You are on page 1of 20

IDENTIFIKASI BERBAGAI JENIS MAMALIA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Biogeografi Dosen pengampu: Gunardo, R.b. M.

Si Nurhadi

Disusun Oleh TIO WENI PURNAMA NIM. 09405241003

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011

1. Babi Hutan (Sus Scrofa)

A. Klasifikasi Ordo Artiodactyla, Familia Suidea B. Deskripsi Babi hutan berukuran sedang, panjang total tubuhnya 120 sampai 220 dengan berat badan dapat mencapai 150 kg. tubuhnya Nampak ditumbuhi rambut rambut panjang yang jarang jarang. Kulit berwarna cokelat, kepala Nampak besar, kurang proporsional jika di bandingkan dengan berat tubuhnya. Lubang hidungnya menghadap ke depan seperti corong dengan di batasi oleh kulit yang tebal. Taringnya kelihatan menyembul ke samping di bagian depan kepala dan di bagian depan bawah telinga terdapat benjolan. Kaki yang pendek tidak memungkinkan babi hutan bergerak lincah. C. Perilaku Babi hutan merupakan satwa yang sanggup bertahan hidup pada berbagai macam habitat dan juga dapat bertahan hidup dalam kondisi kekurangan sumber pakan. Satwa ini sering di jumpai hidup berkelompok dalam jumlah antara 20 sampai 30 ekor. Babi hutan jika mencari pakan dilakukan pada waktu sore hari hingga larut malam. Satwa yang sangat agresif ini tidak segan-segan memburu atau melawan adanya gangguan dari binatang lain.

D. Reproduksi Babi hutan matang kelamin setelah berumur 4 tahun, setelah kawin babi hutan betina bunting selama 115 hari. Jumlah anak yang di lahirkan mencapai 10 ekor atau lebih, di habitatnya babi hutan tahan hidup mencapai umur 20 tahun. E. Pakan Jenis pakan di habitat aslinya yaitu antara lain dari berbagai jenis tumbuhan, umbiumbian, cacing, bekicot, kepiting dan lain-lain. Di kebun binatang gembira lola babi hutan di beri pakan berupa sayur- sayuran, umbi-umbian yang berupa ketela rambat di cacah dan bekatul yang di campur hingga rata. F. Habitat Babi hutan hidup di semak belukar dan hutan, juga dapat di jumpai di lingkungan yang kering di wilayah Asia Tenggara. G. Pesebaran Daerah penyebaran adalah Afrika Utara, Asia, Amerika, Australia dan Eropa. Di Indonesia, mereka banyak ditemui di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Di dalam kesemua survey/inventori hidupan liar yang di jalankan ia didapati merupakan yang paling kerap direkodkan. Babi hutan memiliki kisaran habitat yang cukup luas. Satwa liar ini menempati beberapa tipe habitat yang berbeda, seperti hutan hujan, dataran rendah, hutan rawa, padang rumput, savanna, lahan pertanian dan hutan pegunungan . banayak nya tipe habitat yang di tempati babi hutan menandakan hewan ini dapat beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda. Hal ini sangat di pengaruhi oleh jenis pakan babi hutan yang beraneka ragam sesuai dengan pola makannya yang omnivora. H. Interaksi 1. Litosfer Mahluk hidup membutuhkan tanah untuk hidup, tinggal dan melakukan aktifitas nya sehari- hari begitu juga dengan babi hutan. Babi hutan beraktifitas di daerah yang kering, mereka juga dapat hidup di hutan dan semak belukar. Babi hutan mencari makan pun dengan menggali tanah untuk mencari cacing ataupun serangga lain selain cacaing. Babi hutan dapat juga hidup di daerah lembab, biasanya babi hutan menggunakan mulut dan taringnya untuk menggali gali tanah untuk menemukan makanannya.

2.

