Professional Documents
Culture Documents
2008
1
DASAR HUKUM
Menurut Hirarchi Perundang-Undangan
UU No. 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan menyebutkan bahwa hirarki peraturan perundang-undangan RI terdiri dari :
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Undang Undang Dasar 1945 Undang-undang Peraturan Pemerintah Pengganti UU Peraturan Pemerintah Peraturan Presiden Peraturan Daerah
DASAR HUKUM
Pedoman Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Diatur dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 80 Tahun 2003 dan perubahannya ( 7 perubahan).
2. Sumberdana: APBN, APBD dan Loan yang tidak diatur dalam persyaratan loan.
APLN ?
DASAR HUKUM
PERATURAN PEMERINTAH (PP) No. 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA
Bagian Keempat Pengadaan Barang dan Jasa Pasal 99 (1) Pengadaan barang dan jasa oleh BUMN yang menggunakan dana langsung dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. (2) Direksi BUMN menetapkan tata cara pengadaan barang dan jasa bagi BUMN yang bersangkutan, selain pengadaan barang dan jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan pedoman umum yang ditetapkan oleh Menteri. (3) Pedoman umum dan tata cara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip efisensi dan transparansi.
5
DASAR HUKUM
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH (PP) No. 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA Ayat (2) Pedoman umum yang ditetapkan oleh Menteri tersebut berlaku secara otomatis terhadap BUMN yang seluruh saham/modalnya dimiliki oleh negara karena dalam hal ini Peraturan Menteri atas penetapan pedoman umum tersebut sama dengan keputusan RUPS. Sedangkan bagi BUMN yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh negara, maka pemberlakuan pedoman umum yang ditetapkan oleh Menteri dimaksud dikukuhkan terlebih dahulu dengan keputusan RUPS.
Pasal 1 Pedoman Pengadaan Barang/Jasa PT PLN (Persero) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
Pasal 2 Pengadaan Barang/Jasa PT PLN (Persero) yang dilakukan melalui Swakelola, diatur tersendiri dengan Keputusan Direksi
Panitia/Pejabat Pengadaan Barang/Jasa wajib memiliki Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa paling lambat 1 April 2009
BAB III KETENTUAN PERALIHAN Pasal 4 Proses Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan sebelum tanggal 1 April 2008 berpedoman pada Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 100.K/010/DIR/2004 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PT PLN (Persero) beserta penjelasannya sebagaimana diatur dalam Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 200.K/010/DIR/2004.
10
1. HPS sebagai batas atas (ceiling price) harga penawaran (sangat penting). 2. Pemilihan langsung cukup 2 peserta (tidak penting) 3. Pembelian Langsung (tidak penting)
Ulasan-1 11
Bagaimana Untuk Mendapatkan Mutu Barang / Jasa yang terbaik sesuai dengan yang Diinginkan ?
1. Menguraikan spesifikasi jenis barang/jasa yang diinginkan secara jelas . 2. Mengambarkan jenis barang/jasa secara detail. 3. Lakukan pengawasan saat proses pekerjaan berlangsung. 4. Lakukan pengendalian agar mutu barang sesuai dengan mutu yang direncanakan.
