You are on page 1of 4

PENDEKATAN NILAI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN) PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP) Penilaian Acuan Norma (PAN) Penilaian

acuan norma adalah Pendekatan penilaian yang membandingkan hasil pengu kuran seseorang dengan hasil pengukuran yang diperoleh orang-orang lain dalam ke lompoknya. Tujuan utama pemakaian PAN adalah untuk mengklasifikasikan mahasiswa. PAN diranc ang untuk membedakan pencapaian nilai mahasiswa yang tinggi dengan yang rendah d an untuk membuat ranking pencapaian prestasi mahasiswa. Pendekatan penilaian yan g membandingkan hasil pengukuran seseorang dengan hasil pengukuran yang diperole h mahasiswa lain dalam kelompoknya. Atas dasar itu akan diperoleh tiga kategori prestasi siswa, yakni prestai siswa di atas rata-rata kelas, berkisar pada rata - rata kelas, dan prestasi siswa yan g berada di bawah rata-rata kelas. Dengan kata lain, prestasi yang dicapai seseo rang posisinya sangat bergantung pada prestasi kelompoknya. Pertimbangan Pemilihan Pendekatan Penilaian PAN adalah Pendekatan penilaian PAN dapat dipakai untuk semua matakuliah dari matakuliah yang sangat teoritis penuh materi kognitif sampai ke mata kuliah yang paling praktis (penuh muatan keteramp ilan). PAN membiarkan mahasiswa berkembang normal atau apa adanya sehingga dalam kelomp ok mahasiswa itu masih terdapat perbedaan yang luas antara mereka yang mencapai hasil belajar tinggi dan mereka yang mencapai hasil belajar yang rendah. Penerapan Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah Pengajaran yang menerapkan pendekat an PAN merumuskan tujuan instruksional dan ini digunakan sebagai pusat atau arah pengajaran serta pedoman dalam pembuatan soal ujian. Namun pada proses akhir pe nilaian yaitu pemberian arti kepada angka perolehan mahasiswa make tujuan instru ksional tidak lagi dipedomani. Batas lulus yang dipakai tidak lagi memperhatikan penguasaan tujuan instruksiona l tapi pada angka rata-rata dan besamya simpangan baku. Lazimnya. batas lulus di tetapkan berdasarkan persentase jumlah mahasiswa yang akan diluluskan dalam ujia n yang sedang berlangsung. Salah satu cara penetapan persentase mahasiswa yang diluluskan (A, B+, B, C+, C) : 67,5% dengan cara mengurut nilai tertinggi sampai yang terendah. SISWA YANG MENDAPATKAN NILAI A 7,5% : 3 ORANG SISWA YANG MENDAPATKAN NILAI B + 7,5% : 3 ORANG SISWA YANG MENDAPATKAN NILAI B 20% : 8 ORANG SISWA YANG MENDAPATKAN NILAI C+ 12,5% : 5 ORANG SISWA YANG MENDAPATKAN NILAI C 20% : 8 ORANG SISWA YANG MENDAPATKAN NILAI D 27,5% : 11 ORANG SISWA YANG MENDAPATKAN NILAI E 5% : 2 ORANG JUMLAH SISWA : 40 ORANG

Atau dengan cara Kedua: Menggunakan perhitungan nilai rata-rata dan SD yang dipe roleh. Cara kedua ini berbeda dengan cara pertama, dan persentase kelulusan mung kin tidak sama dibandingkan bila dilakukan dengan cara pertama.

Contoh: Batas Daerah Dalam Kurve Nilai > x + 1.5 SD x + 1 S D --------- x + 1.5 SD

x + 0.5 SD --------- x + 1 SD x --------- x + 0.5 SD x - 0.5 SD --------- x x - 1.5 SD --------- x - 0.5 SD < x 1.5 SD A B+ B C+ C D E

Keuntungan standar ini adalah dapat diketahui prestasi kelompok atau kelas sekal igus dapat diketahui keberhasilan pembelajaran bagi semua siswa. Kelemahannya ad alah kurang meningkatkan kualitas hasil belajar. Jika nilai rata-rata kelompok a tau kelasnya rendah, misalnya skor 40 dari seratus, maka siswa yang memperoleh n ilai 45 (di atas rata-rata) sudah dikatakan baik, atau dinyatakan lulus, sebab b erada di atas rata-rata kelas, padahal skor 45 dari maksimum skor 100 termasuk r endah. Kelemahan yang lain ialah kurang praktis sebab harus dihitung dahulu nila i rata-rata kelas, apa lagi jika jumlah siswa cukup banyak. Sistem ini kurang me nggambarkan tercapainya tujuan pembelajaran sehingga tidak dapat dijadikan ukura n dalam menilai keberhasilan mutu pendidikan. Demikian juga kriteria keberhasila n tidak tetap dan tidak pasti, bergantung pada rata-rata kelas, makanya standar penilaian ini disebut standar relatif.

