You are on page 1of 18

TEORI KOMUNIKASI

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris communication),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna berbagi atau menjadi milik bersama yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Ada yang berpendapat komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran tertentu. Ada pula yang menyebutkan komunikasi sebagai suatu proses penyampaian pesan (berupa lambang, suara, gambar, dan lain-lain) dari suatu sumber kepada sasaran (audience) dengan menggunakan saluran tertentu. Hal ini, dapat digambarkan melalui sebuah percakapan misalnya sebagai bentuk awal dari sebuah komunikasi. Beberapa definisi komunikasi menurut ahlinya :

1. Murhpy (1957 : 5)

: communication is the whole process used in reaching

otherminds (komunikasi adalah seluruh proses yang diperlukan untuk mencapai pikiran-pikiran yang dimaksud oleh orang lain)

2. Harwood (1953 : 74) : communication is more technically defined as a


process for condution the memories (secara teknik komunikasi didefinisikan sebagai proses untuk membangkitkan perhatiann orang lain yang bertujuan untuk menjalin kembali ingatan-ingatan)

3. Wilbur Schrarmm (Ashadi, 1987) menyatakan komunikasi sebagai suatu


proses berbagi (sharing process) Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses pengiriman atau penyampaian berita atau informasi dari satu pihak (komunikator) kepada pihak lain (komunikan) dalam usaha untuk mendapatkan saling pengertian. Definisi tersebut memberikan pengertian yang sangat luas. Oleh karena tidak hanya menitikberatkan pada segi manusia saja, tetapi juga proses, isi berita, dan alatnya,

Dari uraian Schramm dapat disimpulkan bahwa sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang berhasil melahirkan kebersamaan (commonness);

kesepahaman antara sumber-sumber (source) dengan penerima (audience-receiver)nya. Sebuah kominikasi akan benar-benar efektif apabila penerima (receiver) menerima pesan, pengertian dan lain-lain persis sama seperti apa yang dikehendaki oleh penyampai. Dalam praktik nya komunikasi bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan. Tidak sedikit orang yang mengalami kesukaran dalam meakukan hubungan komunikasi. Bahkan perusahaan bisnis menjadi macet atau terhambat akibat para pengelolanya tidak memanfaatkan komunikasi sebagai bagian dari proses produksi. Terhambatnya proses komunikasi tidak hanya dialami oleh perusahaan saja, tetapi juga oleh banyak orang dalam berbagai profesi. Bahkan, tidak sedikit orang yang kurang menghargai penting nya peranan komunikasi dalan kehidupannya. Kehidupan cenderung berkembang pesat, baik dalam berusaha (karir, pekerjaan) maupun dalam berorganisasi social.

B. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Komunikasi sebagai suatu system perhubungan tentu saja memiliki bberapa unsur sebagai komponen nya. Komunikasi pada hakekat nya dibentuk dari lima unsur pokok, yang merupakan satu kesatuan utuh dan bulat. Apabila salah satu unsur tidak ada maka proses komunikasi tidak akan dapat berlangsung. Kelima unsur komunikasi itu saling berhubungan, saling melengkapi dan saling ketergantungan. Menurut Redfield, komunikasi terdiri dari lima unsur yaitu : 1. Communicator (komunikator), yaitu orang atau pihak yang mengirimkan informasi/berita. 2. Message (pesan), yaitu informasi, berita, atau pesan yang dikirimkan. 3. Transmits (perantara), yaitu prosedur pengiriman informasi. 4. Communicate (komunikan), yaitu orang atau pihak yang menerima informasi. 5. Respons (tanggapan), yaitu reaksi, feedback (umpan balik) atau tanggapan dari pihak komunikan.

