Professional Documents
Culture Documents
Bab VI
Variabel Random
Seringkali suatu peristiwa/ titik sampel tidak berbentuk angka atau hanya keterangan
rinci suatu titik sampel
Contoh :
• Pada pelemparan sebuah mata uang logam 3 kali berturut-turut, maka
kemungkinan hasil dari percobaan tersebut adalah :
⎧ MMM MMB MBB BBB ⎫
⎪ ⎪
S=⎨ MBM BMB ⎬
⎪ ⎪
⎩ BMM BBM ⎭
• Dari 100 nasabah yang meminjam uang di sebuah Koperasi ternyata ada
beberapa yang kreditnya macet. Kemungkinan hasilnya adalah kredit macet dan
tidak macet (lancar)
Sedangkan informasi yang lebih berarti dan kita perlukan adalah informasi numeriknya
saja, maka kita perlu mendefinisikannya. Pendefinisian inilah yang disebut variabel
random.
Variabel random adalah cara pemberian nilai atau angka (fungsi real) untuk setiap
elemen pada ruang sampel.
X :S → R
X disebut variabel random X
Untuk contoh di atas, kita dapat mendefinisikan :
• Misalkan :
X adalah jumlah sisi Belakang (B) yang muncul
maka dapat didefinisikan suatu fungsi real sbb:
⎧0 , Jika sisi B tidak muncul
⎪1 , Jika sisi B muncul sekali
⎪
X=⎨
⎪2 , Jika sisi B muncul 2 kali
⎪⎩ 3 , Jika sisi B muncul 3 kali
Distribusi Probabilitas :
Î Prinsipnya sama dengan distribusi frekuensi, khususnya distribusi frekuensi relatif
Berdasarkan jenis variabel randomnya. Distribusi probabilitas ada 2, yaitu : distribusi
robabilitas variabel random diskrit dan distribusi variabel random kontinu.
Contoh :
1. Lihat kembali contoh pelemparan sebuah mata uang logam 3 kali berturut-turut.
Dan didefinisikan variabel random X : banyaknya sisi belakang (B) yang
muncul.
Dari data di atas dapat disusun tabel distribusi probabiitas X, sbb:
X P(X) Keterangan
0 1/8 Peluang tidak muncul sisi B
1 3/8 Peluang muncul B sekali
2 3/8 Peluang muncul B 2 kali
3 1/8 Peluang muncul B 3 kali
Latihan :
Pada pelemparan dua buah dadu secara bersamaan, didefinisikan :
Y : Jumlah angka dadu I dan angka dadu II
a. Buatlah tabel dan histogram distribusi frekuensi
b. P ( Y ≥ 5) dan P ( Y < 5)
c. P ( 6 < Y ≤ 9 )
X P(X)
1 9/16
2 3/16
3 3/16
4 1/16
b. ∑ P (X = x) = 1
x
• Kontinu
a. f ( x ) ≥ 0
∞
b. ∫ f ( x ) dx = 1
−∞
b
c. P ( a < x < b ) = ∫ f ( x ) dx
a
Materi Pengayaan*) :
Notasi : E ( X ) = μ
⎧
⎪ ∑ X f (X)
2
⎪ x
dimana: E ( X 2 ) = ⎨
⎪ X f ( X ) dX
⎪⎩ ∫x
2
Notasi : Var ( X ) = σ2
Deviasi standar variabel random X adalah σ = Var ( X )
Bab VII
BEBERAPA
DISTRIBUSI PROBABILITAS TEORITIS
(DISKRIT)
1. Distribusi Uniform
Bila setiap elemen dalam variabel random mempunyai peluang yang sama untuk
terpilih.
Fungsi distribusi uniform dapat ditulis:
1
P ( x; k ) =
k
k : banyak anggota dalam variabel random
Contoh :
• Pada pelemparan sebuah koin atau dadu
• Pemilihan seorang mahasiswa secara random
• dll
2. Distribusi Binomial
Syarat :
- percobaan terdiri atas n usaha yang berulang
- tiap usaha memberikan hasil sukses (dengan peluang sebesar p) atau
gagal (dengan peluang sebesar 1-p)
- tiap usaha bersifat independen
dimana :
n : banyak usaha
p : peluang sukses (1-p) : peluang gagal
x : 0,1,2, … , n Î variabel random
Contoh :
a. Pelemparan uang logam sebanyak 10 kali
X : Banyaknya sisi muka (M) yang muncul
{0,1,2,3,4,5,6,7,8,9}
karena uang logam diasumsikan seimbang maka p = ½ dan 1-p = ½
sehingga fungsi probabilitasnya :
x 10 − x
⎛ 1⎞ ⎛1⎞ ⎛1⎞
P ⎜ x;10; ⎟ = 10 C x ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎝ 2⎠ ⎝2⎠ ⎝2⎠
10
10! ⎛1⎞
=
(10 − x )!x! ⎜⎝ 2 ⎟⎠
Dengan fungsi probabilitas kita dapat menghitung :
Misalkan :
Peluang muncul M sebanyak 3 kali
10
⎛ 1⎞ 10! ⎛1⎞
P(X = 3) = P ⎜ 3;10; ⎟ = ⎜ ⎟
⎝ 2 ⎠ (10 − 3) !3! ⎝ 2 ⎠
10
10.9.8.7! ⎛ 1 ⎞
= ⎜ ⎟ = 0,12
7!3.2.1 ⎝ 2 ⎠
Peluang muncul M minimal 2 kali
P(X ≥ 2) = 1 − P(X < 2) = 1 − {P(X = 0) + P(X = 1)}
⎧⎪ 10! ⎛1⎞
10
10! ⎛ 1 ⎞
10
⎫⎪
= 1 − ⎨ ⎜ ⎟ + ⎬
⎩⎪ (10 − 0 ) !0! ⎝ 2 ⎠ (10 − 1)!1! ⎜⎝ 2 ⎟⎠ ⎭⎪
= 1 − {0, 001 + 0, 01}
= 1 − 0, 011 = 0,989
b. Seorang agen asuransi berhasil menjual polis ke-5 orang yang mempunyai
umur dan kondisi kesehatan yang relatif sama. Berdasarkan tabel aktuaria,
probabilitas seseorang pada umur tersebut hidup 30 tahun kedepan adalah
0,8.
