You are on page 1of 24

TIIIATIANA PENGEMBANC CAI{KATIIIALA TINGUISTIK

MARET 2009,VOL.

16,

I\O. 30 ISS|{ 0854-9613

diasih (Universitas Hipdu lndonesia


s"?{-*:,h:"1-" ".--

, ::" ;i:# r.,":' #1.,;a*ii:,-..::ltlfttlASlVE8BAIPA0AUIIATlGTotll(EIilIKilAHGGARAI''

" ^'
.

HF##,#;-i:-.....'......-.'..;

fl

sA sEM Am r ltA wr .'i ilffi.Hffi sr alt ii.slcu*x-nil x, xi *m u n .s#'d#.{t:1;'rengat,nrnawa{lffiPPGRlBali)


:B

ABA HA

i ;::;i

s*;*r,.*ffi

Diterbitkan Oleh Program Studi Magister (S2) dan Doktor (S3) Linguistik Universitas Udayana bekerjasama dengan Masyarakat Linguistik lndonesia (MLl)

LINGUISTIKA
Pengantar

ISSN 0854-9613 Maret 20A9, Vol 16, No.30 Halaman 1--

LINGUISTIKA Volume 16, Nomor 30, periode Maret 2009 ini terbit kembali dengan menampilkan sepuluh tulisan yang mengkgjiaspet linguistik, baik aspek mikrolinguistik, makrolinguistik, dan Sastra. Sepuluh artikel itu adalah (i) Impression In "I Windered Lonely As A Cloud" oleh Henriono Nugroho dari Universitas Jember (ii); Bahasa Bali Sebagai Simbol ldentitas Manusia Bali oleh I Made Suastra dari UniveiJitas Udayana, (iii) Fungsi Bahasa dalam Legendo Ralryat Kalimantan Tengah oleh Maria Arina Luardini dari Univetgi$ Palangka Raya; (iv) Peminggiran dan Femiskinan perempuan dolam StrulAur Sosial &ryub Tutur Manggarai: Sebuah Analisis Linguistik Kebadayiai oleh Fransiskus Bustan dari Universitas Nusa Cendana; (") S"tj"ct And preverbal Nominals In Sasak Ngeno'Ngene Pancor oleh Nur Acmady OaiiUniversitas Mataram; (vi) leks Geguritaru I Japatuan sebagai Wujud Asiologis Reitgius Sosiobudaya *tasy"iaki Bali Hindu oleh I Wayan Watra dan I Gusti Ayu Mudiasih dari Universitas Hindu Indonesia; (uii) Alienasi Yerbal Pada {Imat Katotik Etuik oleh Pius Pampe Manggarai dari Universitas Flores; (viii) Bahasa Boli {Jsia Anak-Anak: Kajian Metabihasa Seiantik Alami oleh Nengah Amawa dari IKIP PGRI Bali; (ix) Ihe Quatity of Model Written Texts in the Recommended Senior High Schaol English Textbook otlfr bwi Rukrnini dari FBS Sema.lng; (x) Kekuatan Lingual Puisi-Puisi Maturi S.N. oleh Wayan pastika dari
Universitas Udayana
Terbitan LINGUISTIKA Volume 16, l.lomor 30, periode Maret 2A09 ini diharapkan dapat rnemberi manfaat terhadap kemajuan penclitian iinguistik kita, baik secara kuantitatif maupun kualitatif ke depan. Maret,2009 Dewan Tim Penyunting

Yol. 16, No. 30, ]rtaret 2009 sK Akreditasi Nornor: IGTD,IKTJTK eln0o7

,t

ISSN 0954-9613 Maret 2009, Vol 16, No.30 Halaman l--

LINGUISTIKA
DAF"TAR ISI

1.

IMPRESSION IN
Henriono Nugroho Universitas Jember

"I WANDERED LONELY AS A CLOT'D"

2.

BAHASA BALI SEBAGAI SIMBOL IDENTITAS MANUSIA BALI. .....

13

I Made Suastra
Universitas Udayana
3.

FTNGSI BAT.{ASA (Dalam Legenda Rakyat Kalimantan Tengah)........ 25


Maria Arian Luardini
{Jnivers itas Palangka Raya

4.

ANALISIS

PEMII{GGIRAN I}AN PEMISKTI{AN PEREMPUA}I I}ALAII{ STRUKTUR SOSTAL GI]''TUB TUTUR MANGGARAI: SEBUAH
L TNGUISTIK KEB

UDAYAAN

47

Fransislrus Bustan Univ ers it as Nus a Cendana

5.

SUBJECT A}iI} PREVERBAL NOMINALS IN SASAK NGENO.NGENE T,ANCOR


Nur Ahmadi Universitas k{ataram
s5
-a

6.

I JAPATUAN SEBAGAI WUJUD ASIOLOGTS RELIGIUS SO$OBUDAYA MASYffi BALI T{il{DT]


TEKS GEGURITAN

87

I Wayan Watra daru I Gusti Ayu lr[udiasih


Universitas Hindu Indoens ia
7.

ALTENAST YERBAL PAI}A UMAT

KATOLIK ETNIK
107

MANGGARAI
Pius Pampe Untversitas Folres
8.

SEMANTIKALAMI
Nengah Arnswa IKIP PGN Bali

BAIIASA BALI USIA A}TAK-ANAK :KAJIAN METABAHASA


13s

[/ol. 16, Itro. i0. ]u{qret 2009 I , SK Akreditasi Nomor; 167 IDJKTJ/K ep/2007

lIt

ISSN 0854-9613 Maret 2A09, Vol 16, No.30 Halaman 1--

LINGUISTII(A MODEL WRITTEN TEXTS RECOMME}{DED SENIOR HIGH SCHOOL ENGLISH TEXTBOOK...

9.

TFIE QI]ALITY

OF

IN

THE
158

Dwi Rulsnini
jqBS Semarang 10

I Wayan Pastika

KEKTIATAN LINGUAL PUIStr-PUNI MASTIRT S.N.