Untuk lebih jelas lagi kelima unsur komunikasi tersebut diuraikan berikut ini : 1. Communicator (Komunikator = Pengirim Berita) Pengirim pesan merupakan tokoh utama yang memiliki peran terpenting dalam proses komunikasi. Komunikator dapat berupa perorangan, kelompok, ataupun massa. Dialah yang mempunyai suatu pesan untuk disampaikan pada komunikan. Dalam

penyampaiannya, seorang komunikator haruslah percaya diri dan mempunyai attitude yang baik dimana sikap ini mampu menghantarkan informasi sesuai keinginan. Karena apabila dalam penyampaian pesan sikap kita tidak baik, katakanlah sombong, maka pesan penting yang seharusnya sampai pada komunikan malah tidak sepenuhnya sampai akibat sikap kita tersebut. Komunikator juga harus memiliki sikap reseptif yang bersedia menerima gagasan terhadap pesan yang telah disampaikannya. dalam menyampaikan pesan atau berita, komunikator harus memperhatikan siapa atau kepada siapa berita atau pesan itu disampaikan, penyampaian pesan/berita perlu disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan pengalaman pihak penerima berita. Oleh karena itu, baik pihak pengirim maupun penerima berita harus mempunyai tingkat pengetahuan dan pengalaman yang relative sama atau tidak terlalu jauh berbeda.

2. Messages (Berita/Pesan) Berita atau pesan dapat disampaikan dalam berbagai bentuk, seperti perintah, permintaan, pendapat, saran atau usul, baik secara lisan ataupun tertulis ; bentuk engumuman atau edaran ; dalam bentuk tulisan gambar, kode dan lain sebagainya. Isi berita atau pesan haruslah jelas, sehingga apa yang di maksud oleh pengirim berita dapat diterima oleh pihak penerima berita. Bentuk pesan terdiri dari 3 macam, yaitu : a. Informatif

Pesan yang seperti ini berisi informasi, fakta-fakta, kemudian komunikan mengambil keputusan. Biasanya pesan yang seperti ini lebih bisa diterima oleh para komunikan.

b.

Persuatif

Pesan ini berisi bujukan. Misalkan saja sebuah iklan sabun di televisi yang mengajak para pemirsa unuk memakai sabut tersebut. c. Koersif Jika pesan yang satu ini berisi pesan yang bersifat memaksa dengan sanksi bila tidak melaksanakan. Contohnya yaitu peraturan seorang bos terhadap bawahannya.

3. Communicate (Komunikan = Penerima Pesan) Komunikan merupakan seseorang yang mendapatkan suatu pesan. Komunikan juga dapat berupa perorangan, kelompok, ataupun massa. Dapat dikatakan bahwa komunikator dapat menjadi komunikan, dan sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator. Pihak penerima berita harus memberikan tanggapan terhadap berita atau pesan yang diterimanya. Sebagai penerima tentu saja harus menafsirkan berita atau pesan yang diterimanya seperti yang dimaksud oleh pengirim berita. 4. Transmits (Proses Pengiriman Berita) Proses pengiriman berita menyangkut sarana dan media yang di pakai dalam mengirim berita atau pesan. Sarana dan media yang diperlukan dan digunakan dalam proses komunikasi tergantung pada jenis dan sifat berita/pesan yang akan disampaikan. 5. Respone(Reaksi/Tanggapan) Berita atau pesan yang dikirim oleh komunikator akan mendapat reaksi atau tanggapan dari komunikan. Reaksi atau tanggapan yang diberikan oleh pihak penerima berita disebut respon atau umpan balik. Dengan adanya tanggapan dari pihak penerima berita, maka komunikator akan dapat mengetahui apakah berita yang dikirim itu sampai dan di mengerti atau tidak oleh komunikan. Dengan adanya respon atau feedback dari pihak komunikan maka akan terjadi proses komunikasi dua arah (two ways communication)

C. SIFAT KOMUNIKASI
Sebagian pakar menguraikan sifat komunikasi ada berbagai macam diantaranya adalah : a. Tatap Muka (face to face) Dalam berkomunikasi, biasanya kesadaran kita akan lebih pada saat-saat yang khusus, seperti kita diuji dengan ujian lisan oleh dosen kita atau ketika anda berdialog dengan orang asing dengan bahasa asing dibandingkan dengan ketika anda bercanda dengan teman atau kerabat kita di rumah. Pada saat seseorang tersenyum maka itu dapat ditafsirkan sebagai suatu kebahagiaan, ketika orang itu cemberut maka dapat ditafsirkan bahwa ia sedang ngambek. Ketika seseorang diam dalam sebuah dialog itu bisa diartikan setuju, malu, segan, marah, atau bahkan malas atau bodoh. Diam bisa diartikan setuju seperti perlakuan Rasulullah saw. yaitu ketika ada seorang sahabat yang menggosaok giginya ketika berwudhu, ini menunjukkan bahwa beliau setuju dengan perlakuan sahabat tadi namun tidak dengan penegasan. Secara implisit semua perlakuan manusia dapat memiliki makna yang akhirnya bernilai komunikasi. Komunikasi yang dilakukan di mana komunikator berhadapan langsung dengan