Ulasan-5 14
2. Jelaskan kualitas barang/jasa yang diinginkan secara jelas pada masing-masing komponen.
3. Jelaskan resiko yang dihadapi dalam proses yang dihadapi dan tegaskan siapa yang harus bertanggungjawab.
Ulasan-5
15
2. Jelaskan kualitas barang/jasa yang diinginkan secara jelas pada masing-masing komponen.
3. Jelaskan resiko yang dihadapi dalam proses yang dihadapi dan tegaskan siapa yang harus bertanggungjawab.
Ulasan-5
16
PENYEDIA BRG/JASA
Ulasan-4
19
Hal 4
Penyedia Barang/Jasa
BHMN BUMD
PT CV Firma JO
Distrib utor
Sales Sales
20
Proses PBJ
Pelaksanaan Kontrak
Persiapan PBJ
Kontrak
21
Hal 8
Ulasan-4
23
Hal 10
Hal 11
Ulasan-4
26
Hal 15
1) Langsung yang nilainya > Rp. 300,- juta wajib dibentuk Panitia Pengadaan Metode Pelelangan, Pemilihan Langsung dan Penunjukan barang/jasa. 2) Pengadaan dengan nilai Rp. 300,- juta dapat menunjuk Pejabat Pengadaan atau mengangkat Panitia Pengadaan 3) Panitia berjumlah 3 orang atau 5 orang atau 7 orang. 4) Pembelian langsung < Rp.300,- jt. di lakukan oleh Pejabat Pengadaan
2. Pengadaan Jasa konsultansi
Metode Seleksi Umum, Seleksi Langsung dan Penunjukan Langsung dilakukan oleh Panitia.
Hal 15
Ulasan-4
27
Ulasan-4
28
Hal 16
Ulasan-4
29
Hal 16
Ulasan-4
30
Hal 16
Menyusun jadwal pelaksanaan PBJ. Menyiapkan dokumen pengadaan Menyusun HPS Menandatangani Fakta Integritas sebelum melaksanakan PBJ Mengumumkan pelaksanaan pengadaan Memastikan Badan Usaha yang diundang tidak masuk daftar hitam PLN Memberikan rapat penjelasan (aanwizing) Menilai peserta melalui PQ atau Pasca kualifikasi
31
Hal 16
Lanjutan .
Hal 16
Ulasan-4
33
Hal 17
7) 8)
Ulasan-4
Hal 21
2. Syarat Konsultan (Perorangan) 1) Jika Profesinya sebagai Konsultan dan diberi tugas atas nama pribadi maka harus memiliki NPWP Pribadi. 2) Khusus pekerjaan Konsultansi maka Ijazah tenaga Ahli harus memiliki Legalitas Pendidikan Formal yang dilegalisir oleh yang berwewenang melakukan akreditasi.
Ulasan-4
35
I. SWAKELOLA
Dirancang sendiri, dibiayai sendiri, dilaksanakan Sendiri, diawasi sendiri
Hal 33
I. SWAKELOLA
Kepdir 198.K/2007 Swakelola dapat dilakukan dengan alasan ;
1. Pekerjaan yang bertujuan untuk memaksimalkan SDA sehingga dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi Perusahaan. 2. Pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis sdm sehingga menjadi lebih kompeten dan profesional. 3. Pekerjaan untuk proyek percontohan ( pilot project) 4. Pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh Unit Jasa Penunjang 5. Pekerjaan yang menurut pertimbangan khusus Direksi harus dilaksanakan dengan swakelola dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi Perusahaan.
Ulasan-3
37
38
Batas Kewenangan ;
1. General Manager memiliki kewenangan untuk melaksanakan Swakelola dengan nilai : a) Sampai dengan Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) untuk Swakelola Mandiri b) Sampai dengan 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) untuk Penugasan Antar Unit 2. Pelaksanaan Swakelola untuk nilai yang lebih besar dari nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas harus memperoleh ijin prinsip terlebih dahulu dari Direksi. 3. Permohonan ijin prinsip sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tersebut diatas, diajkan oleh Unit yang akan melaksanakannSwakelola Mandiri, atau yang akan memberi penugasan kepada Unit Jasa penunjang.
39
II.
PEMILIHAN LANGSUNG Perlu waktu lebih cepat u/ menghindari risiko lebih besar
1. dibutuhkan mendesak untuk operasional 2. Pelelangan ulang gagal ada 2 pesrta
PELELANGAN
1. Umum/sederhana 2. Terbatas (pek komplek dan Penyedia Terbatas) Prinsipnya pengadaan barang/jasa melalui pelelangan 1. Umum/sederhana
Kep.Dir.No. 80 / 2008
KEPPRES No.80/2003
dan prbh, 61/04, 32/05, 70/05, 8/06, 95/07, p187
Darurat, penyedia tunggal, skala kecil Rp.50,- jt, hak patent, penanganan khusus.
