You are on page 1of 6

Pengertian Batu-Bara Batu bara adalah sisa tumbuhan dari jaman prasejarah yang berubah bentuk yang awalnya

berakumulasi di rawa dan lahan gambut. Definisi Batu bara adalah bahan bakar fosil. Batu bara dapat terbakar, terbentuk dari endapan, batuan organik yang terutama terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batu bara terbentuk dari tumbuhan yang telah terkonsolidasi antara strata batuan lainnya dan diubah oleh kombinasi pengaruh tekanan dan panas selama jutaan tahun sehingga membentuk lapisan batu bara.

Penimbunan lanau dan sedimen lainnya, bersama dengan pergeseran kerak bumi (dikenal sebagai pergeseran tektonik) mengubur rawa dan gambut yang seringkali sampai ke kedalaman yang sangat dalam. Dengan penimbunan tersebut, material tumbuhan tersebut terkena suhu dan tekanan yang tinggi. Suhu dan tekanan yang tinggi tersebut menyebabkan tumbuhan tersebut mengalami proses perubahan fisika dan kimiawi dan mengubah tumbuhan tersebut menjadi gambut dan kemudian batu bara.

PREPARASI BATUBARA

Preparasi adalah proses pemisahan batubara menjadi batubara bersih dari pengotornya. PREPARASI SAMPLE Preparasi sample adalah pengurangan massa dan ukuran dari gross sample sampai pada massa dan ukuran yang cocok untuk analisa di Laboratorium. Tahap-tahap preparasi sample adalah sebagai berikut :

1. Pengeringan udara/Air Drying Pengeringan udara pada gross sample dilakukan jika sample tersebut terlalu basah untuk diproses tanpa menghilangnya moisture atau yang menyebabkan timbulnya kesulitan pada crusher atau mill. Pengeringan udara dilakukan pada suhu ambient sampai suhu maksimum yang dapat diterima yaitu 400C. Waktu yang diperlukan untuk pengeringan ini bervariasi tergantung dari typical batubara yang akan dipreparasi, hanya prinsipnya batubara dijaga agar tidak mengalami oksidasi saat pengeringan. 2. Pengecilan ukuran butir Pengecilan ukuran butir adalah proses pengurangan ukuran atas sample tanpa menyebabkan perubahan apapun pada massa sample Contoh alat mekanis untuk melakukan pengecilan ukuran butir adalah :

- Jaw Crusher - Rolls Crusher - Swing Hammer Mills Jaw Crusher atau Roll Crusher biasa digunakan untuk mengurangi ukuran butir dari 50 mm sampai 11,2 mm; 4,75 mm atau 2,36 mm. Roll Crusher lebih direkomendasikan untuk jumlah/massa sample yang besar. Swing Hammer Mill digunakan untuk menggerus sample sampai ukuran 0,2 mm yang akan digunakan untuk sample yang akan dianalisa di Laboratorium.

3. Mixing atau Pencampuran Mixing / pencampuran adalah proses pengadukan sample agar diperoleh sample yang homogen. Pencampuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : a. Metode manual ; menggunakan riffle atau dengan membentuk dan membentuk kembali timbunan berbentuk kerucut b. Metode Mekanis : menggunakan Alat Rotary Sample Divider (RSD) 4. Pembagian atau Dividing Proses untuk mendapatkan sample yang representatif dari gross sample tanpa memperkecil ukuran butir. Sebagai aturan umum, pengurangan sample ini harus dilakukan dengan melakukan pembagian sample. Pembagian dilakukan dengan metode manual (riffling atau metode increment manual) dan metode mekanis (Rotary Sample Divider)

Proses preparasi 1.Tempat penampungan batubara mentah yaitu (stock file/stock yard) batubara yang masih mentah atau masih memiliki mineral-mineral pengotor. 2. Pengerusan atau penghancuran 3. Penetapan ukuran (sizing) 4.Tempat penyortiran adalah tempat batubara yang telah disortis atau pemisahan berdasarkan ukuran kadar.

5.Penanganan produk adalah batubara yang telah disortir setiap diangkut. 6.Transportasi adalah pemeriksaan alat-alat 7.Pengausan

Pekerjaan dalam preparasi yang paling utama adalah pemisahan sedangkan kegiatan yang lain hanya untuk membuat pemisahan menjadi lebih efektif.