Penilaian Acuan Patokan (PAP) Penilaian acuan patokan adalah Pendekatan penilaian yang membandingkan hasil pen gukuran seseorang dengan patokan "batas lulus" yang telah ditetapkan. Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah penilaian yang menggunakan acuan pada tujuan pembelajaran atau kompetensi yang harus dikuasai siswa. Deraja t keberhasilan siswa dibandingkan dengan tujuan atau kompetensi yang seharusnya dicapai atau dikuasai siswa bukan dibandingkan dengan prestasi kelompoknya. Dala m penilaian ini ditetapkan kriteria minimal harus dicapai atau dikuasai siswa. K riteria minimal yang biasa digunakan adalah 80% dari tujuan atau kompetensi yang seharusnya dikuasai siswa. Makin tinggi kriterianya makin baik mutu pendidikan yang dihasilkan. Standar penilaian acuan patokan berbasis pada konsep belajar tu ntas atau mastery learning. Artinya setiap siswa harus mencapai ketuntasan belaj ar yang diindikasikan oleh penguasaan materi ajar minimal mencapai kriteria yang telah ditetapkan. Jika siswa belum mencapai kriteria tersebut siswa belum dinya takan berhasil dan harus menempuh ujian kembali. Penerapan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Penetapan patokan "batas lulus. tergantu ng pada sifat mata kuliah. Bila diperlukan penguasaan yang akurat/keterampilan y ang tinggi maka 'batas lulus' akan lebih tinggi dibanding matakuliah yang mensya ratkan keterampilan yang tidak terlalu tinggi. Batas lulus dapat saja 55%, 60% d an 80% penguasaan tujuan instruksional. 'Batas lulus' ini ditetapkan dosen dan d isepakati oleh Bagian, Jurusan dan Fakultas. Berhubung karena jumlah mahasiswa yang relatif sedikit dan dosen berkeinginan ag ar jumlah mahasiswa yang lulus banyak jumlahnya, maka dosen menetapkan pendekata n penilaian yang digunakan adalah PAP. Karena matakuliah ini bukan merupakan pra syarat bagi mata kuliah diatasnya maka dosen menetapkan 'Batas Lulus' berupa pen guasaan minimal 55% dengan kriteria PAP sebagai berikut: A = 90.00 - 100.00 % B = 80.00 - 89.99 % C = 70.00 - 79.99 %

D E

= 50.00 - 69.99 = 00.00 - 49.99 %

Dosen menyelenggarakan ujian formatif, disamping ujian mid semester dan ujian ak hir semester. Untuk Ujian Mid Semester, jumlah skor mentah maksimal adalah = 60, hasil Ujian Mid Semester berupa skor mentah Untuk Ujian Akhir Semester, jumlah skor maksimum adalah = 80 dan hasil Ujian Akh ir Semester berupa skor mentah Hasil ujian tersebut sebagai contoh kasus dapat d ilihat pada table dibawah :

Skor mentah yang dihaluskan untuk tiap skor mid tes. Hasilnya dapat dilihat pada kolom (3b). Cara penghitungannya rnenggunakan rumus Penghalusan Angka Mentah. R umus Penghalusan Angka Mentah AMH = Angka/Skor mentah yang dihaluskan AHU = Angka/Skor mentah hasil ujian AM = Angka/Skor mentah maksimum Na = Nilai tertinggi Contoh angka yang dihaluskan: mahasiswa No. 1 Skor mentah hasil ujian : mid semester: 55 Skor mentah maksimum : 60 Nilai tertinggi : 100 Angka mentah yang dihaluskan: 55/60 X 100 = 91.67 Selanjutnya dengan cara yang sama dihitung 'Angka Mentah yang Dihaluskan' untuk skor mentah Ujian Akhir Semester. AMH = AHU/AM X Na Hasil ujian pembinaan dipakai sebagai petunjuk apakah mahasiswa memerlukan bantu an dalam menjalani proses belajamya atau tidak. Ujian sumatif dilaksanakan pada akhir proses pengajaran. Ujian ini meliputi semua bahan yang diajarkan dengan tu juan menguji apakah mahasiswa telah menguasai seluruh bahan dengan baik. Dengan kala lain ujian ini bertujuan untuk memeriksa apakah tujuan instruksional telah tercapai sesuai patokan yang ditetapkan. PAP tidak hanya menentukan segi mutu hasil belajar mahasiswa tapi juga dalam jum lah mahasiswa yang berhasil. Dosen yang menggunakan PAP dengan baik tidak akan m enaikkan/menurunkan bates lulus dalam usahanya untuk sebanyaknya mungkin mahasis wa yang lulus. Dosen ini tidak menghendaki adanya penyebaran hasil belajar yang merata dan rendah ke tinggi tapi sebanyak mungkin mahasiswa mencapai hasil belaj

ar yang tinggi.

You might also like