You are on page 1of 4

Kriteria untuk suatu desain penelitian eksperimental yang baik adalah sebagai berikut: 1. Kontrol eksperimental yang memadai.

Ini berarti bahwa terdapat hambatan yang cukup pada kondisi eksperimen dan peneliti juga dapat menafsirkan hasilnya. Desain eksperimental disusun jika variabel eksperimental memiliki suatu efek, hal itu dapat di deteksi. Hal ini juga berarti bahwa pengontrolan variabel lain melalui randomisasi atau dengan memasukannya ke dalam desain sebagai variabel bebas. 2. Kekurangan artifisialitas. Kriteria ini khususnya penting dalam penelitian pendidikan jika hasil eksperimen digeneralisasikan pada suatu seting non-eksperimental, sebagai contoh, suatu kelas. Hal ini berarti bahwa eksperimen tersebut dilakukan dalam suatu cara yang hasilnya akan diaplikasikan pada dunia pendidikan yang nyata. Kita tidak menginginkan karakteristik yang artifisial atau artipikal dari suatu eksperimen untuk menyebabkan efek eksperimental. 3. Dasar untuk perbandingan. Harus ada beberapa cara untuk membuat suatu perbandingan untuk menentukan apakah terdapat pengaruh eksperimental atau tidak. Dalam beberapa eksperimen, kelompok kontrol digunakan suatu kelompok yang tidak menerima perlakuan eksperimental. Kelompok kontrol dalam suatu eksperimen pengajaran biasanya terdiri dari satu kelompok siswa yang diajar dengan metode tradisional. Dalam eksperimen obat dengan binatang, kelompok kontrol akan terdiri atas binatang-binatang yang tidak menerima obat. Tentu saja, tidak semua eksperimen memerlukan kelompok kontrol. Perbandingan dapat dibuat antara dua atau lebih perlakuan eksperimental dan pada kondisi, dengan beberapa kriteria eksternal. 4. Informasi yang memadai dari data. Data harus cukup untuk pengujian hipotesis dari eksperimen. Data tersebut harus memenuhi kecukupan statistik yang menjamin ketelitian yang cukup untuk membuat keputusan tentang hipotesis. 5. Data yang tidak terkontaminasi. Data harus secara memadai mencerminkan pengaruh eksperimental. Data tidak boleh dipengaruhi oleh pengukuran yang miskin atau kesalahan dalam prosedur eksperimental. Individu dari berbagai kelompok tidak boleh berinteraksi satu sama lain yang dapat menyebabkan hilangnya pengaruh eksperimental atau menyebabkan ketidakterwakilan pengaruh eksperimental. 6. Tidak mencampurkan variabel yang relavan. Kriteria ini berhubungan dengan kontrol eksperimental yang memadai. Mungkin terdapat pengoperasian variabel lain yang memiliki pengaruh pada variabel terikat. Jika demikian, pengaruh ini harus tidak diinterpretasikan sebagai pengaruh eksperimental. Pengaruh tersebut harus dipisahkan atau dikontrol, biasanya melalui desain eksperimental. 7. Keterwakilan. Peneliti biasanya ingin menggeneralisasikan hasil eksperimental kepada banyak individu, kondisi, metode, dan sebagainya. Untuk memperoleh keterwakilan, peneliti umumnya memasukkan beberapa aspek keacakan (random), baik melalui seleksi subjek untuk eksperimen atau melalui penempatan subjek kedalam kelompok eksperimen (dan kelompok kontrol bila digunakan). 8. Kecermatan. Kriteria kecermatan berarti bahwa dengan semua kesamaan karakteristik yang lain, desain dipilih dari yang lebih sederhana ke yang lebih kompleks. Tentu saja, suatu desain harus cukup kompleks untuk tujuan eksperimen, tetapi

kekompleksan tidak harus memaksakan diri untuk itu. Desain yang lebih sederhana biasanya lebih mudah untuk dilakukan dan mungkin lebih mudah untuk interpretasi. Percobaan-percobaan, seperti semua jenis penelitian pendidikan, rentan terhadap kesalahan teknis dan prosedural. Perkembangan desain eksperimental yang tepat dan pelaksanaan yang memadai memerlukan perencanaan dan ketelitian, tetapi mereka memberikan perlindungan terhadap resiko kesalahan. Desain eksperimental memerlukan perhatian simultan untuk berbagai rincian. Perencanaan ini dilakukan sebelum melakukan percobaan. Validitas Eksperimental : Kriteria dari sebuah percobaan yang dirancang dengan baik dapat diringkas sebagai karakteristik yang meningkatkan validitas eksperimental. Dalam bab 1, validitas penelitian pendidikan telah dibahas, dan konsep validitas eksperimental pada dasarnya sama. Validitas Eksperimental yang digunakan di sini seperti didefinisikan oleh Campbell dan Stanley (1963) dan oleh Cook dan Campbell (1979) dan dianggap ada empat jenis: internal, eksternal, validitas konstruk, dan validitas kesimpulan statistik. Validitas internal mengacu pada validitas kesimpulan sebab-akibat yang menghubungkan variabel bebas dan variabel terikat. Hal Ini mempertanyakan apakah perlakuan dari penelitian benar-benar membuat perbedaan dalam variabel terikat. Untuk menjawab pertanyaan ini, peneliti harus yakin bahwa faktor-faktor seperti variabel lain telah dikendalikan dan tidak menghasilkan efek yang menimbulkan kekeliruan sebagai efek perlakuan pada penelitian. Validitas eksternal dari suatu penelitian berkaitan dengan generalisasi dari hasil percobaan. Pada populasi yang mana, variabel apa, situasi bagaimana, hasil dapat di generalisasikan. Secara umum, hasilnya bisa digeneralisasikan kepada penelitian yang lebih bermanfaat, mengingat bahwa ada validitas internal yang memadai. validitas pembangun berhubungan dengan definisi dari variabel bebas dan terikat dalam percobaan tersebut dan cara-cara variabel tersebut dioperasikan dalam mengatur penelitian. Tujuannya adalah membuat suatu penyelidikan yang dapat menjelaskan konstruksi yang berbeda. Validitas kesimpulan statistik mengacu pada keabsahan keputusan terhadap perbedaan statistik yang signifikan antara hasil eksperimen dengan kontrol. Hal Ini merupakan langkah pertama dalam menentukan apakah perlakuan pada penelitian memberikan efek. Kesalahan pada tahap ini akan mengarahkan pada kesimpulan yang tidak akurat pada dampak dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Validitas penelitian ada empat jenis: validitas internal yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pada variabel terikat yang disebabkan oleh variabel eksperimental. Validitas eksternal berhubungan dengan sejauh mana hasil dari generalisasi. Validitas pembangun mengenai identifikasi tentang kejelasan dan tidak ambigunya dari konstruksi variabel bebas dan terikat. Validitas kesimpulan statistik berhubungan dengan ketepatan dari keputusan apakah hasil eksperimen dan kontrol berbeda. Meskipun tujuan dari merancang penelitian adalah untuk mendapatkan hasil penelitian yang semua jenis validitasnya tinggi, dalam beberapa kasus, satu jenis pengamanan cenderung

