You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTROLISIS

Oleh: KELOMPOK 9 XII IPA 3 Cita Nuary I (08) Intan Kurnia A (13) Raenal Adji P (28)

SMAN 1 Malang Jl.Tugu Utara no. 1 Malang Oktober 2010 ELEKTROLISIS

I. Tujuan Mengetahui perbedaan daya oksidasi halogen terhadap ion besi(II) dan daya reduksi ion halida terhadap ion besi(III). II. Dasar Teori Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang menggunakan energi listrik agar reaksi kimia dapat terjadi. Sel ini merupakan kebalikan dari sel volta. Pada sel elektrolisis, katode bermuatan negatif, sedangkan anode bermuatan positif. Sel elektrolisis terdiri dari zat yang dapat mengalami ionisasi yaitu larutan atau lelehan, elektrode, dan sumber listrik. Cara kerja sel elektrolisis adalah, mula-mula aliran listrik dialirkan dari kutub positif baterai (anode) ke katode yang bermuatan negatif. Larutan atau lelehan akan terionisasi menjadi kation dan anion. Selanjutnya kation di katode akan mengalami reduksi dan elektron yang dihasilkan akan bergerak ke anode. Di anode, anion akan mengalami oksidasi. Bedasarkan jenis elektrolitnya, reaksi sel elektrolisis dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu, sel elektolisis dengan elektrolit lelehan dan sel elektrolisis dengan elektrolit larytan. Lelehan elektrolit diperoleh dengan cara memanaskan padatan elektrolit tanpa melibatkan air. Kation di katode akan dreduksi, sedangkan anion di anode akan di oksidasi. Elektrode yang digunakan merupakan elektrode inert (tidak atau grafit. III. Alat dan Bahan Tabung reaksi Rak tabung reaksi Pipet tetes
Larutan Na2SO4 0,2 M

akan bereaksi), misalnya platina

Larutan KI 0,2 M Tabung U Electrode karbon Adaptor

Statif Gelas kimia Fenolftalein Indicator universal Larutan amilum Bagian I: Elektrolisis larutan Na2SO4. 1. Cara Kerja
a. Memasang alat elektrolisis seperti gambar berikut.

Karbon

Larutan yang dielektrolisis

b. Menambah 3 tetes indikator universal ke dalam kira-kira 25 ml

larutan Na2SO4 0,2 , kemudian masukkan larutan itu ke dalam tabung U.


c. Elektrolisis larutan itu sampai terlihat suatu perubahan pada

sekitar kedua elektrode. Catat pengamatan. 2. Hasil Percobaan a. Warna larutan sebelum dielektrolisis: biru laut b. Warna larutan sesudah dielektrolisis:
-

Perubahan pada ruang katode: biru kehitaman Perubahan pada ruang anode: oranye pucat Na2SO4 Katode = Anode = 6H2O 2Na+ + SO422H2O +2e 2H2O H2 + 2OH4H+ + O2 + 4e

3. Analisis Data

2H2 + 4H+ + O2 +4H-

Pada ruang katode, terjadi perubahan warna menjadi biru kehitaman. Jika dilihat dari perubahan warna indikator universal larutan ini bersifat basa dan menghasilkan ion OH-. Terbentuk gas H2. Pada ruang anoda terjadi perubahan warna menjadi oranye pucat. Jika dilihta dari skala perubahan warna indicator universal, larutan ini bersifat asam dan menghasilkan ion H+. terbentuk gas O2. Maka dari itu pada penulisan persamaan setengah reaksi baik pada katoda maupun pada anoda menggunakan H2O untuk direduksi dan dioksidasi, demi menghasilkan ion OH- pada katoda dan H+ pada anoda. 4. Pertanyaan
1. Dari perubahan warna indikator, apakah yang terbentuk ( H+ atau

OH-) pada: a. Ruang katode b. Ruang anode


2. Bila gas yang terjadi pada katode adalah Hidrogen (H2) dan pada

anode adalah oksigen (O2) tulislah persamaan setengah reaksi yang terjadi pada kedua elektrode itu! 5. Jawaban
1. a. Pada ruang katode dilihat dari perubahan warna indikator, ion

yang terbentuk adalah ion OH-. Maka dari itu larutan yang berada di katode bersifat basa b. Pada ruang anode dilihat dari perubahan warna indikator, ion yang terbentuk adalah H+. Maka dari itu larutan yang berada di ruang anode bersifat asam
2. Na2SO4