Hitunglah :
- Probabilitas ke-5 orang tersebut, semuanya masih hidup
- Probabilitas paling sedikit 1 orang yang masih hidup
PEMBAHASAN :
( 5 − 5)!5!
5!
= ( 0,8) ( 0, 2 ) = ( 0,8) = 0,32768
5 0 5
( 0 )!5!
( 5 − 0 )!0!
= 1 − ( 0, 2 ) = 1 − 0, 00032 = 0,99968
5
3. Distribusi Hipergeometri
Syarat :
- sampel ukuran n diambil dari N benda
- dalam populasi N, sebanyak k dinamakan sukses dan sisanya (N-k)
dinamakan gagal
- cara pemilihan/ pengambilan tanpa pengembalian
Contoh :
Dalam sekantong kotak terdapat 6 bola merah dan 4 bola putih, kemudian
diambil 3 buah bola secara berturut-turut.
Didefinisikan :
X : Banyak bola merah yang terambil {0,1,2,3}
N = 10 n=3
k=6 dan N-k = 4
sehingga fungsi probabilitasnya :
⎛ 6 ⎞ ⎛10 − 6 ⎞ ⎛ 6 ⎞ ⎛ 4 ⎞
⎜ ⎟⎜ ⎟ ⎜ ⎟⎜ ⎟
⎝ x ⎠⎝ 3− x ⎠ ⎝ x ⎠⎝3− x ⎠
P(X = x) = P ( x;10;3;6 ) = =
⎛10 ⎞ ⎛10 ⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎝3⎠ ⎝3⎠
Maka dapat dihitung :
Peluang terambil semuanya bola merah {x = 3}
⎛6⎞⎛ 4 ⎞
⎜ ⎟⎜ ⎟
3 3 − 3⎠
P(X = 3) = P ( 3;10;3;6 ) = ⎝ ⎠ ⎝
⎛10 ⎞
⎜ ⎟
⎝3⎠
⎛6⎞⎛ 4⎞ 6! 4!
⎜ ⎟⎜ ⎟
= ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ =
3 0 ( 6 − 3)!3! ( 4 − 0 )!4!
⎛10 ⎞ 10!
⎜ ⎟ (10 − 3)!3!
⎝3⎠
6.5.4.3!
1
= 3!3! = = 0,167
10.9.8.7! 6
7!3!
Peluang terambil 2 bola putih
Î 2 bola putih sama artinya 1 bola merah {x=1}
⎛ 6 ⎞ ⎛ 4 ⎞ 6.5! 4.3.2!
⎜ ⎟⎜ ⎟
⎝ 1 ⎠ ⎝ 3 − 1⎠ 5!1! 2!2!
P(X = 1) = P (1;10;3;6 ) = = = 0,3
⎛10 ⎞ 10.9.8.7!
⎜ ⎟ 7!3!
⎝3⎠
Y
0 1 2 P(X)
0
X 1 0,214
2
P(Y)
CATATAN :
Jika n cukup kecil di banding N (n/N << 5%)
Distribusi hipergeometri dapat didekati dengan distribusi Binomial, dengan
k
p=
N
Contoh :
Sebuah kotak berisi 4000 bola merah dan 6000 bola putih, diambil secara
random 5 buah bola. Bila X menyatakan banyak boala merah yang terambil,
maka peluang terambil 3 bola merah adalah :
Kasus di atas dapat diselesaikan dengan distribusi probabilitas Hipergeometri
yang fungsi probabiltasnya :
⎛ 4000 ⎞ ⎛ 6000 ⎞
⎜ ⎟⎜ ⎟
⎝ x ⎠⎝ 5 − x ⎠
P(X = x) = P ( x;10000;5; 4000 ) =
⎛ 10000 ⎞
⎜ ⎟
⎝ 5 ⎠
Peluang terambil 3 bola merah adalah :
⎛ 4000 ⎞ ⎛ 6000 ⎞ 4000.3999.3998.3997! 6000.5999.5998!