(Jniversitas UdaYana

170

Yol. 16, No. 30, Mwet 2009 SK Alffeditasi Nomor 167 1D,IKTJ/I(e pD0A7

iv

LINGUISTIKA

BAHASA BALI USIA AI{AK-AIYAK: KAJIAN METABAHASA SEMAIYTIK ALAMI


Nengah Arnawa FPBS IKIP PGM BaIi

Abstrak Penelitian ini berpiiak pada teori metabahasa semantik alami (MSA). pengacttan kepada teori ini didasarkan adanyo indikasi bahwa anak-anak lebtih awal menguasai Jttur-fitur semantik universal. htdikasi ini melahirkan hipotesis primitiva-primitiva
universal dalam pemerolehan semantik oleh anak_anok. Penguasaan kosa kata bahasa Bali anak-onak usia 4

yang diikuti nomina (36,54%o). Akan tetapi, nomina memiliki penggunaan yang rebih tinggi yakni frelruensi 34,gs %o, sedangkan verba 30,gg %. Dari seluruh koy bata yong dikuasai dan digunaban anak-anak, gg,g0 % merupakmt kosa katafuik dan 11,20 94 kosa kata m7wal. Idiasinkrasi yqng banyak
%o)

verba (42'07

6 tahun didominasi oleh

terjadi pada bahasa Bari anak-anak adarah overgenerorisasi.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diketaltui bahwa prirnitiva makna dalam bahasa Bali direpresentasikan dengon kosakata ragam kapara karens kosakata ragam ini tidab bermarkah (unmarked) dan generik. eda 60 primitiva maloru yang diusulkan lvierzbicka (tggg). Dari 60 primitiia malcna tersebut, anak-anak usia 4 6 tahun telah mampu memprodutcsi 58 primitiva malcna dalam tuturnya. primitiva maltna yang tidak diproduksi dalam tutur anak-anak usia 4 6 tahtm adalah AKLINYENGAN'1ESAAT' dan MIMB,MUNGKIN,. Ketidalonunculan primitiva mal<na AKLINYENGAN karena kekaburan referensi leksikon ini. Ketidalqntmculan prirnitiva malcna MIRIB 'aI\INGKIN' kareno keterbotasan kognitif seliingga anakanak belum mampu memanfaatkan pengetahuan yang dimitikinya untuk menduga sesuotu yang akan terjadi.

psikologis.

Kalimat kanonik merupakan polo distribusi primitiva mskna dalam realitas elapresi bahasa' Primittva malcrta bahasa Bali yang memiliki distribusi pating luas adalah rcANG '9AYA' dan BENA 'KAM(J'. Anak-anak usia 4 - 6 tahrm belum mampu membuat kalimat dengan ICANG 'sAyA' dan BENA ,KAM{J, sebagai
objek

Vol. 16, 1{o.

sK Akreditasi Nomor: 167DIKTJ K_ep/2a07

30, tt{arei17Tg

115

LIhIGI-IISTIKA

Abstrak
This study is based on the Natural Semantic Metalanguage (NSM) theory as proposed fu Wierzbicka (1996a) considering the indicotion that children can master universal semantic featares earlier. It results in the universal primitive hypothesis in semantic
acquis ition by children The mastery of words of Balinese langtage of 4-6 year old children are predominated

by verb (42.07%o), followed by noun then (36.55%a). However, noun is in higher fi'equency of use (34.95%r) than the verb (30.98%o). Among all the words by the children, physical wards wed are 88.8A% and mental words used are I l.2A%. The most predominant linguistic idiosyncrasy in the Balinese language of children is
overgeneralization.
Based on the analysis, it is lcnown that the semantic primes in Balinese is represented by the neutral style or kepara for such vocabulary style is unrnarked and generic. There are sixty semantic primes found in Balinese. Out of which the 4-6 year old

children are able to produce 58 semantic prime.r in their utterances. llhe semantic primes which cre not produced by the Balinese children in such a case are AKLIIiYENGAN 'A M)MENT' and MIRIB 'MAWE'. The disappearance of semantic primes AKLINYENGAN is due to the uncertaingt af the lexical reference ond similarly MIRIB 'MAYBE' disappears because af the cognitive limitedness of the children so that they are not able to use the lcnowledge they have in order to predict
what is going to happen.

The canonic sentence is a distributional pattern of the semantic primes in the linguistic expresston of reality. The semantic primes af Balinese having the widest distribution are ICANG 'I' and BENA 'YO{J'. The 4-6 year old children are not able to build up a sentence using ICANG 'I' and BENA 'YO(J' as psychological objects.
Key words: NSM, semantic primes, canonic sentence

1. Pendahuluan

Penelitian terhadap bahasa anak-anak gencar dilakukan sejak tahun I960-an. Penelitian-penelitian yang dilakukan pada umumnya ditekankan pada komponen bentuk bahasa, khususnya pada komponen fonologi dan sintaksis, sedangkan penelitian terhadap
komponen semantik bahasa anak-anak masih jarang dilakukan. Keterbatasan penelitian pada komponen semantik bahasa anak-anak merupakan salah satu alasan penelitian ini dilakukan. Komponen semantik bahasa anak-anak penting diteliti karena dapat digunakan untuk menjelaskan komponen bentuk bahasa anak-anak (Gbddarcl, 1997; Pinker, 1989).