Ulasan-3
40
Hal 33 dst
Acuan Memilih Metode Pengadaan 2. Batasan Nilai Anggaran (bukan sebagai acuan)
Swakelola
300.000
500.000
1.000.000
2.000.000
50.000.000
Pembelian Langsung
Penunjukan Langsung
Pemilihan Langsung
Pelelangan
Ulasan-3
41
Hal 35
Proses Pembelian Langsung tanpa SPK Urutan Kegiatan Pembelian Langsung tanpa SPK
1. Pejabat pengadaan melakukan evaluasi terhadap Penyedia jasa untuk melaksanakan pengadaan barang. 2. Pejabat pengadaan menetapkan Penyedia jasa.
Ulasan-10
44
Menejer
User
Keuangan
Pejabat Pengadaan
Penyedia Jasa
Ulasan-10
45
Metode Pembelian Langsung dengan SPK Urutan Kegiatan Pembelian Langsung dengan SPK
1. Pejabat pengadaan melakukan evaluasi terhadap Penyedia jasa untuk melaksanakan pekerjaan (jasa) 2. Pejabat pengadaan mengusulkan kepada Pengguna jasa untuk menetapkan calon Penyedia jasa. 3. Pengguna Jasa menetapkan Penyedia jasa. 4. Pejabat pengadaan menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Jasa dan SPK.
Ulasan-10 46
Menejer
User
Administra si
Pejabat PBJ
Penyedia Jasa
7 8
10
Ulasan-10
11
47
Proses PQ
diUlang
Penunjukan
Gagal
A
Melakukan Negosiasi
N Nego Sepakat N
Pembukaan SPH
Sanggah
Penunjukan
Evaluasi SPH
Y 3)
Kontrak / SPK
A
Ulasan-9 48
Ulasan-9
49
Proses PQ
Penetapan calon Usulan Calon Pmn Penetapan Pmn Penunjukan Pelaksana Pengadaan Brang/jasa
Evaluasi SPH
Negosiasi
Ulasan-9
52
55
Hal 68
Hal 32
Lanjutan .. (HPS)
PENGADAAN BARANG/JASA BORONGAN
Dalam menyusun HPS harus memperhatikan hal-hal sbb.:
1) Mempelajari dengan cermat, isi dokumen meliput: spesifikasi teknis, gambar dan syarat-syarat kontrak 2) Meneliti kondisi lapangan atau bisnis prosesnya
Ulasan-7.2
58
3. Kriteria SPH
PENGADAAN BARANG/JASA BORONGAN
SPH harus bermaterai cukup, bertanggal, ditandatangani dan dicap serta dilampirkan: 1) Jaminan penawaran asli sebesar (1 s.d. 3)% dari HPS berlaku > 28 hari kalender setelah berlakunya penawaran. 2) Daftar kuantitas dan harga 3) Waktu pelaksanaan 4) Jika diperlukan (metode pelaksanaan, daftar peralatan, daftar personil, analisis harga satuan, lampiran lain yang ditentukan)
Ulasan-7.2
59
1) 2) 3) 4)
Pengadaan jasa konsultansi Pengadaan jasa asuransi Pengadaan dengan metode penunjukan langsung Pengadaan yang nilainya < Rp. 300,- juta.
Ulasan-7.2
60
Hal 27/28
Ulasan-7.2
61
5. Penyampaian SPH
PENGADAAN BARANG/JASA BORONGAN
1) Metode penyampaian harus mengikuti ketentuan yang dipersyaratkan ( satu sampul, dua sampul atau dua tahap ). 2) Batas akhir penyampaian SPH, diumumkan oleh Panitia dan dilanjutkan pembukaan SPH. 3) Jika SPH yang dikirim lewat Pos tertinggal karena terlambat, maka Panitia segera memberitahu peserta yang tertinggal untuk mengambil kembali SPHnya. 4) Tidak dibenarkan menunda batas akhir pemasukan SPH, jika terpaksa harus berupa addendum yang diberitahukan keseluruh peserta 5) SPH dibuat rangkap 2, asli dan copy.
