You are on page 1of 30

Anatomi JALAN RAYA SENSORIK Berfungsi membawa informasi sensorik baik extroseptif dan propioseptif dari reseptor ke pusat

sensorik sadar diotak.Informasi Ekstroseptif meliputi: Sakit Suhu (panas atau dingin) Sentuhan Tekanan Informasi Propioseptif meliputi: Keadaan otot sadar/otot lurik Keadaan sendi Keadaan ligamentum Untuk bisa mencapai pusat sadar pada GYRUS POSTCENTRALIS (area brodmann 3,2,1) makasemua informasi sensorik harus melewati sedikitnya 3 NEURON. 1. neuron orde pertama: terletak pada ganglion radix posterior s.ganglion spinale(ganglion adalah sel saraf yg terletak diluar susunan saraf pusat) dimana dendrite dari selsaraf tersebut datang dari reseptor, sedangkan axon-nya pergi memasuki medulla spinalisuntuk bersinapsis pada neuron orde kedua. 2. neuron orde kedua: pada cornu posterius medulla spinalis, axon-nya dapatmenyilang garis tengah atau langsung dalam columna lateralis pada sisi yang sama,selanjutnya dari medulla spinalis naik ke atas untuk bersinapsis pada neuron ord eketiga. 3. neuron orde ketiga: pada thalamus, dimana axon-nya akan menuju pusat sensorik sadar pada gyrus postcentralis (area pusat sensorik-area brodmann 3,2,1) JALAN RAYA SENSORIK YANG MENGANTARKAN SENSASI SAKIT DAN SUHU Nama jalan : TRACTUS SPINOTHALAMICUS LATERALIS Melewati medulla spinalis medulla oblongata pons mesencephalon diencephalon korteks cerebri1 . 1. A x o n d a r i n e u r o n o r d e p e r t a m a ( g a n g l i o n s p i n a l e ) m e m a s u k i u j u n g c o r n u p o s t e r i u s s u b s t a n s i a grissea medulla spinalis dan segera bercabang 2: Serabut yg naik Serabut yg turun Setelah masuk ke medulla spinalis, maka akan membentuk Traktus Posterolateral(Lissauri). Lalu berlanjut ke neuron orde kedua yang terletak pada kelompok selsubstansia gelatinosa pada cornu posterius. Axon dari orde kedua menyilang garis tengah pada commisura anterior substansia grisseadan substansia alba, kemudian naik ke atas pada sisi kotralateral sebagai traktusspinothalamicus lateralis. Traktus tsb berjalan medialis dari traktus spinocerebrallisanterius. Sewaktu jalan ke atas, serabut syaraf baru terus bertambah sesuai dengan banyaknya segmen medulla spinalis. 2. saraf berlanjut pada medulla oblongata, yaitu pada dataran lateral antara nucleus olivariusinferius dengan Nucleus tractus spinalis N. Trigeminus. Dan nantinya bergabung dengan: Tractus spinothalamicus anterius Tractus spinotectalis

Ketiga tractus ini bersama-sama membentuk LEMNISCUS SPINALIS

3. berlanjut pada pons. Lemnicus spinalis naik ke atas dibagian belakang PONS 4. berlanjut pada mesencephalon, Lemnicus spinalis jalan pada tegmentum, lateralis dariLemnicus medialis. 5. diencephalon, serabut syaraf traktus spino thalamicus lateralis akan bersinapsis denganneuron orde ketiga yaitu: Nucleus postlateral dari kelompok ventral thalamus (bagian darinucleus lateralis thalamus). DISINILAH TERJADI PENILAIAN KASAR SENSASISAKIT DAN SUHU DAN REAKSI EMOSI MULAI TIMBUL.6.di Korteks cerebri, axon dari neuron orde ketiga memasuki Crus posterior capsula interna dan Corona radiata untuk berakhir pad GYRUS POSTCENTRALIS (area brodmann3,2,1) dari sini informasi sakit dan suhu akan diteruskan ke area MOTORIK dan areaasosiasi di cortex lobus parietale. JALAN RAYA YANG MENGATUR SENSASI SENTUHAN RINGAN DAN TEKANAN 1. A x o n d a r i n e u r o n o r d e p e r t a m a ( g a n g l i o n s p i n a l e ) m e m a s u k i u j u n g c o r n u p o s t e r i u s s u b s t a n s i a grissea medulla spinalis dan segera bercabang 2: Serabut yg naik Serabut yg turunSetelah masuk ke medulla spinalis, maka akan membentuk Traktus Posterolateral(Lissauri). Lalu berlanjut ke neuron orde kedua yang terletak pada kelompok selsubstansia gelatinosa cornu posterius substansia grissea. Axon dari orde kedua menyilang garis tengah pada commisura anterior substansia grisseadan substansia alba, kemudian naik ke atas pada sisi kotralateral sebagai traktus spinothalamicus anterior. Traktus tsb berjalan medialis dari traktus spinocerebrallisanterius. Sewaktu jalan ke atas, serabut syaraf baru terus bertambah sesuai dengan banyaknya segmen medulla spinalis 2. saraf berlanjut pada medulla oblongata, traktus spinothal amicus anterior nantinya bergabung dengan Tractus spinothalamicus lateralis & Tractus spinotectalis. Ketigatractus ini bersama-sama membentuk LEMNISCUS SPINALIS 3. Berlanjut ke PONS, MESENCEPHALON, DAN DIENCEPHALON. Lemniscus spinalis beriringan dengan Lemnicus Medialis bersinapsis pada neoron orde ketiga yaitu: Nucleus postlateral dari kelompok ventral thalamus (bagian dari nucleus lateralis thalamus).DISINILAH TERJADI PENILAIAN KASAR SENTUHAN DAN TEKAN ANMULAI DIINTERPRETASI. 4. Lanjut ke kortkes cerebri, axon dari neuron orde ketiga memasuki Crus posteriorcapsula interna dan Corona radiata untuk berakhir pada GYRUS POSTCENTRALIS(area brodmann 3,2,1) dari sini sensasi sentuhan dan tekanan disadari.

JALAN RAYA PEMBEDAAN SENSASI DISKRIMINASI SENTUHAN, GETARANSENDI/OTOT SADAR NAMA JALAN : FASCICULUS GRACILIS DAN FASCICULUS CUNEATUS 1. Jalan dalam medula spinalis memasuki cornu posterius substansia alba sisi yang sama.Untuk segera bercabang 2 : CABANG TURUN Jalan melewati beberapa segmen medulla spinalis sambil memberikan beberapacabang collateral dan bersinapsis dengan neuron pada cornu posterius dan neuron pada cornu anterius pada segmen yang dilewati. Hubungan intersegmental iniberfungsi dalam refleks intersegmental. CABANG NAIK Serabut sarafnya lebih panjang dan sebagian akan bersinapsis dengan neuron ordekedua pada cornu posterius dan anterius substansia grissea. Hubungan ini berperan dalam refleks intersegmental. Sebagian besar serabut saraf yang naik berjalan dalam columna posterius substansia alba sebagai: o Fasciculus gracilis o Fasciculus cutaneus 2. J a l a n d a l a m m e d u l l a O b l o n g a t a Axon dari neoro orde pertama jalan keatas secara ipsilateral (tidak menyilang garistengah) dan bersinapsis dgn neuron orde kedua : nuclei gracilis dan nuclei cuneatus. Dari orde kedua akan membentuk serabut saraf disebut sebagai : fibra arcuata interna.Kemudian menyilang garis tengah membentuk decussiatio sensorik. Selanjutnya pergikedua tempat a.Ke cerebellum melelui pedunculus cerebelli inferior dan membantuk traktuscuneocerebellaris. Serabutnya sendiri mengelompok membentuk fibra arcuataeksterna. Fungsinya untuk mengirimkan informasi sensasi otot skelet dansensasi ke serebellum b . K e p o n s 3. Jalan ke pons, ke mesencephalon dan diencephalon. setelah membentuk decussatio (padamedulla oblongata saraf jalan ke atas sebagai lemniscus medialis untuk berakhir padaneuron orde ketiga: nuclei poterolateral dari kelompok ventral thalamus (bagian darikelompok nuclei lateralis thalamus). 4. Ke korteks cerebri neuron orde keti ga melewati crus posterius capsula interna dan coronaradiata menuju gyrus postcentralis. DISINI BARU KITA MENYADARI PEMBEDAANSENSASI DISKRIMINASI SENTUHAN DAN GETARAN DARI SENDI ATAU OTOT SADAR. JALAN RAYA SENSASI OTOT SADAR (OTOT LURIK) DAN SENDI KE CEREBELLUM ADA 3 JALAN : 1.TRAKTUS SPINOCEREBELLAR IS POSTERIUS Axon orde pertama memasuki medula spinalis pada collumna posterius substansiagrissea untuk bersinapsis dengan neuron orde kedua: nucleus dorsalis (Clarki) yangterletak pada basis cornu posterius substansia grissea.Axon orde kedua memasuki poterolateral substansia alba pada sisi yang sama untuk naik keatas sebagai : TRAKTUS SPINOCEREBELLARIS POSTERIUS. Traktus spinocerebellaris posterius masuk ke peduncullus cerebellaris inferior untuk menuju corteks cerebellum

FUNGSI : membawa informasi dari otot sadar dan sendi, terutama dari reseptor Muscle spindle dan reseptor yang ada di tendo, ligamentum dan capsula articularedari tubuh dan anggota badan. 2.TRAKTUS SPINOCEREBELLAR IS ANTERIUS Jalan dari medulla spinalis, axon Axon orde pertama memasuki medula spinalis padacollumna posterius substansia grissea untuk bersinapsis dengan neuron orde kedua:nucleus dorsalis (Clarki) berlanjut menjadi traktus spinocerebellaris posterius danmasuk ke peduncullus cerebellaris superior dan berakhir pada korteks cerebelliFUNGSI : MEMBAWA INFORMASI DARI RESEPTOR MUSCLE SPINDLEDAN TENDO DARI ANGGOTA BADAN ATAS DAN BAWAH 3.TRAKTUS CUNEOCEREBELLARIS Pusatnya di nucleus cuneatus. Perjalannya mulai dengan memasuki pedunculuscerebelli inferior menuju corteks cerbelli. Disebut juga fibra arcuata externa posterius.FUNGSI: MENERUSKAN INFORMASI DARI MUSCLE SPINDLE DAN TENDO KE CEREBELLUM. JALAN RAYA NAIK LAINNYA 1.TRAKTUS SPINOTECTALIS o Neuron orde pertama memasuki cornu posterius dan bersinapsis dengan neuronorde ke2 yang letaknya pada cornu posterius. o Dari neuron orde ke2 jalan menyilang garis tengah kemudian naik ke atas padaanterolateral substansia alba sebagai traktus spinotektalis o Beriringan dengan traktus spinothalamicus lateralis et anterius, kemudian bersamasama membentuk LEMNISCUS SPINALIS dan menuju ke otak FUNGSI : MEMBAWA INFORMASI UNTUK REFLEKS SPINOVISUAL DANAKAN MENIMBULKAN GERAKAN BOLA MATA DAN KEPALA YANGMENUNUJUK KE ARAH DATANGNYA SUMBER STIMULI. 2.TRAKTUS SPINORETICULARIS o Neuron orde pertama memasuki cornu posterius dan bersinapsis dengan neuronorde ke2 yang letaknya pada cornu posterius. o Dari neuron orde ke2 jalan menyilang garis tengah kemudian naik ke atas padaanterolateral substansia alba dan bercampur dengan traktus spinothalamicus o Traktus spinoreticularis jalan pada sisi yang sama dan akan bersinapsis denganneuron orde ketiga: formatio retikulare dimedulla oblongata, pons, danmesencephalon. FUNGSI MEMBAWA INFORMASI TENTANG TINGKAT-TINGKATKESADARAN 3.TRAKTUS SPINOOLIVARIUS o Neuron orde pertama memasuki cornu posterius dan bersinapsis dengan neuronorde ke2 yang letaknya pada cornu posterius. o Dari neuron orde ke2 jalan menyilang garis tengah dan naik ke atas antara cornuanterius dengan cornu laterale substansia alba sebagai TRAKTUSSPINOOLIVARIUS. o Traktus spinoolivarius bersinapsis dengan neuron ketiga : nuclei olivariusinferius. Neuron orde ketiga menyilang garis tengah dan memasuki cerebellummelalui peduncullus cerebelli inferius untuk pergi ke korteks cerebellum.

