You are on page 1of 2

Menjadi lebih muda dengan Dilatasi Waktu dari Einstein Posted on Jumat, 17 Agustus 2007 | 72 Komentar Sewaktu saya

kecil dahulu tahun 1970an, saya sering berkhayal seperti apa hidup di tahun 2000 kelak. Maklum namanya anak kecil yang suka nonton TV, dan sangat s uka film-film science fiction semacam Lost in Space ataupun Star Trek, saya memb ayangkan hidup tahun 2000 sudah penuh dengan kemajuan-kemajuan yang seperti saya lihat di televisi, misalnya robot-robot yang berkeliaran di sana-sini membantu pekerjaan manusia, dan juga perjalanan-perjalanan antarplanet bahkan antargalaks i yang sudah menjadi kebiasaan pada saat tahun 2000 kelak. Meskipun kini saya dan kita semua tahu bahwa tahun 2000 ternyata perubahan kehid upan tidak sedramatis seperti yang saya bayangkan sewaktu saya masih kecil, namu n khayalan saya tentang nikmatnya perjalanan ruang angkasa tidak pernah sepi dar i fikiran saya. Saya kini mengetahui bahwa perjalanan angkasa luar ke galaksi-ga laksi yang jauh dan bertemu dengan makhluk-makhluk asing yang cerdas masih jauh api dari panggang, bukan hanya dihambat oleh jauhnya jarak-jarak antargalaksi, n amun juga saya kini mengetahui bahwa menurut teori relativitas Einstein, tidak a da satu bendapun yang dapat bergerak melebihi kecepatan cahaya yaitu secepat m eter/detik, atau sekitar 1.080.000.000 km/jam. Mungkin banyak juga makhluk-makhl uk cerdas di luar angkasa sana yang sama frustasinya dengan kita karena tidak da pat menjelajahi alam semesta melebihi kecepatan cahaya. Ini masalahnya bukan han ya keterbatasan teknologi, tapi juga hukum alam yang sangat sulit dibengkokkan o leh teknologi semaju apapun! Teori relativitas Einstein, menguak sedikit harapan di antara keputusasaan manus ia dalam menempuh perjalanan luar angkasa yang jauh dan memakan waktu lama. Anda ikan kita menempuh perjalanan waktu ke sebuah bintang yang letaknya 100 tahun ca haya, maka jikalau tidak ada benda yang dapat bergerak melebihi kecepatan cahaya , menurut teori Fisika klasik, maka minimal waktu yang dibutuhkan untuk mencapai bintang tersebut adalah 100 tahun lebih sedikit. Namun dengan diformulasikannya teori relativitas Einstein yang berkenaan dengan dilatasi waktu, maka perjalana n yang memakan waktu 100 tahun tersebut dapat dipersingkat (awas dalam tanda kutip !) menjadi puluhan tahun, belasan, atau bahkan satuan tahun! Teori relativitas khusus Einstein sebenarnya ada empat: yaitu yang mencakup: Pem endekan Panjang (Length Contraction), Pemelaran Waktu/Dilatasi Waktu (Time Dilat ion), Penambahan Massa (Mass Increase), dan juga hubungan antara energi dan mass a yang terkenal dengan rumusnya: . Namun yang paling mempesonakan saya adalah masalah Dilatasi Waktu/ Pemelaran Waktu (Time Dilation) saja, yang akan saya tul is dalam postingan ini. Nah, karena saya bukan ahli Fisika, saya mengharapkan jikalau ada kesalahan dala m tulisan saya ini atau kalau ada yang perlu ditambahkan, terutama mereka yang a hli fisika, tentu saya sangat berterimakasih atas kontribusinya. Hasil tulisan s aya ini adalah penyederhanaan dari berbagai situs yang saya baca tentang Dilatas i Waktu/Time Dilation. Hubungan antara waktu (baik waktu pengamatan pada saat diam ataupun waktu pada s aat bergerak), kecepatan cahaya dan juga kecepatan benda bergerak adalah sebagai berikut: dimana waktu pada benda diam, sedangkan adalah waktu pada benda bergerak, v adalah kecepatan benda bergerak, sedangkan c adalah kecepatan cahaya yaitu: at au 1.080.000.000 . Sekarang kita ambil contoh misalkan kita bergerak dengan mo bil kita terus menerus selama 100 tahun (misalkan! ) dengan kecepatan 100 km/j am. Mula-mula kita konversikan dulu kecepatan 100 km/jam menjadi 27.8 meter/deti k. Bagi mereka yang belum bi(a)sa mengkonversikan dari satuan km/jam menjad mete r/detik, caranya adalah sebagai berikut: Lalu sesudah itu kita masukkan kecepatan tersebut ke dalam rumus dilatasi waktu seperti di atas:

Dengan memakai kalkulator kita tentu dengan mudah dapat menghitungnya. Kita dapa t melihat di sini bahwa kalau kita bergerak hanya dengan kecepatan 100 km/jam dala m waktu 100 tahun, maka waktu pada benda diam dan waktu pada benda bergerak perb edaan sangat sangat sangat kecil sekali, sehingga bisa diabaikan. Alias 100 tahu n pada benda diam sama dengan 100 tahun pada benda yang bergerak secepat 100 km/ jam. Nah, sekarang coba kalau kita naik pesawat ruang angkasa dengan kecepatan 0 ,7 kali kecepatan cahaya (0,7c) atau 0,7 X 1.080.000.000 km/jam = 756.000.000 km /jam. Kita masukkan ke dalam rumus, maka:

Maka terlihat bahwa 100 tahun waktu di Bumi sama dengan 71.4 tahun waktu di pesa wat luar angkasa yang melakukan perjalanan selama 100 tahun di Bumi. Sekarang ki ta coba masukkan kecepatan 0,8c, 0,9c, 0,95c, 0,99c, 0,999c ke dalam rumus di at as dan hasilnya: 0,8c -> = 60 tahun 0,9c -> = 43,6 tahun 0,95c > = 31.2 tahun 0,99c > = 14,1 tahun 0,999c > = 4,48 tahun Di atas kita melihat bahwa 100 tahun di Bumi sama dengan 4,48 tahun (kira2 4 set engah tahun lah!) waktu di pesawat angkasa yang bergerak dengan kecepatan 0,999c selama 100 tahun Bumi. Ini adalah setitik harapan bagi kita yang ingin menjelaj ahi bintang-bintang di galaksi lain yang jauhnya. Namun tentu saja ini bukan per kara yang mudah, selain kendala teknologi juga untuk menerbangkan pesawat luar a ngkasa yang besar dengan kecepatan 0,999c tentu memerlukan energi yang sangat sa ngat sangat besar, seluruh cadangan energi organik yang ada di Bumi sekarang bel um tentu bisa menerbangkan pesawat luar angkasa ini sampai ke ujung galaksi, apa lagi sampai ke galaksi lain! Untuk itu perjalanan angkasa seperti ini nampaknya belum akan terwujud dalam waktu dekat ini. Nah apakah anda tertarik untuk mengarungi luar angkasa dengan kecepatan 0,999c s eperti ini agar lebih awet muda? Awet muda di sini dalam tanda kutip karena memang a ndaikan kita mengarungi angkasa selama 4,5 tahun dengan pesawat angkasa tersebut (yang sama dengan 100 tahun di Bumi) kita memang hanya merasakan 4,5 tahun sepe rti 4,5 tahun hidup normal di Bumi, bukan merasakan 100 tahun di Bumi dengan bad an tetap muda yang hanya bertambah 4,5 tahun! Bukan! Sekarang, andaikan kita kem bali dari perjalanan ruang angkasa kita (yang kita rasakan hanya 4,5 tahun) kemb ali ke Bumi, ternyata Bumi telah berubah selama 100 tahun secara teknologi dan s osio-kultural. Kita merasa sangat terasing di Bumi kita, kita melihat peralatan canggih dan teknologi yang belum kita kenal pada saat kita berangkat dari Bumi. Peradaban dan sosio-kultural juga mungkin sudah berubah banyak selama 100 tahun belakangan di Bumi. Dan yang paling membuat kita sedih adalah orang-orang yang k ita kenal dan kita cintai mungkin sudah lama meninggalkan kita

You might also like