Ulasan-7.2
62
Dokumen Penawaran Jasa Borongan Jenis Pekerjaan : Bangunan Gedung Pemasukan SPH : Hari/tanggal : Senin, 29 Maret 2004 Pukul : 10.oo WIB Tempat : Kantor PLN Wil.V. Pontianak.
Dokumen berisi : 1) Kelengkapan Administrasi 2) Kelengkapan Teknis 3) Harga Penawaran Dimasukan dalam 1 Sampul Luar diserahkan sekaligus.
Kepada : Panitia Pengadaan Barang/Jasa PLN Wil.V Pontianak Jl. S.Parman no.27- Pontianak
Ulasan-7.2
63
Kepada : Panitia Pengadaan Barang/Jasa PLN Wil.V Pontianak Jl. S.Parman no.27- Pontianak
SAMPUL I berisi : 1) Kelengkapan Administrasi 2) Kelengkapan Teknis SAMPUL II berisi : Harga penawaran
Kepada : Panitia Pengadaan Barang/Jasa PLN Wil.V Pontianak Jl. S.Parman no.27- Pontianak
Ulasan-7.2
64
Ulasan-7.2
65
Dokumen berisi : SAMPUL I berisi : 1) Kelengkapan Administrasi 2) Kelengkapan Teknis Diserahkan Tahap I
SAMPUL II
Dokumen Penawaran Jasa Borongan Jenis Pekerjaan : Bangunan Gedung Pemasukan SPH : Hari/tanggal : Senin, 29 Maret 2004 Pukul : 10.oo WIB Tempat : Kantor PLN Wil.V. Pontianak.
Kepada : Panitia Pengadaan Barang/Jasa PLN Wil.V Pontianak Jl. S.Parman no.27- Pontianak
Ulasan-7.2
66
Ulasan-7.2
67
6. Pembukaan SPH
PENGADAAN BARANG/JASA BORONGAN
1) Jika jumlah SPH yang masuk kurang dari 3 peserta, maka lelang dinyatakan gagal, dibuat berita acara gagal dan pelelangan harus diulang 2) Pembukaan SPH harus dihadiri minimal 2 peserta sebagai saksi, jika tidak maka pembukaan dapat diundur 2 jam, jika tidak terpenuhi maka mengundang 2 orang saksi diluar peserta yang ditunjuk secara tertulis oleh Panitia. 3) Untuk sistem satu sampul, penawaran harga dibuka dihadapan peserta.
Ulasan-7.2 68
Ulasan-7.2
69
Lanjutan ..
Ulasan-7.2
70
7. Evaluasi SPH
PENGADAAN BARANG/JASA BORONGAN
Hal-hal yang harus dilakukan Panitia dalam evaluasi SPH adalah:
1) Evaluasi aritmatik semua penawaran harga 2) Penawaran yang syah adalah yang memenuhi ketentuan, syarat-syarat dan spekteknis sebagai ditetapkan dalam RKS 3) Penyimpangan bersifat pokok adalah: (1) Penyimpangan yang sangat substansif yang mempengaruhi hasil kerja. (2) Menimbulkan inkonsistensi terhadap dokumen (3) Menimbulkan persaingan tidak sehat
Ulasan-7.2
71
2) Sistem Nilai ( Merit Point System ) : - Ev. Administrasi - Ev. Teknis & Harga (digabung) 3) Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis : - Ev. Administrasi - Ev. Teknis - Ev. Harga pengadaan + biaya operasional selama waktu tertentu
Ulasan-7.2
72
2) Jika ada 2 penawaran yang sama, maka data kualifikasi yang lebih besar dipilih sebagai urutan pertama.