FUNGSI : MEMBAWA INFORMASI EXTEROSEPTIF DAN PROPRIOSEPTIFKE CEREBELLUM. JALAN RAYA VISCERAL Axon orde pertama dari thorax dan abdomen memasuki cornu posterius untuk bersinapsisdengan neuron orde kedua dalam substansia grissea. Kemudian axon pada orde kedua bergabung dengan traktus spinothalamicus untuk berakhir pada neuron orde ketiga : nuclei posterolateral dari kelompok ventral thalamiAxon neuron ketiga diduga pergi ke gyrus postcentralis (area brodmann 3,2,1)FUNGSI : INFORMASI PRESSORECEPTOR DARI TUNICA MUCOSA RECTUM DANVESICA URINARIA UNTUK KEPERLUAN DAFAECATIO DAN MIXTIO Nervus facialis Nervus facialis sebenarnya terdiri dari serabut motorik, tetapi dalam perjalananya ke tepi nervuls intermedius menggabungkan padanya. Nervus intermedius tersusun oleh serabut sekretomotorik untuk glandula salivatorius dan serabut yang menghantarkan impuls pengecap dari 2/3 bagian deran lidah. Nervus facialis merupakan saraf cranial yang mempersarafi otot ekspressi wajah dan menerima sensorik dari lidah, dalam perjalanannya bekerja sama dengan nervus karnialis yang lain, karena itu dimasukkan ke dalam mix cranial nerve. Nervus Pacialis mempunyai empat buah inti yaitu : Nukleus Facialis untuk saraf Somatomotoris Nukleus Salivatorius Superior untuk saraf Viseromotoris Nukleus Solitarius Untuk saraf Viserosensoris NukleuS Sensoris Trigeminus untuk saraf Somatosensoris Inti moturik Nervus Facialis terletak pada bagian ventolateral tegmentum Pons bagian bawah. Dari sini berjalan kebelakang dan mengelilingi inti N VI dan membentuk genu internal nervus facialis, kemudian berjalan ke bagian-lateral batas kaudal pons pada sudut ponto serebelar. Saraf Inter Medius terletak pada bagian diantara N VII dan N VIII. Serabut motorik saraf Facialis bersama-sama dengan saraf intermedius dan saraf vestibulokoklearis memasuki meatus akustikus internus untuk meneruskan perjalanannya didalam os petrosus (kanalis facialis). Nernus Facialis keluar dari os petrosus kembali dan tiba dikavum timpani. Kemudian turun dan sedikit membelok kebelakang dan keluar dari tulang tengkorak melalui foramen stilomatoideus. Pada waktu ia turun ke bawah dan membelok kebelakang kavum timpani di situ ia tergabung dengan ganglion genikulatum. Ganglion tersebut merupakan set induk dari serabut penghantar impuls pengecap, yang dinamakan korda timpani. juluran selsel tersebut yang menuju ke batang otak adalah nervus intennedius, disamping itu ganglion tersebut memberikan cabangcabang kepada ganglion lain yang menghantarkan impuls sekretomotorik. Os petrosus yang mengandung nervus fasialis dinamakan akuaduktus fallopii atau kanalis facialis. Disitu nervus facialis memberikan. Cabang untuk muskulus

stapedius dan lebih jauh sedikit ia menerima serabut-serabut korda timpani. Melalui kanaliskulus anterior ia keluar dari tulang tengkorak dan tiba di bawah muskulus pterigoideus eksternus, korda timpani menggabungkan diri pada nervus lingualis yang merupakan cabang dari nevus mandibularis. Sebagai saraf motorik nervus facialis keluar dari foramen stilomastoideus memberikan Cabang yakni nervus auricularis posterior dan kemudian memberikan cabang ke otot stilomastoideus sebelum masuk ke glandula Parotis. Di dalam glatldula parotis nervus facialis dibagi atas lima jalur percabangannya yakni temporal, servical, bukal, zygomatic dan marginal mandibularis. Jaras parasimpatis (General Viceral Efferant) dari intinya di nucleus salivatorius superior setelah mengikuti jaras N VII berjalan melalui Greater petrosal nerve dan chorda Tympatni. Greater petrosal nerve berjalan ke ganglion pterygopalatina berganti neuron lalu mempersarafi glandula lakrimal, nasal dan palatal. Chorda tympani berjalan melalui nervus lingualis berganti neuron mempersarafi glandula sublingual dan glatldula submandibular. Jaras Special Afferent ( Taste) : dari intinya nukeus solitarius berjalan melalui nervus intennedius ke : Greater petrosal Nerve melalui nervus palatina mempersarafi taste dari palatum. Chorda Tympani melalui nervus lingualis mempersarafi taste 2/3 bagian depan lidah. Jaras General Somatik different : Nukleus spinalis traktus trigeminal menerima impuls melalui nervus intermedius dari MAE dan kulit sekitar telinga. Korteks serebri akan memberikan persaratan bilateral pada nucleus N VII yang mengontrol otot dahi, tetapi hanya mernberi persarafan kontra lateral pada otot wajah bagian bawah. Sehingga pada lesi LMN akan menimbulkan paralysis otot wajah ipsilateral bagian atas bawah, sedangkan pada lesi LMN akan menimbulkan kelemahan otot wajah sisi kontta lateral. Pada kerusakan sebab apapun di jaras kortikobulbar atau bagian bawah korteks motorik primer, otot wajah muka sisi kontralateral akan memperlihatkan kelumpuhan jenis UMN. Ini berarti otot wajah bagian bawah lebih jelas lumpuh dari pada bagian atasnya, sudut mulut sisi yang lumpuh tampak lebih rendah. Jika kedua sudut mulut disuruh diangkat maka sudut mulut yang sehat saja yang dapat terangkat. Lesi LMN : bisa terletak di pons, disudut serebelo pontin, di os petrusus, cavum tympani di foramen stilemastoideus dan pada cabang-cabang tepi nervus facialis. Lesi di pon yang terletak disekitar ini nervus abducens bisa merusak akar nevus facialis, inti nervus abducens dan fasikulus longitudinalis medialis. Karena itu paralysis facialis LMN tersebut akan disertai kelumpuhan rektus lateris atau gerakan melirik ke arah lesi, Proses patologi di sekitar meatus akuatikus intemus akan melibatkan nervus facialis dan akustikus sehingga paralysis facialis LMN akan timbul berbarengan dengan tuli perseptif ipsilateral dan ageusia ( tidak bisa rnengecap dengan 2/3 bagian depan lidah).

Saraf kranialis 1. SARAF OLFAKTORIUS (N.I) Sistem olfaktorius dimulai dengan sisi yang menerima rangsangan olfaktorius. Sistem ini terdiri dari bagian berikut: mukosa olfaktoriuspada bagian atas kavum nasal, fila olfaktoria, bulbus subkalosal padasisi medial lobus orbitalis. Saraf ini merupakan saraf sensorik murni yang serabut-serabutnyaberasal dari membran mukosa hidung dan menembus area kribriformisdari tulang etmoidal untuk bersinaps di bulbus olfaktorius, dari sini,traktus olfaktorius berjalan dibawah lobus frontal dan berakhir di lobus temporal bagian medial sisi yang sama. Sistem olfaktorius merupakan satu-satunya sistem sensorik yangimpulsnya mencapai korteks tanpa dirilei di talamus. Bau-bauan yangdapat memprovokasi timbulnya nafsu makan dan induksi salivasi sertabau busuk yang dapat menimbulkan rasa mual dan muntahmenunjukkan bahwa sistem ini ada kaitannya dengan emosi. Serabututama yang menghubungkan sistem penciuman dengan area otonomadalah medial forebrain bundle dan stria medularis talamus. Emosi yangmenyertai rangsangan olfaktorius mungkin berkaitan ke serat yangberhubungan dengan talamus, hipotalamus dan sistem limbik. 2.SARAF OPTIKUS (N. II) Saraf Optikus merupakan saraf sensorik murni yang dimulai di retina.Serabut-serabut saraf ini, ini melewati foramen optikum di dekat arterioptalmika dan bergabung dengan saraf dari sisi lainnya pada dasar otakuntuk membentuk kiasma optikum. Orientasi spasial serabutserabutdari berbagai bagian fundus masih utuh sehingga serabut-serabut daribagian bawah retina ditemukan pada bagian inferior kiasma optikumdan sebaliknya. Serabut-serabut dari lapangan visual temporal (separuh bagian nasalretina) menyilang kiasma, sedangkan yang berasal dari lapangan visualnasal tidak menyilang. Serabut-serabut untuk indeks cahaya yangberasal dari kiasma optikum berakhir di kolikulus superior, dimanaterjadi hubungan dengan kedua nuklei saraf okulomotorius. Sisa serabutyang meninggalkan kiasma berhubungan dengan penglihatan danberjalan di dalam traktus optikus menuju korpus genikulatum lateralis.Dari sini serabut-serabut yang berasal dari radiasio optika melewatibagian posterior kapsula interna dan berakhir di korteks visual lobusoksipital. Dalam perjalanannya serabut-serabut tersebut memisahkan dirisehingga serabut-serabut untuk kuadran bawah melalui lobus parietalsedangkan untuk kuadaran atas melalui lobus temporal. Akibat daridekusasio serabut-serabut tersebut pada kiasma optikum serabut-serabut yang berasal dari lapangan penglihatan kiri berakhir di lobusoksipital kanan dan sebaliknya. 3.SARAF OKULOMOTORIUS (N. III) Nukleus saraf okulomotorius terletak sebagian di depan substansiagrisea periakuaduktal (Nukleus motorik) dan sebagian lagi di dalamsubstansia grisea (Nukleus otonom). Nukleus motorik bertanggung jawab untuk persarafan otot-ototrektus medialis, superior, dan inferior, otot oblikus inferior dan ototlevator palpebra superior. Nukleus otonom atau nukleus Edinger-westhpal yang bermielin sangat sedikit mempersarafi otot-otot matainferior yaitu spingter pupil dan otot siliaris. 4.SARAF TROKLEARIS (N. IV) Nukleus saraf troklearis terletak setinggi kolikuli inferior di depansubstansia grisea periakuaduktal dan berada di bawah Nukleusokulomotorius. Saraf ini merupakan satusatunya saraf kranialis yangkeluar dari sisi dorsal batang otak. Saraf troklearis mempersarafi ototoblikus superior untuk menggerakkan mata bawah, kedalam danabduksi dalam derajat kecil. 5.SARAF TRIGEMINUS (N. V)