[/ol. ]6, ltro. 30, Maret 2009 sK Akreditasi )Iomor: 167 DJKTJ,TKep/2O0T

116

LIhIGIJISTIKA

dikuasai anak-anak lebih awal.

leksikal yang berasumsi bahwa pada setiap bahasa terdapat seperangkat makna yang tidak dapat diuraikan menjadi makna yang lebih sederhana. Makna yang tidak dapat diuraikan menjadi komponen semantik yang lebih sederhana itu merupakan inti semantik (semantic core)' Dalam teori MSA, inti semantik itu disebut primitiva makna. primitiva makna
diduga

Teori metabahasa semantik alami (MSA) merupakan salah satu kajian semantik

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan karakteristik semantik bahasa Bali anak-anak usia 4 6 tahun. Pengetahuan tentang karakteristik semantik bahasa Bali usia anak-anak diharapkan dapat dijadikan pijakan untuk: (l) memberikan penjelasan terhadap representasi primitiva makna bahasa Bali anak-anak usia 4 6 tahun; dan {2) mengidentifikasi pola-pola kalimat kanonik bahasa Bali anak-anak usia 4 - 6 tahun. Capaian kedua tujuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan praktis. Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat (l) memberi pembenaran kebenaran bahwa struktur semantik sebuah kata berimplikasi pada gramatika suatu bahasa, (2) bahwa idiosinkrasi bahasa anak-anak dapat dijelaskan dengan berpijak pada komponen semantik, dan (3) memperkokoh keandalan teori MSA untuk mengkaji komponen semantik bahasa anak-anak pada rumpun bahasa Austronesi a Barat. Secara prukti. penelitian ini diharapkan dapat (l) memberikan masukan untuk merumuskan kebijaksanaan perencanaan bahasa Bali; (2) memberikan masukan untuk menetapkan disain isi kurikulum pengajaran bahasa Bali pada jenjang pendidikan dasar, dan (3) memberi masukan bagi usaha p"nyrrunun kamus bahasa Bali untuk pelajar pendidikan dasar.

2, Kajian Pustaka, Koilsep, dan Kerangka Teori

2.1 Kajian Pustaka PenJiitian bahasa anak telah banyak dilakukan. Brown dan Bellugi (1964) mengungkapkan bahwa ada tiga proses penguasaan kalimat oleh anak-anak, yaitu (1) peniruan dan penyusutan, (2) peniruan dan perluasan, dan (3) pengaruh struktur laten. oesterreich (1999) melaporkan bahwa peikembangan lingual anak-anak mengikuti perkembangan usianya. Dilaporkan oleh peneliti ini bahwa anak-anak pada usia 4 - 5 tahun
l.

telah dapat berbahasa dengan kalimat-kalimat kompleks dan pada umur 6 tahun telah dapat berbicara dengan gramatika dan pembentukan kata yang benar. pinker (2003) melaporkan bahwa struktur kalimat anak-anak usia 3 tahun puOu *u*nya EN + FV yang diperoleh secara mekanis. Sankaranarayanan (2003) telah meneliti peranan lingkungan terhadap penguasaan bahasa oleh anak-anak di India.

ll

li t!

It

li li t!

li
IJ

pemerolehan bahasa berlaku parla anak Indonesia, tetapi keuniversalan itu tidak merata pada Vol. 16, I{o. 30, l,faret 2009 717 sK Akreditasi ]rtomor: 167 lDIKTJ ,Kepl2007

Penelitian tentang pernerolehan bahasa oleh anak Indonesia dilakukan oleh Dardjowidjojo (2000)" Dari penelitian ' itu dilaporkan bahwa banyak konsep universal

LI}\trGTJISTIKA

setiap komponen bahasa. Penelitian tentang bahasa Bali anak-anak telah dilakukan oleh Tantra (1992). Penelitian ini difokuskan pada pemahaman dan pemroduksian tindak tutur direktif anak-anak usia 6 - 8 tahun. Dari penelitian ini terungkap bahwa ada korelasi yang signifikan antara variabel umur dengan pemahaman dan pemroduksian bentuk dan tingkat tutur direktif tetapi tidak berkorelasi dengan variabel jenis kelamin. Variabel stratifikasi sosial merupakan faktor signifikan dalam pemahaman bentuk dan tingkat tutur direktif tetapi tidak signifikan dalam pemroduksiannya. Jadi, pemahaman dan pemroduksian tindak tutur direhif merupakan proses linguistik yang berbeda. Sudiati-Blratha (1999) juga telah melakukan penelitian tentang kompetensi linguistik anak-anak yang dikaitkan dengan buku pelajaran bahasa Bali untuk siswa Sekolah Dasar. Dari penelitian inilerungkap leksikon yang layak dijadikan materi pelajaran dan aktivitas tutur siswa Sekolah Dasar di provinsi Bali. Berdasarkan paparan di atas, penelitian terhadap bahasa anak yang secara spesifik mengkaji komponen semantik belum banyak dilakukan. Untuk itu penelitian ini dilakukan.

2.2 Konsep
Konsep dipandang sebagai definisi operasional untuk menegaskan pengertian sesuai dengan pijakan teori yang dianut dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini ada enam kons"p dasar yang dijadikan acuan, yaitu (l) bahasa anak, (2) pemerolehan bahasa, (3) primitiva makna, (4) kalimat kanonik, (5) strr.rktur semantik, dan (6) peran semantik. Bahasa anak adalah bahasa yang diproduksi anak-anak yang pada u*r*nyu dicirikan oleh adanl,a sejumlah idiosinkrasi linguistik. Pemerolehan bahasa merupakan penguasaan suatu balrasa yang terjadi secara alamiah. Primitiva makna merupakan seperangkat makna yang merupakar: inti semantik sehingga tidak dapat diuraikan lagi menjadi konfigurasi makna yang lebih sederhana. Kalimat kanonik merupakan kombinasi primitiva makna dalam bingkai kaidah morfosintaksis bahasa tertentu. Struktur semantik merupakan fomasi fitur-fitur semantik suatu Ieksikon yang akan menghadirkan argumen dalam struktur semantiknya. peran semantik adalah hubungan antaru predikator dengan sebuah nomina dalam proposisi. peran semantik merupakan peran yang dimiliki nomina sebagai argumen verba dalam struktur kalimat (kanonik).