komunikannya memungkinkan respon yang langsung dari keduanya. Seorang komunikator harus mampu menguasai situasi dan mampu menyandi pesan yang disampaikan sehingga komunikan mampu menangkap dan memahami pesan yang disampaikannya. Diantara konteks komunikasi tatap muka (face to face) ini adalah : 1. Komunikasi personal Komunikasi personal dibagi menjadi dua bentuk, yaitu komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication) dan komunikasi antar pribadi

(interpersonal communication). 1.1 Intrapersonal communication Komunikasi dengan diri sendiri adalah proses komunikasi yang terjadi dalam diri individu (dengan diri sendiri). Komunikasi dengan diri sendiri terjadi karena terjadinya pemberian makna pada obyek. Obyek yang diamati mendapatkan rangsangan panca indra kemudian mengalami proses perkembangan dalam pikiran

manusia. Komunikasi dengan diri sendiri merupakan landasan untuk melakukan komunikasi antar pribadi. Keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain bergantung pada keefektifan komunikasi kita dengan diri sendiri. 1.2 Interpersonal communication Komunikasi antar pribadi adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka. Bentuk khusus dari komunikasi ini adalah Komunikasi Diadik (Dyadic Communication) yaitu dengan karakteristik : proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka, dibagi atas percakapan, dialog, wawancara. Komunikasi diadik memkiliki ciri : pihakpihak yang berkomunikasi berada dalam jarak dekat dan pihak-pihak yang berkomunikasi mengirimkan dan menerima pesan secara spontan dan simultan. Komunikasi antar pribadi sangat potensial untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain. Menurut Wiryanto (2004), komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang. Sedangkan menurut Febrina (2008), komunikasi interpersonal adalah interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan non verbal. Saling berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau antar individu di dalam kelompok kecil. Komunikasi interpersonal menunjuk kepada komunikasi dengan orang lain. Komunikasi jenis ini dibagi lagi menjadi komunikasi diadik, komunikasi publik, dan komunikasi kelompok-kecil. Model Jendela Johari memusatkan pada keseimbangan komunikasi interpersonal. Termasuk dalam komunikasi interpersonal adalah : Pidato Komunikasi nonverbal Penyimpulan Parafrase

Memiliki komunikasi interpersonal yang baik mendukung proses-proses seperti: Perdagangan Konseling Pelatihan Bimbingan Pemecahan Konflik 2. Komunikasi kelompok Komunikasi kelompok dibagi menjadi dua bentuk, yaitu komunikasi kelompok kecil (small group communication) dan komunikasi kelompok besar (large group communication).

2.1 Komunikasi kelompok kecil Komunikasi kelompok kecil adalah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka dimana anggota-anggotanya saling berinteraksi satu sama lain. Tidak ada jumlah batasan anggota yang pasti, dua sampai tiga orang atau dua puluh sampai tiga puluh orang tetapi tidak lebih dari lima puluh orang. Komunikasi kelompok kecil dengan sendirinya melibatkan pula komunikasi antar pribadi. Contoh komunikasi kelompok kecil adalah ceramah, diskusi panel, simposium, forum, seminar, dan lain-lain.

2.2 Komunikasi kelompok besar Komunikasi kelompok besar adalah proses komunikasi dimana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar dan tidak dikenali satu persatu.disebut juga komunikasi pidato, komunikasi retorika, public speaking atau komunikasi publik. Komunikasi kelompok besar berlangsung secara lebih formal, dituntut persiapan pesan yang cermat, keberanian dan keahlian menghadapi sejumlah besar orang. Daya tarik fisik, keahlian dan kejujuran pembicara dapat menentukan efektifitas

penyampaian pesan.

3. Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan komunikasi yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antar pribadi dan komunikasi publik. Komunikasi formal adalah menurut struktur organisasi yaitu komunikasi ke bawah dan ke atas serta komunikasi horizontal. Komuniksi informal tidak tergantung pada struktur organisasi seperti komunikasi dengan rekan sejawat.

4. bermedia Dalam komunikasi, sekali anda mengirimkan pesan, anda tidak dapat mengendalikan pengaruh pesan tersebut bagi khalayak, apalagi menghilangkan efek pesan itu sama sekali. Sifat irreversible ini adalah implikasi dari komuikasi sebagai suatu proses yang selalu berubah, sehingga kita harus berhati-hati pada saat menyempaikan pesan kepada orang lain. Terutama pada saat kita berkomunikasi yang pertama kali, kita harus berhati-hati karena kesan pertama begitu berkesan bagi pendengar. Terlebih saat seorang komunikator melakukan komunikasi melalui madia cetak ataupun elektronik, maka pesan yang disampaikan haruslah betul-betul diyakini kebenarannya oleh dirinya dan masyarakat luas sebagai komunikan. Komunikasi yang dilakukan dengan media menuntut seorang kominikan untuk mampu menguasai teknologi komunikasi, juga keterampilan untuk berkomunikasi dalam bentuk tulisan. Konteks komunikasi bermedia ini adalah : 4.1 Komunikasi Massa (Mass Communication) Yaitu komunikasi yang dilakukan seorang komunikator melalui media massa, baik cetak maupun elektronik yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang heterogen, anonim, dan di banyak tempat. Bisa melalui : Pers Radio Televisi Film Surat Kabar Majalah

4.2 Komunikasi Medio (Medio Communication) Yaitu komunikasi dengan menggunakan : Surat Telepon Pamflet Poster Dll

5. Verbal Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis. Komunikasi ini dapat berupa ucapan langsung dari komunikator (oral) juga berupa pesan yang dikomunikasikan lewat tulisan oleh komunikator. Komunikan dapat komunikator dalam komunikasi verbal ini. 6. Non verbal Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara. Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal mendengar langsung pesan yang

disampaikan dan juga dapat membaca pesan yang disampaikan oleh seorang

Jenis-jenis komunikasi nonverbal Komunikasi objek Seorang polisi menggunakan seragam. Ini merupakan salah satu bentuk komunikasi objek. Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah seragam. Sentuhan Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif. Kronemik Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktifitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality). Gerakan tubuh Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan,

misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan. Vokalik Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari. Lingkungan Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna. Variasi budaya dalam komunikasi nonverbal Budaya asal seseorang amat menentukan bagaimana orang tersebut berkomunikasi secara nonverbal. Perbedaan ini dapat meliputi perbedaan budaya Barat-Timur, budaya konteks tinggi dan konteks rendah, bahasa, dsb. Contohnya, orang dari budaya Oriental cenderung menghindari kontak mata langsung, sedangkan orang Timur Tengah, India dan Amerika Serikat biasanya menganggap kontak mata penting untuk menunjukkan keterpercayaan, dan orang yang menghindari kontak mata dianggap tidak dapat dipercaya D. BIDANG KOMUNIKASI ANTAR MANUSIA 1. Intrapersonal 2. Interpersonal 3. Kelompok (Kecil) 4. Organisasi 5. Public (Kelompok Besar Terbuka) 6. Antarbudaya 7. Massa