Atmosfer

Babi hutan menyumbangkan Co2 untuk atmosfer bumi, Co2 merupakan gas yang di hasilkan oleh babi hutan dan mahluk hidup lainya. Atmosfr juga di manfaatkan oleh babi hutan untuk tempat mengambil oksigen dan menukarnya dengan karbondioksida. 3. Biosfer Babi hutan dapat di jadikan hewan ternak dan di buru oleh manusia untuk di makan dagingnya, sedangkan untuk mahluk hidup lain nya babi hutan juga menjadi hewan buruan hewan- hewan predator yang ada di hutan. Bagi para pemburu babi hutan merupakan sasaran empuk untuk di tangkap, tak jarang mereka mengkonsunsi dagingnya atau pun pakan yang di berikan kepada hewan peliharaan mereka seperti anjing. Babi hutan memanfaatkan hidungnya untuk menggali cacing karena cacing merupakan makanan favorit babi, babi juga suka memakan tumbuhan. Babi merupakan hewan omnivora. 4. Hidrosfer Mahluk hidup tak dapat hidup tanpa air, ketersediaan air digunakan babi hutan untuk salah satu syarat untuk melangsungkan hidupnya, sehingga keberadaan air sangat dibutuhkan untuk hidup. Babi memanfaatkan air untuk mandi atau pun berkubang Untuk mendinginkan tubuhnya, mereka suka berendam di kolam, sungai, ataupun lumpur., mereka juga memanfaatkan air untuk minum.
5.

Antroposfer

Keberadaan Babi hutan di anggap hama bagi manusia karena babi hutan sering merusak tanaman pertanian mereka, tak jarang hasil pertanian mereka di rusak oleh babi hutan yang mengakibatkan kerugian bagi para petani. Keberadaan babi hutan merupakan hal yang sangat menguntungkan bagi para pemburu, karena bagi para pemburu kegiatan berburu menjadi ajang olahraga adrenalin yang menyenangkan. Meski harus merogoh kocek cukup besar dalam setiap kali berburu, namun terbayar dengan kepuasannya saat berburu di hutan. Kerjasama yang saling menguntungkan ini, sudah selayaknya didukung. Di satu pihak (petani) meras diuntungkan karena hama babi hutan berkurang, di pihak lain(para pemburu) bisa menikmati hobinya di medan yang benar.

I. Manfaat Babi hutan di manfaatkan manusia untuk dimakan daging nya namun, yang memakan daging hewan ini adalah hanya orang- orang non muslim saja, bahkan di daerah tertentu banyak terdapat rumah makan khhusus menyediakan daging babi saja. Babi hutan pun dapat di jadikan hewan ternak untuk di pelihara. Keberadaan babi hutan semakin sedikit. Hal ini di sebabkan karena perburuan yang di lakukan manusia secara terus menerus untuk di ambil dagingnya untuk di makan. Babi hutan pun bermanfaat bagi para pemburu, menuurut mereka babi hutan dapat di jadikan hewan buruan yang dapat memicu adrenalin untk menangkapnya. Babi hutan pun dapat dimanfaatkan untuk makanan hewan predator seperti anjing, harimau, singa ataupun hewan buas lainnya. J. Prediksi Maraknya perburuan secara liar dn besar- besaran mengakibatkan populasi babi hutan semakin sedikit, namun apabila hewan ini tidak di buru, akan mengakibatkan kerusakan lahan pertanian warga karena hewan ini merupakan hama atau musuh bagi para petani. Sebaiknya perburuan dilakukan tidak secara terus menerus agar kelestarian babi hutan tetap terjaga, apabila melakukan perburuan jangan secara berlebihan.

2. Babi rusa ( Babyrouse babyrussa)

A. B.

Klasifikasi Ordo Artiodactyla, Familia Suidae Deskripsi Babi rusa mempunyai tubuh berukuran sedang, panjang total tubuhnya 140 cm, tinggi bahu 80 cm dengan berat total 90 kg. tubuh babirusa tidak tertutup oleh mantel rambut yang hanya Nampak lipatan-lipatan kulit berwarna hitam abu- abu sedangkan di bagian perut tampak lebih terang dari bagian lainya. Anak babi rusa tubuhnya berwarna cokelat, babi rusa jantan berbeda dari yang betina yaitu mempunyai taring Nampak putih tajam yang biasanya menyembul ke atasa kepala bagian depan membengkok kea rah belakang hingga membentuk huruf U terbalik. Ekornya yang kecil dengan sekumpulan rambut yang panjang dank eras.

C.

Perilaku Babirusa kadang di jumpai hidup menyendiri, akan tetapi lebih menyukai hidup berkelompok. Mencari pakan dilakukan pada sore hari hingga larut malam. Jika menghadapi bahaya terhadap pemangsa akan menyelamatkan diri dengan cara terjun ke jurang, sungai atau lumpur, hal ini kadang- kadang dapat menyebabkan kematian. Jika dalam keadaan terpaksa akan berani melawan dengan menyeruduk kepala.

D.