2.3 Kerangka Teori


Penelitian ini berpijak pada teori MSA. Teori MSA merupakan kajian semantik leksikal. Asumsi da.sar teori ini adalah bahwa makna kompleks dapatdideskripsikan dengan menggunakan konfigurasi elemen makna yang lebih sederhana hingga tidak dapat diuraikan lagi. Elemen makna yang paling sederhana itu disebut primitiva makna. primitiva makna merupakan seperangkat makna yang tidak mengalami perubahan meskipun kebudayaan terus berubah. Primitiva makna merupakan seperangkat makna yang pertama kali dikuasai manusia. Primitiva makna merupakan inti semantik (semantic core) yang direpresentasikan melalui leksikon universal. Leksikon universal bersifat netral (generik)-dan takbermarkah (unmarked)' Leksikon universal ini diasumsikan ada pacla bahasa alamiah. Setiap leksiko, universal itu memiliki struktur r.runt,k yung ,..upukun p ngannya
SK Akreditasi Nomor: 167lDJKTJ/Kep.,2007
118

LIh{GTJISTIKA

menghasilkan pola kalimat kanonik (sintaksis MSA).

dalam bingkai kaidah morfosintaksis suatu bahasa. Kombinasi leksikon universal itu

Perujukan teori MSA sebagai pijakan analisis komponen semantik bahasa Bali anakanak didasari oleh alasan konseptual bahwa anak-anak lebih awal menguasai primitiva makna universal. Ada sejumlah indikasi yang mendukung alasan konseptual ini, misatnya anak-anak telah dapat mengajukan pertanyaan dengan kata tanya apa, siapa, dan di mana untuk menanyakan hal-halyang berkaitan dengan primitiva makna SESUATU, SESEORANG, dan TEMPAT. Untuk kepentingan analisis, teori MSA didukung oleh teori pememerolehan bahasa' Teori pemerolehan bahasa digunakan untuk menjelaskan fenomena lingual yang terjadi pada anak-anak usia 4 6 tahun yang menjadi objek kajian penelitian ini. -

3. Metode Penelitian

Klungkung dan Buleleng. Pengambilan data dilakukan secara berkala dengan metode simak bebas libat cakap (SBLC) yang didukung dengan teknik rekam dan catat. pengambilan data berlangsung dalam latar bermain, belajag dan ketika melakukan aktivitas sehari-hari. Korpus data yang telah dikumpulkan dielisitasi dan diklasifikasi serta dikartukan. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik padan referensial dan metode distribusional. Hasil analisis data disajikan secara formal dan inform al yang disertai penjelasan secara deduktif dan induktif.

Fokus penelitian ini adalah produksi bahasa Bali anak-anak usia 4 6 tahun yang terjadi secara alamiah. Untuk mewujudkan kondisi objektif itu, penelitian ini dirancang dengan disain penelitian survei (deskiptif). Penelitian dilakukan terhadap 30 orang anak di

4. Hasil Penelitian 4.1 Bahasa BaliAnak-Anak Usia 4 6 Tahun -

Berdasarkan data yang telah dikumpurkan, anak-anak usia 4 6 tahun telah dapat memproduksi 1.393 kosa kata bahasa Bali. persebaran kosa kata tersebut dapat disajikan dalam tabel berikut ini.

Vol, 16, No. 30, Maret 2009 sK Akreditasi Nomor: 167 fDlkrJrhep/2007

119

LINGUISTIKA

Tabel

l.

Tabulasi Kosa Kata Bahasa Bali

Anak-Anak lJsia 4 - 6 Tahun

NO

KATEGORT

J{IMLAH
(2) Nomina
Lto

PERSENTASE
(4)
36,54 %
42,07
0/o

(3)
s09 s86
80

')

Verba

3. Adverbia
4. Pronomina
5.

5,74

Yo

29
137
31

Z,0B

aA

Adjektiva
Partikel

9,93 %

6,
7.

2,23 %
1,5

Numeralia JLN{LAH

2t
1.393

I%

104%

anak-anak lebih banyak tersedia verba, tetapi dalam penggunaan bahasa Bali nomina memiliki frekuensi yang tertinggi, yakni 34,95 Yi yang disuzul verba sebanyak 30,gg yo. Iirekuensi penggunaan nomina lebih tinggi daripada u.rbu karena kategori nomina memiliki
Vol. 16, No 30, Maret 20Ag sK Akreditasi Nomor: rcTnJKTJ tKep/2007
120

dibuktikan dengan adanya kencenderungan anak-anak yang hanya mengatakan verba pada fase holofrase (kalimat satu kata)' Misalnya, anak-anak akan mengatakan meem untuk menyatakan maksud ,Saya ingin makan' dan penutur dewasa memahami maksud anak itu. Meskipun dalam repertoar bahasa

sentral dalam sebuah kalimat. Kepusatan verba

Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa ada dua kategori kata yang mendominasi produksi kosa kata bahasa Bali anak-anak, yakni verba (42,07 o/o) dannomina (36,54 %). Fakta lingual ini terjadi karena verba dan nomina merupakan kontentif Kontentif merupakan kelompok kata yang cenderung dipertahankan dalam produksi bahasa oleh anakanak. Produksi verba paling banyak daripada kategori lain karena verba menduduki fungsi

ini

LINGUISTIKA

mobilitas yang lebih tiry{ untuk mengisi 'slot fungsi' dalam kalimat. secara rinci frekuensi kosa kata bahasa Bali anak-anak ,sia"+ - 6 tahun dapat disajikan datam tebet [::,fltrHln

Tabel 2- Tabulasi Frekllensi Penggunaan Kosa Kata


Bahasa Bali Anak-Anak tJsia 4

-6

Tahun

NO KATEGORI
GI.INAAN PEI.TGGUNAAN

(r)
I 2. 3.

g
Nornina Verba Adverbia
4313

(4)
34,95 % 30,99 %
14,04
aA

3823
1733

(l)
4.

