You are on page 1of 5

Instruksi BCD(24) berfungsi untuk mengkonversi bilangan binary (hexadecimal) menjadi BCD ekuivalennya.

Nilai bilangan yang dikonversi tidak boleh melebihi 270F hexa karena hasil konversinya akan melebihi angka 9999. Jika hal ini terjadi maka instruksi BCD(24) tersebut tidak akan dieksekusi.

Instruksi ini membutuhkan dua operand yakni Source dan Destination. Source adalah alamat memori bilangan binary yang akan dikonversi dan Destination adalah alamat memori bilangan BCD hasil konversi. Source dan Destination bisa saja salah satu dari IR, SR, AR, DM, HR, atau LR. Source dan Destination tidak dapat diisi konstanta.

Bilangan BCD Binary-Coded-Decimal

BCD adalah teknik pengkodean bilangan desimal, dimana masing-masing digit bilangan desimal tersebut direpresentasikan dengan bilangan biner. Dalam dunia elektronik dan komputer, pengkodean ini bertujuan untuk memudahkan pengkonversian data bilangan desimal ketika akan ditampilkan pada suatu display (seven-segment misalnya). Selain itu, BCD juga digunakan untuk mempercepat suatu proses kalkulasi. Dengan teknik pengkodean BCD ini, maka akan dapat dihindari kerumitan baik dari sisi hardware maupun software.

Dalam sistem bilangan BCD, sebuah digit bilangan desimal diwakili oleh 4 bit bilangan binernya. Dasar pengkodean bilangan desimal menjadi bilangan BCD adalah dengan mengganti setiap digit bilangan desimal dengan bilangan biner 4 bit sebagai berikut:

Desimal: 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Biner : 0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111 1000 1001

Jadi bilangan 236 desimal akan dikodekan menjadi 0010 0011 0110 = BCD 236.

Agar lebih mudah memahami, mari kita simak hasil simulasi pada program SYSWIN 3.4 dan PLC CPM2A berikut ini:

bcd1

Pada baris pertama, instruksi MOV(21) mengisi memori DM0100 dengan angka 00EC hex atau 0236 desimal. Pada baris berikutnya, instruksi BCD mengkonversi bilangan 00EC hex menjadi 0236 bcd. Sekarang mari kita lihat tampilan data memorinya.

bcd2

Tampilan di atas menunjukkan isi memori DM0100 dan DM0101 dalam bilangan hexa. Nilai dalam DM0100 adalah 0236 desimal yang ditampilkan sebagai 00EC hexa. Hasil konversi bilangan 0236 desimal menjadi BCD adalah 0236 bcd, yang tersimpan dalam bentuk hexa sebagai 0236 hexa.

bcd31

Jika ditampilkan dalam bentuk bilangan desimal, maka DM0100 = 00236, dan hasil konversi BCD DM0101 = 00566.

Jadi dapat dikatakan bahwa 0236 hexa adalah versi BCD dari bilangan 0236 desimal. Pengertian ini untuk memudahkan kita dalam proses pembuatan program yang melibatkan bilangan BCD.

Selamat belajar!

Untuk bilangan bulat secara umum, lihat Bilangan bulat. Dalam ilmu komputer, istilah "Integer" digunakan untuk merujuk kepada tipe data apapun yang merepresentasikan bilangan bulat, atau beberapa bagian dari bilangan bulat. Disebut juga sebagai Integral Data Type. Nilai sebuah data dari sebuah tipe data integer adalah nilai bilangan bulat tersebut dalam matematika. Representasi data ini merupakan cara bagaimana nilainya disimpan di dalam memori komputer. Tipe data integral terbagi menjadi dua buah kategori, baik itu bertanda (signed) ataupun tidak bertanda (unsigned). Bilangan bulat bertanda mampu merepresentasikan nilai bilangan bulat negatif, sementara bilangan bulat tak bertanda hanya mampu merepresentasikan bilangan bulat positif. Representasi integer positif di dalam komputer sebenarnya adalah untaian bit, dengan menggunakan sistem bilangan biner. Urutan dari bit-bit tersebut pun bervariasi, bisa berupa Little Endian ataupun Big Endian. Selain ukuran, lebar atau ketelitian (presisi) bilangan bulat juga bervariasi, tergantung jumlah bit yang direpresentasikanya. Bilangan bulat yang