E. AKTIVITAS KOMUNIKASI

F. UNSUR UNSUR MEDIA KOMUNIKASI


Dalam proses komunikasi diperlukan media komunikasi, yaitu alat, sarana, atau saluran yang dipergunakan dalam komunikasi. Jenis media komunikasi itu bermacam macam, antara lain berupa bahasa, tulisan, isyarat, alat peraga, atau alat elektronik. Media komunikasi adalah unsur yang sangat penting dalam proses komunikasi. Dengan

menggunakan media komunikasi maka aliran informasi, berita atau pesan dapat dikirim atau diterima dengan cepat dan mudah. Secara umum fungsi media komunikasi, yaitu sebagai berikut : 1. Alat atau saluran untuk menyampaikan informasi 2. Alat untuk penerjemah lambing komunikasi 3. Alat untuk mempercepat dan mempersingkat penyampaian informasi 4. Alat untuk menghibur (to entertaint) dan mendidik (to educate) 5. Alat untuk mempengaruhi masyarakat (to change the society) Berdasarkan cara penggunaannya, terdapat tiga jenis media komunikasi yaitu : 1. Media komunikasi audial, yaitu alat komunikasi yang dapat di tangkap, di dengar, dan dipahami oleh alat pendengaran. Contohnya : telepon, intercom, radio, dan tape recorder 2. Media komunikasi visual, yaitu alat komunikasi yang dapat di tangkap, dilihat, dan dipahami oleh penglihatan. Contohnya : surat, buku, Koran, majalah, bulletin, dsb 3. Media komunikasi audio-visual, yaitu alat komunikasi yang dapat ditangkap, dilihat, didengar, dan dipahami melalui alat pendengaran dan penglihatan. Contohnya : televise, film, layar lebar, VCD/DVD, internet, dsb

G. PENGERTIAN TATA HUBUNGAN KOMUNIKASI


Komunikasi dapat berlangsung secara perorangan, antar kelompok, antara atasan dan bawahan, dsb Proses komunikasi dapat belangsung setiap saat, dimana saja, kapan saja, oleh siapa saja dan dengan siapa saja. Manusia tidak dapat

mengembangkan kepribadian nya tanpa berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, komunikasi merupakan suatu kebutuhan social yang sangat penting. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa abtara 75% sampai 90% dari waktu hidup manusia dipergunakan untuk kegiatan komunikasi (jiwanto, 1985 ; 3) 5% digunakan untuk menulis 10% digunakan untuk membaca 35% digunakan untuk berbicara 5o% digunakan untuk mendengarkan Secara umum tata hubungan komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses, pengaturan, dan saluran penyampaian wadah, informasi, berita, pesan, atau keterangan yang mengandung arti dan kegunaan dalam rangka aktivitas kehidupan manusia sebagai mahluk social. Komunikasi yang tidak baik (buruk) merupakan salah satu alasan mengapa banhak sekali pekerjaan yang gagal atau tidak berhasil diselesaikan dengan baik oleh seorang pekerja.

H. JENIS JENIS KOMUNIKASI


Komunikasi dapat di klasifikasikan menjadi beberapa jenis, tergantung dari segi peninjauan nya. Ada 10 kriteria yang dapat dipergunakan untuk mengadakan klasifikasi komunikasi : 1. Jenis Komunikasi menurut Lawan Bicara a. Komunikasi pribadi, artinya komunikasi yang berlangsung antar pribadi (satu lawan satu)

b. Komunikasi umun, artinya komunikasi yang berlangsung antara satu orang dengan banyak orang

2. Jenis Komunikasi menurut Jumlah Orang yang Berkomunikasi a. Komunikasi perseorangan, artinya komunikasi berlangsung antar personal b. Komunikasi kelompok, artinya komunikasi yang berlangsung antar kelompok

3. Jenis Komunikasi menurut Cara Penyampaian a. Komunikasi lisan : 1) Secara langsung, contoh : berdebat, berdialog atau

berwawancara 2) Tidak langsung, contoh : melalui telepon, surat kabar atau buku

b. Komunikasi tertulis 1) Dalam bentuk gambar atau foto, yang digunakan untuk berita atau pesan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat 2) Dalam bentuk surat, yang digunakan untuk menyampaikkan berita atau pesan yang sifat nya rahasia, singkat dan penting 3) Dalam bentuk blangko, yang digunakan untuk pengiriman berita atau pesan melalui suatu daftar 4) Dalam bentuk naskah, yang digunakan untuk menyampaikan berita atau pesan yang sifat nya banyak dan komplek

