You are on page 1of 22

ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL CINTA MENYAPA DALAM BADAI KARYA MIRA

WIDJAYA

PROPOSAL PENELITIAN Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan

SABINA RAHU NESSEN 31 07 0056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TIMOR KEFAMENANU 2012

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkata dan bimbingan-Nya maka penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik. Penulis pada awalnya merasa tertarik dan kagum dengan karya-karya yang dihasilkan oleh Mira Widjaya dan salah satu karyanya adalah Cinta Menyapa Dalam Badai, sebab kisah dari novel tersebut memiliki banyak kisah, makna dan pesan. Melalui kisah dari novel ini kita sebagai manusia biasa belajar dan mengambil hikmahnya. Dari konflik ceritanya, penulis ingin menarik sebuah makna yang terkandung dari novel tersebut dengan menarik sebuah benang merah bahwa kehidupan manusia akan terasa indah dan bahagia apabila hidup manusia itu harus bisa melalui rangkaian hidup yang penuh dengan masalah dan cobaan. Selain itu, tujuan penulisan adalah sebagai salah satu kewajiban mahasiswa untuk membuat sebuah penelitian awal sehingga menjadi rujukan awal menuju sebuah penelitian yang sempurna. Penulis menyadari bahwa penulisan ini dapat terselesaikan, oleh karena berkat pertolongan dan bimbingan dari bebagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis menyempaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Yoseph Nahak Seran, S.Pd.M.Si. selaku Dekan FKIP yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

2. Ibu Maria Prisila Oki, S.Pd.M.Hum. sebagai dosen pembimbing utama yang selalu mendorong, membimbing penulis dengan penuh ketulusan sehingga penulisan proposal ini dapat terselesaikan dengan baik. 3. Ibu Maria Magdalena Namok Nahak, S.Pd. M.Hum. sebagai dosen pembimbing kedua yang juga dengan ketulusan hati, kesabaran dan meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan penulisan proposal ini dengan baik. 4. Rekan-rekan seperjuanganku yang dengan setia membantu, serta memberikan proposal ini. Akhirnya dengan besar harapan penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan penulisan ini. motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

Kefamenanu, Januari 2012

Penulis

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii DAFTAR ISI ...................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1 1.2 Masalah Penelitian ................................................................................... 6 1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 7 BAB II KERANGKA TEORI 1.1 Batasan Konsep ........................................................................................ 8 1.2 Landasan Teori .......................................................................................11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian .................................................................................. 15 3.2 Data dan Sumber Data ......................................................................... 15 3.3 Teknik Penelitian ................................................................................... 16 3.4 Jadwal dan Biaya Penelitian ................................................................... 17 DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan suatu pengungkapan dan penafsiran yang bersifat rekaan dengan menggunakan bahasa sebagai medianya. Lewat media bahasa sastra mengungkapkan hal yang tidak terungkap. Ciri keunikan dari sebuah karya sastra antara lain tertuang gagasan dengan segenap kejujuran dan pikiran pengarang yang murni tidak dibuat-buat. Penuangan gagasan tersebut berdasarkan pemikiran cermat pengarang terhaap sisi-sisi kehidupan tokoh dan peristiwa tertentu. Novel sebagai salah satu genre sastra yang mana mengungkapkan suatu kejadian atau peristiwa yang menarik serta dibangun oleh unsur instrisik dan ekstrinsik. Selain itu, novel mengungkapkan fragmen kehidupan manusia (dalam jangka panjang) yang di dalamnya terjadi konflik-konflik sehingga pada akhir cerita menyebabkan terjadinya jalan hidup antara pelaku atau tokoh dalam cerita. Salah satu sastrawan Indonesia yang mengungkapkan berbagai peristiwa kehidupan yang dialami oleh manusia dalam karya-karya sastra adalah Mira Widjaya. Beliau dilahirkan di Jakarta 13 september 1951 dan telah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta yang kini bertugas di Universitas Prof. Dr. Moestopo sebagai staf pengajar merangkap Dokter klinik.

