurikulum Data Peserta

e. Jumlah Peserta f. g. Waktu Penyelenggaraan Evaluasi PENUTUP

BAB III a. b.

Kesimpilan Saran

LAMPIRAN Surat Keputusan Pemanggilan Peserta Pra Jabatan STTPL DRH Peserta

9 4. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) diberikan kepada peserta yang telah menyelesaikan seluruh program dengan baik dan dinyatakan lulus. Pemberian kode registrasi melalui BPSDM c.q. Bidang Evaluasi dan Laporan Pusat Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen , dan akan diteruskan ke Lembaga Administrasi Negara.

PUSAT PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN Kepala,

Sri Sugiarti, SH, MM, MH NIP. 19510715 197603 2 001

10

POKOK-POKOK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PIMPINAN TINGKAT IV KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM TAHUN ANGGARAN 2012 I. LATAR BELAKANG
Secara mikro dapat dikemukakan bahwa pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu upaya di dalam suatu organisasi/institusi untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan serta produktivitas aparatur negara sebab secanggih apapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan tanpa ditunjang oleh sumber daya manusia yang handal, niscaya organisasi tersebut tidak mungkin dapat berkembang sesuai kebutuhan perkembangan zaman. Oleh sebab itu, untuk kepentingan akselerasi pembangunan dibidang apapun, maka pengembangan sumber daya manusia merupakan prasyarat utama. Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu conditio sine quanon yang harus ada dan terjadi pada setiap organisasi dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa misi dan tujuan organisasi, strategi pencapaian tujuan, sifat dan jenisnya, teknologi yang digunakan. Sementara faktor eksternal berupa kebijakan pemerintah, kultur setempat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.. Pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan dapat dipandang sebagai suatu bentuk investasi. Oleh karena itu, setiap organisasi yang ingin berkembang dapat meningkatkan produktivitas aparaturnya melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI sebagai salah satu Kementerian yang memiliki posisi strategis dalam kancah pemerintahan di Indonesia memiliki aparatur negara sebanyak kurang lebih 38.000. Jumlah yang besar ini merupakan investasi dalam rangka turut serta mensukseskan pembangunan nasional dibidang hukum. Kuantitas ini harus didesain sedemikian rupa untuk mengantisipasi berbagai kebutuhan di masa akan datang. Dinamika perubahan lingkungan organisasi berimplikasi pada kebutuhan yang didasarkan atas berbagai perkembangan yang secara nyata menghendaki pengembangan sumber daya manusia. Perkembangan tersebut mengharuskan adanya perbaikan kinerja, pemutakhiran keahlian sejalan dengan kemajuan teknologi, peningkatan kompetensi, sebagai bahan persiapan untuk promosi jabatan serta dalam rangka memenuhi pertumbuhan organisasi itu sendiri. Pentingnya program pendidikan dan pelatihan dalam suatu organisasi didasarkan pertimbangan bahwa sumber daya manusia yang dimiliki dan menduduki jabatan tertentu belum tentu memiliki kemampuan yang sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk menduduki jabatan dimaksud tetapi baru pada tahap mengisi formasi saja padahal tuntutan kebutuhan akan keahlian

11 aparatur negara paling tidak mengharuskan adanya kompetensi manajerial sebagai salah satu unsur pemimpin dalam organisasi. Saat ini jumlah antrian calon peserta di seluruh daerah sudah sangat besar, Pusat Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen BPSDM pada tahun 2012 memfasilitasi 1 angkatan pada beberapa daerah seperti Kantor Wilayah DKI Jakarta, Kantor Wilayah Jawa Barat, Kantor Wilayah Jawa Tengah, Kantor Wilayah Jawa Timur, Kantor Wilayah Kalimantan Timur, Kantor Wilayah Nangroe Aceh Darussalam, Kantor Wilayah Sumatera Utara, Kantor Wilayah Sulawesi Selatan, tentunya penyelenggaraan ini dibawah koordinasi BPSDM selaku instansi yang terakreditasi untuk melaksanakan diklat Kepemimpinan.