3) Data pendukung usulan calon pemenang;
Dokumen pengadaan dan perubahannya BA pembukaan, BA hasil pelelangan Dokumen penawaran
Ulasan-7.2
78
Ulasan-7.2
80
Ulasan-7.2
83
PEMECAHANNYA
Diulang dari awal Dibuat calon peserta yang lama + baru
Mengundang ulang semua peserta agar menawarkan secara lengkap Jika perlu menambah peserta baru
Semua calon peserta yang terdaftar sebagai calon diundang kecuali Yg terklibat KKN Jika perlu menambah peserta baru Panitia diganti dengan Panitia baru Mengundan peserta yg lulus adm + teknis Jika < 3 , mengumumkan kembali Diproses seperti Pemilihan langsung Diproses seperti Penunjukan langsung
PELELANGAN DENGAN PQ
85
<< diulang
Dilanjutkan >>
A
Gagal Evaluasi SPH
N 1) 3)
Proses Pasca Q
Jml Pst Y
N
Jml Pst
B
Masa Sanggah
Undangan
Y Verifikasi Q
Pengambil an Dok.
4)
N
Jml Pst
Diterima
Aanwizing
Pembukaan SPH
Y N
Usulan CP
Penetapan Pmn Lelang Penunjuk kan Pmn
2)
Pengumum an Pmn
Kontrak
A
5)
B
86
Ulasan-8
Ulasan-8
Dilanjutkan >>
Proses PQ
A
Gagal Evaluasi SPH
N 3)
Jml Pst Y
Jml Pst
B
Masa Sanggah
Undangan
Pengambil an Dok.
4)
Y Konfirmasi Data
Jml Pst
Diterima
2)
Pengumum an Pmn
Kontrak
A
5)
B
89
Ulasan-7.4
Ulasan-7.4
90
Lanjutan
Ulasan-7.4
91
Lanjutan
Ulasan-7.4
92
Lanjutan
Ulasan-7.4
93
95
4. 5. 6. 7.
Surat pernyataan minat ikut pbj Pakta integritas Surat pernyataan kapasitas menanda-tangani kontrak Data administrasi (umum) Izin usaha Landasan HK.Pendirian BU Pengurus (komisaris & pengurus)
JK = Jasa Konsultansi
B/L = Pemasokan Barang /Jasa Lainnya
Ulasan-7.3
96
No
8.
Uraian
Data keuangan Pemilik saham & pajak Neraca Data personalia Tenaga teknis Peralatan Data pengalaman Data pekerjaan yang sedang dilaksanakan Dukungan bank
JP
JK B/L
KET.
JP = Jasa Pemborongan JK = Jasa Konsultansi
9.
10. 11.
12.
Ulasan-7.3
97
Perhitungan PQ ( contoh)
TATA CARA PENILAIAN KUALIFIKASI UNTUK PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBORONGAN KONSTRUKSI
1.
Pemeriksaan administrasi Pemeriksaan kelengkapan dokumen, dilakukan verifikasi bagi calon pemenang Penilaian Keuangan a. Perhitungan SKK SKK = KK (Nilai Kont dlm pekerjaan-Prestasi) KK = Fp.MK Fp = 6 (UK), Fp = 8 (Non UK) MK = Fl.Kb Fl = 0,3 (UK), Fl = 0,8 (Non UK) SKK > (0,2 s.d. 0,8) Nilai Paket Pekerjaan b. SKP = KP Jml paket yg sedang dikerjakan KP = 3 s.d. 8 SKP 1 b. Dukungan Bank (DB); (10% untuk JP, 5% untuk JB)
98
2.
Ulasan-7.3
3.
Penilaian Pengalaman (max 60/min 30) a. Bidang dan sub bidang pekerjaan (30) Bidang dan sub bidang sama (30) Bidang sama, sub bidang tidak sama (15) b. Nilai Kontrak pengalaman (20) NKP > nilai pek (20) NKP > 50% nilai pek < 100% nilai pek (10) NKP > 50% nilai pek (0) c. Bidang Status Badan Usaha (10) Kontraktor Utama/lead firm (10) Sebagai sub kontraktor (3)
99
Ulasan-7.3
4.