Reproduksi Perkawinan tidak mengenal musiman, perbandingan jantan terhadap betina tidak dapat di tentukan secara jelas karena biasanya berlangsung secara acak. Setelah kawin induk akan bunting setelah 115 hari. Anak yang dilahirkan 1-2 ekor.

E.

Pakan Di habitat aslinya babi rusa termasuk omnivora maka memakan segala jenis dari buah buahan, ubi ubian, larva serangga, cacing, molusca, dan binatang kecil lainya. Di kebun Gembira Loka babi rusa di beri makan 1 kali sehari, kira-kira 10% dari berat badanya berupa ketela rambat yang di cacah, sayur-sayuran dan bekatul yang di campur hingga rata.

F.

Habitat Di hutan hutan lembab, hutan berawa, semak belukar, yang berawa atau mungkin di jumpai di perkebunan di Sulawesi, pulau-pulau sekitar seperti Togian dan Buru.

G.

Pesebaran Hanya terdapat di sekitar Sulawesi, pulau Togin, Malenge, Sula, Buru dan Maluku. Habitat babirusa banyak ditemukan di hutan hujan tropis.. Satwa langka endemik ini menyukai daerah-daerah pinggiran sungai atau kubangan lumpur di hutan dataran rendah. Beberapa wilayah yang diduga masih menjadi habitat babirusa antara lain Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dan Cagar Alam Panua. Sedangkan di Cagar Alam Tangkoko, dan Suaka Margasatwa Manembo-nembo satwa unik endemik Sulawesi ini mulai langka dan jarang ditemui.

H.

Interaksi 1. Litosfer Babi rusa memanfaatkan litosfer menjadi tempat tinggal nya, di litosfer babi rusa pun

berkembang biak dan beradaptasi. 2. Atmosfer Babi rusa menyumbangkan karbondioksida untuk atmosfer bumi, seperti hal nya mahluk hidup lain. 3. Biosfer Babi rusa menjadi hewan buruan bagi hewan- hewan predator yang ada di hutan. Meskipun bersifat penyendiri, pada umumnya mereka hidup berkelompok dengan seekor pejantan yang paling kuat sebagai pemimpinnya binatang yang pemalu ini bisa menjadi buas

jika diganggu. Babirusa adalah hewan pemakan buah-buahn, penciumannya sangat tajam terhadap bau buh-buahan yang jatuh dari pohon, selain itu babirusa juga memakan larva. 4. Hidrosfer Air dibutuhkan oleh satwa dalam proses metabolisme dalam tubuh satwa. Kebutuhan air bagi satwa bervariasi, tergantung air dan/ atau tidak tergantung air.Ketersediaan air pada habitat akan dapat mengubah kondisi habitat, yang secara langsung ataupun tidak langsung akan berpengaruh pada kehidupan satwa. Babi rusapun juga suka berkubang di dalam lumpur. Kulit di bagian dada dan perut depan babi hutan tebal. Bulu tersebut untuk melindunginya dari luka akibat tusukan gigi taring lawannya.
5. Antroposfer

Berkurangnya populasi babirusa diakibatkan oleh perburuan untuk mengambil dagingnya yang dilakukan oleh masyrakat sekitar. Selain itu deforestasi hutan sebagai habitat utama hewan endemik ini dan jarangnya frekuensi kelahiran membuat satwa endemik ini semakin langka. Mereka sering diburu penduduk setempat untuk dimangsa atau sengaja dibunuh karena merusak lahan pertanian dan perkebunan.
I. Manfaat

Hewan ini sering diburu oleh penduduk setempat untuk dimangsa atau sengaja dibunuh, karena sering merusak lahan pertanian. Binatang pemalu ini bisa saja menjadi buas apabila ada yang mengganggu. Babirusa biasanya akan dikonsumsi oleh masyarakat sebagai tambahan protein hewani, meskipun kadang-kadang juga dijual ke pasar.
J. Prediksi

Sejak tahun 1996 hewan ini masuk dalam kategori langka dan dilindungi oleh IUCN dan CITIES. Namun masih sering dijumpai perdagangan daging babirusa di daerah Sulawesi Utara. Karena itu, pusat penelitian dan pengembangan biologi LIPI bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat beserta Departemen Kehutanan dan Universitas Sam Ratulangi mengadakan program perlindungan terhadap hewan langka ini. Perlindungan tersebut meliputi pengawasan habitat babirusa dan membuat taman perlindungan babirusa di atas tanah seluas 800 hektar. Sebagai bagian kingdom mamalia, babirusa tergolong hewan Chordata (hewan bersumbu tubuh), ia juga tergolong dalam Subfillum Vertebrata (hewan bertulang belakang), dan ia diklasifikasikan sebagai hewan mamalia. Babirusa tubuhnya ditutupi rambut dan tergolong hewan bersuhu stabil. Babirusa merupakan hewan langka yang dilindungi. Termasuk kingdom