Pada awalnya, Mira Widjaya menulis sebuah cerpen (cerita pendek) yang di terbitkan oleh majalah ibu kota yaitu Majalah Femina dan Kartini pada tahun 1975 dengan judul Benteng Klasik sebagi cerpen pertama. Pada tahun 1977, beliau menulis sebuah cerita bersambung dengan judul Dokter Nona Friska kemudian dibukukan dengan judul Kemilau Kemuning Senja dari tanganya telah terlahir karya-karya yang begitu indah dalam bentuk sebuah Novel. Karya-karya tersebut adalah Sepolos Cinta Dini, Kepingin Napas Iblis, Dikejar Masa Lalu, Segurat Bianglala di Pantai Senggigi, Dari Jendela SMP, Sampai Maut Memisahkan Kita, Masih Ada Kereta Yang Akan Terlambat, Seandainya Aku Boleh Memilih, Galau Remaja di SMA, Suami Pilihan Suamiku, Relung-Relung Gelap Hati Sisi, Merpati Tak Pernah Ingkar Janji, Disini Cinta Pertama Kali Bersemi, Sentuhan Indah Itu Bernama Cinta, dan masih banyak lagi novelnya beredar. Diantara karya-karya tersebut, salah satu novelnya yang menarik perhatian peneliti untuk meneliti dari sudut pandang psikologi, yakni Cinta Menyapa Dalam Badai. Pada umumnya, Novel ini menyangkut konflik kehidupan ketika manusia itu mengalami konflik kejiwaan yang bermula dari sikap kejiwaan tertentu serta bermuara pula kepermasalahan kejiwaan. Hal yang menarik dalam Novel Cinta Menyapa Dalam Badai karangan Mira Widjaya adalah konflik batin yang dialami oleh tokoh utamanya yaitu Anggun. Dalam Novel tersebut, pengarang memunculkan dunia yang kerap dihadapi oleh beberapa perempuan dalam berbagai situasi,

salah satunya adalah konflik batin. Fenomena yang disajikan oleh pengarang dalam bentuk karya sastra terutama menyangkut konflik batin atau masalah batin yang dialami oleh seseorang. Anggun mulai mengalami konflik, saat kedua orangtuanya tidak menyetujui hubungannya dengan Yudha kekasihnya, sebab orangtua Anggun mencurigai kalau Yudha pemakai narkoba. Kecurigaan orangtua Anggun ternyata benar Yudha sering membawa Anggun untuk berkumpul dengan teman-temannya menikmati narkoba. Kadangkadang mereka berdua selalu mengkonsumsi narkoba tersebut kalau saat bersama dan selalu dilakukan pada malam hari. Adapun pertemuan Anggun dengan seorang pemuda yang ternyata seorang dokter yang bernama Rianto, yang pada waktu itu berusaha menolong Anggun saat dipukul oleh Yudha. Namun Rianto mendapat pukulan dari Yudha sehingga mengakibatkan Rianto masuk rumah sakit. Hampir dua bulan Yudha tidak pernah menghubungi Anggun,maka digunakan kesempatan itu Rianto berusaha mendekati Anggun dan memberanikan diri untuk bertemu ke rumah Anggun. Rianto menaruh perasaan terhadap Anggun namun Anggun menganggap Rianto sebagai seorang sahabat. Persahabatan antara Anggun dan Rianto membuat Yudha merasa cemburu. Kedekatan antara Yudha dan Anggun yang begitu akrab membuat Anggun terjerumus ke dalam dunia narkoba dan pergaulan bebas yang menyebapkan Anggun hamil. Kehamilan Anggun membuat Prambudi (ayah Anggun) dan Sofi (ibunya) tidak menyetujui hubungan mereka berdua

bahkan meminta Anggun untuk tidak menikah dengan Yudha serta

menyarankan Anggun untuk mengaborsi anak yang ada dalam kandungannya. Karena tidak disetujui oleh orangtua Anggun, Yudha akhirnya ia melanjutkan studinya ke Amerika serta berniat ingin menjauhkan dirinya dari narkoba dan berniat untuk rehabilitasi. Rencana orangtua Anggun yang ingin

menggugurkan bayinya tidak disetujui Anggun. Untuk menutupi rasa malu keluarga, maka Anggun dipaksa oleh kedua orangtuanya untuk menikahi Rianto yang berprofesi sebagai seorang Dokter dan Anggunpun akhirnya menikah dengan Rianto. Tujuh bulan kemudian, Anggun melahirkan seorang anak laki-laki yang dibernama Yos. Kehadiran Yos dalam keluarga kecil mereka membuat Rianto merasa bahagia walaupun Rianto mengetahui kalau Yos bukan anak kandungnya. Kecurigaan ibu Rianto tentang Yos benar adanya sehingga membuatnya merasa kecil hati kepada Anggun dan Yos. Dua bulan kemudian setelah Yos dilahirkan Rianto mendapat hasil tes darah dari rekan dokternya yang menyatakan kalau Rianto positif mengidap HIV/AIDS akibat

