You are on page 1of 5

RINGKASAN MATERI KULIAH PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN SETELAH UTS KELAS A PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI T.

A 2010-2011

A. STRUKTUR PASAR Struktur pasar merujuk pada karakteristik fisik dalam lingkungan pasar yang terkait dengan interaksi antara penjual dan produsen produk. Karakteristik struktur pasar dapat dilihat dari 3 kriteri, yaitu: Jumlah firms besar dalam pasar. Kemudahan masuk dan keluarnya firms. Derajat keragaman produk dalam pasar.

Klasifikasi struktur pasar


Pasar Persaingan Sempurna (dengan jumlah firm tidak terbatas) Pasar Monopoli (dengan firm tunggal)

Persaingan monopoli dan oligopli

Pasar Persaingan Sempurna (dengan jumlah firm tidak terbatas)

Pasar Monopoli (dengan firm tunggal)

Persaingan monopoli dan oligopli

Banyak pembeli dan penjual (banyak firm). Keluar dan masuknya firm kedalam pasar mudah. Produk seragam. Firm berperan sebagai price taker.

Jumlah firm hanya satu (tunggal). Firm lain sangat susah untuk masuk kedalam pasar. Menguasai system. Firm berperan sebagai price maker.

Banyak pembeli dan penjual (banyak firm). - Keluar dan masuknya firm kedalam pasar mudah. - Produk seragam. B. PERMINTAAN DAN PENAWARAN - Firm berperan sebagai Permintaan ialah banyaknya produk yang dibutuhkan dan dibeli oleh konsumen. price taker. Sedangkan penawaran ialah banyaknya produk yang diproduksi dan dijual oleh produsen. Keseimbangan antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan pasar. Keseimbangan didalam pasar seharusnya dapat menghasilkan kesejahteraan yang maksimal.

Jumlah firm hanya satu (tunggal). Firm lain sangat susah untuk masuk kedalam pasar. Menguasai system. Firm berperan sebagai price maker.

Kesejahteraan Ekonomi Kesejahteraan ekonomi ialah kajian yang mengkaji alokasi sumberdaya yang mempengaruhi keseimbangan ekonomi. Kesejahteraan ekonomi dapat merupakan gabungan dari kesejahteraan konsumen dan produsen secara maksimal. 1. Mengukur kesejahteraan dari surplus konsumen Surplus konsumen didasarkan pada kemauan konsumen untuk membayar produk (barang dan jasa) dengan realita yang dibayarkan. Artinya surplus konsumen ialah selisih antara kemauan untuk membayar suatu produk dengan realita yang dibayar. Misalnya, kemauan seorang konsumen untuk membyar adalah sebesar Rp 100.000,- sedangkan harga produk yang dibelinya hanyalah Rp 80.000,- sehingga konsumen ini mempunyai surplus sebesar Rp 20.000,-. 2. Mengukur kesejahteraan dari surplus produsen Surplus produsen dapat didasarkan pada selisih antara jumlah yang dijual dengan biaya produksi. Ini terkait dengan manfaat yang diperoleh oleh produsen dalam pasar. Misalnya, biaya produksi yang harus dikeluarkan adalah Rp 2.000.000,- sedangkan jumlah yang bisa dijual sebesar Rp 3.000.000,- berarri surplus produsen sebesar Rp 1.000.000,-. 3. Kesejahteraan Total kesejahteraan ekonomi ialah total surplus konsumen ditamabh dengan total surplus produsen. Apabila surplus konsumen maupun surplus produsen dapat dicapai secara konsisten, maka kesejahteraan ekonomi dapat terwujud. Efisiensi pasar Efisiensi pasar dapat dicapai apabila tercapai surplus kinsmen dan produsen yang dapat mencapai kesejahteraan, artinya mekanisme pasar sudah dapat mengalokasikan sumberdaya dengan merata. Pasar efisien: Alokasi sumberdaya merata, dapat dilihat dari total surplus yang diterima oleh produsen dan konsumen. Kesetaraan antara berbagai pembeli dan berbagai penjual. Informasi pasar terinfo dengan merata.

Pasar tidak efisien: Kekuatan pasar yang menjaga harga dan kuantitas dalam keseimbangan pasar. Externalitas negative.