Animalia, genus Babyrousa, dan spesies babirusa. Babirusa bersifat penyendiri. Maka dari itu hentikan perburuan babirusa secara terus menerus karena jumlah babirusa yang semakin sedikit, perburuan harus di kendalikan karena jumlah babirusa sangat sedikit. Babirusa merupakan satwa endemik Sulawesi Indonesia tentunya tidak akan bisa ditemui di negara manapun selain di negeri kita. Jika kita masih tetap tidak peduli tentunya seluruh umat di bumi akan kehilangan. Biasanya, sesuatu baru terasa berharga jika sesuatu itu telah tidak ada.

3.

Banteng (Bos Sondaicus)

A. B.

Klasifikasi Ordo Artiodactyla, Familia Bovidae. Deskripsi satwa ini mempunyai bentuk dan ukuran mirip sapi peliharaan. Beberapa ciri yang membedakan yaitu antara lain warb\na mantel rambut yang betina selalu cokelat kemerahan dan jantan dewasa berwarna hitam, baik jantan dan betina terdapat warna rambut putih pada pantat dan kaki bagian bawah. Banteng jantan mempunyai dan tanduk selalu menghadap ke depan. Ukuran tubuh panjang 108-200 cm, tinggi pundak 130-170 cm dengan berat tubuh 500-900 kg. ciri lain yang di miliki satwa ini adalah tubuh bagian depan lebih tinggi dari bagian belakang sehingga Nampak gagah.

C.

Perilaku

Banteng hidup di dalam kelompok besar 10-30 ekor, mencari pakan pada pagi dan sore hari. Perilaku seperti merumput, berkubang, menjelajah dan istirahat selalu di lakukan secara berurutan . Jika kelompok banteng terancam bahaya maka seluruh anggota kelompok mengawasi bersamaan pada datangnya bahaya dan tidak segan segan akan menghadapi dengan gagah berani. Dalam perkembangannya banteng telah didomistikasi sebagai contoh nya sapi bali. D. Reproduksi Musim kawin dari lokasi yang berbeda selalu berlainan, di Taman suaka margasatwa Ujung Kulon. Musim kawin pada bulan Juli dan Agustus. Lama bunting 270 280 hari, anak yang dilahirkan selalu 1 ekor. Anak banteng menjadi dewasa setelah berumur 2-3 tahun. E. Pakan Selama musim penghujan satwa ini memakan rebung dan pada waktu musim kemarau menyukai merumput di padang rumput. Di kebun binatang Gembira Loka di beri pakan berupa rumput, ubi jalar, katul, daun-daunan dan garam yang di campur merata. Kuantitas pakan 10 % dari berat badan untuk setiap harinya.
F. Habitat

Satwa ini menyukai topografi yang rata atau sedikit bergelombang, dengan hutan yang tidak begitu lebat dan lapangan tebuka yang berumput atau berumpun bamboo di pulau jawa. G. Pesebaran Banteng mempunyai habitat di daerah berhutan lebat ataupun hutan bersemak mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 2.100 mdpl. Persebarannya mulai dari Kamboja, Indonesia (Jawa, Bali, dan Kalimantan), Laos, Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Vietnam. Di beberapa negara seperti Brunei Darussalam, bangladesh, dan India, Banteng dinyatakan telah punah. H. Interaksi 1. Litosfer Banteng memanfaatkan litosfer untuk hidup dan berkembang biak serta berinteraksi dengan mahluk sekitar lingkungan nya. litosfer merupakan tempat banteng mencari makan, minum, meneruskan keturunan dan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

2.