Penilaian Kualifikasi Jasa Konstruksi Penilaian Kemampuan Teknis (max 30/min 15) a. Peralatan (15) Yang dinilai kondisi > 70% Bila tidak ada bukti sewa/sewa beli, tidak dinilai Milik sendiri (100% = 15) Sewa beli (100% = 15) Sewa jangka panjang (90% = 13,5) Sewa jangka pendek (50% = 7,5) UK : Ditetapkan minimal kepemilikan peralatan Bukan UK : Kebutuhan alat disesuaikn dengan jenis pekerjaan b. Personil (10) UK : Min personil ditetapkan sesuai jenis pekerjaan SKT harus bersertifikat
100
Ulasan-7.3
Lanjutan no.4 c. Manajemen mutu (5) Yang meyampaikan manajemen mutu diberi nilai 5, yang tidak, tidak mendapatkan nilai 5. Ambang Lulus Minimum nilai kelulusan tiap kriteria (keuangan, pengalaman dan teknis) adalah 50% nilai bobot kriteria Nilai 60 untuk pekerjaan sederhana Nilai 75 untuk pekerjaan kompleks
Ulasan-7.3
101
TATA CARA PENILAIAN KUALIFIKASI UNTUK PENGADAAN JASA KONSULTANSI 1. Tata cara kualifikasi seluruhnya sama dengan prakualifikasi jasa pemborongan dan barang/jasa lainnya. 2. Syarat kelulusan = Jasa pemborongan dan barang/jasa lainnya, kecuali : a. 5 (lima) tahun terakhir mempunyai pengalaman pekerjaan, kecuali Badan Usaha yang baru berdiri 4 tahun b. SKK dan SKP tidak diperlukan c. Tidak diperlukan surat dukungan permodalan dari bank
Ulasan-7.3
102
3. Cara penilaian Menyusun peringkat sesuai nilai prakualifikasi yang ditetapkan panitia pengadaan 4. Penetapan hasil prakualifikasi a. Ditetapkan daftar pendek konsultan, min 5 konsultan, maksimal 7 konsultan b. Bila yang lulus > 7, daftar pendek = 7 c. Bila yang lulus < 5, dilakukan PQ ulang, dengan mengumumkan PQ kembali d. Bila setelah PQ ulang yang lulus Antara 2-4 konsultan, dilakukan seleksi umum Hanya 1 konsultan, dilakukan penunjukan langsung 5. Yang diundang konsultan peringkat terbaik yang masuk daftar pendek
Ulasan-7.3
103
BUTIR PENTING LAIN YANG PERLU DIPERHATIKAN : 1. 2. 3. 4. 5. Penetapan sub bidang IUJK yang berlaku Legalisir SBU pada pelelangan Persyaratan kualifikasi yang diskriminatif Penetapan kemampuan paket : UK : Kp = 3 Bukan UK : Kp = 3 s.d. 8 atau Kp = 1,2 N (N = Jumlah paket terbanyak pada tahun yang bersamaan, dalam 7 tahun terakhir)
Ulasan-7.3
104
JAMINAN PENGADAAN
105
Jaminan Penawaran
1. Jaminan penawaran sebesar antara 1 s.d 3 % dari HPS
2. Jaminan diperuntukan untuk penawaran diatas Rp.300 jt. 3. Pembelian langsung dan Penunjukan langsung tidak perlu jaminan penawaran 4. Jasa konsultansi dan Jasa Asuransi tidak perlu jaminan.
Ulasan-15
106
Proses PBJ
Pelaksanaan Kontrak
Pemeliharaan
B-1
B-2
B-3
Jaminan hanya berlaku untuk pengadaan barang dan pemborongan pekerjaan yang nilainya Rp.300 jt Jaminan pelaksanaan (B-2) sebesar 5% kontrak dengan waktu selama pelaksanaan + 14 hari Jaminan pemeliharaan sebesar 5% kontrak dengan waktu selama pemeliharaan + 14 hari
107
Ulasan-15
2. Seleksi Langsung
Pekerjaan konsultansi yang dapat secara operasional PLN, bersifat mendesak.