⎜ ⎟⎜ ⎟
3 ⎠⎝ 5 − 3 ⎠
P(X = 3) = ⎝ = 3997!3! 5998!2! = ....
⎛ 10000 ⎞ 10000.9999.9998.9997.9996.9995!
⎜ ⎟ 9995!5!
⎝ 5 ⎠
Karena n/N = 5/ 10000 = 0,05% <<<< 5%, maka kita dapat menghitungnya
mengunakan pendekatan distribusi Binomial.
k = 4000 ⎫ k
⎬ ⇒ p = = 0, 4
N = 10000 ⎭ N
2!3!
4. Distribusi Poison
Syarat :
- Banyak sukses (mean) terjadi dalam selang waktu/ daerah tertentu, dimana
antara selang waktu/ daerah yang satu dengan yang lainnya saling
independen
- Peluang sukses sebanding dengan panjang selang/ besar daerah dan tidak
tergantung pada banyak sukses diluar selang waktu/ daerah tersebut.
- Peluang terjadinya lebih dari satu sukses dalam selang waktu/ daerah yang
pendek dapat diabaikan
CATATAN :
Pada distribusi Binomial
Jika p cukup kecil sedangkan n cukup besar, distribusi binomial dapat didekati
dengan distribusi Poison, dengan λ = np
Contoh :
Suatu proses produksi diketahui mempunyai kemungkinan 2% menghasilkan
produk yang cacat. Jika 100 produk yang diperiksa, maka probabilitas
mendapatkan 2 produk yang cacat adalah :
X : adalah kejadian mendapatkan produk cacat
Distribusi Binomial
p = 2% = 0,02
n = 100
x=2
Fungsi probabilitas Binomialnya:
P ( x;100;0, 02 ) = 100 C x ( 0, 02 ) ( 0,98 )
x 100 − x
100!
= ( 0, 02 ) ( 0,98) = ...
2 98
(100 − 2 )!2!
Untuk menyelesaikannya akan lebih mudah dengan pendekatan distribusi Poison.
λ = np = 100*0, 02 = 2
Fungsi probabilitas Poisonnya:
e −2 2 x
P(X = x) = P(x, 2) =
x!
Jadi probabilitas mendapatkan 2 produk cacat adalah :
e −2 2 2
P(X = 2) = = 0, 271
2!
Ingat !
Bab VIII
DISTRIBUSI NORMAL
Distribusi normal termasuk dalam distribusi peluang variabel random kontinu yang
paling sering digunakan dalam baik secara teoritis maupun terapan dalam analisis
statistik. Banyak data dalam analisisnya memerlukan asumsi normalitas sehingga sangat
perlu untuk kita memahami distribusi normal.
Fungsi probabilitas distribusi normal suatu variabel random X mean μ dan variansi σ 2 :
1
( X −μ )2
f ( X | μ, σ )= 1 −
2 2 σ2
e
2πσ 2
dimana: −∞ < X < ∞ −∞ < μ < ∞ σ2 > 0
π = 3,14 e = 2, 718
Fungsi probabilitas dengan mean μ dan variansi σ 2 atau biasa ditulis X ~ N(μ, σ 2 )
dapat disajikan dalam grafik, sbb :
Pada kenyataan nilai mean μ dan variansi σ 2 sangat beragam, untuk keseragaman dan
kemudahan kita dapat mentranformasi distribusi normal tersebut kedalam distribusi
normal standar (distribusi normal dengan mean 0 dan variansi 1 atau ditulis X ~ N(0,1) :
Bentuk transformasinya adalah :
X −μ
Z= ~ N(0,1)
σ
Dan dalam menyelesaikan soal, kita dapat langsung mengunakan tabel distribusi normal
standar.
Pembahasan :
(Siapkan Tabel Normal Standar)
Ingat :
Jika ada soal dan yang diketahui nilai mean μ dan variansi σ 2 dengan nilai tertentu, maka
untuk menyelesaikan Î transormasikan kebentuk normal standar
X−μ
Z=
σ
Latihan 2 :
Sebuah perusahaan melakukan penelitian terhadap accu mobil yang diproduksi nya.
Diperoleh data bahwa rata-rata umur accu yang diproduksinya adalah 60 bulan dengan
standar deviasi 12 bulan.
Berapakah peluang accu produksi perusahaan tersebut:
a. berumur 60 sampai 76 bulan
b. berumur 68 sampai 84 bulan
c. berumur 37 sampai 60 bulan
d. berumur 29 sampai 95 bulan
e. berumur lebih dari 90 bulan
f. berumur kurang dari 77 bulan
Pembahasan :
Didefinisikan : X = umur accu
jadi :
a. P(60 ≤ X ≤ 76) =
b. P(68 ≤ X ≤ 84) =
c. P(37 ≤ X ≤ 60) =
d. P(29 ≤ X ≤ 95) =