Atmosfer

Atmosfer memberi keuntungan kepada banteng yaitu banteng menghirup oksigen kemudian menukarnya dengan karbondioksida begitu seterusnya. 3. Biosfer Banteng memiliki kecenderungan untuk berkelompok pada kawanan berjumlah dua sampai tiga puluh ekor. Banteng hidup secara berkelompok dengan jumlah kawanan antara 2-40 individu dengan satu Banteng jantan. Banteng-banteng jantan muda hidup sendirian atau dalam kelompok-kelompok kecil bujang. Banteng merupakan binatang herbivora yang memakan rumput, dedaunan, dan ranting muda. dan buah-buahan. Diperkirakan Banteng sangat menyukai jenis rerumputan dari spesies Ischaemum muticum, Axonopus compressus, Paspalum conjugatum, dan Cynodon dactylon. Banteng umumnya aktif baik pada siang ataupun malam hari. Namun pada wilayah-wilayah yang dekat dengan pemukiman manusia Banteng cenderung untuk beradaptasi sebagai binatang nokturnal yang aktif pada malam hari. 4. Hidrosfer Air di manfaatkan banteng untuk mandi, dan minum, terkadang banteng juga berkubang di dalam air untuk mendinginkan badan dari suhu udara yang panas. Air juga bermanfaat untuk rumput yang di makan oleh banteng. 5. Antroposfer Manusia memanfaatkan banteng hewan untuk di adu, bahkan di kota batu malang banteng di adu karena merupakan bagian dari seni budaya. Budaya festival banteng bukan dengan arak-arakan semacam karnaval yang telah berlangsung tiga kali ini (semoga ini benar-benar menjadi acara terakhir) masih bisa diterima oleh masyarakat yang memiliki akal sehat jernih. I. Manfaat Banteng di dimanfaatkan untuk kegiatan seni budaya, di luar negeri banteng di jadikan bahan tontonan untuk festival benteng yang di kendarai oleh matador. Ada juga masyarakat yang mengadu banteng. Daging banteng pun dapat di makan, namun karena banteng merupakan hewan di lindungi maka banteng di larang untuk di bunuh untuk di ambil dagingnya. Kulit nya pun dapat di jadikan bahan dasar untuk kerajinan tas, beduk, sepatu dan

lain sebagainya, namun kembali lagi bahwa banteng merupakan hewan langka yang di lindungi pemerintah untuk di buru. J. Prediksi Banteng merupakan salah satu satwa langka yang dilindungi. Hal ini disebabkan oleh kerusakan habitatnya dan perburuan liar. Di Indonesia masalah rekreasi berburu belum dikembangkan sacara bijaksana dan mengalami bebrapa kesulitan,diantaranya adalah belum adanya kesadaran masyarakat terhadap usaha perlindungan dan pelestarian alam serta pengetahuan mengenai satwa dan kesatwaan masih sangat terbatas. Banteng merupakan salah satu jenis satwa mamalia ruminansiabesar yang elok dan sudah langka, khususnya di Indonesia hanya terdapat di Pulau Jawa,Kalimantan dan sedikit di Bali Barat. Oleh karena itu perlu diupayakan beberapa pendekatan ke arah tindakan pelestariannya dengan tanpa mengabaikan aspek ekonomis,finansial serta manfaat fisik wilayahnya. menunjukkan bahwa populasi banteng mengalami penurunan dari tahun ketahun hal ini di sebabkan oleh perburuan yang di lakukan secara terus menerus dan pertumbuhan manusia yang terus meningkat.

4. Musang (Common palm civet)

A.

Klasifikasi Deskripsi

Ordo Crnivora, Familia Viveridae


B.

Musang adalah hewan menyusu (mamalia). Hewan ini juga dipanggil dengan berbagai sebutan lain seperti musang (nama umum, Betawi), careuh (Sunda), luak atau luwak (Jawa), serta common palm civet, common musang, house musang atau toddy cat dalam bahasa Inggris.The Name "Civet" berasal dari bahasa arab "zabad.", nama Common Palm Civets ini diberikan karena baik musang jantan maupun betina mempunyai kelenjar yg mengeluarkan bau dibawah buntut. Musang bertubuh sedang, panjang total sekitar 90 cm (termasuk ekor, sekitar 40 cm atau kurang). Abu-abu kecoklatan dengan ekor hitam-coklat mulus. Sisi atas tubuh abu-abu kecoklatan, dengan variasi dari warna tengguli (coklat merah tua) sampai kehijauan. Jalur di punggung lebih gelap, biasanya berupa tiga atau lima garis gelap yang tidak begitu jelas dan terputus-putus, atau membentuk deretan bintik-bintik besar. Sisi samping dan bagian perut lebih pucat. erdapat beberapa bintik samar di sebelah menyebelah tubuhnya. Wajah, kaki dan ekor coklat gelap sampai hitam. Dahi dan sisi samping wajah hingga di bawah telinga berwarna keputih-putihan, seperti beruban. Satu garis hitam samar-samar lewat di tengah dahi, dari arah hidung ke atas kepala. Hewan betina memiliki tiga pasang puting susu.
C. Perilaku