Saraf trigeminus bersifat campuran terdiri dari serabut-serabutmotorik dan serabut-serabut sensorik. Serabut motorik mempersarafiotot masseter dan otot temporalis. Serabut-serabut sensorik saraftrigeminus dibagi menjadi tiga cabang utama yatu saraf oftalmikus,maksilaris, dan mandibularis. Daerah sensoriknya mencakup daerahkulit, dahi, wajah, mukosa mulut, hidung, sinus. Gigi maksilar danmandibula, dura dalam fosa kranii anterior dan tengah bagian anteriortelinga luar dan kanalis auditorius serta bagian membran timpani. 6.SARAF ABDUSENS (N. VI) Nukleus saraf abdusens terletak pada masing-masing sisi ponsbagian bawah dekat medula oblongata dan terletak dibawah ventrikel keempat saraf abdusens mempersarafi otot rektus lateralis. 7.SARAF FASIALIS (N. VII) Saraf fasialis mempunyai fungsi motorik dan fungsi sensorik fungsimotorik berasal dari Nukleus motorik yang terletak pada bagianventrolateral dari tegmentum pontin bawah dekat medula oblongata.Fungsi sensorik berasal dari Nukleus sensorik yang muncul bersamanukleus motorik dan saraf vestibulokoklearis yang berjalan ke lateral kedalam kanalis akustikus interna. Serabut motorik saraf fasialis mempersarafi otot-otot ekspresi wajahterdiri dari otot orbikularis okuli, otot buksinator, otot oksipital, ototfrontal, otot stapedius, otot stilohioideus, otot digastriktus posteriorserta otot platisma. Serabut sensorik menghantar persepsi pengecapanbagian anterior lidah. 8.SARAF VESTIBULOKOKLEARIS (N. VIII) Saraf vestibulokoklearis terdiri dari dua komponen yaitu serabut-serabut aferen yang mengurusi pendengaran dan vestibuler yangmengandung serabut-serabut aferen yang mengurusi keseimbangan.Serabut-serabut untuk pendengaran berasal dari organ corti danberjalan menuju inti koklea di pons, dari sini terdapat transmisi bilateralke korpus genikulatum medial dan kemudian menuju girus superiorlobus temporalis. Serabut-serabut untuk keseimbangan mulai dariutrikulus dan kanalis semisirkularis dan bergabung dengan serabut-serabut auditorik di dalam kanalis fasialis. Serabut-serabut ini kemudianmemasuki pons, serabut vestibutor berjalan menyebar melewati batangdan serebelum. 9.SARAF GLOSOFARINGEUS (N. IX) Saraf Glosofaringeus menerima gabungan dari saraf vagus danasesorius pada waktu meninggalkan kranium melalui foramen tersebut,saraf glosofaringeus mempunyai dua ganglion, yaitu ganglionintrakranialis superior dan ekstrakranialis inferior. Setelah melewatiforamen, saraf berlanjut antara arteri karotis interna dan vena jugularisinterna ke otot stilofaringeus. Di antara otot ini dan otot stiloglosal, sarafberlanjut ke basis lidah dan mempersarafi mukosa faring, tonsil dansepertiga posterior lidah. 10.SARAF VAGUS (N. X) Saraf vagus juga mempunyai dua ganglion yaitu ganglion superior atau jugulare dan ganglion inferior atau nodosum, keduanya terletakpada daerah foramen jugularis, saraf vagus mempersarafi semua viseratoraks dan abdomen dan menghantarkan impuls dari dinding usus,jantung dan paru-paru. 11.SARAF ASESORIUS (N. XI) Saraf asesorius mempunyai radiks spinalis dan kranialis. Radikskranial adalah akson dari neuron dalam nukleus ambigus yang terletakdekat neuron dari saraf vagus. Saraf aksesoris adalah saraf motorik yangmempersarafi otot sternokleidomastoideus dan bagian atas otottrapezius, otot sternokleidomastoideus berfungsi memutar kepala kesamping dan otot trapezius memutar skapula bila lengan diangkat ke atas. 12.SARAF HIPOGLOSUS (N. XII)

Nukleus saraf hipoglosus terletak pada medula oblongata padasetiap sisi garis tengah dan depan ventrikel ke empat dimana semuamenghasilkan trigonum hipoglosus. Saraf hipoglosus merupakan sarafmotorik untuk lidah dan mempersarafi otot lidah yaitu otot stiloglosus,hipoglosus dan genioglosus. FISIOLOGI Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf (neuron) dan sel-sel penyokong (neuroglia dan Sel Schwann). Kedua sel tersebut demikian erat berikatan dan terintegrasi satu sama lain sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit. Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinalis. Sistem saraf tepi terdiri dari neuron aferen dan eferen sistem saraf somatis dan neuron sistem saraf autonom (viseral). Otak dibagi menjadi telensefalon, diensefalon, mesensefalon, metensefalon, dan mielensefalon. Medula spinalis merupakan suatu struktur lanjutan tunggal yang memanjang dari medula oblongata melalui foramen magnum dan terus ke bawah melalui kolumna vertebralis sampai setinggi vertebra lumbal 1-2. Secara anatomis sistem saraf tepi dibagi menjadi 31 pasang saraf spinal dan 12 pasang saraf kranial. Suplai darah pada sistem saraf pusat dijamin oleh dua pasang arteria yaitu arteria vertebralis dan arteria karotis interna, yang cabang-cabangnya akan beranastomose membentuk sirkulus arteriosus serebri Wilisi. Aliran venanya melalui sinus dura matris dan kembali ke sirkulasi umum melalui vena jugularis interna. (Wilson. 2005, Budianto. 2005, Guyton. 1997) Membran plasma dan selubung sel membentuk membran semipermeabel yang memungkinkan difusi ion-ion tertentu melalui membran ini, tetapi menghambat ion lainnya. Dalam keadaan istirahat (keadaan tidak terstimulasi), ion-ion K+ berdifusi dari sitoplasma menuju cairan jaringan melalui membran plasma. Permeabilitas membran terhadap ion K+ jauh lebih besar daripada permeabilitas terhadap Na+ sehingga aliran keluar (efluks) pasif ion K+ jauh lebih besar daripada aliran masuk (influks) Na+. Keadaan ini memngakibatkan perbedaan potensial tetap sekitar -80mV yang dapat diukur di sepanjang membran plasma karena bagian dalam membran lebih negatif daripada bagian luar. Potensial ini dikenal sebagai potensial istirahat (resting potential). (Snell. 2007) Bila sel saraf dirangsang oleh listrik, mekanik, atau zat kimia, terjadi perubahan yang cepat pada permeabilitas membran terhadap ion Na+ dan ion Na+ berdifusi melalui membran plasma dari jaringan ke sitoplasma. Keadaan tersebut menyebabkan membran mengalami depolarisasi. Influks cepat ion Na+ yang diikuti oleh perubahan polaritas disebut potensial aksi, besarnya sekitar +40mV. Potensial aksi ini sangat singkat karena hanya berlangsung selama sekitar 5msec. Peningkatan permeabilitas membran terhadap ion Na+ segera menghilang dan diikuti oleh peningkatan permeabilitas terhadap ion K+ sehingga ion K+ mulai mengalir dari sitoplasma sel dan mengmbalikan potensial area sel setempat ke potensial istirahat. Potensial aksi akan menyebar dan dihantarkan sebagai impuls saraf. Begitu impuls menyebar di daerah plasma membran tertentu potensial aksi lain tidak dapat segera dibangkitkan. Durasi keadaan yang tidak dapat dirangsang ini disebut periode refrakter. Stimulus inhibisi diperkirakan menimbulkan efek dengan menyebabkan influks ion Cl- melalui membran plasma ke dalam neuron sehingga menimbulkan hiperpolarisasi dan mengurangi eksitasi sel. (Snell. 2007)

Gangguan kesadaran Definisi Penurunan kesadaran atau koma merupakan salah satu kegawatanneurology yang menjadi petunjuk kegagalan fungsi integritas otak dan sebagaifinal common pathway dari gagal organ seperti kegagalan jantung, nafasdan sirkulasi akan mengarah kepada gagal otak dengan akibat kematian. Jadi, bila terjadi penurunan kesadaran menjadi pertanda disregulasi dan disfungsiotak dengan kecenderungan kegagalan seluruh fungsi tubuh. Dalam halmenilai penurunan kesadaran, dikenal beberapa istilah yang digunakan diklinik yaitu kompos mentis, somnolen, stupor atau sopor, soporokoma, dankoma. Terninologi tersebut bersifat kualitatif, sementara itu penurunankesadaran dapat pula dnilai secara kuantitatif dengan menggunakan skalakoma Glasgow. Klasifikasi 1. Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.. 2. Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh. 3. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriakteriak, berhalusinasi, kadang berhayal. 4. Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal. 5. Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri. 6. Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya). Perubahan tingkat kesadaran dapat diakibatkan dari berbagai faktor, termasuk perubahan dalam lingkungan kimia otak seperti keracunan, kekurangan oksigen karena berkurangnya aliran darah ke otak, dan tekanan berlebihan di dalam rongga tulang kepala. Adanya defisit tingkat kesadaran memberi kesan adanya hemiparese serebral atau sistem aktivitas reticular mengalami injuri. Penurunan tingkat kesadaran berhubungan dengan peningkatan angka morbiditas (kecacatan) dan mortalitas (kematian). Jadi sangat penting dalam mengukur status neurologikal dan medis pasien. Tingkat kesadaran ini bisa dijadikan salah satu bagian dari vital sign.

