You are on page 1of 2

BAB IV HAMBATAN DAN PENANGGULANGAN

A. HAMBATAN Hambatan hambatan yang dapat selama pelaksanaan prakerin banyak sedikit pasti ada. Terutama saat awal pelatihan di mulai. Hambatan hambatan tersebut berupa : 1. Rasa canggung dan bingung pada saat awal bekerja. 2. Antara teori yang di berikan di sekolah berbeda dengan prakerin di hotel. 3. Cara sosialisasi di sekolah dan di hotel berbeda. 4. Cara pemakaian peralatan yang belum di kenal. 5. Adanya praktek dan teori yang belum di pelajari di sekolah. 6. Ras takut salah akan suatu pekewrjaan yang di lakukan B. PENANGGULANGAN Sesuai dengan permasalahan di atas setidaknya pasti ada jalan keluar penyelesaiannya. Cara berupa: 1. Selalu bisa menyesuaikan diri saat melakukan pekerjaan. 2. Meminta petunjuk kepada instruktur supaya msalah yang ada tadi dapat di selesaikan dengan benar. 3. Harus mempunyai kepercayaan diri atas solusi yang di dapat dari intruktur kerja. 4. Semua tadi akan tercapai tanpa adanya kinginan, nilai dan doa.

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN Berdasarkan analisis laporan prakerin di atas dapat di ambil kesimpulan yaitu : Prakerin merupakan kegiatan praktek di luara jam sekolah yang bekerja sama dengan masyarakat / industri, sehingga siswa siswi dapat berlatih untuk mampu bergaul bekerja sama dengan masyarakat luar. Prakerin dapat menunjang siswa untuk menjadi tenaga menengah yang ahli dalam bidangnya dan juga akan mempunyai sikap yang akan menjadi bekal di kemudian hari. Kegiatan prakerin sangat bermanfaat bagi siswa khususnya SMKN 1 solok selatan. B. SARAN Sekolah perlu memberikan penekanan pada pebnguasaan keterampilan yang relevan dengan perkembangan IPTEK di dunia kerja. Denagan demikian kami seata prakerin dapat mengapliksikan ilmu dan keterampilan yang di peroleh secara maksimal. Sekolah perlu penekanan pada masalah budaya kerja yang berlaku pada instansi pemerintah maupun swasta. Dengan demikian apabila saat melakukan prakerin pada suatu instansi, para siswa akan dapat menyesuaikan diri dengan mudah.

You might also like