Sizing adalah tindakan untuk mengelompokkan partikel menurut besar kecilnya ukuran. Classification adalah metode dengan memnfaatkan beda kecepatan pengendapan partikel didalam media udara atau didalam air. Sizing merupakan aktivitas yang sangat penting dalam upaya penyeragaman ukuran untuk mendapatkan kelompok partikel dengan ukuran butir yang sesuai untuk tiap-tiap metode pemisahan atau pengolahan mineral. Selain itu pengayakan (screening dan classification) dipakai juga dalam penanganan air atau pengolahan buangan limbah.

Pengayaan (screening) adalah kegiatan pengelompokkan partikel dengan melewatkan melalui mata atau lubang ayakan, mata ayakan itu sendiri dapat dibuat dari besi yang dilubangi dengan ukuran tertentu atau dari kawat yang dianyam partikel yang lolos dari atau melewati mata ayakan disebut bendersize product, akibat terlalu banyak partikel berukuran kecil dalam jumlah yang cukup besar atau banyak dicampur dengan partikel besar yang tinggal sebagai oversize product.

Efisiensi pengayakan

Akibat selalu adanya partikel yang berukuran kecil dalam jumlah yang cukup besar bercampur dengan partikel besar yang tinggal sebagai oversize produk hal ini diakibatkan mekanisme pengayakan bekerja terhadap kelompok partikel yang tidak bersinggungan langsung dengan lapisan yang ada diatas tidak terkena mekanisme pengayakan untuk meningkatkan efektifitas pengayakan atau pemisahan yakni dengan memberkan getaran yang cukup pada permukaan ayakan. Selain itu besarnya kandungan air dipengaruhi terhadap penggumpalan dan kelengketan butiran partikel untuk mengatasi hal tersbut, dilakukan pemanasan dan pengeringan terlebih dahulu atau dengan mengaliri permukaan ayakan dengan listrik hingga panas yang biasa disebut electric heated screen, selain metode tersebut diatas dijumpai juga metode wet screening (pengayakan) basah yakni dengan cara menyomprotkan air keatas batubara mentah yang diayak atau dengan melewatkan udara ke permukaan ayakan.

Untuk menghitung efisiensi pengayakan salah satu cara :

Dengan membandingkan berat undersize produk hasil pengayakan sebenarnya terhadap berat undersize prodak pada pengayakan sempurna atau ideal kemudian dinyatakan dalam persen. Pengayakan ideal adalah pengayakan dengan menggunakan ayakan uji atau ayakan baku (standart sieve atau test sieve) dengan lubang yang sama besarnya dan dalam waktu yang cukup lama.

Pemisahan media berat (heavy medium sepration) Bila partikel pendataan dengan bijih besar dan kecil saling tercampur maka dilakukan pemisahan dengan media berat dengan cara memasukkan cairan kedalam mesin pemisah, yang mana bijih cairan lebih besar akan tenggelam dan yang ringan akan terapung dan masing-masing diambil sebagai prodak.

Kelebihan utama dari mesin pemisah media berat adalah kapasitas pengolahan yang besar serta kemampuan pemisah yang tinggi adapun cairan yang dipakai pada mesin pemisah media berat adalah zeng clorida (zncl2) yang mempunyai berat jenis yang ideal dalam pengoprasian mesin pemisah media berat harus dijaga dengan mempertahankan cairan media berat hal penting dalam pengoprasian mesin pemisah media berat adalah bagaimana meningkatkan recovery terhadap media berat.

