You are on page 1of 12

PERBEDAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

SEBUAH RINGKASAN Click to edit Master subtitle style

3/3/12

11

PERBEDAAN ANALISIS KUANTITATIF DAN KUALITATIF (Neumann, 1997)


KUANTITATIF KUALITATIF

Klasifikasi dan kuantifikasi Klasifikasi fenomena sosial fenomena sosial (e.g (nominal dan ordinal tanpa interval variabel, kekuatan pengukuran korelasi korelasi antar variabel, statistik) dsb) Kriteria kuantitatif dalam pengambilan kesimpulan (e.g sample representativeness, significance etc Analisis data dimulai 3/3/12 Kriteria kualitatif (e.g intersubjectivity agreement, face validity)

Analisis data dilakukan22

PERBEDAAN ANALISIS KUANTITATIF DAN KUALITATIF (Bryman, 1988)


QUANTITATIVE objective 1. Kedudukan suatu Studi awal penelitian kualitatif 2. Hubungan peneliti dan yang diteliti 3. Hubungan teori/konsep dengan data empirik 4. Strategi penelitian 5. Lingkup/klaim temuan 6. Konsepsi tentang realitas sosial 7. Analisa data QUALITATIVE reflective Penggalian interpretasi subyek

Jauh (peneliti-obyek penelitian) Dekat (empati) insider outsider Confirmatory data empirik untuk memberi konfirmasi teori Berstruktur Nomothetic mencari the truth Statis dan eksternal Emergent (atau exploratory): teori dimunculkan atas dasar empirik Tidak berstruktur Ideographic mencari a truth Prosesual dan realitas merupakan produk konstruksi sosial

3/3/12

Single level analysis (level Multi level analysis individu saja, atau komunitas (mengaitkan analisis pada 33 saja, dst) level-level yang berbeda)

Pendekatan nomothetic: berusaha

memperoleh temuan-temuan yang berlaku umum, baik untuk semua konteks sosial, konteks waktu dan sejarah, ataupun tempat

Pendekatan ideographic: menempatkan

temuan penelitian dalam konteks sosialbudaya serta konteks waktu dan konteks historis, yang spesifik, dimana penelitian telah dilakukan

3/3/12

44

EPISTEMOLOGY PERSPEKTIF TEORITIKAL METODOLOGI METODE (Crotty, 1998)


EPISTEMOLOGY Objectivism THEORETICAL PERSPECTIVE Positivism (and post positivism) METHODOLOGY

METHODS

experimental research measurement, survey research scaling sampling questionaire participant observation interview focus group case study history life

Constructivism

Interpretivism: symbolic interactionism phenomenology hermeneutics Critical inquiry

ethnography phenomenological research grounded theory heuristic inquiry


Subjectivism (and their variants)

action research discourse analysis

comparative analysis Document analysis interpretative methods content analysis

3/3/12

55

ONTOLOGY Asumsi tentang realitas

DIMENSI DIMENSI PARADIGMA (Guba 1990)


EPISTEMOLOG METHODOLOG Y Y Asumsi Asumsi tentang metodologis hubungan tentang antara bagaimana peneliti dan peneliti yang diteliti memperoleh pengetahuan AXIOLOGY Asumsi yang berkaitan dengan posisi pemilihan nilai, etika dan pilihan moral peneliti dalam penelitian 66

What is the nature of 3/3/12

What is the

PERBEDAAN ONTOLOGIS
KLASIK Critical realism: KONSTRUKTIVIS Relativism: KRITIS Historical realism: Realitas yang teramati merupakan realitas semu (virtual reality) yang telah terbentuk oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi politik
77

Ada realitas yang Realitas merupakan real yang sudah konstruksi sosial dan diatur oleh kaidah- kebenaran suatu kaidah tertentu yang realitas bersifat berlaku universal; relatif, berlaku walaupun kebenaran sesuai konteks pengetahuan tsb spesifik yang dinilai mungkin hanya bisa relevan oleh pelaku diperoleh secara sosial probabilistik
3/3/12