{4
Pronomina

(3)
9,04 yo
813

5" 6.

Adjektiva
Partikel

6,59

oA

s20
146

4,21 %
1,19 Yo
10a %

7. Numeralia

12.340

selain didasarkan kategori kata, identifikasi produksi kosa kata bahasa Bali usia anakberdasarkan referennya. Reftren kosa kata produksi anak-anak dibedakan menjadi dua, yaitu kosa kata yang bereferen fisik dan mental. Disebut bereferen t"puaa.J,p,k-u.p"k nsik (ragawi) dan kebendaan yang konkret; dan disebut bereferen mental apabira t o* tutu'ltu

anak juga dilakukan

I::i:r_:l} i::1"Yill1.i"U,t

ffffii;ffiH:i:#:t

SK Akredirasi Nomor: 167/DJKT

l/Kep/2a07

L2L

LINGUISTIIC{

konseptual, emosional, dan abstrak. Berdasarkan klasifikasi ini, kosa kata bahasa Bali anakanak dapat disajikan berikut ini. Tabel

3. Tabulasi Referen Fisik dan Mental Kosa Kata


Bahasa Bali Anak-Anak tlsia 4

- 6 Tahun

REFtrREN

NO

}L{TEGORI
JLH Nomina
49A

FISIK
PERSEN
35, 1g %

ME].{TAL

JLH
19

PERSEN
1,36 %

2.
3.

Verba

s44
60
12

39,05

0A

42
2A 17

3,42
1,44 1,22

a/0

Adverbia
Pronomina

4,31 % 0,96 yo 7,43 % 0,96


0A

Ya

4.
5.

0/o

Adjektiva
Partikel

98

39

2,90 0h

6. 7.

t2
21

r9

1,36%
0

Numeralia

1,51 %

JLMLAH

1,237

88,80 %

156

11,20

0A

terjadi karena pada usia 4 - 6 tahun (periode praoperasional) cara berpikir anak-anak didominasi oleh hal-hal yang konkret atau benda-benda yang tampak (bdk. Chaer, 20Ar.
Temuan lain yang cukup penting adalah rcrata panjang ujaran. Rerata panjang ujaran bahasa Bali anak-anak usia 4 - 6 tahun adalah 3,39. Sesuai pedoman konversi, rerata panjang ujaran itu menunjukkan kompetensi linguistik anak-anak usia 4 6 tahun berada pada fase tata bahasa menjelang dewasa. Kendala lingual yang ditemukan pada bahasa Bali anak-anak adalah overgeneralisasi.

Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui produksi kosa kata bahasa Bali anak anak usia 4 - 6 tahun didominasi oleh kosa kata yang bereferen fisik (88,80 %). Kondisi lingual ini

Vol, 16, I{o. Maret 2009 SK Akreditasi Nomor: 167 IDJKTJ/K epn\A7

30,

122

LNGLXISTIKA

4,2

Representasi primitiva makna Bahasa Bali

Anak-Anak Usia 4 _6 Tahun


Hakikat primitiva makna adalah inti seman tik (semantic core)yang direpresentasikan melalui leksikon universal. oleh karena itu, dalam bahasa Bali primitiva makna direpresentasikan melalui kosa kata bahasa Bali lumrah karena kosa kata ini takbermarkah (unmarked), generik, dan netral. Wierzbicka (lggg) menetapkan ada 60 primitiva makna pada semua bahasa, termasuk pada bahasa Bali. Akan tetapi, anak-anak usia + - 6 tahun baru dapat merepresentasikan 58 primitiva makna dari 60 primitiva makna yang ada. Fitur semantik universal yang paling dikuasai anak-anak adalah prototipe substantiva dan tindakan. Ini sejalan dengan repertoar kosa kata anak-anak yang didominasi oleh nomina dan verba yang didukung oleh komptensi linguistik anak-anak y-ang didominasi oleh kosa kata yang bereferen fisik' Primitiva makna yang belum ditemukan pudu buhrra Bali anak-anak usia 4 6 tahun adalah AKLINyENGAN'sEsAAT' dan lnnta,vruNcrrNl.-k.riouL*unculanKEdUA PTiMitiVA MAKNA AKLINWNGAN 'SESA\AT' dAN MRIB 'MLINGKIN' KATENA KEdUA primitiva makna ini bersangkut paut dengan konsep mental dan kosa kata yang merujuk pada aspek mental masih sangat terbatas diproduksi anak-anak. Secara rinci representasi primitiva makna bahasa Bali anak-anak usia 4 6 tahun adalah seperti berikut ini. Substantiva

Determina Kuantitas Evaluasi Deskripsi Predikat mental

: : : : :

ICA}trG,BENA, ANU, ANAKI, ANAK2, AWAK


trNE, PAT{JH, LEN BESIK, DUA, MAKEJANG, LTU, LULING, TELEK
GEDE, CEMK
K_ENEH,

TAWANG, DOT, RASA, TINGALN{,

DINGEH
Ujaran Tindakan, peristiwa, pergerakan Eksistensi dan kepunyaan

NGOMONG, KRTIT{A, BENEH

MLAKSANA, KADADEN, KLI SIK/I{SID ADA, GELA}I


IDUP, MATI DUGAS, JANI, SATONDEN, SASUBANE, MAKtrLO, AKEJtrP, PIDA}I

Hidup dan mari


Waktu

Vol. 16, No. 30, Jularet 2009 SK Akreditasi }tomor: I 67 DJKTJIILep 12007

123

LINGIJISTIKA

Tempat

IJA/TONGOS, DIM, (BA)DIJIJR, BETEN, JOH, PAEK, DI SAMPING, DI TENGAH TUSING, KRANA, ]'EN, BISA, PESANIGATI, BTIIN
SOROH, BAGIAN