II. TUJUAN
a. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan struktural eselon IV secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika sebagai insan pengayoman. b. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa. c. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pengembangan partisipasi masyarakat. d. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik.

III.SASARAN
Terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi sesuai dengan persyaratan jabatan struktual eselon IV sebagai insan pengayoman yang bertaqwa, bermoral tinggi, jujur, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki etos kerja yang tinggi.

IV.
a.

KOMPETENSI YANG INGIN DIKEMBANGKAN


Kompetensi Umum 1. Mampu melaksanakan tugas dalam jabatan struktural eselon IV secara profesional. 2. Mampu melaksanakan pelayanan dengan baik dalam unit organisasi yang menjadi tanggung jawabnya. b. Kompetensi Khusus 1. Mampu melaksanakan kebijakan dari pimpinan yang lebih tinggi dalam rangka mencapai kinerja yang optimal. 2. Mampu melaksanakan supervisi terhadap masalah yang dihadapi sesuai dengan kewenangan yang diberikan. 3. Mampu melibatkan anggota organisasi untuk menerapkan fungsi manajemen dalam organisasi 4. Mampu mengkomunikasikan permasalahan yang dihadapi, memberikan penjelasan secara cermat yang didasarkan atas alasan-alasan rasional.

12 5. Mampu memotivasi staf/bawahan untuk melakukan inovasi sesuai kebutuhan organisasi.

V. METODE
a. b. c. d. e. f. g. h. Kuliah/Ceramah; Tanya jawab; Diskusi Seminar Penulisan Kertas Kerja Bahas Ulang Observasi lapangan Ujian

VI. TENAGA PENGAJAR


a. b. c. VII. Widyaiswara Lembaga Administrasi Negara Widyaiswara BPSDM Hukum dan Ham Pejabat Struktural

PERSYARATAN PESERTA
1. Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI yang telah ditentukan atau akan menduduki jabatan struktural eselon IV dan atau jabatan setingkat di bawahnya.. 2. Pendidikan minimal Sarjana (S1). 3. Memiliki pengalaman dan masa kerja yang relevan dengan peta jabatan dan standar kompetensi jabatan 4. Sekurang-kurangnya berpangkat minimal Penata Muda (III/a). 5. Telah lulus tes seleksi Diklat Kepemimpinan tingkat IV. 6. Dibebaskan sementara dari tugas-tugas rutin dan program rintisan gelar S1 atau S2 7. Berbadan sehat berdasarkan surat keterangan dokter pemerintah. 8. Usia maksimal 45 tahun.

VIII.

WAKTU DAN JUMLAH PESERTA


a. Waktu b. Jumlah Peserta : 37 hari : 40 orang/angkatan

IX. KURIKULUM Didasarkan pada kurikulum yang telah ditetapkan Dalam Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara no. 541/XIII/10/6/2001 sebagai berikut : 1. a. b. c. d. 2. a. Kajian Sikap dan Perilaku terdiri dari mata diklat : Kepemimpinan dialam terbuka Kecerdasan emosional Pengenalan dan pengukuran potensi diri Etika kepemimpinan aparatur Kajian Manajemen Publik terdiri dari mata diklat : SANRI