KLASIK

PERBEDAAN EPISTEMOLOGIS
KONSTRUKTIVIS

KRITIS

Dualist/objectivist Transactionalist/subjectiv Transactionalist/subjectiv : ist: ist: Ada realitas obyektif, sebagai suatu realitas yang eksternal di luar diri peneliti. Peneliti harus sejauh mungkin membuat jarak dengan obyek penelitian Pemahaman suatu realitas Hubungan peneliti dengan atau temuan suatu penelitianyang diteliti selalu merupakan produk interaksi dijembatani nilai-nilai peneliti dengan yang diteliti tertentu. Pemahaman tentang suatu realitas merupakan value mediated findings

3/3/12

88

PERBEDAAN METODOLOGIS KLASIK KONSTRUKTIVIS


Interventionist Reflective/Dialectical

KRITIS
Participative

Pengujian hipotesis dalam Menekankan empati dan Mengutamakan analisis struktur hypotheticointeraksi dialektis antara komprehensif, kontekstual dan deductive method melalui peneliti-responden untuk multi-level analysis yang bisa lab eksperimen atau survey merekonstruksi realitas yang dilakukan melalui penempatan eksplanatif dengan analisis diteliti melalui metode-metode diri sebagai aktivis/partisipan kuantitatif kualitatif seperti participant dalam proses transformasi observation sosial Kriteria kualitas penelitian Kriteria kualitas penelitian Objectivity, reliability and validity (external and internal) Kriteria kualitas penelitian

Authenticity dan reflectivity: Historical situatedness: sejauh sejauh mana temuan mana penelitian merupakan refleksi otentik memperhatikan konteks dari realitas yang dihayati oleh historis, sosial, budaya, para pelaku sosial ekonomi dan politik Wholeness: sejauh mana studi yang dilakukan bersifat holistic, terhindar dari analisis 99 partial

3/3/12

PERBEDAAN AKSIOLOGIS
KLASIK
Observer

KONSTRUKTIVIS
Facilitator

KRITIS
Activist

Nilai etika dan pilihan Nilai etika dan pilihan Nilai etika dan pilihan moral harus berada di luar moral merupakan bagian moral merupakan bagian proses penelitian tak terpisahkan dari tak terpisahkan dari penelitian penelitian Peneliti berperan sebagai Peneliti sebagai disinterested scientist Peneliti menempatkan passionate participant, diri sebagai fasilitator yang transformative menjembatani keragaman intellectual, advokat dan Tujuan penelitian: subyektifitas pelaku sosial aktifis eksplanasi, prediksi dan Tujuan penelitian: kontrol atas realitas Tujuan penelitian: kritik rekonstruksi realitas sosialsosial,transformasi, secara dialektis antara emansipasi dan social peneliti dan yang diteliti empowerment

3/3/12

1010

PERBANDINGAN KRITERIA PENILAIAN KUALITAS PENELITIAN YANG DIPERGUNAKAN PARADIGMA KLASIK, KRITIS, DAN KONSTRUKTIVIS
PARADIGMA KLASIK INTENAL Isomorphism of findings VALIDITY EXTERNAL Generalizability VALIDITY RELIABILITY Stability/consistency of measurement OBJECTIVITY Distanced neutral observer (for postpositivism: probabilistic and inter subjectivity
1111

3/3/12

PARADIGMA HISTORICAL i.e that it takes account of KRITIS SITUATEDNESS the social, political, OF THE INQUIRY cultural, ethnic, and gender antecedents of the studied situtation WHOLENESS The extent to which the inquiry takes account the wider social total within which the subject of the inquiry located PARADIGMA TRUSTWORTHI credibility (paralelling KONSTRUKT NESS internal validity) transferability IVIS (paralelling external validity) confirmability 3/3/12 1212

You might also like