3. Penunjukan Langsung
Pekerjaan konsultansi yang bersifat hak-patent, darurat, konsultan keuangan, lawyer untuk Direksi 4. dan GM Penunjukan Konsultan Perseorangan Pekerjaan yang sifatnya tidak perlu kerja kelompok
Ulasan-13
109
Ulasan-13
110
Jasa Konsultansi
1. Seleksi Langsung
Seleksi Langsung dapat dilakukan dengan ketentuan sbb.:
Ulasan-14
111
Ulasan-14
112
Ulasan-14
113
Lanjutan ..
Ulasan-14
114
3. Penunjukan Langsung
Penunjukan Langsung Konsultan dapat dilakukan jika: 1) Pekerjaan specifik dan hanya ada satu Konsultan yang mampu meaplikasikannya. 2) Pekerjaan dalam keadaan mendesak dan tidak dapat ditunda lagi untuk menghindarkan kerugian dan demi citra PLN 3) Pekerjaan lanjutan dari Konsultan yang sama demi homogineitas, kotinouitas dan agar kompartibel dengan pekerjaaan sebelumnya, serta dg harga sama kontrak yll. 4) Pekerjaan tambah yg tidak dpt dielakan dan tdk lebih dari 10 % dari total kontrak yll. 5) Pekerjaan studi kelayakan / penelitian yg dilakukan oleh Perguruan Tinggi Negri / Lembaga Ilmiah Pemerintah.
jadwal Ulasan-14 115
Ulasan-14
116
Konsultan Perorangan
Konsultan Perorangan dpt melaksanakan pekerjaan jika:
A. Sifat Pekerjaan:
1. Pekerjaan bukan kerja kelompok 2. Pekerjaan yg secara utuh berdiri sendiri 3. Hanya mungkin dilakukan oleh orang yg mempunyai hak paten 4. Pekerjaan yang terkait dengan tugas-tugas khusus berupa nasehat 5. Konsultan yang memberi nasehat tidak boleh menjadi pelaksana dari obyek nasehat 6. Proses pengadaan konsultan perorangan mengikuti pedoman seleksi umum, seleksi langsung atau penunjukan langsung.
Ulasan-14 117
Lanjutan
Konsultan Perorangan dpt melaksanakan pekerjaan jika:
B. Kreteria Orang dan Bentuk Pelaporannya 1. Syarat yang mengikuti Jasa Konsultansi perorangan adalah penyedia jasa konsultan yg ahli dibidangnya yg dibuktikan dengan Sertikat dan pengalaman yg dimiliki. 2. Jika Konsultan berasal dari PNS maka harus mendapat ijin tertulis dari atasannya. 3. Pelaoran proses pelaksanaan pekerjaan dibuat sebagai pertanggungjawaban dalam penyelesaian pekerjaan.
Ulasan-14
118
2. Seleksi Umum
Ketentuan : Seleksi umum dilakukan dengan PQ. Penilaian kualifikasi didasarkan pada kompentensi dan kemampuan usaha calon peserta. Jumlah peserta yang lulus PQ antara 3 s.d. 7 peserta .
Ulasan-13
119
Ulasan-13
120
Lanjutan ..
Ulasan-13
121
Seleksi Umum
2)
3)
Ulasan-13
122
Seleksi Umum
Ulasan-13
123
Seleksi Umum
Ulasan-13
124
Seleksi Umum
Seleksi Umum
Ulasan-13
126
Seleksi Umum
Lanjutan KAK
Sasaran Teknis : Tujuan pekerjaan konsultan, Jumlah dan kualitasTenaga ahli yang disyaratkan, garis besar pekerjaan yang akan dilaksanakan, jenis dan jumlah laporan yang harus diserahkan , pedoman pengumpulan data lapangan, jadwal tahap pelaksanaan.