ketidakwaspadaannya, sarung tangan yang digunakan robek ketika menolong seorang pasien wanita yang terluka parah dan pasien tersebut mengidap HIV/AIDS. Hal ini membuat Rianto menjauhkan diri dari Anggun dan Yos pada saat yang bersamaan pula Yudha kembali ke Jakarta dan berusaha untuk mengambil Yos dan Anggun kembali dari Rianto. Namun Anggun ingin mempertahankan rumah tangganya karena tidak keterbukaannya Rianto terhadap Anggun membuat Anggun kembali tinggal bersama orangtuanya. Singkatnya Anggun mengetahui penyakit Rianto dan

ia merasa bersalah. Pada saat Anggun ingin menjenguk Rianto di rumah ia sangat terkejut kalau Rianto terbaring lemah dalam kamarnya dan tak

disadari Yudha pun mengikuti Anggun tanpa sepengetahuan Anggun dan Yudha pun terpeleset dari atas tangga yang menyebabkan Yudha

meninggal, beberapa hari kemudian. Riantopun meninggal dan Anggun dimasukkan ke dalam penjara karena dituduh membunuh Yudha. Enam belas bulan kemudian, Anggun telah bekerja di sebuah kantor dan ia dihadapi oleh berbagai persoalan pertama, karena ia tidak bertemu dengan anaknya setelah ia keluar dari penjara, kedua, ia harus berusaha melawan perasaannya terhadap adik Yudha yang bernama Reza yang sebenarnya berusaha untuk membunuhnya karena dendam, ketiga, ayah Yudha merasa di tipu oleh Reza karena tidak melaksanakan tugasnya untuk membunuh Anggun dan Ayahnya Yudha menyewa orang untuk membunuh Anggun dan keempat, anak bos tempatAnggun bekerja menyukainya yang bernama Harman. Konflik batin yang dialami oleh Anggun cukup kompleks dan sangat rumit akibat ada tekanan oleh kedua orangtua, yang dicintainya serta pernikahan dengan orang yang tidak dicintainya karena keterpaksaan, dan rumah tangga yang tidak ada saling keterbukaan dan kejujuran satu sama lain. Selain itu Anggun seakan-akan dipojokan oleh orang-orang terdekatnya seperti mertuanya. Keadaan jiwa yang terguncang akibat permasalah yang ada didalam keluarga, lingkungan sekitar, dan dari dirinya sendiri membuat dirinya tertutup dan memendam persoalannya sendiri

bahkan ia berusaha tegar dihadapan orang lain walaupun dalam hati ia menyimpan berbagai persoalan yang membuat dirinya tertekan dan tersiksa. Novel Cinta Menyapa Dalam Badai menuangkan berbagai realitas kehidupan yang sering kita temui dalam kehidupan sekitar kita, yang dibuat dalam bentuk karya sastra terutama dalam keadaan psikologis tokoh utama yang berpengaruh pada sifat, perilaku dan keperibadiannya. Dalam mengungkapkan dan memahami masalah yang dialami Anggun, maka akan diamati peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam novel melalui ucapan dan tindakan, merupakan data yang relevan serta menjadi petunjuk bagi peneliti. Konflik batin Cinta Menyapa Dalam Badai karya Mira Widjaya dengan judul Analisis Konflik Batin Tokoh Utama Yang Terdapat Pada Novel Cinta Menyapa Dalam Badai Karya Mira Widjaya. 1.2 Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 2. Peristiwa-peristiwa apa saja yang menyebabkan terjadinya konflik batin tokoh utama dalam Novel Cinta Menyapa Dalam Badai karya Mira Widjaya? 3. Bagaimana konflik batin yang dialami tokoh utama dalam Novel Cinta Menyapa Dalam Badai karya Mira Widjaya?

