Professional Documents
Culture Documents
Besaran
Besaran adalah bilangan yang digunakan untuk mendiskripsikan suatu fenomena fisika secara kuantitatif. Besaran terbagi menjadi 2, yaitu Besaran Fisis dan Besaran Non-Fisis. Besaran Fisis terbagi menjadi 2, yaitu Besaran Pokok dan Besaran Turunan.
Adi Dewanto, M.Kom
Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan pada konferensi internasional mengenai berat dan ukuran. Satuan adalah acuan standar untuk hasil pengukuran. Besaran pokok beserta satuan-satuan dasar SI Besaran Pokok Panjang Massa Waktu Kuat arus listrik Temperatur Jumlah zat Intensitas cahaya Satuan meter kilogram sekon ampere kelvin mol candela M.Kom Adi Dewanto, Simbol m kg s A K mol cd
Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaranbesaran lain yang diturunkan dari besaran pokok. Misal volume, massa jenis, kecepatan, gaya, usaha dll.
Dimensi
Dimensi adalah salah satu bentuk deskripsi suatu besaran, misalnya: panjang memiliki dimensi [L], massa [M], dan waktu [T]. Digunakan untuk menguji kebenaran suatu persamaan yang menunjukkan hubungan berbagai besaran fisis
Adi Dewanto, M.Kom
Pengukuran
Ketidakpastian disebut juga Galat (error) Terdapat 2 masalah, yaitu masalah Presisi dan Akurasi. Presisi (ketelitian) adalah derajat kepastian hasil pengukuran, biasanya tergantung pada pemilihan alat ukur yang digunakan. Alat ukur juga harus dikalibrasi dahulu sebelum digunakan. Akurasi (ketepatan) adalah seberapa tepat hasil pengukuran mendekati nilai yang sebenarnya. Misalnya 56,87 0,02 mm = 56,87(2) mm.
Pengukuran (lanjutan)
Angka signifikan adalah akurasi yang ditulis dengan banyaknya angkaangka. Misalnya 4,92 mm, terdapat 3 angka signifikan, 2 digit pertama dapat dipastikan kebenarannya, digit terakhir tidak pasti (ketidakpastiannya 0,01 mm).
Adi Dewanto, M.Kom
Dua Vektor
a. b. c. d. Memiliki arah yang sama = sejajar (paralel) Memiliki besar dan arah yang sama = sama Memiliki besar sama tetapi arahnya berlawanan = negatif Memiliki arah yang berlawanan tidak peduli besarnya sama atau tidak = antisejajar (antiparalel)
r A
r B
r C
r D
r E
Penjumlahan Vektor
r Bila suatu partikel mengalami perpindahan A kemudian diikuti perpindahan r B maka hasil akhirnya sama dengan jika partikel tersebut bergerak dari titik r awal dan mengalami perpindahan C (gambar 1). r
r C
r r r C = A+ B
Gambar 1
r A
r B
r B
r A
r C
A
r C r C
r B
r A
r B
r r r C = B+ A
Gambar 2
Adi Dewanto, M.Kom
Gambar 3
Komponen Vektor
Memetakan suatu vektor searah dengan sumbu sistem koordinat Cartesian, yaitu sumbu x dan y.
r AY
r A
r AX
r Komponen Ax = Ax r Komponen Ay = Ay
Vektor Satuan
Merupakan vektor yang memiliki besar 1, tanpa satuan. Ditulis dengan tanda ^ (topi).
Dalam sistem koordinat xy, sebuah vektor satuan i menunjukkan arah sumbu x positif, sedangkan sebuah vektor satuan menunjukkan j arah sumbu y positif. r Ax = Ax i r A =A j
y y
r r Jika A = Ax i + Ay dan B = B x i + B y j j
) (
= ( Ax + B x )i + (Ay + B y ) j = Rx i + R y j
Kita juga dapat memasukkan komponen ketiga vektor satuan k yang menunjukkan arah dalam sumbu z positif.
Adi Dewanto, M.Kom
Perkalian Skalar
r r r r Perkalian skalar dari dua vektor A dan B dinyatakan dengan A B. Disebut juga dengan perkalian titik.
Cara 1 :
r r r A B didefinisikan sebagai besar A yang dikalikan dengan r r komponen B yang sejajar dengan A atau sebaliknya. r A cos r r B B r r r A B cos A r r r r A B = A BAdi Dewanto, M.Kom cos
)(
j j j j j = Ax i B x i + Ax i B y + Ax i Bz k + Ay B x i + Ay B y + Ay Bz k + Az k B x i + Az k B y + Az k Bz k j j j j j j = Ax B x i i + Ax B y i + Ax Bz i k + Ay B x i + Ay B y + Ay Bz k + j Az B x k i + Az B y k + Az Bz k k
r r A B = Ax B x + Ay B y + Az Bz
Perkalian Vektor
r r r r Perkalian vektor dari dua vektor A dan B dinyatakan dengan A B.
Disebut juga dengan perkalian silang.
Cara 1 :
r r A B didefinisikan sebagai suatu besaran yang memiliki arah tegak lurus r r terhadap bidang dimana vektor A dan B berada dan besarnya AB sin
r B
r B sin
r B
r A sin
r A
r A
r B r A r r B A
r A
r r r r Sehingga : A B = B A
Cara 2 :
j j i i = = k k = 0 j i = i = k j k = k = i j j j k i = i k =
)(
= Ax i B x i + Ax i B y + Ax i Bz k + Ay B x i + Ay B y + Ay Bz k + j j j j j Az k B x i + Az k B y + Az k Bz k j j = Ax B x i i + Ax B y i + Ax Bz i k + Ay B x i + Ay B y + Ay Bz k + j j j j j Az B x k i + Az B y k + Az Bz k k
LATIHAN 1
Tentukan besar dan arah dari perpindahan resultannya!
3,1 km 4 km 2,6 km 450
LATIHAN 2
Tentukan besar dan arah dari perpindahan resultannya!
12 km 370
600 6 km
400 15 km
Adi Dewanto, M.Kom
LATIHAN 3
r r Diketahui A = 4i + 3 km dan B = 5i 2 km j j r r a. Tentukan besar dari perpindahan 2 A 3B r r b. Berapa A B dan besar sudut antara dua vektor tersebut r r c. Berapa A B