Musang luwak adalah salah satu jenis mamalia liar yang kerap ditemui di sekitar pemukiman dan bahkan perkotaan. Hewan ini amat pandai memanjat dan bersifat arboreal (hewan yg menghabiskan hidup di pepohonan), tidak segan pula untuk turun ke tanah. Musang juga bersifat nokturnal, aktif di malam hari untuk mencari makanan dan lain-lain aktifitas hidupnya.
D. Repruduksi

Musang beranak sepanjang tahun, walaupun pernah ada catatan bahwa anak musang lebih sering diketemukan antara bulan Oktober hingga Desember. Anak musang (kitten) lahir antara 25 ekor. Biasanya anak2 musang ditaruh didalam lubang pohon atau gua. Selama Mating / kimpoi / kimpoi yang masanya cukup singkat, biasanya pasangan musang itu tetap tinggal bersama2 sampai anak2 musang lahir.
E. Pangan

Musang sebagai mahluk Omnivora, kerap dituduh sebagai pencuri ayam, walaupun tampaknya lebih sering memakan aneka buah-buahan di kebun dan pekarangan. Termasuk di antaranya kopi, pepaya, pisang, rambutan, mangga, buah pohon kayu afrika (Maesopsis eminii). Mangsa yang lain adalah aneka serangga, moluska, cacing tanah, kadal serta bermacam-macam hewan kecil lain yang bisa ditangkapnya, termasuk mamalia kecil seperti tikus.
F.

Habitat

Habitat yang disukai adalah hutan, semak-semak, hutan sekunder, perkebunan, dan di sekitar pemukiman manusia. Musang luwak dapat hidup di daerah dataran rendah hingga di daerah dengan ketinggian 2.500 meter dpl. Masa dewasa sexual Musang adalah 11-12 bulan, Musang yang dipelihara itu bisa hidup hingga 22 tahun lamanya
G. Persebaran

Musang Luwak tersebar luas mulai dari Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, China, Filipina, India, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Singapura, Srilanka, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia Musang Luwak tersebar secara alami mulai dari Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Selain itu juga telah diintoduksi ke Papua, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku.

H. Interaksi

1. Litosfer

Setiap mahluk hidup membutuhkan tempat tinggal untuk berinteraksi dengan mahluk hidup yang lain, berkembang biak, musang memanfaat kan litosfer untuk mencari makan, musang sering memakan kopi yang kemudian kotorannya biasanya di tempatkannya di atas batu.
2. Atmosfer

Musang sering menimbulkan bau busuk dan bau harum. Bau ini di gunakan musang untuk menandai wilayahnya dan melindungi diri dari hewan yang akan memangsanya. Musang juga memanfaatkan atmosfir untuk bernafas mengambil O2 dan menukarnya dengan Co2
3. Biosfer

Musang memakan

buah-buahan lembek seperti buah kopi, mangga, pepaya, dan

rambutan. Namun Luwak juga memakan telur, serangga, burung dan mamalia kecil. Musang adalah hewan omnivora. Musang juga biasanya jadi sasaran empuk untuk hewan buas. Namun musang juga sering di jumpai di pemukiman warga. Musang masuk pemukiman warga pada malam hari karena hewan ini adalah hewan nocturnal, biasanya musang mencari ayam untuk di makan.
4. Hidrosfer

Air dibutuhkan oleh satwa dalam proses metabolisme dalam tubuh satwa. Kebutuhan air bagi satwa bervariasi, tergantung air dan/ atau tidak tergantung air. Musang memanfaat kan air untuk minum dan sekedar mandi.
5. Antrofosfer

Manusia memanfaatkan musang sebagai hewan peliharaan yang dapat menghasilkan uang yang banyak, betapa tidak hal ini dikeranakan musang memakan biji kopi dan kopi itu dinamakan kopi luwak yang harga nya sangat mahal dan banyak peminatnya. Namun disisi lain hewan musang juga menjadi musuh bagi manusia karena musang sering masuk ke pemukiman penduduk untuk mencuri ayam untuk di makan dan gerak hewan ini sangat lincah sekali.
I.

