You are on page 1of 3

Cegah Kelangkaan Penyu dengan Beternak

Liputan6.com, Pangkalpinang: Penyu termasuk hewan langka. Ini terjadi lantaran perburuan daging dan cankang penyu makin marak dilakukan. Kondisi yang sedemikian parahnya membuat Sian Sugito kecewa dan khawatir. Jangan-jangan, penyu yang biasa menemaninya bermain di pantai akan punah untuk selamanya? Kerinduan suasana masa kecil itulah yang meniatkan Sian untuk melestarikan keberadaan penyu. Bermodalkan lahan di pinggir Pantai Matras, pengusaha asal Bangka Belitung ini membangun fasilitas seadanya. Jenis penyu yang dikembangkannya yaitu penyu hijau dan penyu sisik. Menurut Sian, butuh keuletan jika ingin memelihara penyu. Suhu air dan pangan yang diberikan harus disesuaikan dengan usia hewan tersebut. Metode penetasan binatang ini pun harus dilakukan secara alami, yaitu dipendam dalam pasir di pantai selama 3-4 bulan. Selanjutnya penyu yang menetas dipersiapkan untuk bebas berenang ke laut. Jika salah perawatan, penyu akan mati. Sian mendapatkan telur-telur penyu di sepanjang pantai. Tak jarang ia harus berkoordinasi dengan masyarakat sekitar agar memperoleh telur yang bagus. Biasanya ia membayar harga lebih tinggi dibanding harga jual di pasar. Harapannya, masyarakat lebih tertarik menjual telur penyu kepadanya sehingga bisa dirawat. Sebenarnya penangkaran penyu milik Sian bisa dijadikan obyek wisata. Sayang, belum ada peran berarti dari pemerintah daerah. Sejauh ini hanya peneliti dan tamu para pejabat yang berkunjung ke penangkaran penyu di Pantai Matras itu.(OMI/ADO)

Ilmuwan Berlomba Menyiasati Kelangkaan Magnet

Sebuah magnet di jantung produk teknologi tinggi seperti ponsel dan mobil hibrida bergantung pada semakin langkanya pasokan unsur bumi yang dikenal sebagai neodymium. Sekarang salah satu penemu magnet orisinil berharap bisa menciptakan generasi baru bahan magnetik yang dapat membebaskan diri dari ketergantungan itu. Magnet neodymium-besi-boron merupakan magnet komersial yang paling kuat tersedia saat ini, dan memiliki peran utama dalam banyak teknologi penting bagi pertahanan dan perekonomian AS. Tapi AS sangat bergantung pada China untuk pasokan dari neodymium dan lain mineral bumi langka lainnya, dan China telah memperingatkan bahwa permintaan dalam negeri sendiri akan segera memaksa mereka memangkas pasokan itu. Itu berarti AS mungkin menghadapi kekurangan neodymium dan unsur tanah langka lainnya, kecuali menghabiskan waktu dan uang untuk memulai pertambangan sendiri dari cadangan yang belum dimanfaatkan. Kelangkaan ini juga telah mendorong penelitian baru yang bertujuan untuk mengembangkan bahan yang mengurangi ketergantung pada magnet neodymium. Sudah 27 atau 28 tahun sejak penemuan boron neodymiumbesi (Nd-Fe-B), dan kami belum menemukan magnet yang lebih baik, kata George Hadjipanayis, seorang fisikawan di University of Delaware dan co-penemu dari magnet Nd-Fe-B. Hadjipanayis memimpin upaya penelitian kolaboratif dengan $ 4,6 juta dana dari ARPA-E, US Department of Energy yang mendukung proyek berisiko tinggi tetapi berpotensi hasil tinggi itu. Nd-Fe-B magnet telah bekerja dengan baik untuk segalanya dari drive komputer sampai turbin angin dan Toyota Prius karena kekuatan magnet luar biasa mereka produk energi magnet tersebut dapat mencapai 50 juta atau bahkan 60 juta megagauss-oersteds (MGOe). Sebagai perbandingan, produk energi magnet ferit yang lebih umum hanya 4 million to 5 million MGOe.*

Kelangkaan Air Bersih Mulai Melanda Sebagian Wilayah Pacitan

Pacitan, Memasuki pertengahan musim kemarau tahun ini kabupaten Pacitan mulai rawan air bersih. Dikecamatan Pacitan Barat sebagian wilayah mulai kesulitan mendapatkan air konsumsi rumah tangga. Berdasar hasil pemantauan sekretaris daerah bersama tim

kabuapten tinggal beberapa dusun yang berpotensi rawan air bersih, yakni di desa Jlubang kecamatan Pringkuku dan desa Cemeng kecamatan Donorojo. Sedangkan wilayah kecamatan Punung cenderung aman. Sekretaris Daerah Pacitan Mulyono mengatakan, tidak seperti tahun sebelumnya permasalahn air bersih di wilayah Pacitan Barat lambat laun mulai teratasi. Ini karena penyaluran air bersih melalui program pipanisasi telah menjangkau pemukiman warga terpencil. Kalaupun ada yang belum bias terlayani , tak lain karena akses menuju pemukiman sulit dijangkau. Hal sama yang juga dialami desa Jlubang kecamatan Pringkuku dan desa Cemeng kecamatan Donorojo. Guna mengantisipasi persoalan tersebut, lanjut Mulyono Pemkab Pacitan telah menyiagakan armada tangki pengangkut air bersih yang siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Bahkan secara bertahap pengiriman air bersih mulai dilakukan, dengan mengambil daerah tujuan yang paling membutuhkan. Mulyono juga minta seluruh camat menginfentarisir daerah-daerah di wilayahnya yang rawan air bersih. Diakui Mulyono kabupaten Pacitan sebenarnya memiliki sumber air melimpah. Hanya saja sumber daya alam itu belum mampu terkelola maksimal. Alasanya, karena biaya yang dibutuhkan untuk menyedot air dari sumber bawah tanah sangat mahal. Untuk itu, pemerintah daerah terus berupaya mencari terobosan anggaran baik ke pemerintah Propinsi, Pusat maupun Negara donor. Bahkan pengentasan persoalan air bersih di Pacitan, telah dimasukkan ke dalam cetak biru Bapenas agar segera tertangani. Selain wilayah Pacitan Barat, kelangkaan air bersih juga masih melanda beberapa wilayah Pacitan Timur, seperti Klepu, Sudimoro dan sebagian Ngadirojo. (Wawan Setiawan/WD)

You might also like