13 Dasar-dasar Administrasi Publik Dasar-dasar Kepemerintahan yang baik Manajemen SDM, Keuangan dan Materil Koordinasi dan Hubungan Kerja Operasionalisasi Pelayanan Prima PMPK Teknik Komunikasi dan Presentasi yang efektif PKT Pengelolaan Informasi dan Teknik Pelaporan 3. Kajian Pembangunan a. Konsep dan Indikator Pembangunan b. Otonomi dan Pembangunan Daerah c. Kebijakan dan Program Pembangunan Nadsional d. MTSL 4. Aktualisasi terdiri dari mata diklat: a. Isu Aktual Sesuai Tema b. OL c. KKP X. EVALUASI : Evaluasi terhadap program Diklat Kepemimpinan Tingkat IV dilakukan melalui penilaian terhadap peserta, Widyaiswara, Kinerja Penyelenggara dan Pasca Diklat. Evaluasi terhadap peserta meliputi 2 aspek yaitu : 1. Aspek Sikap dan Perilaku kepemimpinan dengan bobot 40% 2. Aspek akademik/penguasaan materi dengan bobot 60%. Kualifikasi Kelulusan Peserta ditetapkan sebagai berikut : Sangat memuaskan skor 92,5 100 Memuaskan skor 85,0 92,4 Baik Sekali skor 77,5 84,9 Baik skor 70,0 77,4 Tidak lulus skor dibawah 70,00 XI. TEKNIS PENYELENGGARAAN DIKLAT 1. Berkoordinasi dengan BPSDM sebelum dan sesudah pelaksanaan diklat. 2. BPSDM akan menugaskan 1(satu) orang petugas yang akan melakukan pembimbingan pada Kantor Wilayah sebelum pelaksanaan diklat (anggaran terdapat dalam RKAKL Kanwil akun 522115). Hasil pembimbingan akan dilaporkan ke Lembaga Administrasi Negara selaku instansi pembina diklat PNS. 3. Soal- soal Ujian Kognitif maupun Komprehensif dari Lembaga Administrasi Negara Jakarta. 4. Pengawas ujian sebanyak 2 (dua) orang yaitu BPSDM dan LAN 5. Setelah kegiatan selesai dilaksanakan, diharapkan Kantor Wilayah mengirimkan laporan Pelaksanaan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV ke BPSDM c.q Bidang Evaluasi dan Laporan Pusat Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen, dengan susunan/format sebagai berikut : KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II PENYELENGGARAAN KEGIATAN DIKLAT b. c. d. e. f. g. h. i. j.

14 a. b. c. d. e. f. g. Dasar kegiatan Tujuan Kurikulum Data peserta Jumlah peserta Waktu penyelenggaraan Evaluasi

BAB III PENUTUP a. Kesimpulan b. Saran LAMPIRAN SK Pemanggilan Peserta Diklat Kepemimpinan Tk. IV STTPP DRH Peserta 6. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) diberikan kepada peserta yang telah menyelesaikan seluruh program dengan baik dan dinyatakan lulus. Pemberian kode registrasi agar berkoordinaisi dengan BPSDM dan Lembaga Administrasi Negara.

PUSAT PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN Kepala,

SRI SUGIARTI, SH, MH, MM. NIP. 195107151976032001

15

POKOK-POKOK PELATIHAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH TAHUN 2012 A. Latar Belakang
Pengadaan barang / jasa untuk kepentingan pemerintah merupakan salah satu alat untuk menggerakkan roda perekonomian, oleh karenanya penyerapan anggaran melalui pengadaan barang /jasa ini menjadi sangat penting. Namun tidak kalah penting dari itu adalah urgensi pelaksanaan pengadaan yang efektif dan efisien serta ekonomis untuk mendapatkan manfaat maksimal dari penggunaan anggaran. Kebijakan umum pengadaan barang/jasa pemerintah bertujuan untuk mensinergikan ketentuan Pengadaan Barang/jasa dengan kebijakan-kebijakan disektor lainnya. Langkah-langkah yang akan ditempuh pemerintah sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, meliputi : 1. Peningkatan penggunaan produksi barang/jasa dalam negeri yang sasarannya untuk memperluas kesempatan kerja dan berbasis industri dalam negeri dalam rangka meningkatkan ketahanan ekonomi dan daya saing nasional; 2. Kemandirian industri pertahanan, industri alat utama sistim senjata dan industri alat material khusus dalam negari; 3. Peningkatan peran serta usaha mikro, usaha kecil, koperasi kecil dan kelompok masyarakat dalam pengadaan barang/jasa ; 4. Perhatian terhadap aspek pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup secara arif untuk menjamin terlaksananya pembangunan berkelanjutan; 5. Peningkatan penggunaan teknologi informasi dan transaksi elektronik; 6. Penyederhanaan ketentuan dan tata cara untuk mempercepat proses pengambilan keputusan dalam pengadaan barang/jasa;