1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui peristiwa-peristiwa apa saja yang menyebabkan terjadinya konflik batin tokoh utama dalam Novel Cinta Menyapa Dalam Badai karya Mira Widjaya? 2. Untuk menggambarkan konflik batin yang dialami tokoh utama dalam Novel Cinta Menyapa Dalam Badai karya Mira Widjaya? 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah. 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis penelitian ini bermanfaat bagi bidang kesusastraan khususnya ilmu sastra. Dengan adanya penelitian ini, dunia kesusastraan mendapat masukan pemikiran dari sisi konflik batin tokoh utama yang berupa kajian kepribadiaan manusia meliputi keadaan jiwa, mental dan tingkah laku tokoh yang terdapat dalam novel Cinta Menyapa Dalam Badai karya Mira Widjaya. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi para pembaca yang tertarik untuk meneliti karya sastra dengan menggunakan pendekatan psikologi pada masa yang akan datang.

BAB II KERANGKA TEORI

2. 1 Batasan Konsep 2.1.1 Konflik Konflik dapat diartikan sebagai pertentangan. Bentuk-bentuk pertentangan itu sebagaimana yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah bermacam-macam yaitu: a) pertentangan manusia dengan diri sendiri b) pertentangan manusia dengan sesamanya c) pertentangan manusia dengan lingkunganya d) pertentangan manusia dengan Tuhan dan keyakinannya Bentuk-bentuk konflik atau pertentangan semacam itulah yang kemudian diangkat kedalam karangan fiksi. Konflik itulah yang

menggerakkan alur cerita karena tidak berlebihan apabilah dikatakan bahwa konflik merupakan inti sebuah cerita tanpa adanya konflik, akibat sulit terbentuknya suatu cerita. 2.1.2 Batin Batin atau hati adalah struktur kepribadian yang terdiri dari disadari dan tidak disadari. Untuk itu, konflik batin yang disadari dapat dilihat secara fisik sedangkan konflik batin yang tidak disadari tidak dapat dilihat dan bukan merupakan aktivitas fisik. Dalam kamus besar bahasa Indonesia batin

merupakan sesuatu yang terdapat dalam hati, sesuatu yang menyangkut jiwa (perasaan hati) sesuatu yang tersembunyi. 2.1.3 Konflik Batin Dalam kamus besar bahasa Indonesia, konflik batin merupakan pertentangan yang terdapat dalam hati seseorang akibat adanya dua gagasan atau keinginan yang lebih akibat dari pertentangan yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang atau individu. 2.1.4 Tokoh Tokoh cerita Character adalah orang yang ditampilkan dalam sebuah karya naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan dalam (Menurut Nurgiyantora 1995:165). 2.1.5 Tokoh Utama Tokoh utama adalah tokoh yang di utamakan penceritaannya dalam novel yag bersangkutan.Tokoh utama merupakan tokoh yang paling banyak diterbitkan, baik sebagai pelaku kejdian maupun yang dikenai kejadian. Bahkan pada novel-novel tertentu, tokoh utama senantiasa hadir setiap kejadian dan dapat ditemui dalam halaman buku bersangkutan. Karena tokoh utama yang paling banyak diceritakan dan selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, juga sangat menentukan

perkembangan plot secara keseluruhan dan selalu hadir sebagai pelaku atau yang dikenai kejadian dan konflik penting mempengaruhi

perkembangan plot. Tokoh utama dalam sebuah novel, mungkin saja lebih dari seorang, walau kadar keutamaannya tidak selalu sama.

2.1.6

Psikologi Kata psikologi mengandung makna Psycne yang dalam bahasa Yunani Jiwa dan kata Logos yang dapat diterjemahkan dengan kata Ilmu Jiwa. Ilmu Jiwa yang meliputi segala pemikiran, pengetahuan, tanggapan tetapi juga sebagai khayalan dan spekulasi mengenai jiwa. Psikologi meliputi ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa.

2.1.7

Novel Novel berasal dari bahasa Italia Novella yang berarti sebuah barang baru yang kecil kemudian diartikan sebagai sebuah karya sastra dalam bentuk prosa. Novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa novel merupakan karangan prosa yang panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang, dengan orang-orang disekelilingnya dan menonjolkan watak serta sifat pelaku. Seperti yang diungkapkan dalam The American College dictionary (dalam Tarigan 1984:164) bahwa novel adalah suatu cerita prosa fiktif dengan panjang tertentu melukiskan para tokoh, gerak serta

dengan kehidupan nyata yang repsentif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kusut.