etiologi Penurunan tingkat kesadaran mengindikasikan difisit fungsi otak. Tingkat kesadaran dapat menurun ketika otak mengalami kekurangan oksigen (hipoksia); kekurangan aliran darah (seperti pada keadaan syok); penyakit metabolic seperti diabetes mellitus (koma ketoasidosis) ; pada keadaan hipo atau hipernatremia ; dehidrasi; asidosis, alkalosis; pengaruh obat-obatan, alkohol, keracunan: hipertermia, hipotermia; peningkatan tekanan intrakranial (karena perdarahan, stroke, tomor otak); infeksi (encephalitis); epilepsi. SEMENITE yaitu : 1. S : Sirkulasi: Meliputi stroke dan penyakit jantung 2. E : Ensefalitis: Dengan tetap mempertimbangkan adanya infeksi sistemik / sepsis yang mungkin melatarbelakanginya atau muncul secara bersamaan. 3. M : Metabolik: Misalnya hiperglikemia, hipoglikemia, hipoksia, uremia, koma hepatikum 4. E : Elektrolit: Misalnya diare dan muntah yang berlebihan. 5. N : Neoplasma: Tumor otak baik primer maupun metastasis 6. I : Intoksikasi: ntoksikasi berbagai macam obat maupun bahan kimia dapat menyebabkan penurunan kesadaran 7. T : Trauma: Terutama trauma kapitis : komusio, kontusio, perdarahan epidural, perdarahan subdural, dapat pula trauma abdomen dan dada. 8. E : Epilepsi: Pasca serangan Grand Mall atau pada status epileptikus dapat menyebabkan penurunan kesadaran. ( Harsono , 1996 ) patofisiologi Penurunan kesadaran disebabkan oleh gangguan pada kortekssecara menyeluruh misalnya pada gangguan metabolic, dan dapat puladisebabkan oleh gangguan ARAS di batang otak, terhadap formasioretikularis di thalamus, hipotalamus maupun mesensefalon.Pada penurunan kesadaran, gangguan terbagi menjadi dua, yaknigangguan derajat (kuantitas, arousal, wakefulness) kesadaran dangangguan isi (kualitas, awareness, alertness) kesadaran. Adanya lesi yangdapat menggangu interaksi ARAS dengan korteks serebri, lesisupratentorial, subtentorial dan metabolic akan mengakibatkanmenurunnya kesadaran.a . o G a n g g u a n m e t a b o l i c t o k s i k Fungsi dan metabolisme otak sangat bergantung pada tercukupinya penyediaan oksigen. Adanya penurunan aliran darah otak (ADO), akanmenyebabkan terjadinya kompensasi dengan menaikkan ekstraksioksigen (O2) dari aliran darah. Apabila ADO turun lebih rendah lagi,maka akan terjadi penurunan konsumsi oksigen proporsional.Glukosa merupakan satu-

satunya substrat yang digunakan otak danteroksidasi menjadi karbondioksida (CO2) dan air. Untuk memeliharaintegritas neuronal, diperlukan penyediaan ATP yang konstan untuk menjaga keseimbangan elektrolit.O2 dan glukosa memegang peranan penting dalam memeliharakeutuhan kesadaran. Namun, penyediaan O2 dan glukosa tidak terganggu, kesadaran individu dapat terganggu oleh adanya gangguanasam basa darah, elektrolit, osmolalitas, ataupun defisiensi vitamin.Proses metabolic melibatkan batang otak dan kedua hemisfer serebri. Koma disebabkan kegagalan difus dari metabolisme saraf. 1 . E n s e f a l o p a t i m e t a b o l i c p r i m e r Penyakit degenerasi serebri yang menyebabkanterganggunya metabolisme sel saraf dan glia. Misalnya penyakit Alzheimer. 2 . E n s e f a l o p a t i m e t a b o l i c s e k u n d e r Koma terjadi bila penyakit ekstraserebral melibatkanmetabolisme otak, yang mengakibatkan kekurangan nutrisi,gangguan keseimbangan elektrolit ataupun keracunan. Padakoma metabolic ini biasanya ditandai dengan gangguan systemmotorik simetris dan tetap utuhnya refleks pupil (kecuali pasienmemperguanakan glutethmide atau atropine), juga utuhnya gerakan-gerakan ekstraokuler (kecuali pasien memperguanakan barbiturate).Tes darah biasanya abnormal, lesi otak unilateral tidak menyebabkan stupor dan koma. Jika tidak ada kompresi ke sisikontralateral batang otak lesi setempat pada otak menimbulkankoma karena terputusnya ARAS. Sedangkan koma padagangguan metabolic terjadi karena pengaruh difus terhadapARAS dan korteks serebri. o G a n g g u a n S t r u k t u r I n t r a k r a n i a l Penurunan kesadaran akibat gangguan fungsi atau lesi structuralformasio retikularis di daerah mesensefalon dan diensefalon ( pusat penggalak kesadaran) disebut koma diensefalik. Secara anatomic,koma diensefalik dibagi menjadi dua bagian utama, ialah koma akibatlesi supratentorial dan lesi infratentorial. 1.Koma supratentorial Lesi mengakibatkan kerusakan difus kedua hemisfer serebri, sedangkan batang otak tetap normal. Lesi structural supratentorial (hemisfer)Adanya massa yang mengambil tempat di dalam kranium(hemisfer serebri) beserta edema sekitarnya misalnya tumor otak, abses dan hematom mengakibatkan dorongan dan pergeseran structural disekitarnya, terjadilah herniasi girussinguli, herniasi transtentorial dan herniasi unkus. Herniasi girus singuli terdapat di bawah falx serebri ke arah kontralateral menyebabkan tekanan pada pembuluh darah serta jaringan otak, mengakibatkan iskemia dan edema. Herniasi transtentorial/sentralHerniasi transtentorial atau sentral adalah hasil akhir dari prosesdesak ruang rostrokaudal dan kedua hemisfer serebri dan nuclei basalis, secara berurutan menekan diensefalon, mesensefalon, ponsdan medulla oblongata melalui celah tentorium. Herniasi unkus terjadi bila lesi menempati sisi lateral fossa kraniimedia atau lobus temporalis, lobus temporalis mendesak unkus dangirus hipokampus ke arah garis tengah dan ke atas tepi bebastentorium yang akhirnya menekan mesensefalon. 2. Koma Infratentorial Ada dua macam lesi infratentorial yang menyebabkan koma : a.Proses di dalam batang otak sendiri yang merusak ARAS atau/serta merusak pembuluh darah yang mendarahinya dengan akibat iskemik, perdarahan dan nekrosis.

Misalnya pada stroke,tumor, cedera kepala dan sebagainya. b . P r o s e s d i l a u r batang otak yang menekan AR AS Langsung menekan pons Herniasi ke atas dari serebelum dan mesensefalonmelalui celah tentorium dan menekan tegmentummesensefalon. Herniasi ke bawah dari serebelum melalui foramenmagnum dan menekan medulla oblongata.Dapat disebabkan oleh tumor serebellum, perdarahanserebelum dan sebagainya. Ditentukan lateralisasi ( pupilanisokor, hemiparesis) dan dibantu dengan pemeriksaan penunjang. Diagnosis

Diagnosis kesadaran menurun didasarkan atas : a . A n a m n e s i s Dalam melakukan anamnesis perlu dicantumkan dari siapa anamnesistersebut didapat, biasanya anamnesis yang terbaik didapat dari orang yangselalu berada bersama penderita. Untuk itu diperlukan riwayat perjalanan penyakit, riwayat trauma, riwayat penyakit, riwayat penggunaan obat-obatan, riwayat kelainan kejiwaan. Dari anamnesis sering kali menjadi kunci utama mendiagnosis penderita dengan kesadaran menurun. b.Pemeriksaan Fisik Umum Dalam melakukan pemeriksaan fisik umum harus diamati : Tanda vitalPemeriksaan tanda vital : perhatikan jalan nafas, tipe pernafasannya dan perhatikan tentang sirkulasi yang meliputi :tekanan darah, denyut nadi dan ada tidaknya aritmia. Bau nafasPemeriksaan harus dapat mengidentifikasi factor breath hepaticyang disebabkan penyakit hati, urino smell yang disebabkankarena penyakit ginjal atau fruity smell yang disebabkan karenaketoasidosis. Pemeriksaan kulitPada pemeriksaan kulit, perlu diamati tanda-tanda trauma, stigmatakelainan hati dan stigmata lainnya termasuk krepitasi dan jejassuntikan. Pada penderita trauma kepala pemeriksaan leher harusdilakukan dengan sangat hati-hati atau tidak boleh dilakukan jikadiduga adanya fraktur servical. Jika kemungkinan itu tidak ada,maka lakukan pemeriksaan kaku kuduk dan lakukan auskultasikarotis untuk mencari ada tidaknya bruit. Kepala Perhatikan ada tidaknya hematom, laserasi dan fraktur. Leher Perhatikan kaku kuduk dan jangan manipulasi bila dicurigai fraktur servikal (jejas, kelumpuhan 4 ekstremitas, trauma di daerah muka). Toraks /abdomen dan ekstremitasPerhatikan ada tidaknya fraktur c.Pemeriksaan fisik neurologis Pemeriksaan fisik neurologist bertujuan menentukan kedalamankoma secara kualitatif dan kuantitatif serta mengetahui lokasi proseskoma. Pemeriksaan neurologist meliputi derajat kesadaran dan pemeriksaan motorik. Umum B u k a k e l o p a k m a t a m e n e n t u k a n d a l a m n y a k o m a -Deviasi k e p a l a d a n l i r i k a n m e n u n j u k a n l e s i h e m i s f e r ipsilateral- P e r h a t i k a n m i o k l o n u s ( p r o s e s m e t a b o l i c ) , t w i t c h i n g o t o t berirama (aktivitas seizure) atau tetani (spontan, spasmusotot lama). Level kesadaran