memiliki n bit dapat mengodekan 2n. Jika tipe bilangan bulat tersebut adalah bilangan bulat tak bertanda, maka jangkauannya adalah dari 0 hingga 2n-1. (Pengertian Bilangan Integer dalam bidang Ilmu Komputer) Dalam ilmu komputer, istilah Integer digunakan untuk merujuk kepada tipe data apapun yang merepresentasikan bilangan bulat, atau beberapa bagian dari bilangan bulat. Disebut juga sebagai Integral Data Type. dari sebuah tipe data integer adalah nilai bilangan bulat tersebut dalam matematika. Representasi data ini merupakan cara bagaimana nilainya disimpan di dalam memori komputer. Tipe data integral terbagi menjadi dua buah kategori, baik itu bertanda (signed) ataupun tidak bertanda (unsigned). Bilangan bulat bertanda mampu merepresentasikan nilai bilangan bulat negatif, sementara bilangan bulat tak bertanda hanya mampu merepresentasikan bilangan bulat positif. Nilai dan Representasinya Nilai sebuah data dari sebuah tipe data integer adalah nilai bilangan bulat tersebut dalam matematika. Representasi data ini merupakan cara bagaimana nilainya disimpan di dalam memori komputer. Tipe data integral terbagi menjadi dua buah kategori, baik itu bertanda (signed) ataupun tidak bertanda (unsigned). Bilangan bulat bertanda mampu merepresentasikan nilai bilangan bulat negatif, sementara bilangan bulat tak bertanda hanya mampu merepresentasikan bilangan bulat positif. Diwarta Representasi integer positif di dalam komputer sebenarnya adalah untaian bit, dengan menggunakan sistem bilangan biner. Urutan dari bit-bit tersebut pun bervariasi, bisa berupa Little Endian ataupun Big Endian. Selain ukuran, lebar atau ketelitian (presisi) bilangan bulat juga bervariasi, tergantung jumlah bit yang direpresentasikanya. Bilangan bulat yang memiliki n bit dapat mengodekan 2n. Jika tipe bilangan bulat tersebut adalah bilangan bulat tak bertanda, maka jangkauannya adalah dari 0 hingga 2n-1.

Read more: Pengertian Bilangan Integer dalam bidang Ilmu Komputer | Smart Click

Sistem bilangan biner


Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.

20=1 21=2 22=4 23=8 24=16 25=32 26=64 dst

[sunting] Perhitungan
Desimal Biner (8 bit) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 0000 0000 0000 0001 0000 0010 0000 0011 0000 0100 0000 0101 0000 0110 0000 0111 0000 1000 0000 1001 0000 1010 0000 1011 0000 1100 0000 1101

14 15 16

0000 1110 0000 1111 0001 0000

Perhitungan dalam biner mirip dengan menghitung dalam sistem bilangan lain. Dimulai dengan angka pertama, dan angka selanjutnya. Dalam sistem bilangan desimal, perhitungan mnggunakan angka 0 hingga 9, sedangkan dalam biner hanya menggunakan angka 0 dan 1. contoh: mengubah bilangan desimal menjadi biner desimal = 10. berdasarkan referensi diatas yang mendekati bilangan 10 adalah 8 (23 ), selanjutnya hasil pengurangan 10-8 = 2 (21). sehingga dapat dijabarkan seperti berikut 10 = (1 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20 ). dari perhitungan di atas bilangan biner dari 10 adalah 1010 dapat juga dengan cara lain yaitu 10 : 2 = 5 sisa 0 (0 akan menjadi angka terakhir dalam bilangan biner), 5(hasil pembagian pertama) : 2 = 2 sisa 1 (1 akan menjadi angka kedua terakhir dalam bilangan biner), 2(hasil pembagian kedua): 2 = 1 sisa 0(0 akan menjadi angka ketiga terakhir dalam bilangan biner), 1 (hasil pembagian ketiga): 2 = 0 sisa 1 (1 akan menjadi angka pertama dalam bilangan biner) karena hasil bagi sudah 0 atau habis, sehingga bilangan biner dari 10 = 1010 atau dengan cara yang singkat 10:2=5(0), 5:2=2(1), 2:2=1(0), 1:2=0(1) sisa hasil bagi dibaca dari belakang menjadi 1010

You might also like