Konsep logika

Intensitas, augmentatif
Taksonomi, pafionorni Kerniripan

CARA

Prirnitiva makn a yang belum dapat diproduksi anak-anak usia 4 - 6 tahun adalah seperti berikut ini. Waktu
Konsep logika

AKLINYENGAN /AKIJEPAN

MIRIB

4.3

Pola Kalimat Kanonik Bahasa Bali Anal+Anak

Usia4-6Tahun
Kalimat kanonik, sering disebut sintaksis MSA, merupakan kombinasi primitiva makna dalam bingkai kaidah morfosintaksis suatu bahasa. Kombinasi primitiva makna ini merupakan 'sintaksis pikiran manusia' sebagai inti pemahaman manusia. Kalimat kanonik merupakan pola-pola distribusi primitiva makna dalam realitas ekspresi bahasa. Unit dasar kalimat kanonik disejajarkan dengan klausa yang dibentuk olah subjek dan predikat serta bebempa fungsi tambahan yang ditentukan oleh predikatnya.
Pola kalimat bahasa Bali produksi anak-anak usia 4 6 tahun telah melampaui tata bahasa pivot Qivot grammar)- Dikatakan demikian karena kalimat bahasa Bali anak-anak sudah jauh lebih kompleks dari sekadar kalimat dua kata. Dari seluruh prototipe primitiva makna yang ada, prototipe substantiva atau derivasinya memiliki frekuensi penggunaan yang paling tinggi dalam bahasa Bali anak-anak. Prototipe substantiva dalam pota t atimat kanonik bahasa Bali anak-anak usia 4 6 tahun dipetakan untuk mengisi slot subjek atau slot lain sesuai dengan struktur semantik predikat kalimat yang diproduksinya. Fakta lingual ini menunjukkan bahwa anak-anak usia 4 6 tahun telah rnemiliki kompetensi Iinguistik yang memadai untuk memahami fitur-fitur sernantik prototipe substantiva dalam

bahasa

Bali.

PTiMitiVA MAKNA ICAATG'SAYA' dAN BENA 'KAIVflJ' memiliki pola kalimat kanonik yang paling luas. Prirnitiva makn a ICA]\{G dan BEAIA dapat berkornbinasi dengan sebagian Vol. 16, I\r 124 sK Akreditasi Nornor: 16T]D.IKTJ/K epl20a7

LINGT]ISTIKA

'

usia 4 - 6 tahun belum dapat memproduksi kalirnat dengan memungsikan primitiva makna ICANG dan BENAsebagai objek psikorogis. Berdasarkan paparan hasil peneritian diketahui har_har berikut ini.

Bali. Kombinasi primitiva makna ICANG dan BENA dengan primitiva .iuLnu prototipe predikat mental dapat mengisi slot subjek atau objek sehingga kedua primitiva ini dapat berperan sebagai subjek dan objek psikologis' Akan tetapi anak-anak Tfuu

besar primitiva makna yang adadalam bahasa

l'

2. Idiosinkrasi ringuistik yang rnencorok adarah overgerarisasi; 3' Kosa kata BB didominasi oreh yang bereferen fisik (gg,g0 4' Fitur semantik yang paling dikuasai adalah dari prototipe %); 5' Primitiva makna yang berum diproduksi adarah substantiva dan tindakan; ,MUNGKIN,
AKLIIWENGAN.SESAT{1, Primitiva makna ICANG 'SAYA'

Kalimat bahasa Bali produksi anak-anak grammar; RpU 3,39.

usia 4 -

|tahun telah melam pauipivot

MIMB

dan

dan BENA 'KAM{.J' memiliki pola kalimat kanonik paling luas, tetapi anak-anak belum dapat memetakannya sebagai objek psikologis

5. Simpulan dan Rekomendasi

5.I Simpulan
secara umum dapat disimpulkan bahwa karakteristik semantik bahasa - 6 tahun diderivasi dari irimitiva makna. primitiva makna merupakanBali anak-anak fitur semantik primitiva universal' Fitur semantik primitiva yang puiirrg oituasai anak-anak adalah prototipe substantiva yang disusul oleh prototipe tindakan. beriiasi primitiva makna dalam produksi bahasa Bali anak-anak usia a iahun direpresentasikan dalam berbagai pola kalimat kanonik' Berdasarkan fakta lingual ini, dapat diketahui bahwa komponen semantik dapat digunakan untuk menjelaskan komponen bentuk pada produksi bahasa Bali anak-anak usia 4 6 tahun' Berdasarkan produksi bahasa Bati, diketahui bahwa kompetensi Iinguistik anakpada kompetensi linguistik menjiang tata bahasa yans ;ffi:^i-:: usia 4

i -

i;,f.1:T;J*"a

5.2 Rekomendasi

l^::'::*l'*"^i,".'::.rada
Vol, 16,No.30, sK Akreditasi Nomor:

Alwi (1998) melaporkan data statistik bahwa berdasarkan sensus penduduk I9g0 penutur bahasa Bali sebesar 1,69 Ya dan pada tahun 1990 menj adi 1,64 yo dari seluruh tahun ree0 terbaiat z.3t2.s2s orung yans

ffi?'';,*';ff};",:ilffiT;;

menyarakan berbahasa

16T

/D,,IKTJ/I( ep/2a07

125

LINGTJISTIKA

berjumlah 2-301.337 orang. Data statistik yang dilaporkan Alwi itu mencerminkan pergeseran lingkungan pemakaian bahasa Bali. Untuk mengatasi problematika yang terjadi pada bahasa Bali perlu dirancang strategi pereocanaan bahasa yang adekuat, khususnya melalui pengajaran bahasa Bali pada pada Sekolah Dasar. Sehubungan dengan hal itu, berdasarkan fakta lingual yang terungkap melalui penelitian ini direkomendasikan agar penyusunan disain kurikulum pengajaran bahasa Bali mempertimbangkan dua hal pokok, yaitu (l) kompetensi linguistik yang sudah dikuasai anak-anak, dan (2) sasaran kompetensi bahasa yang ingin dicapai metalui pengajaran. Kedua pertimbangun itu diharapkan dapat digunakan sebagai pijakan untuk menentukan Iangkah operasional dalam pembelajaran bahasa Bali.