Ditentukan secara kualitatif dan kauntitatif - k u a l i t a t i f ( a p a t i s , s o m n o l e n , delirium, sporo dan koma)- k u a n t i t a t i f ( m e n g g u n a k a n GCS) Pupil Diperiksa : ukuran, reaktivitas cahaya - S i m e t r i s / r e a k t i v i t a s c a h a y a n o r m a l , p e t u n j u k b a h w a integritas mesensefalon baik. Pupil reaksi normal, reflek kornea dan okulosefalik (-),dicurigai suatu koma metabolic. - M i d p o s i s i ( 2 - 5 m m ) , f i x e d d a n i r r e g u l a r , l e s i m e s e n f a l o n fokal. - P u p i l r e a k t i f p i n - p o i n t , p a d a k e r u s a k a n p o n s , i n t o k s i k a s i opiate kolinergik. -Dilatasi unilateral dan fixed, terjadi herniasi. -Pupil bilateral fixed dan dilatasi, herniasi sentral, hipoksik iskemik global, keracunan barbiturate. Funduskopi Refleks okulosefalik (dolls eye manuvere) Refleks okulo vestibular Refleks kornea Refleks muntah Refleks fisiologik dan patologik d.Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan gas darah, berguna untuk melihat oksigenasi di dalamdarah, juga untuk melihat gangguan keseimbangan asam basa. Pemeriksaan darah, meliputi darah perifer lengkap (DPL), keton,faal hati, faal ginjal dan elektrolit. Pemeriksaan toksikologi, dari bahan urine darah dan bilasanlambung. Pemeriksaan khusus meliputi pungsi lumbal, CT Scan kepala,EEG, EKG, foto toraks dan foto kepala Diagnosis banding penurunan kesadaran karena metabolic dan structural Menentukan kelainan neurology perlu untuk evaluasi danmanajemen penderita. Pada penderita dengan penurunan kesadaran, dapatditentukan apakah akibat kelainan struktur, toksik, atau metabolic. Padakoma akibat gangguan struktur mempengaruhi fungsi ARAS langsungatau tidak langsung. ARAS merupakan kumpulan neuron polisinaptik yang terletak pada pusat medulla, pons dan mesensefalon, sedangkan penurunan kesadaran karena kelainan metabolic terjadi karenamempengaruhi energi neuronal atau terputusnya aktivitas membraneneuronal atau multifactor. Diagnosis banding dapat ditentukan melalui pemeriksaan pernafasan, pergerakan spontan, evaluasi saraf cranial danrespon motorik terhadap stimuli. Pola pernafasan: Mengetahui pola pernafasan akan membantu letak lesi dan kadangmenentukan jenis gangguan. o Respirasi Cheyne stoke Pernafasan ini makin lama makin dalam kemudianmendangkal dan diselingi apnue. Keadaaan ini seperti dijumpai pada disfungsi hemisfer bilateral sedangkan batang otak masih baik. Pernafasan ini dapat merupakan gejala pertama herniasitranstentorial. Selang itu, pola pernafasan ini dapat jugadisebabkan gangguan metabolic dan gangguan jantung. o Respirasi hiperventilasi neurogen sentral

Pernafasan cepat dan dalam, frekuensi kira-kira 25 per menit. Dalam hal ini, lesi biasanya pada tegmentum batang otak (antara mensenfalon dan pons ). Ambang respirasi rendah, pada pemeriksaan darah ada alkalosis respirasi, PCO2 arterial rendah,Ph meningkat dan ada hipoksia ringan. Pemberian O2 tidak akanmengubah pola pernafasan. Biasanya didapatkan pada infark mesensefalon, pontin,anoksia atau hipoglikemia yang melibatkandaerah ini dan kompresi mesensefalon karena herniasitranstentorial. o Respirasi apneustik Terdapat inspirasi memanjang diikuti apnoe pada saat ekspirasi dengan frekuensi 1-2 per menit kemudian diikuti oleh pernafasan kluster. o Respirasi kluster Ditandai respirasi berkelompok diikuti apnoe. Biasanya terjadi pada kerusakan ponsvarolii. o Respirasi ataksik (irregular) Ditandai oleh pola pernafasan yang tidak teratur, baik dalam atau iramanya. Kerusakan terdapat di pusat pernafasan medulla oblongata dan merupakan keadaan preterminal Pergerakan spontan Perlu melakukan observasi pasien waktu istirahat. Pergerakan abnormal seperti twitching, mioklonus, tremor merupakan petunjuk gangguan toksik/ metabolik. Apabila tampak pergerakan spontan dengan asimetrik (tungkai bawah rotasi keluar menunjukkan defisitfokal motorik) Komponen brain stem dari ARAS masih baik bila tampak mengunyah, berkedip danmenguap spontan dan dapat membantu lokalisasi penyebab koma. 1. Pemeriksaan saraf kranial Jika pada pemeriksaan saraf kranial (saraf okular) tampak asimetrik dicurigai lesistruktural. Umumnya pasien koma dengan reflek brain stem normal maka menunjukkan kegagalan kortikal difus dengan penyebab metabolik. Obat-obatan seperti barbiturat,diphenylhydantion, diazepam, antidepresan trisiklik dan intoksikasi etanol dapat menekanrefleks okular tetapi refleks pupil tetap baik. Impending herniasi ditandai oleh pola pernafasan tidak teratur, pupil miosis dan refleks pupil menurun. 2. Repons motorik terhadap stimuli Defisit fokal motorik biasanya menunjukkan kerusakan struktur, sedangkandekortikasi/deserebrasi dapat terjadi pada kelainan metabolik toksik atau kerusakanstruktural. Gerakan-gerakan abnormal seperti tremor dan mioklonus sering terjadi padagangguan metabolik toksik. Tatalaksana Penurunan Kesadaran Prinsip pengobatan kesadaran dilakukan dengan cepat, tepat dan akurat, pengobatandilakukan bersamaan dalam saat pemeriksaan. Pengobatan meliputi dua komponen utama yaituumum dan khusus. Umum - Tidurkan pasien dengan posisi lateral dekubitus dengan leher sedikit ekstensi bilatidak ada kontraindikasi seperti fraktur servikal dan tekanan intrakranial yang meningkat. - Posisi trendelenburg baik sekali untuk mengeluarkan cairan trakeobronkhial, pastikan jalan nafas lapang, keluarkan gigi palsu jika ada, lakukan suction didaerah nasofaring jika diduga ada cairan.

Lakukan imobilisasi jika diduga ada trauma servikal, pasang infus sesuai dengankebutuhan bersamaan dengan sampel darah. Pasang monitoring jantung jika tersedia bersamaan dengan melakukanelektrokardiogram (EKG) Pasang nasogastric tube, keluarkan isi cairan lambung untuk mencegah aspirasi,lakukan bilas lambung jika diduga ada intoksikasi. Berikan tiamin 100 mg iv, berikan destrosan 100 mg/kgbb. Jika dicurigai adanya overdosis opium/ morfin, berikan nalokson 0,01 mg/kgbb setiap 5-10 menit sampai kesadaran pulih(maksimal 2 mg).

Khusus Pada herniasi - Pasang ventilator lakukan hiperventilasi dengan target PCO2:25-30 mmHg. - Berikan manitol 20% dengan dosis 1-2 gr/ kgbb atau 100 gr iv. Selama 10-20 menit kemudian dilanjutkan 0,25-0,5 gr/kgbb atau 25 gr setiap 6 jam. - Edema serebri karena tumor atau abses dapat diberikan deksametason 10 mg ivlanjutkan 4-6 mg setiap 6 jam. - Jika pada CT scan kepala ditemukan adanya CT yang operabel seperti epiduralhematom, konsul bedah saraf untuk operasi dekompresi.Pengobatan khusus tanpa herniasi - Ulang pemeriksaan neurologi yang lebih teliti Jika pada CT scan tak ditemukan kelainan, lanjutkan dengan pemeriksaan pungsi lumbal (LP). Jika LP positif adanya infeksi berikan antibiotik yangsesuai. Jika LP positif adanya perdarahan terapi sesuai dengan pengobatan perdarahan subarakhnoid.

Bells palsy DEFINISI Bell's Palsy adalah suatu kelainan pada saraf wajah yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan tiba-tiba pada otot di satu sisi wajah. Saraf wajah adalah saraf kranial yang merangsang otot-otot wajah. Kelumpuhan nervus fasialis (N. VII) adalah kelumpuhan otot-otot wajah, sehingga wajah pasien tampak tidak simetris pada waktu berbicara dan berekspresi. Hanya merupakan gejala sehingga harus dicari penyebab dan derajat kelumpuhannya untuk menentukan terapi dan prognosis. Bell palsy adalah kelemahan sementara atau kelumpuhan saraf wajah yang dikenal sebagai saraf kranial ketujuh. Saraf ini mengendalikan ekspresi wajah, gerakan kelopak mata dan otot-otot dahi dan leher. PENYEBAB Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga terjadi pembengkakan pada saraf wajah sebagai reaksi terhadap infeksi virus, penekanan atau berkurangnya aliran darah. GEJALA DAN TANDA Orang pada semua kelompok umur dapat terkena Bells palsy, namun yang paling sering terkena adalah usia paruh baya. Lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Pada anakanak, kejadian ini biasanya dikaitkan dengan infeksi virus, penyakit Lyme, atau sakit telinga. Ada banyak variasi dalam keparahan gejala dan tanda. Cirri khasnya adalah kehilangan kendali otot secara tiba-tiba pada satu sisi wajah, dan memberikan tampilan wajah yang kaku. Penderita sulit untuk tersenyum, menutup mata, mengedip, atau menaikkan alis. Beberapa pasien (terutama yang menderita multiple sclerosis) mengalami rasa sakit sebelum terjadinya paralysis (kelumpuhan). Bila gejala utamanya adalah vertigo atau tinnitus (telinga berdengung), maka dapat dicurigai adanya infeksi herpes zoster pada telinga dan dengan demikian diagnosisnya bukan lagi Bells palsy melainkan sindrom Ramsay Hunt. Ujung mulut biasanya tertarik ke bawah dan menyebabkan air liur mudah menetes. Bicara menjadi tidak jelas, dan penderita mungkin mengalami perubahan fungsi mengecap. Karena kelopak mata tidak dapat ditutup, dapat terjadi kekeringan ataupun ulserasi pada konjungtiva. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya. Bell's palsy selalu mengenai satu sisi wajah; kelemahannya terjadi tiba - tiba dan dapat melibatkan baik bagian atas atau bagian bawah wajah. Penyakit lainnya yang juga bisa menyebabkan kelumpuhan saraf wajah adalah: - Tumor otak yang menekan saraf - Kerusakan saraf wajah karena infeksi virus (misalnya sindroma Ramsay Hunt) - Infeksi telinga tengah atau sinus mastoideus - Penyakit Lyme

- Patah tulang di dasar tengkorak. Untuk membedakan Bell's palsy dengan penyakit tersebut, bisa dilihat dari riwayat penyakit, hasil pemeriksaan rontgen, CT scan atau MRI. Pada penyakit Lyme perlu dilakukan pemeriksaan darah. Tidak ada pemeriksaan khusus untuk Bell's palsy. TATLAKSANA Tidak ada perawatan yang disetujui secara universal untuk Bells Palsy. Histamine dan obat vasodilator lain dapat mengurangi durasi, demikian juga kortikosteroid sistemik. Antibiotik okular dan air mata buatan dapat dibutuhkan untuk mencegah ulserasi kornea. Gejala biasanya mulai berkurang secara perlahan dan spontan dalam 1 hingga 2 bulan setelah gejala awal, namun pada beberapa kasus yang lebih berat (mungkin terjadi pada orang lansia) dapat terjadi pada periode waktu yang lebih panjang. Secara keseluruhan, kira-kira 82 % pasien sudah sembuh sempurna dalam waktu 6 bulan. PENCEGAHAN 1. Jika berkendaraan motor, gunakan helm penutup wajah full untuk mencegah angin mengenai wajah. 2. Jika tidur menggunakan kipas angin, jangan biarkan kipas angin menerpa wajah langsung. Arahkan kipas angin itu ke arah lain. Jika kipas angin terpasang di langitlangit, jangan tidur tepat di bawahnya. Dan selalu gunakan kecepatan rendah saat pengoperasian kipas. 3. Kalau sering lembur hingga malam, jangan mandi air dingin di malam hari. Selain tidak bagus untuk jantung, juga tidak baik untuk kulit dan syaraf. 4. Bagi penggemar naik gunung, gunakan penutup wajah/masker dan pelindung mata. Suhu rendah, angin kencang, dan tekanan atmosfir yang rendah berpotensi tinggi menyebabkan Anda menderita Bells Palsy. 5. Setelah berolah raga berat, JANGAN LANGSUNG mandi atau mencuci wajah dengan air dingin. 6. Saat menjalankan pengobatan, jangan membiarkan wajah terkena angin langsung. Tutupi wajah dengan kain atau penutup. Takut dibilang orang aneh? Pertimbangkan dengan biaya yang Anda keluarkan untuk pengobatan. PROGNOSIS Jika kelumpuhannya parsial (sebagian), maka penyembuhan total terjadi dalam waktu 1-2 bulan. Prognosis pada kelumpuhan total adalah bervariasi, tetapi sebagian besar mengalami penyembuhan sempurna. Untuk menentukan kemungkinan terjadinya penyembuhan total, bisa dilakukan pemeriksaan untuk menguji saraf wajah dengan menggunakan rangsangan listrik. Kadang saraf wajah membaik, tetapi membentuk hubungan yang Abnormal yang menyebabkan timbulnya gerakan yang tidak dikehendaki pada beberapa otot wajah atau keluarnya air mata secara spontan.