16 7. Peningkatan profesionalisme, kemandirian dan tanggung jawab para pihak yang terlibat dalam perencanaan dan proses pengadaan barang/jasa; 8. Peningkatan penerimaan negara melalui sektor perpajakan; 9. Penumbuhkembangan peran usaha nasional; 10.Penumbuhkembangan industri kreatif inivatif, budaya dan hasil penelitian laboratorium atau industri pendidikan dalam negeri; 11.Memanfaatkan sarana/prasarana penelitian dan pengembangan dalam negeri; 12.Pelaksanaan pengadaan barang/jasa di dalam wilayah NKRI termasuk dikantor Perwakilan RI; 13.Pengumuman secara terbuka rencana dan pelaksanaan pengadaan barang/jasa di masing-masing Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Pemda/institusi lainnya kepada masyarakat luas. B. Tujuan Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah mempunyai tujuan untuk memberikan pembekalan keterampilan, pengetahuan dan perilaku kepada peserta tentang prosedur pengadaan barang/jasa pemerintah, sehingga para peserta memiliki kompetensi untuk melaksanakan tugas sehari-hari dalam bidang pengadaan barang/jasa pemerintah. C. Sasaran Terwujudnya PNS dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM yang memenuhi persyaratan kompetensi sebagai pengelola pengadaan barang/jasa pemerintah dan memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). D. Metode 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Diskusi 4. Latihan 5. Brainstorming 6. Ujian E. Tenaga Pengajar 1. Diutamakan nara sumber yang telah memperoleh sertifikat TOT dari LKPP. 2. Widyaiswara Lembaga Administrasi Negara

17 3. Widyaiswara Balai Diklat Daerah 4. Pejabat struktural yang mampu dibidangnya F. Peserta 1. Pejabat atau staf dilingkungan Pusat dan Daerah Kementerian Hukum dan HAM RI; 2. Pendidikan minimal D3 3. Pangkat Pengatur (II/c) 4. Sehar Jasmani dan Rohani 5. Cakap serta mampu untuk melaksanakan tugas dalam pengadaan barang/jasa pemerintah 6. Memiliki motivasi tinggi untuk meningkatkan kompetensi dan prestasi dalam melaksanakan tugas. G. Kurikulum Struktur kurikulum untuk diklat Pengadaan Barang/Jasa mengacu kepada Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 sebagai berikut : 1. KELOMPOK DASAR : Dinamika Kelompok 2. KELOMPOK INTI : Modul I : Pengantar Pengadaan Barang/Jasa di Indonesia a. Pendahuluan : Deskripsi umum pengadaan barang/jasa pemerintah Istilah-istilah pengadaan barang/jasa Prinsip-prinsip dasar pengadaan barang/jasa b. Kebijakan Umum dan Dasar Hukum Kebijakan umum pengadaan Dasar hukum dan ketentuan /Peraturan terkait c. Etika Pengadaan Kode Etik Pengadaan Ketentuan Good Governance Pencegahan korupsi d. Pembinaan dan Pengawasan Pengawasan Pelaksanaan Pengawasan barang/jasa Tindak lanjut hasil pengawasan

18

Modul II : Persiapan Pengadaan Barang/Jasa a. Perencanaan Deskripsi umum persiapan pengadaan barang/jasa pemerintah Difinisi dan penjelasan tentang perencanaan pengadaan barang/jasa dan hubungannya dengan penganggaran b. Pemaketan Ketentuan pemaketan Hal-hal yang perlu diperhatikan dalampemaketan c. Sistim Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Sistim pemilihan penyedia barang/jasa pemborongan/jasa lainnya Sistim pemilihan penyedia jasa konsultasi Pra kualifikasi dan pasca kualifikasi d. Metode Penyampaian Dokumen Penawaran Metode 1 sampul, 2 sampul serta metode 2 tahap e. Metode Evaluasi Penawaran Metode evaluasi pengadaan barang/jasa Pemborongan/Jasa lainnya Metode evaluasi dan konsultasi f. Penyusunan HPS Difinisi, tujuan, fungsi HPS Prinsip perhitungan HPS Data dan tata cara perhitungan HPS g. Penyusunan Jadwal Pelelangan Prinsip-prinsip penyusunan jadwal pelelangan Batasan waktu dalam setiap tahap kegiatan pelelangan h. Dokumen Pengadaan dan Dokumen Penawaran Dokumen Kualifikasi Dokumen Pemilihan/pelelangan Dokumen Penawaran Modul III : Pengadaan Barang/Jasa Pemborongan dan Jasa Lainnya a. Tahapan Prakualifikasi dan Pasca kualifikasi Pengumuman prakualifikasi Pembukaan dokumen kualifikasi Evaluasi data kualifikasi