2.2 Landasan Teori Psikologi mempelajari tingkah laku manusia, membahas kepribadian manusia melalui berbagai pendekatan salah satunya adalah psikologi sastra yang bertolak dari asumsi bahwa karya sastra selalu membahas tentang peristiwa kehidupan manusia. Secara kategori sastra berbeda dengan psikologi karena sastra berhubungan dengan drama, puisi, fiksi dan esay, sedangkan psikologi berkaitan dengan perilaku manusia dan proses mental. Walapun berbeda keduanya memiliki kesamaan yang berangkat dari manusia dan kehidupan sebagai sumber kajian. Psikologi sebagai ilmu jiwa yang menekankan perhatian studinya manusia, terutama pada perilaku manusia (Human Behavior or Action). Oleh sebab itu, perilaku manusia merupakan fenomena yang diamati dan tidak diamati abstrak, sedangkan jiwa merupakan sisi dalam manusia yang tidak teramati tetapi penampakannya tercermati dan tertangkap oleh indra yaitu perilaku (Siswantoro, 2005:28) Bahasa dalam sastra adalah sebuah simbol psikologis dan bingkisan makna psikis yang dalam sehingga objek utama dari psikologis adalah manusia itu sendiri terutama pada perilaku action dan jiwa (psyche). Perilaku manusia tidak terlepas dari aspek kehidupan yang membungkus dan mewarnainya. Berdasarkan hal tersebut karya sastra

sebagai media yang merekam gejala kejiwaan yang terungkap lewat perilaku tokoh. Wellek dan Warren (1962:81-82) menunjukkan 4 model pendekatan psikologi sastra yang dikaitkan dengan pengarang, proses kreatif karya sastra, dan pembaca. Berdasarkan pendapat diatas, maka penulis menggunakan pendekatan psikologi sastra adalah karya satra karena kajian utamanya adalah perilaku dan proses mental manusia, maka analisis psikologis akan diarahkan kepada tokoh, sebab hukum psikologis seringkali hadir di dalam tokoh utama yang paling banyak diterpa gosip konflik. Berdasarkan pendapat di atas, maka dalam menganalisis konflik batin tokoh utama dalam Novel Cinta Menyapa Dalam Badai, maka teori psikologis yang digunakan atau yang dijadikan landasan utama adalah pikoanalisa Carl Jung. Keseluruhan keperibadian menurut Jung terdiri atas sistem yang saling berhubungan yaitu kesadaran (ego), ketidaksadaran pribadi, dan ketidaksadaran kolektif. Pusat dari kesadaran adalah ego yang terdiri dari pengalaman-pengalaman pribadi, harapan-harapan, dorongandorongan, yang pernah disadari tetapi tidak dikehendaki oleh ego sehingga terpaksa didorong masuk ketidaksadaran. Pada saat tertentu mempengaruhi tingkah laku. Ketidaksadaran konflik adalah sistem yang paling berpengaruh pada kepribadian dan bekerja sepenuhnya di luar kesdaran orang yang bersangkutan (Sarwono: 158 -159).

Ego merupakan pusat kesadaran dan merupakan tempat kontak dengan dunia luar mempunyai tugas untuk mengadakan keseimbangan antara tuntutan dari luar dengan dorongan-dorongan yang datang dari ketidaksadaran pribadi maupun ketidaksadaran kolektif. Dalam tugasnya ini ego sampai batas-batas tertentu pula dapat mengontrol ketidaksadaran pribadi. Tetapi ego tidak mempunyai kekuatan apapun yang

mempengaruhi kesadaran kolektif, bahkan egolah yang dipengaruhi oleh dorongan-dorongan dari ketidaksadaran kolektif itu. Kalau ego tidak berhasil menjaga keseimbangan antara tuntutan dari dunia luar, dorongan ketidaksadaran pribadi dan dorongan ketidaksadaran koletif, maka ego akan menderita dan orang yang bersangkutan akan menderita (Sarwono: 159). Teori yang diutamakan adalah psikoanalisa Carl Jung dalam upaya menganalisis konflik batin yang dialami tokoh utama, serta gambaran konflik yang dialami tokoh utama. Teori psikoanalisa merupakan teori utama seperti yang telah dijelaskan bahwa sasaran kajian psikologis adalah perilaku dan proses mental manusia, maka hal itu sebagai objek kajian yakni setiap peristiwa-peristiwa dan kalimat-kalimat yang menggambarkan dan menunjukkan konflik batin yang dialami tokoh utamanya. Berdasarkan teori di atas, peneliti membahas peristiwa-peristiwa penyebab terjadinya konflik batin dan gambaran konflik batin yang dialami oleh tokoh utamanya dengan menggunakan pendekatan psikologi