4. Jenis Komunikasi menurut Tujuan a) Komunikasi untuk tujuan memberi perintah b) Komunikasi untuk tujuan member nasihat atau ucapan selamat c) Komunikasi untuk tujuan member saran atau kritik d) Komunikasi untuk tujuan berpidato e) Komunikasi untuk tujuan member ceramah

f) Komunikasi untuk tujuan rapat (rapat kerja/meeting), misalnya rapat kerja terpimpin (guide conference) dan rapat kerja terbuka (open conference) g) Komunikasi untuk tujuan perundingan h) Komunikasi untuk tujuan mengadakan pertemuan i) Komunikasi untuk tujuan mengadakan wawancara

5. Jenis Komunikasi menurut Prosesnya a) Komunikasi langsung, yaitu komunikasi yang terjadi secara langsung atau dua pihak yang berkepentingan b) Komunikasi tidak langsung, yaitu komunikasi yang terjadi secara tidak langsung, tetapi melalui perantara atau media tertentu

6. Jenis Komunikasi menurut Perilaku a) Komunikasi formal (lisan maupun tertulis), cirri-cirinya adalah : 1. Informasi, berita atau pesan yang disampaikan mempunyai sanksi resmi, karena nya harus tepat digunakan dan tepat waktu 2. Komuniksai formal bersumber perintah yang resmi dari pihak atasan atau orang-orang yang berwenang 3. Komunikasi formal berhubungan erat dengan proses

penyelenggaraan kerja an dalam rangka penyapaian kerja dan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan 4. Komunikasi formal lebih banyak mempergunakan surat resmi

b) Komunikasi informal (lisan maupun tertulis), cirri-cirinya adalah 1. Komunikasi informal nerlanngsung secara tidak resmi 2. Komunikasi informal dapat terjadi dari mulut ke mulut 3. Dalam komunikasi informal terjadi hubungan dan keterangan tidak resmi

c) Komunikasi non-formal (lisan maupun tertulis), dalah komunikasi yang berlangsung secara bebas dan tidak resmi. Komunikasi ini

menjembatani antara komunikasi formal dengan komunikasi informal yang dapat memperlancar penyelesaian tugas resmi

7. Jenis Komunikasi menurut Ruang Lingkup a. Komuniksai internal adalah komunikasi yang berlangsung dalam suatu organisasi. Jenis organisasi ini hanya terjadi di dalam lingkungan organisai sendiri. Secara structural komunikasi di dalam lingkungan organisasi dapat dibedakan dalamm empat jenis, yaitu: 1. Komunikasi atasan bawahan 2. Komunikasi bawahan-atasan 3. Komunikasi horizontal 4. Komunikasi eksternal

8. Jenis Komunikasi menurut Aliran Informasi a. Komunikasi vertical ke atas b. Komunikasi vertical ke bawah c. Komunikasi horizontal d. Komunikasi diagonal e. Komunikasi satu arah dan dua arah

9. Jenis Komunikasi menurut Jaringan a. Jenis komunikasi menurut jaringan kerja rantai b. Jenis komunikasi menurut jaringan kerja lingkaran c. Jenis komunikasi menurut jaringan kerja bintang atau roda

10. Jenis Komunikasi menurut Total Hubungan Jenis komunikasi ini berdasarkanpada jumlah hubungan yang di lakukan oleh seseorang kepada pihak lain, atau jumlah yang dilakukan oleh pimpinan dengan bawahan. Menurut Gracianus terdapat tiga jenis sebagai berikut : a. Komunikasi menurut hubungan tunggal langsung

b. Komunikasi menurut hubungan kelompok langsung c. Komunikasi menurut hubungan silang

DAFTAR PUSTAKA
Digital book : Komunikasi Bisnis http//aurajogja.files.wordpress.com itb.ac.id google.com

Mulyana, Deddy. Ilmu komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung. Remaja Rosdakarya..2001. Saefullah, Ujang. Kapita Selekta KomunikasiPendekatan Budaya dan Agama. Bandung. Simbiosa Rekatama Media. 2007. Effendy, Onong Uchyana. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung. Remaja Rosdakarya. 1994 http://unikboss.blogspot.com/2010/10/unsur-unsur-komunikasi.html http://www.scribd.com/doc/20248464/Sifat-Bentuk-Dan-Strategi-Komunikasi

You might also like