Ulasan-13
127
Seleksi Umum
Ulasan-13
128
Seleksi Umum
Ulasan-13
129
Seleksi Umum
Ulasan-13
130
Seleksi Umum
Seleksi Umum
Lanjutan pembukaan ..
2) Cara dua sampul
1) Panitia meneliti isi kotak, surat pengunduran diri tidak dihitung sebagai SPH. Jika penawaran < 3 SPH, maka pelelangan gagal. SPH dikembalikan. 2) Pembukaan disaksikan peserta minimum 2 orang, jika kurang maka ditunda 2 jam, jika terpaksa akan dibuka maka mencari saksi dari luar panitia. 3) Pada saat pembukaan Panitia hanya membuka SAMPUL 1 saja, sampul 2 disimpan dan dibuka setelah hasil evaluasi sampul 1 . 4) Panitia wajib membuat berita acara pembukaan penawaran (BAPP).
Ulasan-13
132
Seleksi Umum
Lanjutan pembukaan ..
2) Cara dua tahap
Pemasukan Tahap I. (dok. Administrasi dan teknis) 1) Panitia meneliti isi kotak, surat pengunduran diri tidak dihitung sebagai SPH. Jika penawaran < 3 SPH, maka pelelangan gagal. SPH dikembalikan. 2) Pembukaan disaksikan peserta minimum 2 orang, jika kurang maka ditunda 2 jam, jika terpaksa akan dibuka maka mencari saksi dari luar panitia. 3) Panitia wajib membuat berita acara pembukaan penawaran (BAPP). 4) Pemasukan Tahap 2 (penawaran harga) akan dilakukan jika yang lulus tahap I 3 peserta.
Ulasan-13
133
Seleksi Umum
Ulasan-13
134
Seleksi Umum
Lanjutan evaluasi
1) Evaluasi Kualitas
(1) Evaluasi administrasi memenuhi syarat lulus, tidak gugur. (2) Evaluasi teknis, Panitia menilai teknis dan membuat urutan dimulai dari yang terbaik
(3) Panitia mengundang calon yang memiliki nilai teknis terbaik diundang untuk melakukan negosiasi. Jika tidak dicapai sepakat maka mengundang urutan teknis ke-2, dan begitu seterusnya. (4) Hasil negosiasi harga harus HPS (5) Jika menggunakan sistem 2 sampul, maka SPH yang tidak dibuka dikembalikan.
Ulasan-13
135
Seleksi Umum
Lanjutan evaluasi
2) Evaluasi Kualitas dan Biaya
(1) Evaluasi administrasi memenuhi syarat lulus, tidak gugur. (2) Evaluasi teknis, Panitia menilai teknis dan membuat skore masing-masing peserta dan membuat ambang batas kelulusan . Bagi yang tidak lulus, SPHnya dikembalikan. (3) Panitia mengundang calon yang memiliki nilai teknis diatas ambang lulus, untuk membuka penawarannya. (4) Penawaran dihitung dengan skore, penawaran terendah mendapat skore 100%, begitu seterusnya dibuat interpolasi skore terhadap nilai terendah. (5) Hasil akhir adalah kombinasi nilai teknis + nilai penawaran, nilai tertinggi menjadi calon pemenang 1. (6) Dilakukan negosiasi dengan ketentuan hasil negosiasi HPS.
Ulasan-13
136
Seleksi Umum
Lanjutan evaluasi
3) Evaluasi Biaya Terendah
(1) Evaluasi administrasi memenuhi syarat lulus, tidak gugur. (2) Evaluasi teknis, Panitia menilai teknis dan membuat skore ambang kelulusan (3) Panitia mengundang calon yang memiliki nilai teknis diatas ambang lulus, untuk membuka penawarannya. Bagi yang tidak lulus, SPHnya dikembalikan. (4) Penawaran harga terendah menjadi calon pemenang 1.
(5) Hasil negosiasi harga HPS
Ulasan-13
137
138