I}AFTARPUSTAKA
Agastia, I.B . 1994. Kesusasfraan Hindu Indonesia (sebuah Pengantor). Denpasar : yayasan Dharma Satra. AIIan,

K. 1986. Linguistic Meaning.New york

: Routledge

& Kegan paul Inc.


:

AIIan,
h

K'
ttp
:

199s. "Meaning and Speech Acts", [cited 20 Nopember 2003]. Available from //www arts.m onash. ed u. au/ring/speecir acts_arian. htm r.

Allan, K' 2001- Natural Langauge Semantics.Oxford: Blackwell publishers.

Alwi, H. 1998. "Bahasa sebagai Jati Diri Bangsa". Dalam I Made punva(Ed) Kongres Bahosa Bati IV: Denpasar : Balai Penelitioan Bahasa, Departemen
Pendidikan dan kebudayaan.

AIwi, H dan-Sugondo, D. As4 I M.

2003. Politik Bahasa : Rumusan Seminar Pusat Bahasa Departemen pendidikan Nasional. 1985. Palojahan sor

potitik Bahaso.Jakarta

singgih

Basa Bali

Jilid I.Denpasar : Tp.

Astuti, w'D' 2001. "Tindak Tutur : sorotan Terhadap cerita Bergambar untuk KanakKanak"' Dalam Linguistik Indanesia Tahm 19 Nomor 2,165-"lgg. jakarta yayasan : Obor Indonesia.
Bagus, I G,N. dkk. 1979.tJnda Usuk Bahasa_R_ali (laporan penelitian). Jakarta: proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Daerah gali p;sat pembinaan dun pengembangan " Bahasa, Departemen pendidikan dan kebuaayaan.
Baradja, M'F' 1990. Kapita selekta Pengaiaran Bahasa.Malang: penerbit IKIp Malang. Brown, R. dan ur1{?.Ba 1964. "Tiga.proses penguasaan Karimat pada Anak,,. Daram 94ry sumarsono (Ed). psikotinguiitik, L9 46. sintara;a: FKIp unud.

SK AkreditasiNomor:

l6TlDIKTIKep/2007

726

LINGTJISTTICA

Casson'

R'w'

1981

'.Language, Culture, and Cognition : Anthropological perspectives. New

chaer, A.2003. Psikoringuistik : Kajian Teoretik.Jakarta : Rineka cipta. Chafe' w'L' 1970- Meaning and The Structure of Language. Chicago: The University of Chicago press.

crider, A. 8., et.al. r993. psychorogt. Dalras : scott, Foresman and company. Dardjowidjojo, s. 1991. "Pemerolehan Fonologi_dan semantik pada Anak : Kaitannya dengan Penderita Afasia". Dalam soen;oni parme 4,63 g7. oard.;owiajojo
Jakarta: Unika Atma Jaya.

6fili.

Dardjowidjojo, s. 2aaa- Echa : Kisah Pemerolehan Bohasaanak.Iakarta: Grasindo. Dardjgryidjojo, s' 2}a3..Psikolonguistik : Peng*ttar Pemaharnan Bahasa Manusia.Jakarta: e
Yayasan

Oborlndonesia.

Dj'j*;:3ffi:,

T. F. tgg3. Metode Linguistik : Ancarrgan Metode don Keian Bandung

Foley dan Van Valin k. 1984, Functional Slntm and {Jniversal Grammar. cambridge Cambridge University press.
Frawley, w

semantics.New Jersey : Lawrence Erlbaum Associates. Goddard, c. 1996a- o'semantic theory and semantic universal,,. Dalam cliff Goddard (conventor), c-rys- I--lnguxtii 1 v"'0 a flr"y i;;- " semantic point of yiew (NsM Approach), r- 5. Austrarial AustrarianNationaru;;;iq.'""

'

1992. Linguistic

Goddard,t..,1?jj*jli,I,::g

fl}]-Yl.flj:I"". ly::,,:. Point of Yiew (NSM Approach), 24 [Jniversify.

u g1"jrrl .rrvurJ vt :"T1ryi. metaranguage : the semantic theory of Datim^criffGoddard{cor;;t*} e;}ss- Linguistic synatxfrom a

37.

arriirfir',"i";:;;{;;'i;i:;;

Goddard,

2003]' Available from Metalanguage (Homepage),,. [cited 25 Nopember , rittpTl*"*.unb-Jau.au/art slLcLldiciplines/ lingui
stics/nsmpage. htm. 25

c' ft. "The Natural Semantic

Goddard,

dicip lines/tinguistics/Goddard_Acti ve_trdetaph";

c. tt- "Tlrg Ethnopragmatics and semantics of Active Metaphors". Nopember 20031- Availabre from : iip:ilwww. une-edu.aul [cited

;ii.

arts[LcLl

Goddard,
e

C' 2002. "The Search for the Shared Semantic Core of All Laguages,,. [cited 25 Nopember Availabre nom : httpit***.
du. aularrs

-/I-CL I dicipl

?9031, ne sfl
i

in

gui

st i c

slGo

Yol. I6, I{o. 30, Maret Z00g sK Akreditasi }rlomor: 16T !D.IKTJ/I( ep1}a7

uri _Ch

une-

z0 02

pdf

L27

LINGIIISTIKA

Goddtrd,

c. 2003. "Directive speech Acts in Malay : An Ethnopragmatic perspective". Dalam christine Beal (Ed), special Issue on Intercultural Communication. Armidale : University of New England.

Gordon, B. 1999. "Analysis of Gratitude speech Act". [cited 8 Agustus 2003]. Available from : http:/ I wgordon.web.wesleyan.edu/paper/ graiito.trtn.