Manfaat Selain dianggap berjasa dalam produksi Kopi Luwak yang berharga tinggi juga dianggap

sebagai binatang pengganggu yang sering memangsa ayam, anak ayam, dan telur. Terkadang Luwak dianggap mengganggu, namanya pun banyak disematkan pada peribahasa-peribahasa yang bermakna kurang baik. Namun ternyata aktivitas metabolismenya telah menjadikan

binatang ini bukan sekedar mesin uang bagi para produsen kopi luwak saja tetapi juga menjadi penyebar bibit pohon baru di hutan.
J.

Prediksi Populasi dianggap masih banyak dan aman dari kepunahan. Karena itu, IUCN

Redlisthanya memasukkannya dalam status konservasi Least Concern sejak 1996. Namun jangan dgan status luwak yang masih aman dari kepunahan kita dengan se enaknya memburu luak untuk di makan daging nya atau keperluan lain karena luak juga bisa punah apabila di bur uterus menerus. Selain dapat menghasilkan kopi dengan harga yang cukup mahal, Daging luak juga enak di makan. Daging luak bisa di sate atau pun di masak yang lainnya.

5. Unta Punuk Satu (Arabian dromedaries)

A. Klasifikasi

Ordo Artiodactyla, Familia Camelidae


B. Deskripsi

Unta punuk satu atau lebih dikenal dengan unta arab memiliki karakteristik tubuh sebagai berikut: leher panjang yang melengkung, dada yang sempit, kakinya panjang dan ramping, bibir atas membelah, nostril. hidung dapat menutup, bulu matanya panjang, dan mempunyai punuk berjumlah satu. Punuk ini berisi lemak yang dibatasi dengan jaringan fibrosa dan berfungsi sebagai cadangan makanan pada saat dibutuhkan. Ukuran punuk ini bervariasi sesuai dengan

status gizi unta. Punuk akan menjadi lebih kecil dan condong ke salah satu sisi di saat kondisi kelaparan. Kaki unta mempunyai bantalan (pad) yang sangat cocok untuk berjalan di atas pasir. Pad ini mudah terluka jika terkena batu tajam serta tidak cocok untuk berjalan di jalan yang licin dan berlumpur. Unta punuk satu mempunyai kemampuan adaptasi yang luar biasa terhadap lingkungan gurun yang sangat ekstrim. Mata unta dilengkapi dengan dua lapis bulu mata, sehingga bisa melindungi dari pasir maupun debu. Selain itu, saat badai pasir hidung unta dapat menutup sehingga pasir atau debu tidak bisa masuk ke lubang hidung. Unta mempunyai kemampuan untuk mempertahankan air dalam tubuhnya melalui berbagai jalan. Air di dalam tubuh akan tetap terjaga meskipun suhu tubuh unta berfluktuasi antara 34 0C hingga 41,5 0C, maupun suhu lingkungan yang naik, karena unta tidak berkeringat. Adaptasi unta terhadap lingkungannya sangat baik, sehingga hewan ini dapat bertahan hidup meskipun kehilangan lebih dari 30% air tubuhnya.
C. Perilaku

Satwa ini menyukai hidup berkelompok, kemampuan jalannya tidak diragukan lagi yaitu mampu menempuh jarak 80km dalam 1 hari dan dalam 5 hari dapat menempuh jarak 400 km dengan kecepatan rata-rata 4km/jam. Keistimewaan lainya adalah memiliki bagian lambung penyimpan air, sehingga tahan tidak minum dalam waktu yang cukup lama. Dalam mempertahankan dirinya unta menggunakan tendangan dan sepakan atau pukulan dan gigitan.
D. Reproduksi

Unta punuk satu mempunyai masa kawin antara bulan Mei hingga Oktober. Masa kebuntingan unta sekitar 12-13 bulan dan biasanya bunting anak tunggal. Anak unta akan disusui hingga umur 18 bulan. Unta mulai kawin pada umur 3-4 tahun. Umur hewan ini dapat mencapai 40-50 tahun
E. Pakan

Unta menyukai rumput-rumputan dan bagian dari tanaman yang masih muda.
F. Habitat

Padang pasir, Afrika utara, Arabia dan sebagian kecil Asia. Unta ini telah didomistikasi di benua Australia.
G. Persebaran

Hidup di kawasan afrika utara dan timur tengah serta anak benua India. Jumlahnya saat ini sekitar 14 juat ekor. Di afrika utara, unta arab sangatberperan bagi sebagian negara, seperti