membahayakan yang lainnya. Sehingga kontrol yang lebih ketat dapat diterapkan dalam percobaan, sedikit kelalaian dapat diantisipasi antara apa yang terjadi dalam percobaan dan apa yang terjadi dalam lingkungan alam. Sebagai contoh, dalam penelitian tentang teknik pengajaran, kontrol percobaan mungkin begitu luas sehingga situasi dasarnya di buat-buat dan hanya variabel penelitian yang beroperasi. Hal ini akan sangat meningkatkan validitas internal, tetapi generalisasi mungkin begitu terbatas yang hasilnya tidak dapat diterapkan pada situasi kelas yang sebenarnya. Ini tidak berarti bahwa tidak pernah diinginkan untuk arsip kontrol yang maksimum; tujuan percobaan menentukan sejauh mana persyaratan validitas. Jelas, dan percobaan yang hasilnya tidak terinterpretasikan adalah sesuatu yang tidak berguna meskipun memungkinkan untuk digeneralisasi . Di sisi lain, sangat tidak memuaskan dalam melakukan sebuah percobaan dan kemudian menemukan bahwa hasilnya tidak dapat digeneralisasi seperti yang diharapkan dalam tujuan penelitian. Validitas internal melibatkan kontrol pengamanan yang memadai dari variabel asing, prosedur seleksi, prosedur pengukuran, dan sejenisnya. Rancangan penelitian harus dikembangkan sehingga peneliti dapat memeriksa faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi validitas internal. Yang pasti, tidak semua faktor yang mungkin digunakan pada semua percobaan, tetapi peneliti harus memiliki pengetahuan tentang variabel dan kesulitan yang mungkin timbul sehubungan dengan validitas internal. Kemudian percobaan dapat dirancang sehingga hasilnya dapat cukup diinterpretasikan. Validitas eksternal tentu menyangkut populasi yang mana peneliti mengharapkan untuk menggeneralisasi hasilnya, tetapi juga dapat mencakup generalisasi temuan untuk variabel bebas lain yang terkait atau modifikasi dari variabel eksperimental. Dalam hal ini memungkinkan adanya beberapa faktor seperti ukuran kelas, tipe dari sekolah, dan lainnya, tepat dengan yang diinginkan peneliti untuk menggeneralisasi. Misalnya, apakah hasil percobaan yang dilakukan pada murid kelas empat di sekolah pinggiran kota berlaku untuk siswa kelas delapan di sebuah sekolah yang berada di tengah kota? Kemungkinan besar tidak, tapi sekali lagi ini akan tergantung pada variabel dan rincian percobaan. Peneliti juga mungkin berkeinginan untuk menggeneralisasi terhadap variasi pengukuran yang berbeda. Misalnya, akankah hasil dari percobaan mengenai pretesting berlaku pada situasi kelas yang tanpa pretesting? Validitas eksternal berkaitan dengan jenis pertanyaan ini. Validitas konstruct mencakup terhadap pembangunan variabel bebas dan terikat. Harus di perhatikan dalam mendefinisikan variabel eksperimental sehingga orang lain dapat mengulangi atau memperluas studi tersebut pada populasi atau pengaturan yang berbeda.Hal Ini berarti bahwa perlakuan eksperimental harus dijelaskan secara rinci sehingga orang lain akan tahu persis apa yang dilakukan dan memungkinkan untuk mengulangi dengan benar. Definisi dan pengukuran variabel terikat perlu perhatian yang sama terhadap detailnya. Seringkali, sangat bijaksana untuk menggunakan definisi yang sama dengan langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian sebelumnya. Hal ini memungkinkan hasil studi Anda untuk dibandingkan secara langsung dengan hasil penelitian terkait. Kesimpulan validitas statistik terjamin ketika peneliti memahami metode statistik yang digunakan dalam penelitian, termasuk asumsi yang mendasari statistik. Sampel dengan ukuran yang cukup besar memerlukan pemastian kekuatan dari kebenaran statistik dan langkahnya secara teknis memadai, dimana rerata koefisien reliabilitas dari ukuran variabel terikat seharusnya tinggi, sekitar 90. Analisis yang sesuai dengan langkah yang baik sangat penting untuk merancang penelitian berkualitas tinggi.

You might also like