STROKE DEFINISI Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darahke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke adalah penyebabkematian yang ketiga di Amerika Serikat dan banyak negara industri di Eropa (Jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang si penderita mengalami kelumpuhan pada anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Untuk menggarisbawahi betapa seriusnya stroke ini, beberapa tahun belakangan ini telah semakin populer istilah serangan otak. Istilah ini berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas, serangan jantung. stroke terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli. emboli bisa berupa kolesterol atau mungkin udara. KLASIFIKASI Berdasarkan proses patologi dan gejala klinisnya stroke dapat diklasifikasikan menjadi : 1. stroke hemoragik Terjadi perdarahan cerebral dan mungkin juga perdarahan subarachnoid yeng disebabkan pecahnya pembuluh darah otak. Umumnya terjadi pada saat melakukan aktifitas, namun juga dapat terjadi pada saat istirahat. Kesadaran umumnya menurun dan penyebab yang paling banyak adalah akibat hipertensi yang tidak terkontrol. 2. stroke non hemoragik Dapat berupa iskemia, emboli, spasme ataupun thrombus pembuluh darah otak. Umumnya terjadi setelah beristirahat cukup lama atau angun tidur. Tidak terjadi perdarahan, kesadaran umumnya baik dan terjadi proses edema otak oleh karena hipoksia jaringan otak. Stroke non hemoragik dapat juga diklasifikasikan berdasarkan perjalanan penyakitnya, yaitu : 1. TIAS (Trans Ischemic Attack) Yaitu gangguan neurologist sesaat, beberapa menit atau beberapa jam saja dan gejala akan hilang sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam. 1. Rind (Reversible Ischemic Neurologis Defict) Gangguan neurologist setempat yang akan hilang secara sempurna dalam waktu 1 minggu dan maksimal 3 minggu.. 1. stroke in Volution Stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana gangguan yang muncul semakin berat dan bertambah buruk. Proses ini biasanya berjalan dalam beberapa jam atau beberapa hari. 1. Stroke Komplit Gangguan neurologist yang timbul bersifat menetap atau permanent.

ETIOLOGI Pada stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur arteri yang menuju ke otak.

Misalnya suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil. Arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu katupnya. Stroke semacam ini disebut emboli serebral, yang paling sering terjadi pada penderita yang baru menjalani pembedahan jantung dan penderita kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung (terutama fibrilasi atrium). Emboli lemak jarng menyebabkan stroke. Emboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yan gpecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri. Stroke juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan menyempitnya pembuluh darah yang menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan menyebabkan stroke. Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Stroke bisa terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi jika seseorang mengalami kehilangan darah yang banyak karena cedera atau pembedahan, serangan jantung atau irama jantung yang abnormal.

Etiologi 1) Infark Otak Dimana suplai darah yang dialirkan ke otak hanya melalui arteri serebral yang sehat atau berdilatasi sehingga hanya jaringan otak yang sehat saja yang mempunyai jauh darah dan daerah edema tidak kebagian. 2) Perdarahan Intraserebral Terjadi karena pecahnya pembuluh darah otak, perdarahan yang terjadi karena arterosklerosis dan hipertensi yang pada umumnya terjadi diatas 30 tahun, akibat pecahnya pembuluh arteri otak sehingga terjadi pembesaran atau terjadi aliran darah kedalam parenkim, pergeseran dan memisahkan jaringan otak yang berdekatan sehingga otak akan membengkak, jaringan otak internal akan tertekan sehingga dapat menyebabkan edema dan kemungkinan herniasi otak. 3) Perdarahan subarachnoid Merupakan gangguan alirah darah pada satu atau lebih pembuluh darah serebral karena oklusi atau pecahnya pembuluh darah serebral secara spontan.

b. Berdasarkan Lokasi Lesi 1) Sistem Karotis Kelainan terjadi pada arteri karotis baik kiri atau kanan dan percabanyannya. 2) Sistem Vertebrabasiler Kelainan terjadi pada arteri vertebrabasailer dan percabangannya.

MANIFESTASI KLINIS Sebagian besar kasus terjadi secara mendadak, sangat cepat dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit (completed stroke). Stroke bisa menjadi bertambah buruk dalam beberapa jam sampai 1-2 hari akibat bertambah luasnya jaringan otak yang mati (stroke in evolution). Perkembangan penyakit bisasanya (tetapi tidak selalu) diselingi dengan periode stabil, dimana perluasan jaringan yang mati berhenti sementara atau tejadi beberapa perbaikan. Gejala yang terjadi tergantung kepada daerah otak yang terkena: - Hilangnya rasa atau adanya sensasi Abnormal pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh - Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh - Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran - Penglihatan ganda - Pusing - Bicara tidak jelas (rero) - Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat - Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh - Pergerakan yang tidak biasa - Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih - Ketidakseimbangan dan terjatuh - Pingsan. Kelainan neurologis yang terjadi lebih berat, lebih luas, berhubungan dengan koma atau stupor dan sifatnya menetap. Selain itu, stroke bisa menyebabkan depresi atau ketidakmampuan untuk mengendalikan emosi. Stroke bisa menyebabkan edema atau pembengkakan otak. Hal ini berbahaya karena ruang dalam tengkorak sangat terbatas. Tekanan yang timbul bisa lebih jauh merusak jaringan otak dan memperburuk kelainan neurologis, meskipun strokenya sendiri tidak bertambah luas. DIAGNOSA

Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan perjalanan penyakit dan hasil pemeriksaan fisik.Pemeriksaan fisik membantu menentukan lokasi kerusakan otak.Untuk memperkuat diagnosis biasanya dilakukan pemeriksaan CT scan atau MRI.Kedua pemeriksaan tersebut juga bisa membantu menentukan penyebab dari stroke, apakah perdarahan atau tumor otak.Kadang dilakukan angiografi. PENGOBATAN Biasanya diberikan oksigen dan dipasang infus untuk memasukkan cairan dan zat makanan. Pada stroke in evolution diberikan antikoagulan (misalnya heparin), tetapi obat ini tidak diberikan jika telah terjadi completed stroke. Antikoagulan juga biasanya tidak diberikan kepada penderita tekanan darah tinggi dan tidak pernah diberikan kepda penderita dengan perdarahan otak karena akan menambah resiko terjadinya perdarahan ke dalam otak. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya bisa dicegah atau dipulihkan jika obat tertentu yang berfungsi menghancurkan bekuan darah (misalnya streptokinase atau plasminogen jaringan) diberikan dalam waktu 3 jam setelah timbulnya stroke. Segera dilakukan pemeriksaan untuk menentukan bahwa penyebabnya adalah bekuan darah dan bukan perdarahan, yang tidak bisa diatasi dengan obat penghancur bekuan darah. Pada completed stroke, beberapa jaringan otak telah mati memperbaiki aliran darah ke daerh tersebut tidak akan dapat mengembalikan fungsinya. Karena itu biasanya tidak dilakukan pembedahan. Tetapi pengangkatan sumbatan setelah stroke ringan atau transient ischemic attack, bisa mengurangi resiko terjadinya stroke di masa yang akan datang. Untuk mengurangi pembengkakan dan tekanan di dalam otak pada penderita stroke akut, biasanya diberikan manitol atau kortikosteroid. Penderita stroke yang sangat berat mungkin memerlukan respirator untuk mempertahankan pernafasan yang adekuat. Diberikan perhatian khusus kepada fungsi kandung kemih, saluran pencernaan dan kulit (untuk mencegah timbulnya luka di kulit karena penekanan). Kelainan yang menyertai stroke (misalnya gagal jantung, irama jantung yang tidak teratur, tekanan darah tinggi dan infeksi paru-paru) harus diobati. Setelah serangan stroke, biasanya terjadi perubahan suasana hati (terutama depresi), yang bisa diatasi dengan obat-obatan atau terapi psikis. REHABILITASI

Rehabilitasi intensif bisa membantu penderita untuk belajar mengatasi kelumpuhan/kecacatan karena kelainan fungsi sebagian jaringan otak. Bagian otak lainnya kadang bisa menggantikan fungsi yang sebelumnya dijalankan oleh bagian otak yang mengalami kerusakan. Rehabilitasi segera dimulai setelah tekanan darah, denyut nadi dan pernafasan penderita stabil. Dilakukan latihan untuk mempertahankan kekuatan otot, mencegah kontraksi otot dan luka karena penekanan (akibat berbaring terlalu lama) dan latihan berjalan serta berbicara. PROGNOSIS Banyak penderita yang mengalami kesembuhan dan kembali menjalankan fungsi normalnya. Penderita lainnya mengalami kelumpuhan fisik dan menatal dan tidak mampu bergerak, berbicara atau makan secara normal. Sekitar 50% penderita yang mengalami kelumpuhan separuh badan dan gejala berat lainnya, bisa kembali memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri. Mereka bisa berfikir dengan jernih dan berjalan dengan baik, meskipun penggunaan lengan atau tungkai yang terkena agak terbatas. Sekitar 20% penderita meninggal di rumah sakit. Yang berbahaya adalah stroke yang disertai dengan penurunan kesadaran dan gangguan pernafasan atau gangguan fungsi jantung. Kelainan neurologis yang menetap setelah 6 bulan cenderung akan terus menetap, meskipun beberapa mengalami perbaikan. Penatalaksanaan Stroke Stroke Iskemik akut :aktivatorplasminogen jaringa IV 3 jam setelahonset gejala (NINDS) (0,9 mg/kg), terapiantiplatelet Tahap akut : jendela reperfusi dan jendelaterapi Pasca akut : fisioterapi sedini mungkin,medikamentosa, antikonvulsan pada infark kortikal Emboli otak : tatalaksana emboli, cegahemboli ulang Perdarahan sub arakhnoid o Awal tatalaksana: oksigen, ventilasi,keseimbangan elektrolit.Pengendalian nyeri (kortikosteroid IVosis rendah) o Pengendalian hipertensi o Hidrosefalus: pirauventrikuloperitoneal Perdarahan intrakranial o Perdarahan superficial: operasi o Pencegahan peningkatan TIK lebih lanjut