Somli dan Ethipia. Di sana unta dimanfaatkan susunya. Penyebaran unta punuk satu yaitu di daerah gurun Afrika utara serta Asia barat. Selain itu terdapat pula di kawasan Australia bagian tengah, di daerah Australia tengah ini juga merupakan kawasan kering.
H. Interaksi 1. Litosfer

Unta dapat hidup di padang pasir yang memiliki range temperatur udara yang mampu membunuh mayoritas makhluk hidup. Selain itu, mereka mampu untuk tidak makan dan minum selama beberapa hari.
2. Atmosfer

Sistem respirasinya meninggalkan sedikit sekali jejak uap air. uap air yang keluar dari paru-paru diserap kembali oleh tubuhnya melalui sel khusus yang terdapat di hidung bagian dalam, membentuk kristal dan suatu saat dapat diambil. Bulu mata unta disusun atas dua lapisan yang membentuk sebuah perangkap untuk melindungi mata dari badai pasir yang ganas. Unta pun mampu menutup hidungnya agar pasir tidak masuk kedalam hidung. Di saat sinar matahari yang panas membakar kulit unta terlindungi dari sinar yang menyengat. Saat cuaca yang sangat dingin, rambut unta ini dapat menjaga kehangatan tubuh. Cuaca panas yang mencapai 50 derajat celcius tidak begitu berpengaruh terhadap unta padang pasir.
3. Biosfer

Unta memakan rumput-rumputan, unta bukan merupakan hewan omnivora maupun karnivora. Unta hanya memakan tumbuh-tumbuhan, unta dapat bertahan selama 3 minggu tanpa air. Unta biasanya dimanfaatkan untuk hewan yang bisa di kendarai pengganti alat transportasi di padang pasir.
4. Hidrosfer

Tubuh unta dapat bertahan hingga pada suhu 41 derajat celcius. Lebih dari itu, unta mulai berkeringat. Penguapan dari keringat yang terjadi hanya pada kulitnya, bukan pada rambutnya. Dengan cara pendinginan yang efisien itu, unta mampu menghemat air cukup banyak. Unta dapat mengkonsumsi 130 liter air hampir dalam waktu 10 menit.
5. Antrofosfer

Unta telah membantu manusia yang hidup di gurun pasir sepanjang sejarah, dan telah menjadi simbol bagi kehidupan di gurun pasir. Panas gurun pasir sungguh mematikan bagi makhluk lain. Selain sejumlah kecil serangga, reptil dan beberapa binatang kecil lainnya, tak ada

binatang yang mampu hidup di sana. Unta adalah satu-satunya binatang besar yang dapat hidup di sana. Unta juga dapat di makan dagingnya, unta juga bisa di jadikan hewan untuk kurban di lebaran kurban.
I.

Manfaat Air seni dan susu unta

Air seni unta, baru-baru ini memiliki manfaat yang sangat luar biasa. Air seni unta ternyata mampu mengobati Diabetes dan Hepatitis. Serta manjur mengobati kanker

Manfaat Daging Unta

Mengandung berbagai gizi serta lemak yang baik untuk kesehatan tubuh. (daging unta juga tidak mengandung kolesterol!)

Manfaat Hati Unta

Hati unta dikatakan elok untuk mengubati penyakit lelah, semput maupun Asma. Ia juga dikatakan boleh menghitam dan melebatkan rambut manakala dagingnya sesuai untuk memanaskan badan dan menghindarkan letih dan lelah.
J. Prediksi

Jika kita amati bagaimana unta diciptakan, kita akan menyaksikan bahwa setiap bagian terkecil darinya adalah keajaiban penciptaan. Yang sangat dibutuhkan pada kondisi panas membakar di gurun adalah minum, tapi sulit untuk menemukan air di sini. Menemukan sesuatu yang dapat dimakan di hamparan pasir tak bertepi juga tampak mustahil. Jadi, binatang yang hidup di sini harus mampu menahan lapar dan haus, dan unta telah diciptakan dengan kemampuan ini. Namun Populasi unta yang hidup di kawasan gurun Uni Emirat Arab (UEA) menurun belakangan ini. Hal ini disebabkan oleh sampah kantong plastik yang menjadi polusi di habitat unta tersebut. sampah plastik itu sering dimakan oleh kawanan unta yang menyebabkan kematian dari hewan gurun itu.

Sumber

Panduan Satwa Kebun Raya Dan Kebun binatang Gembira Loka

You might also like