Kurva Efisiensi pasar

S Surplus Konsumen E Surplus Produsen D

C. KEBIJAKAN HARGA DAN SURPLUS KONSUMEN-PRODUSEN Kebijakan pemerintah: adanya intervensi pemerintah dalam mekanisme pasar. Misalnya, ketika Demand > Supply, pemerintah menetapkan kebijakan import, sedangkan jika Demand < Supply, maka pemerintah akan menetapkan kebijakan eksport. 1. Harga tertinggi (Price ceiling) Harga tertinggi ialah harga tertinggi atau harga maksimal resmi yang ditetapkan oleh pemerintah. Harga ini terletak di bawah harga keseimbangan. Price ceiling diberlakukan ketika demand > supply, misalnya pada musim paceklik. Ketika musim paceklik, karena barang (supply) sangat terbatas, terjadi kenaikan harga yang sangat tinggi, sehingga untuk melindungi konsumen agar tetap bisa membeli produk tersebut ditetapkan kebijakan price ceiling. Dampak dari ditetapkannya price ceiling adalah berkurangnya surplus produsen. 2. Harga dasar (Price flour) Harga dasar atau harga terendah ialah harga terendah atau harga minimal resmi yang ditetapkan oleh pemerintah. Harga ini terletak di atas harga keseimbangan. Kebijakan harga dasar diberlakukan ketika supply > demand, misalnya pada saat musim panen raya. Pada saat panen raya, jumlah barang yang

ditawarkan sangat melimpah yang menyebabkan harga sangat rendah. Oleh karena itu, untuk melindungi produsen dan untuk mengembalikan biaya produksi produsen, ditetapkanlah kebijakan harga dasar. Dampak dari ditetapkannya harga dasar ini ialah berkurangnya surplus konsumen.

D. KEBIJAKAN PERDAGANGAN Kebijakan perdagangan ditetapkan oleh pemerintah untuk berbagai tujuan, diantaranya untuk melakukan proteksi terhadap perdagangan di Indonesia. Ada beberapa kebijakan perdagangan yang ditetapkan di Indonesia, atara lain ialah sebagai berikut:

1. Pajak Pajak merupakan tarif yang dibebankan terhadap suatu produk. Pajak dapat dibebankan kepada konsumen maupun kepada produsen. Tujuan pemerintah dalam menetapkan kebijakan pajak ini adalah untuk meningkatkan pendapatan pemerintah dan juga untuk membatasi produksi oleh produsen. Dari penetapak kebijakan pajak, ada beberapa dampak yang terjadi, yaitu: Mempengaruhi aktivitas pasar, jumlah barang yang dijual semakin sedikit karena produksi terbatas. Penerimaan pemerintah semakin meningkat. Kuantitas produksi semakin menurun (lebih kecil daripada harga keseimbangan non pajak). Harga produk-produk yang dijual semakin tinggi (lebih besar daripada harga keseimbangan non pajak). Surplus produsen berkurang (penerimaan produsen menurun). Surplus konsumen berkurang (apa yang dibayar lebih besar daripada kemauan untuk membayar).

2. Proteksi perdagangan a. Tariff impor Tarif impor umumnya digunakan untuk melindungi produsen domestik dalam menghadapi persaingan dengan produk impor yang lebih murah, selain itu juga sebagai salah satu sumber pemasukan bagi negara. Penerapan tarif impor

terhadap suatu produk menyebabkan penurunan harga produk di negara eksportir sehingga volume ekspor berkurang. Sedangkan di negara importir terjadi kenaikan harga produk, penurunan konsumsi, peningkatan produksi domestik, penurunan volume impor, dan adanya penerimaan pemerintah dari tariff. b. Tarif ekspor Pajak atau tarif ekspor adalah pajak untuk semua komoditi yang diekspor. Pajak ekspor digunakan oleh suatu negara biasanya adalah untuk melindungi konsumen domestik dari harga komoditas ekspor yang tinggi dan untuk mendapatkan penerimaan bagi negara. Penerapan tarif ekspor terhadap suatu produk menyebabkan penurunan harga produk domestik, peningkatan biaya ekspor, naiknya konsumsi domestik di negara eksportir, penurunan produksi domestik sehingga volume ekspor berkurang dan adanya penerimaan

pemerintah dari tarif. Sedangkan di negara importir terjadi kenaikan harga produk, yang mendorong peningkatan produksi domestik dan penurunan konsumsi sehingga menyebabkan penurunan volume impor. c. Quota impor Kuota impor merupakan pembatasan langsung atas jumlah barang yang boleh diimpor dengan tujuan untuk melindungi sektor industri domestik tertentu. Kuota impor berdampak buruk pada negara eksportir dimana kesejahteraan negara eksportir secara nasional akan mengalami penurunan kesejahteraan karena berkurangnya surplus produsen. d. Quota ekspor Quota ekspor ialah pembatasan terhadap jumlah produk yang diekspor. Pembatasan ekspor ini pada dasarnya adalah untuk menjamin ketersediaan produk ekspor tersebut di dalam negeri, selain itu juga ditujukan pengawasan produksi dan pengendalian harga agar stabil. untuk

You might also like