KOMPLIKASI Kejang. Kejang pada fase awal lebih sering terjadi pada stroke perdarahan. Kejadian kejang umumnya memperberat defisit neurologik - Nyeri kepala: walaupun hebat, umumnya tidak menetap. Penatalaksanaan membutuhkan analgetik dan kadang antiemetik - Hiccup: penyebabnya adalah kontraksi otot-otot diafragma. Sering terjadi pada stroke batang otak, bila menetap cari penyebab lain seperti uremia dan iritasi diafragma. - Selain itu harus diwaspadai adanya: Transformasi hemoragik dari infark Hidrosefalus obstruktif

- Peninggian tekanan darah. Sering terjadi pada awal kejadian dan turun beberapa hari kemudian. - Demam dan infeksi. Demam berhubungan dengan prognosa yang tidak baik. Bila ada infeksi umumnya adalah infeksi paru dan traktus urinarius. - Emboli pulmonal. Sering bersifat letal namun dapat tanpa gejala. Selain itu, pasien menderita juga trombosis vena dalam (DVT). - Abnormalitas jantung. Disfungsi jantung dapat menjadi penyebab, timbul bersama atau akibat stroke. Sepertiga sampai setengah penderita stroke menderita komplikasi gangguan ritme jantung. - Gangguan fungsi menelan, aspirasi dan pneumonia. Dengan fluoroskopi ditemukan 64% penderita stroke menderita - gangguan fungsi menelan. Penyebab terjadi pneumonia kemungkinan tumpang tindih dengan keadaan lain seperti imobilitas, hipersekresi dll. - Kelainan metabolik dan nutrisi. Keadaan undernutrisi yang berlarut-larut terutama terjadi pada pasien umur lanjut. - Keadaan malnutrisi dapat menjadi penyebab menurunnya fungsi neurologis, disfungsi kardiak dan gastrointestinal dan abnormalitas metabolisme tulang. - Infeksi traktus urinarius dan inkontinensia. Akibat pemasangan kateter dauer, atau gangguan fungsi kandung kencing atau sfingter uretra eksternum akibat stroke. - Perdarahan gastrointestinal. Umumnya terjadi pada 3% kasus stroke. Dapat merupakan komplikasi pemberian kortikosteroid pada pasien stroke. Dianjurkan untuk memberikan antagonis H2 pada pasien stroke ini. - Dehidrasi. Penyebabnya dapat gangguan menelan, imobilitas, gangguan komunikasi dll.

- Hiponatremi. Mungkin karena kehilangan garam yang berlebihan. - Hiperglikemia. Pada 50% penderita tidak berhubungan dengan adanya diabetes melitus sebelumnya. Umumnya berhubungan dengan prognosa yang tidak baik. - Hipoglikemia. Dapat karena kurangnya intake makanan dan obat-obatan. PENCEGAHAN 1. Periksa tekanan darah secara rutin. Riset menunjukkan, rajin kontrol mengurangi 40 persen risiko stroke. "Mengontrol tekanan darah tinggi itu vital bagi pencegahan stroke," ujar Prof. Adams. Bila lebih dari 140/90, berarti tekanan darah Anda tinggi. Usahakan untuk menurunkannya. 2. Singkirkan tembakau. Hasil studi memperlihatkan, menjauhi tembakau mengurangi risiko stroke sampai 33 persen. "Tidak ada istilah merokok sedikit. Harus berhenti sama sekali, sejak saat ini!" tandas Prof. Adams. 3. Periksa leher Anda. Mintalah dokter mendengarkan bunyi mendesing di leher Anda. Ini terutama penting jika Anda mengalami aterosklerosis (pengerasan dan penebalan pembuluh darah) yang menyebabkan tersumbatnya aliran darah. 4. Lakukan latihan olahraga. Riset menunjukkan, mereka yang mulai latihan pada usia antara 25-40 tahun, risikonya terserang stroke berkurang 57 persen. Sedangkan yang mulai latihan saat usianya 40-55 tahun, kesempatannya 37 persen lebih baik untuk terhindar dari stroke. 5. Asal hijau atau oranye, santap saja. Terlalu dini menyebut beta-karoten dapat mencegah stroke. Tapi makan sayur dan buah (sumber beta-karoten) lebih banyak setiap harinya, kata Prof. Adams, sangat baik. 6. Makanlah potasium. Riset menegaskan, mengkonsumsi makanan kaya potasium seharihari, mengurangi risiko stroke 40 persen. Kentang adalah sumber potasium yang baik, selain alpukat, kedelai, pisang, salmon dan tomat. 7. Kenali kandungan aspirin. Memang aspirin sering disebut bisa membantu mencegah stroke. "Tapi kalau Anda tidak memiliki risiko stroke, dampaknya bisa kurang baik," ujar Prof. Adams. Konsultasilah pada dokter. 8. Kurangi lemak. Apa yang baik bagi jantung Anda, baik pula bagi otak. Menjaga kadar kolesterol berarti menghambat aterosklerosis dan stroke. Makanlah lemak tidak lebih dari 25 persen kebutuhan kalori. 9. Jauhi alkohol. Kalau Anda belum berkenalan dengan alkohol, lebih baik tidak usah kenal, walau ada penelitian yang menyatakan bahwa dalam jumlah tertentu bisa mencegah stroke dan serangan jantung. Sebab, tidak pernah jelas ukuran minum secukupnya itu. PROGNOSIS

Cacat mempengaruhi 75% dari penderita stroke yang cukup untuk menurunkan kerja mereka. Stroke dapat mempengaruhi pasien secara fisik, mental, emosional, atau kombinasi dari ketiganya. Hasil dari stroke sangat bervariasi tergantung pada ukuran dan lokasi lesi. Disfungsi sesuai dengan daerah di otak yang telah rusak. Beberapa cacat fisik yang dapat hasil dari stroke termasuk kelumpuhan, mati rasa, tekanan luka, radang paru-paru, inkontinensia, apraxia (ketidakmampuan untuk melakukan gerakan-gerakan belajar), kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari, kehilangan nafsu makan, kehilangan bicara, kehilangan penglihatan, dan nyeri. Jika stroke cukup parah, atau di lokasi tertentu seperti bagian dari batang otak, koma atau kematian dapat hasil. Masalah emosional yang dihasilkan dari stroke dapat hasil dari kerusakan langsung ke pusatpusat emosi di otak atau dari frustrasi dan kesulitan beradaptasi dengan keterbatasan baru. Pasca-stroke kesulitan emosional mencakup kegelisahan, serangan panik, emosi datar (kegagalan untuk mengekspresikan emosi), mania, apatis, dan psikosis. 30 sampai 50% dari penderita stroke menderita depresi pasca stroke, yang ditandai dengan kelesuan, lekas marah, gangguan tidur, menurunkan harga diri, dan penarikan. Depresi dapat mengurangi memperburuk motivasi dan hasil, tetapi dapat diobati dengan antidepresan. Labilitas emosional, konsekuensi lain dari stroke, menyebabkan pasien untuk beralih cepat antara tertinggi dan terendah emosional dan untuk mengekspresikan emosi tidak tepat, misalnya dengan kelebihan tertawa atau menangis dengan sedikit atau tanpa provokasi. Meskipun ekspresi emosi biasanya sesuai dengan emosi sebenarnya pasien, bentuk yang lebih parah dari labilitas emosional menyebabkan pasien untuk tertawa dan menangis patologis, tanpa memperhatikan konteks atau emosi. Labilitas emosional terjadi pada sekitar 20% dari pasien stroke. Defisit kognitif yang dihasilkan dari stroke meliputi gangguan persepsi, masalah bicara, demensia, dan masalah dengan perhatian dan memori. Seorang penderita stroke mungkin tidak menyadari cacat sendiri, suatu kondisi yang disebut anosognosia. Dalam kondisi yang disebut mengabaikan hemispatial, pasien tidak mampu hadir pada apa pun di sisi berlawanan ruang untuk belahan bumi yang rusak. Sampai dengan 10% dari semua pasien stroke mengembangkan kejang, paling sering pada minggu berikutnya untuk acara; tingkat keparahan stroke meningkatkan kemungkinan kejang.

AGAMA Birrul Walidain terdiri dari kata birru dan walidain. Birru atau al-birru berarti kebajikan dan al-walidain artinya kedua orang tua atau ibu bapak. Birrul walidain berarti berbuat baik kepada kedua orang tua. Kedudukan Birrul walidain: Birrul walidain memiliki kedudukan yang istimewa dalam Islam. Dalil yang membuktikan hal tsb. al: 1. Allah mewasiatkan kepada kita, manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, sebagaimana misalnya firman Allah dalam surah Al Ahqaaf: 25 yang artinya, "Kami wasiatkan kepada ummat manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tua...." 2. Perintah berbuat baik kepada kedua orang tua diletakkan Allah SWT di dalam Al Qur'an setelah perintah beribadah hanya kepada-Nya, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah: 83 yang artinya"Dan ingatlah ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil yaitu, "Janganlah kamu menyembah selain Allah, berbuat baiklah kepada ibu bapakmu,...."" 3. Perintah berterima kasih kepada kedua orang tua diletakkan Allah SWT setelah perintah berterima kasih kepada Allah SWT, sebagaimana firman-Nya di dalam surah Luqman: 14 yang artinya, "Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua ibu bapaknya, ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang semakin lemah, dan menyusukannya selama dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepadaKulah kembalimu." 4. Rasulullah SAW meletakkan birrul walidain ini sebagai amalan nomor dua terbaik setelah shalat tepat waktu, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Diriwayatkan dari 'Abdullah ibnu Mas'ud ra, dia berkata, "Aku bertanya kepada Nabi SAW, "Apa amalan yang paling disukai oleh Allah SWT?" Beliau menjawab, "Shalat tepat pada waktunya." Aku bertanya lagi, "Kemudian apa?" Beliau SAW menjawab, "Birrul walidain." Kemudian aku bertanya lagi, "Seterusnya apa?" Beliau menjawab, "Jihad fi sabililah.""" (HR. Muttafaqun 'alaihi) 5. Perintah berbakti kepada kedua orang tua didahulukan atas jihad dan hijrah. Dalilnya, selain hadits yang telah disebutkan sebelumnya, "Dari Abdullah bin Amr ra, dia berkata, Ada seorang laki-laki yang meminta izin kepada Nabi SAW untuk berjihad, maka Rasulullah SAW bersabda kepadanya, "Apakah kedua orang tuamu masih hidup?" Dia menjawab, "Ya, masih. Beliau pun bersabda, Maka pada keduanya, hendaklah engkau berbakti." [HR. Muttafaqun 'alaihi] Sejalan dengan hadits tadi di hadits lain Rasulullah SAWpun bersabda, "Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash ra, dia berkata, Ada seorang laki-laki menghampiri Nabi SAW seraya berucap, "Aku berbaiat kepadamu untuk berhijrah dan berjihad dengan mengharapkan pahala dari Allah." Beliau bertanya, "Apakah salah seorang dari kedua orang tuamu masih hidup?" Dia menjawab, "Ya, masih, bahkan kedua-duanya." Maka beliau bersabda. Berarti engkau menginginkan pahala dari Allah? Dia menjawab, "Ya. Beliau bersabda, Kembalilah kepada kedua orang tuamu, lalu pergaulilah mereka dengan baik." [HR. Muslim]