Beberapa mesin pemisah media berat 1. Drew boy heavy medium separator 2. Drum type medium separator 3. Heavy medium cyclone 4. Dsm type heavy medium separator 5. Come type heavy medium separator 6. Akins type heavy separator. Macam-macam mesin peremuk 1. Bradford bracker Mesin berbentuk seperti drum atau silinder yang dapat berputar dan dapat berfungsi sebagai peremuk dan ayakan (screening). Amerika serikat sampai sekarang masih memakai alat jenis ini pada proses

preparasi batubara mentah dengan kualitas bagus yang sedikit kandungan abunya. Dijepang juga alat ini masih dipakai pada penanganan batubara kerakal. Dengan ukuran diameter silinder 2-3,6 m panjang silinder 5-6 m, jumlah putaran/menit 10-11 kali, kapasitas pengolahan perjam 50-80 ton dengan daya atau kapasitas listrik 22-24 kw. 2. Impact crusher Mesin ini menggunakan benturan (impact) sebagai mekanisme peremukannya tipenya ada berbagai macam, mesin ini sangat representative disbanding mesin yang lain karena dapat menghasilkan prodak yang relative ideal sehingga memudahkan dalam hal pengangkutan dan pemakaian. Mesin ini mempunyai rasio peremukan yang besar yakni 7:1, 10: 1. Hanya saja berat baja (liner) yang berfungsi sebagai pemukul dab plat penerima sering mengalami keausan sehingga mesin ini termasuk mesin yang butuh biaya pemeliharaan yang tinggi. Ada 2 tipe mesin repressible hammer mill dan impact crusher. 3. Roll crusher a. Double roll crusher berfungsi melakukan peremukan dengan cara menjepit benda yang hendak diremukkan diantara satu buah roller yang dikenal dengan sebutancrushing roll. Alat ini terdiri dari 2 silinder (roller) dengan sumbu yang sejajar pada bidang horizontal yang sama kedua roller berdekatan lalu berputar dengan arah putaran berlawanan kemudian batubara mentah diumpan masuk akan dijepit diantara dua roller, akibat tekanan yang kuat akhirnya batubara mentah remuk dan jatuh kedalam roller truk ke penampungan.

Keunggulan double roll crusher : - Tidak mudah terjadi peremukan atau perumusan secara berlebuhan. - Jarang terjadi penyumbatan pada ruang peremukan. - Preparasi mudah dilakukan.

Kekurangan double roll crusher : - Proses peremukan hanya berlangsung pada sebagian kecil dari seluruh badan rolter yang besar.

b. Single roll crusher adalah double roll crusher yang didesain mempunyai 1 roller saja dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan batubara/ satuan luas. Kekurangannya sering terjadi penyumbatan terhadap partikel yang mudah melengket.

4. Jaw crusher Jaw crusher adalah alat atau contoh paling umum mesin peremuk dengan bentuk dan mekanisme yang sederhana untuk melakukan peremukan batuan yang mengandung mineral dengan cara menjepit diantara dua buah plat (rahang tetap dan rahang ayun) atau swing jaw, lalu dihancurkan dengan gaya tekan remuk. Kegunaannya untuk menyeragamkan ukuran butir batubara mentah, untuk meremukkan batu buangan sebelum dibuang dengan belt conveyor. Alat tersebut ada 2 tipe : a. b. Type blake, bila titik tumpuan ada diatas. Type dodge, bila titik tumpuan ada dibawah.

Prinsip Kerja jaw crusher, sudut yang dibentuk oleh dua buah rahang disebut nip angle dan besarnya antara 28-30 j. bila sudut ini terlalu besar batubara mentah yang baik, akan selalu terpental atau lari ke atas, perbandingan antara ukuran partikel sebelum dan sesudah peremukan disebut juga rasio peremukan (rasio pengerusan), rasio peremukan atau pengerusan pada jaw crusher sekitar 4:1 hingga 6:1 sedangkan untuk menyatakan kapasitas pengolahan bijih dinyatakan dengan (m3/t) atau (t/jam).

Pada jaw crusher type dodge titik tumpuh rahang-rahangnya ada dibagian bawah sehingga pada saat pengoprasionalnya pun misalnya discharge (dutlate) tetap. Type ini mempunyai kelebihan dalam hal keseragaman ukuran produk (hasil pengerusan) namun sebaliknya kekurangannya pada mulut discharge karena mudah tersumbat. Karena posisi mulut discharge jauh dari titik tumpu gaya maka alat ini harus melakukan peremukan bongkahan besar dengan tenaga yang relative lemah untuk itu type dodge biasanya dipakai untuk peemukan sedang, dan kapasitas pengolahan yang tidak terlalu besar.

You might also like