yakni psikoanalisa Carl Jung yang membagi kepribadian yang terdiri dari tiga bagian yaitu ego (kesadaran), ketidaksadaran pribadi dan

ketidaksadaran kolektif. Melalui peristiwa-peristiwa tersebut, maka penulis mendapatkan data-data atau fakta yang relevan untuk mengetahui konflik batin serta peristiwa kehidupan tokoh yang menyajikan berbagai permasalahan salah satunya adalah masalah psikologis. Maka penulis dapat mendeskripsikan konflik batin dengan menggunakan teori

psikoanalisa Carl Jung seperti yang diungkapkan diatas.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu peneliti berusaha menggambarkan dan melukiskan data yang ada, setelah itu menarik kesimpulan secara umum sesuai dengan masalah yang ditetapkan. Menurut Arikunto (2006:11) penelitian kualitatif selalu bersifat deskriptif artinya data dianalisis dan hasilnya berbentuk deskriptif fenomena, tidak dengan angka-angka atau koefesien tentang hubungan paralel. Data ini dikumpulkan berbentuk kata-kata atau gambar bukan angka. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa cara kerja metode kualitatif yaitu berusaha menggambarkan dan melukiskan data yang ada, kemudian kita menarik kesimpulan berdasarkan masalah yang ada dan mendeskripsikan serta menyimpulkan. 3.2 Data dan Sumber Data 3.2.1 Data Pengamatan data dalam penelitian ini adalah: a. Peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam novel yang menggambarkan konflik batin.

b. Kalimat-kalimat dalam novel yang menunjukkan konflik batin yang dialami oleh tokoh utama. 3.2.2 Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah Novel Cinta Menyapa

Dalam Badai karya Mira W, berjumlah 472 halaman yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama, di JakartaTahun 2010. Sumber data adalah sumber tertulis sehingga disebut penelitian pustaka. 3.3 Teknik Penelitian 3.3.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut. a. Membaca Novel Cinta Menyapa Dalam Badai berulang-ulang. b. Mencatat urutan peristiwa dalam novel yang menunjukkan konflik batin yang dialami tokoh utama. c. Mencatat setiap kalimat dalam novel yang menunjukkan konflik batin yang dialami tokoh utama. 3.3.2. Teknik Pengolahan Data a. Memeriksa kembali data yang telah dikumpulkan. b. Menganalisa data berupa peristiwa-peristiwa yang menyebabkan tokoh utama mengalami konflik batin dengan menggambarkan konflik batin

yang dialami oleh tokoh utama dengan menggunakan teori psikoanalisa Carl Jung. c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis data. 3.4 Jadwal dan Biaya Penelitian a. Jadwal Penelitian Jadwal penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut : Tabel I Jadwal Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 Jadwal Kegiatan Persiapan proposal Seminar proposal Revisi/perbaikan Penelitian Penulisan skripsi Ujian skripsi Revisi/perbaikan I II III Bulan IV V VI VII

b. Biaya Penelitian Rincian biaya dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut : Tabel II Rincian Biaya Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 Rincian Biaya Penelitian Persiapan proposal Seminar Revisi/perbaikan proposal Penelitian Penulisan skripsi Revisi/perbaikan skripsi Transportasi Jilid skripsi Jumlah Jumlah Rp. 500.000 Rp. 150.000 Rp. 150.000 Rp. 200.000 Rp. 200.000 Rp. 250.000 Rp. 150.000 Rp. 250.000 Rp. 1.850.000

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan dkk. 2005. Kamus besar bahasa Indonesia ( edisi ketiga) Jakarta: Balai Pustaka. Endraswara, Suardi.2008. Metode Penelitian Psikologi Sastra. Jogyakarta: Medpres. Nurgiantoro, Burhan.2000.Teori Pengkajian Fiksi. Jogyakarta: University Press. Gaja Mada

Ratna Kutha, Nyoman. 2007. Penelitian Sastra. Jakarta: Pustaka Pelajar. Sarwono, W.Sarlito.2000. Berkenalan Dengan Aliran Aliran dan Tokoh- Tokoh Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang. Siwantoro. 2005. Metode Penelitian Sastra, Analisis Psikologi. Surakarta: University Press. Arikunto, Suharsani. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Widjaya, Mira. 2010. Cinta Menyapa Dalam Badai. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

You might also like