Kita juga masih mengingat kisah Juraij yang hidup jauh sebelum masa Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Dimana dalam kisah tersebut diceritakan bahwa Juraij sedang sholat Sunnah dan ibunya memanggilnya. Dengan keraguan Juraij berkata kepada diri sendiri, 'Ya Allah, ibuku atau shalatku'. Tetapi Juraij memilih untuk meneruskan shalatnya. Tidak berapa lama ibunya memanggil untuk yang kedua kalinya. Juraij bertanya lagi kepada diri sendiri, 'Ya Allah, ibuku atau shalatku'. Tetapi beliau masih memilih untuk meneruskan shalatnya. Oleh karena terlalu kecewa akhirnya perempuan itu berkata, 'Ya Allah, sesungguhnya Juraij adalah anakku. Aku sudah memanggilnya berulang kali, namun ternyata ia enggan menjawabnya. Ya Allah, janganlah Engkau matikan ia sebelum ia mendapat fitnah yang disebabkan oleh perempuan pelacur'. Akhir cerita Juraij difitnah oleh seorang pelacur yang mengaku bahwa dia melahirkan anak dan anak tersebut adalah anak Juraij. Lalu orang beramai-ramai datang kepada Juraij. Mereka berteriak memanggil Juraij, yang pada waktu itu sedang shalat. Maka sudah tentu Juraij tidak melayani panggilan mereka, akhirnya mereka merobohkan bangunan tempat ibadahnya. Tatkala melihat keadaan itu, Juraij keluar menemui mereka. Mereka berkata kepada Juraij. 'Tanyalah anak ini'. Juraij tersenyum, kemudian mengusap kepala anak tersebut dan bertanya. 'Siapakah bapakmu?'. Anak itu tiba-tiba menjawab, 'Bapakku adalah seorang pengembala kambing'. Setelah mendengar jawaban dari anak tersebut, mereka kelihatan menyesal, lalu berkata. 'Kami akan mendirikan tempat ibadahmu yang kami robohkan ini dengan emas dan perak'. Juraij berkata, 'Tidak perlu, biarkan ia menjadi debu seperti asalnya'. Kemudian Juraij meninggalkannya". 6. Rasulullah SAW meletakkan, durhaka kepada kedua orang tua sebagai dosa besar nomor dua setelah syirik, sebagaimana sabda beliau SAW. "Diriwayatkan oleh Abu Bakrah Nufa'i al Harits ra, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Tidakkah akan aku beritahukan kepada kalian dosa-dosa yang paling besar?" Beliau mengulangi lagi pertanyaan tsb tiga kali. Kemudian para sahabat mengiyakan. Lalu Rasulullah SAW menyebutkan, "Yaitu mempersekutukan Allah dan durhaka kepada ibu bapak." Kemudian beliau merubah posisi duduknya dan berkata lagi, "Begitu juga perkataan dan sumpah palsu." Beliau mengulangi lagi hal yang demikian hingga kami mengharapkan mudah-mudahan beliau tidak menambahnya lagi." (HR. Muttafaqun 'alaihi) 7. Rasulullah SAW mengaitkan keridhaan Allah dan kemarahan Allah SWT dengan keridhaan dan kemarahan orang tua, sebagaimana sabda beliau SAW, "Keridhaan Allah ada pada keridhaan orang tua, dan kemarahan Allah ada pada kemarahan orang tua." (HR. Tirmidzi) Inilah ketujuh dalil yang membuktikan keistimewaan birrul walidain di dalam Islam. Seorang anak, meskipun telah berkeluarga, tetap wajib berbakti kepada kedua orang tuanya. Namun sangat disayangkan, betapa banyak orang yang sudah berkeluarga lalu mereka melupakan kewajiban ini. Dan ini mengingat kita kisah sahabat Al Qamah yang mengalami kesulitan ketika menjelang sakratul mautnya yang disebabkan ibunya tidak ridha, karena sang ibu merasa bahwa sang anak lebih memperhatikan sang isteri daripada dirinya. Dan Alhamdulillah diakhirnya sang ibu berkenan memaafkan anaknya, hingga akhirnya anaknya bisa menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan mengucapkan kalimat tauhid. Lalu apa bentuk-bentuk birrul walidain atau dengan kata lain bagaimana cara kita mewujudkan birrul walidain ini?

Ada banyak cara agar kita sebagai anak dapat mewujudkan birrul walidain ini, al; 1. Meminta izin ketika kita akan melakukan sesuatu dan mengikuti keinginan dan saran orang tua dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu masalah pendidikan, pekerjaan, jodoh, dan masalah-masalah lainnya. Tentu saja keinginan kedua orang tua tsb. harus sesuai atau tidak bertentangan dengan ajaran Islam, sebagaimana firman Allah SWT di dalam surat Luqman ayat 15, "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuan tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik." Dan sabda Rasulullah SAW bahwa, "Tidak ada ketaatan dalam maksiat kepada Allah, ketaatan hanya semata dalam hal yang ma'ruf." (HR. Muslim) Dalam hal ini, akan bisa memunculkan masalah, dan masalah terjadi bila ada perbedaan antara saran orang tua dengan keinginan kita sebagai anak, misalnya saja dalam masalah memilih jodoh. Masalah ini merupakan salah satu masalah dari banyak masalah yang sering terjadi. Solusi yang sering diambil anak dalam masalah ini adalah menikah tanpa memberitahukan kedua orang tuanya atau kita sering dengar istilah kawin lari. Dan dari kawin lari ini kemudian akan menimbulkan masalah baru, dan masalah yang paling sering terjadi adalah adanya jarak antara anak dan orang tua, adanya jarak antara menantu dan mertua, atau orang tua merasa diabaikan oleh anaknya karena anaknya lebih mengutamakan isterinya. Dalam kasus-kasus seperti ini, akhlaq sang anak diuji. Maukah dia menomorduakan keinginannya demi untuk melaksanakan birrul walidain? Namun demikian, perlu dicatat, bahwa orang tua yang bijak, tidak akan begitu saja memaksakan kehendaknya kepada anaknya. Disinilah diperlukan dialog dan keterbukaan. 2. Menghormati dan memuliakan kedua orang tua 3. Bergaul dengan baik dan berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut sebagaimana firman Allah dalam surat Al Israa' ayat 23. "Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil." 4. Tawadhu (rendah hati) dan tidak boleh sombong apabila pendidikan sang anak lebih tinggi dari pada orang tuanya atau apabila sang sudah meraih sukses atau memenuhi jabatan di dunia, karena keberadaan kita di dunia melalui mereka berdua dan sewaktu kita lahir, kita berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan, lalu orang tua kita memberi kita makan, minum, dan pakaian. 5. Membantu orang tua secara fisik dan finansial. Rasulullah SAW menjelaskan kepada kita bahwa betapapun banyaknya kita mengeluarkan uang atau membantu kedua orang tua, maka itu tidak sebanding dengan jasa mereka kepada kita. 6. Mendo'akan ibu bapak agar diberikan ampunan, rahmat, dan lain sebagainya, sebagaimana firman Allah dalam surat Nuh ayat 28 yang artinya, "Ya Rabbku, ampunilah aku, ibu bapakku, ...."

7. Setelah orang tua meninggal, birrul walidain masih dapat diteruskan dengan cara: a. menyelenggarakan jenazahnya dengan sebaik-baiknya b. melunasi hutang-hutannya c. melaksanakan wasiatnya d. meneruskan silaturrahmi yang dibinanya e. memuliakan sahabat-sahabatnya dan f. mendo'akannya Sebagaimana hadits Rasulullah SAW, "Seorang laki-laki dari Bani Salimah datang bertanya kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, adakah sesuatu yang masih dapat saya kerjakan untuk ibu bapak saya sesudah keduanya meninggal dunia?" Rasulullah SAW menjawab, "Ada, yaitu, mensholatkan jenazahnya, meminta ampunan baginya, menunaikan janjinya, meneruskan silaturahminya dan memuliakan sahabatnya."" (HR. Abu Daud) Keutamaan birrul walidain, al: 1. Birrul walidain merupakan amal yang paling utama, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Diriwayatkan dari 'Abdullah ibnu Mas'ud ra, dia berkata, "Aku bertanya kepada Nabi SAW, "Apa amalan yang paling disukai oleh Allah SWT?" Beliau menjawab, "Shalat tepat pada waktunya." Aku bertanya lagi, "Kemudian apa?" Beliau SAW menjawab, "Birrul walidain." Kemudian aku bertanya lagi, "Seterusnya apa?" Beliau menjawab, "Jihad fi sabililah.""" (HR. Muttafaqun 'alaihi) 2. Ridha Allah bergantung Kkepada ridha orang tua, sebagaimana sabda beliau SAW, "Keridhaan Allah ada pada keridhaan orang tua, dan kemurkaan Allah ada pada kemarahan orang tua." (HR. Tirmidzi) 3. Berbakti kepada orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami. Kita masih ingat hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra mengenai kisah tiga orang yang terjebak dalam gua, dan salah seorangnya bertawassul dengan bakti kepada ibu bapaknya. 4. Diluaskan rizki dan dipanjangkan umur, sebagaimana sabda Nabi shallallaahu alaihi wa sallam yang Artinya "Barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturrahimnya. (HR. Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud) 5. Dimasukkan ke dalam surga oleh Allah SWT Berbuat baik kepada orang tua dan taat kepada keduanya dalam kebaikan merupakan jalan menuju surga, sedangkan durhaka kepada orang tua akan mengakibatkan seorang anak tidak dapat masuk ke dalam surga. Dan di antara dosa-dosa yang Allah SWT segerakan adzabnya di dunia adalah berbuat zhalim dan durhaka kepada orang tua. Dengan demikian, jika seorang berbuat baik kepada orang tuanya, Allah akan menghindarkannya dari berbagai malapetaka, dengan izin Allah SWT dan akan dimasukkan ke dalam surgaNya.

You might also like