2Na+ _ SO424H+ + O2 + 4e

Katode : 2H2O + 2e + H2 + 2OHAnode : 2H2O 1. Cara Kerja Bagian II: Elektrolisis larutan KI.

a. Mengelektrolisis larutan KI 0,2 M sampai terlihat perubahan pada

kedua elektrode.
b. Dengan menggunakan pipet tetes pindah larutan dari ruang

katode ke dalam dua tabung reaksi masing- masing kira- kira 2 mL. Ke dalam tabung satu, tambah 2 tetes larutan Fenolftalein. Ke dalam tabung dua, tambah dua tetes larutan amilum. Mencatat pengamatan.
c. Melakukan hal yang sama terhadap larutan di ruang anode.

2. Hasil percobaan Cairan ruang Anode dalam Perubahan selama elektrolisis Perubahan setelah ditambah fenolftalein Merah muda Perubahan setelah ditambah amilum Putih keruh

Katode

Muncul gelembung, warna kehitaman Warna kuning ke kuning oranye-an

Biru kehitaman

3. Analisis Data KI K+ + IH2 + 2OHI2 + 2e Katoda : 2H2O + 2e Anoda : 2I-

2H2O + 2I-- H2 +2OH- + I2 Pada ruang katoda terjadi perubahan warna menjadi hitam. Setelah larutan ditetesi dengan fenolftalein berubah menjadi merah. Hal itu membuktikan bahwa larutan pada ruang katode bersifat basa dan menghasilkan ion OH-. Sedangkan jika ditetesi dengan amilum, berubah menjadi putih, maka pada ruang katoda tidak mengandung I2.terbentuk gas H2. Pada ruang anoda terjadi perubahan warna menjadi kuning. Setelah larutan ditetesi dengan fenolftalein warna tidak berubah, maka sifat larutan pada ruang anoda ini netral. Sedangkan jika ditetesi dengan

amilum, terjadi perubahan warna menjadi biru kehitaman maka ruang pada anoda mengandung I2. Persamaan setengah reaksi yang digunakan pada katoda menggunakan reduksi H2O4 memperoleh ion OH- sedangkan pada anoda menggunakan oksida ion I- untuk menghasilkan I2

4. Pertanyaan

a. Zat

apakah

yang

terjadi

di

ruang di

anode, ruang

sebagai katode

hasil

elektrolisis? Jelaskan! b. Ion-ion apakah yang terdapat setelah dielektrolisis? Jelaskan! c. Tulislah persamaan setengah reaksi yang terjadi pada: Katode Anode

5. Jawaban
1. Pada ruang anode zat yang dihasilkan setelah elektrolisis adalah

I2, karena saat ditambah amilum warna larutan berubah dari kuning menjadi biru kehitaman. Karena iodin digunakan sebagai indicator pendeteksi adanya amilum pada suatu zat.
2. Pada ruang katode, setelah mengakami elektrolisis dihasilkan

ion OH- , karena pada saat larutan dari ruang katode ditetesi dengan fenolftalein terjadi perubahan warna dari hitam menjadi merah muda. Hal tersebut membuktikan bahwa larutan itu bersifat basa dan menghasilkan ion OH-. Reaksinya adalah:
3. Katode : 2H2O + 2e

H2 + 2OH-

Anode : 2IIV. Kesimpulan

I2 + 2e

Pada elektrolisis larutan Na2SO4 pada ruang katode dihasilkan basa dan di ruang anodenya menghasilkan asam. Pada katode juga dihasilkan gas H2yang ditandai dengan adanya gelembung udara.

Sedangkan pada anode juga terdapat gelembung udara yang merupakan O2. Pada elektrolisis KI pada katode dihasilkan basa dan pada anode netral. Pada katode juga dihasilkan gelembung udara yang merupakan gas H2. Tetapi pada anode tidak terdapat gelembung udara melainkan dihasilkan larutan I2.

LAMPIRAN GAMBAR

You might also like