19 Penetapan daftar calon penyedia Masa sanggah dan pengumuman hasil prakualifikasi Tahapan prakualifikasi selain Pelelangan umum Tahapan pasca kulaifikasi b. Pelaksanaan Metode Pelelangan Umum Undangan Penjelasan dokumen pemilihan Pembukaan dokumen penawaran Evaluasi penawaran Laporan hasil pelelangan, sanggah dan penetapan pemenang Penyusunan dan penanda tanganan kontrak Pelelangan gagal Tahapan pelaksanaan selain metode Pelelangan umum. Modul IV : Pengadaan Jasa Konsultasi a. Tahapan Prakualifikasi Pengumuman Prakualifikasi Pembukaan dokumen kualifikasi Evaluasi data kualifikasi Penetapan daftar calon penyedia Masa sanggah dan pengumuman hasil Prakualifikasi Tahapan Prakualifikasi selain seleksi umum b. Pelaksanaan Metode Seleksi Umum Undangan Penjelasan dokumen pemilihan Pembukaan dokumen penawaran Evaluasi penawaran Klarifikasi dan negosiasi Laporan hasil pelelangan, sanggah dan penetapan pemenang Penyusunan dan penandatanganan kontrak Pelelangan gagal Tahapan pelaksanaan selain metode seleksi umum Modul V : Pekerjaan Swakelola a. Pendahuluan

20 Pengertian dan cakupan swakelola Ketentuan umum b. Persiapan dan perencanaan Pertimbangan dan penetapan jenis swakelola Perencanaan kegiatan c. Pelaksanaan dan pelaporan Ketentuan dalam pelaksanaan swakelola Pengawasan dan pelaporan Modul VI : Pengadaan Barang/Jasa dengan Dana Pinjaman/Hibah Luar Negeri a. Pendahuluan Pengadaan barang/jasa berdasarkan NPLN/Hibah Kredit ekspor dan kerja sama pengadaan b. Tata cara pengadaan dana PHLN/Hibah Prosedur pemilihan metode barang/jasa dan seleksikonsultan menurut ketentuan bank dunia Pengadaan jasa pemborongan/barang/jasa lainnya menurut bank pembangunan asia dan bank dunia Pengadaan jasa konsultasi menurut bank pembangunan asia dan bank dunia. c. Manajemen dan monitoring Review oleh bank dunia Manajemen dan monitoring Modul VII : Penggunaan Produksi dalam negeri dan usaha kecil a. Pendahuluan Pendayagunaan produksi dalam negeri dengan pembiayaan dana dalam negeri Pendayagunaan produksi dalam negeri dengan pembiayaan dana luar negeri b. Komponen dalam negeri barang/jasa Komponen dalam negeri Preferensi harga Pemberdayaan usaha kecil termasuk koperasi

21 c. Pembinaan dan pengawasan Pembinaan teknis PPDN Pengawasan dan sanksi pelanggaran Modul VIII : Penggunaan E-Procurement a. Pendahuluan Difinisi, Tujuan E-Procurement b. Kebutuhan E-Procurement Latar belakang, kebijakan dan proses E Procurement c. Lembaga Pengadaan Elektronik Pengertian umum tentang layanan pengadaan secara Elektronik Tahap-tahap pembentukan LPSE Syarat-syarat yang dibutuhkan para pihak untuk melaksanakan EProcurement. 3. KELOMPOK LAIN-LAIN : Ceramah Pengarahan program Ujian H. Lain-lain 1. Biodata peserta diklat / peserta ujian meliputi : Nama, NIP, Gelar, Jenis Kelamin, Pangkat/golongan, Tempat lahir, Tanggal lahir, Jabatan, Pendidikan Terakhir, Asal Instansi, Alamat Rumah dan Alamat kantor, telah disiapkan jauh hari sebelum pelaksanaan ujian. 2. Ujian Sertifikasi akan difasilitasi oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah (LKPP) dan BPSDM selaku lembaga yang terakreditasi dengan terlebih dahulu mengirimkan Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Ujian Sertifikasi yang ditujukan : Kepada Deputi Bidang Pengembangan dan pembinaan SDM u.p Direktur Bina Sertifikasi Profesi Gedung Smesco Indonesia Subroto Kav. 94 Jakarta Selatan 12720, Kepada Kepala BPSDH Hukum dan HAM RI u.p Pusat Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen Jl. Raya Gandul Cinere Depok Fax no. 021 7543709, 7546120 Lantai 7, Jl. Gatot Fax no. 021 79181137

22 Pemberitahuan pelaksanaan ujian minimal 1 (satu) bulan sebelum tanggal pelaksanaan ujian. 3. Belanja Perjalanan lainnya : a. Uang harian pengawas ujian 2 orang (LKPP dan BPSDM) b. Perjalanan Pengawas 2 orang (LKPP dan BPSDM) c. Penginapan Pengawas ujian 2 orang x 2 hari (LKPP dan BPSDM)

I. Penutup Demikian Pokok-Pokok Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa ini disusun untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya demi kelancaran pelaksanaan tugas baik di Pusat maupun Daerah.
PUSAT PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN Kepala,

Sri Sugiarti, SH, MM, MH NIP. 195107151976032001

POKOK-POKOK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESAMAPTAAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM TAHUN 2012 I. LATAR BELAKANG Menyangkut tugas dan tanggungjawab pembinaan pelanggar hukum di Indonesia, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan bertugas merumuskan, melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pembinaan warga binaan pemasyarakatan disebut WBP (Orta Depkumham 2006). Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, pasal 1 ayat (1) menyebut sistem pemasyarakatan adalah suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan WBP berdasarkan

23

Pancasila dilaksanakan secara terpadu antara pembina, yang dibina dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas WBP agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, tidak mengulangi tindak pidana dan dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, berperan aktif dalam pembangunan, hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab (Adi sujatno, 2003). Dampak dari kondisi minimnya SDM Petugas Pemasyarakatan secara kuantitas, kecenderungannya adalah kerentanan timbulnya gangguan keamanan di Lapas/Rutan. Akibatnya, kelancaran program pembinaan terganggu dan tidak produktif . Hal ini logis, karena ada asumsi yaitu tanpa adanya keamanan dan ketertiban yang kondusif, maka pembinaan dipastikan tidak berjalan dengan baik ; atau sebaliknya pembinaan tidak mungkin berhasil jika kondisi aman dan nyaman, di Lapas minim dengan program pembinaan kepribadian dan kemandirian. Salah satu kunci keberhasilannya terletak pada kesiapan SDM Pemasyarakatan dalam tataran pelaksanaan tugas teknis dan SDM mendukung pimpinan dalam tataran implementasi kebijakan. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya dalam jajaran Kementerian Hukum dan HAM RI, ditujukan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan HAM RI untuk menempati posisi yang penting dan strategis, karena negara Indonesia adalah negara hukum. Seluruh gerak kehidupan negara baik di bidang pemerintahan dan pembangunan serta kemasyarakatan harus berpijak diatas landasan hukum, berjalan dibawah rambu-rambu hukum dan berorentasi pada ketentuan hukum. Kemampuan yang tinggi, penguasaan ilmu pengetahuan dan disiplin yang baik merupakan salah satu faktor penunjang dalam menjalankan tugas bagi aparatur hukum dan Hak Asasi Manusia atau di bidang lainnya yang berkaitan erat dengan tugas dan fungsi yang berhubungan. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM melalui Kantor Wilayah akan melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Kesamamptaan untuk Tahun 2012, agar kualitas aparatur Kementerian Hukum dan HAM RI memiliki

24

tanggung jawab, integritas moral yang tinggi, disiplin dan profesional di bidang tugasnya.

II. DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 Pemasyarakatan; 2. Keputusan Menteri Kehakiman RI, Nomor M.02-PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana / Tahanan. 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan Dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Nomor Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4910); III. TUJUAN 1. Menghasilkan tenaga-tenaga yang terampil, patuh dan taat serta berdedikasi tinggi 2. Menanamkan sikap samapta dan memiliki tingkat disiplin dalam menjalankan tugas. 3. Memberikan pengetahuan dasar kemiliteran dan memiliki sikap samapta dalam menjalankan tugas. 4. Peningkatan mutu kemampuan dan ketrampilan lingkungan Kementerian Hukum dan Ham. aparatur di

IV.

SASARAN

Sasaran dari Pendidikan Kesamaptaan adalah terciptanya Petugas Pemasyarakatan yang memiliki disiplin, bersikap samapta dan memiliki kemampuan dalam melakukan pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) serta memiliki kemampuan melakukan tindakan pengamanan.

25

V. METODA PENGAJARAN

1. Kuliah/ceramah 2. Praktek lapangan 3. Ujian VI. TENAGA PENGAJAR


1. Pejabat

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM yang memiliki pengetahuan teoritis dan praktis dalam bidangnya. 2. Para instruktur dari Kepolisian 3. Para Pejabat dari instansi lain yang terkait VII. WAKTU DAN TEMPAT

1. Waktu

: Disesuaikan dengan DIPA / RKA-KL masing-masing Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM. 2. Tempat : Dilaksanakan bekerjasama antara Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI dengan Kepolisian Setempat. VIII. PERSYARATAN PESERTA 1. Jumlah peserta : Sesuai dengan DIPA/RKA-KL masing-masing Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM. 2. Persyaratan peserta: a. Petugas Pemasyarakatan yang bertugas pada Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) dan Rumah Tahanan Negara (RUTAN) dan RUBASAN b. Memiliki Sikap, perilaku, dan potensi yang meliputi: - Moral yang baik - Dedikasi dan loyalitas terhadap tugas dan organisasi - Kemampuan menjaga reputasi diri dan instansi - Jasmani dan rohani yang sehat - Motivasi yang tinggi untuk meningkatkan pengetahuan - Prestasi yang baik dalam melaksanakan tugas c. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur (II/c). d. Usia tidak lebih dari 40 tahun e. Berbadan sehat dengan menunjukkan surat keterangan dokter. f. Berkondite baik berdasarkan surat keterangan dari atasan langsung. IX. KURIKULUM DAN SILABUS

26

Kurikulum pelatihan ini jumlah jam pelajaran disesuaikan dengan DIPA/RKA-KL masing-masing Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM

KURIKULUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESAMAPTAAN TAHUN 2012


NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. MATA PELAJARAN JAM PIMPINAN KURIKULUM PURDUPSIS PENGENALAN LINGKUNGAN TES KESEHATAN TES KESAMAPTAAN INTER PERSONAL SKILL MOUNTENERING HALANG RINTANG PERDUPSIS BELA DIRI JAM PELAJARAN 2 2 2 4 2 4 10 6 6 12 8 KETERANGA N

27 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. LINTAS ALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2002 PELAYANAN PRIMA / PENGEMBANGAN DIRI MENEMBAK OB PENGGELEDEHAHAN PEMERIKSAAN LKBA PENGATURAN PENJAGAAN PATROLI PENGAWALAN TPTKP CERAMAH INSTANSI UPACARA EVALUASI PHH / DALMAS JUMLAH JAM PELAJARAN 6 4 6 10 10 6 6 6 6 10 10 10 8 2 4 4 8 174

Depok, 21 April 2011 KEPALA PUSAT PENGEMBANGAN TEKNIS DR. Mardjoeki, Bc.IP., M.Si. NIP. 19590712 198303 1 002

You might also like