Gudai, D- 1989. S"yryltl : Beberapa Topik (Jtama.Iakarta: Diperbanyak oleh Departeman Pendidikan dan Kebud ay aan Direkiorat Jendral pendidikan Tinggi.

Gunarwan,

Departemen pendidikan Nasional.

A.

2002. Pedoman Penelition Pemakaian Bahasa. takarta

: pusat Bahasa,
: Edward

Halliday, M.A-K. 1973. Explorations Arnold.


Hananto, O.

In Ihe

Functions of Language. London

i996. l'9*uMenjelaskan Masalah Serc fepada Anak-Anak Usia TKK,,. [citerl 3l Maret 20041. Available from : htrp://www. bpkpenabur.or.id.

Indrawati,

Udayana.

D. 2002- Semantik Reduplikasi Bahasa Madura

(tesis). Denpasar

Universitas

Jackendofi R- 1972. Semantic Interpretation in Generative Grammar.Cambridge : The MIT


Press.

Jackendofi R. tt. "A System of Semantic Primitives". [cited 24 Nopember 2003]..Available from : hup://www. insecurities.org/drakling{vw.pdf.
Johnston. 1985. "Cogrutivie Prerequisites : Evidence from Children Learning English,, Dalam Dan Isac slobin {Ed), The lhe c!?tllins"istic study of Language iiquisition Volwne 2 : Ihoretical Issues,'g6l 1004. Nei Jersey ri*.6n* Publishers. '

E?id;Ail;;t.;

Kera{ G. 1990. Linguistik Bandingan Tipotogis.Jakarta : Gramedia.


Kridalaksan a" H. 1993. Karnus Lingui s t ik. Jakarta : Gramedia pustaka Utama.

Luria, A-R 1982. Language and Cognition New York : V.H. Winston &Sons, 4 Division of Scripta Technica, Inc.
Maksan, M. 1993. Psikolinguistik. padang: IKIp padang press.

Marcus, F-G., et.al. 1992. "Overregularization in Language Acquisition,,. Dalam {onographt of.the Society for Research in Child D"eve\opme,ri. cni"ugo : The
University of Chicago press.Marsono- 1986 . Fonetik. yogyakarta : Gadjah Mada Universify press. Matthe\rys, P. 1997. The Concise Oxford Dictiouaryt Universify press. Vol. 16, No. 30, Miret 2009 sK Akreditasi Nornor: 167 D,,IKTJ/I( eplz007

of

Linguistics. Oxford

Oxford
128

LINGT]ISTTKA

Medera' N' 2002' "Basa Bali Makalah Kongres Bahasa

aiii'rr,_2l:

l#:.,,]m:r3,il1#Jil8;;,p"i,1,,b##]**,u.u,;ilI;;t"Bari,Fakuras
Miller, P.H. 1993. rheories of Deveropmentar psychorogt.New york Company
:

Pikenoh miwah Kawentenanny-ane,,. Dalam Kumpulan : Dterbitkan atas kerja sama

* ni.*rr**

Freeman and

?i;,i;',T*-ffi Hi-,^?;^","-ru,t"#;ffi ffi ,iiltffi "i?Jii.'7o,,,oz,zit_'iir'. *''"$1.1?::' strukhr semantis verba bahasa Indonesia
(tesis). Denpasar

Morelent' 2004'-.'?ernerolehan Kosa Kata Bahasa (Makalah disajikan dalam K;rf.r;;-ilffi#k Indonesia Anak umur

r*unan

ahr;i;"

z;5 Tahun,

Iakarta,ranggat

universitas

oesterreich,L' lggg--''Langyge owens' Jr' R'E'

?:rgr:py"*-. [cited ^J Dcprem'erzo03J. http://ohioline.osu.ejrv,itpatttszit.pat. 15 september 2003]. Availabre

from

'?k!:r"uge

Development : An Introduction New

york : Macmillan

Parer4 J'D' 1 gg7. Linguistik


Pateda'

Edutr.as ionar

- Jakarta : Errangga.

Nusa Indah. Pemerintah R'I' 2003' "undang-undan-g Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2003 Tenrang Anak'' lciiet lairt zoo+J. eriu]ruur" form : http:l/www.perrindungan

M'

1990. Aspek-Aspek psikotingaistik.Ende:

i:|ffitr*
J.

:i

Piaget,

http ://www'prv"hi aco*p.

1969. "cognitive Deveropment,,. [cited

ro*7al'uai.d.".r'oprriniiiaget php. and Cognition

25 Maei

2a04]. Avairable

from :

Pinker, S. 1989. Pinker'


Purwo'

Cambridge : \arr1aliitA The MIT p."rr.

: Ihe Acquisttion

of Argument Structttru.

http://www.esc.soton.

s' 2003''lanqrage Acquisitiol".


ac.

ulc/-harnad t

.ijre$gqbangan soenjono Dardjowidj ojo

B'K' l99l'

2[[3].Available p.iiiw ia +ffink"r.rungacq.htm.

[cited 15 september

fron:

dat,

Samarin, W.J. 19gg. Ilmu Bahasa Lapangan (diterjemahkan oleh Badudu). yogyakrta Kanisius.
Sankaranarayanan,

Bahasan,. Ddam i;;ffAil;i ii'lLor, Jakarra , u*r" Atmalaya.


:

Bahasa Anak

: pragrnatik dan Tata

G.

20A3.

feb20 0Z / gsank4 . htrn I .

leptember 'M'

20031.

"Adult Interaction with Children : Language Llse,,. [cied Available from .

htlp://uyww.

15

Iangaugeindi r.com/

simajuntak

Yol. sK Akreditasi Nomor: 16T/D.IKTJ/I( eplzla1

16,No.30,@

lgga' Teori-Teori Penterolehan Fonologi. Jakarta

GayaMedia prakma. L29

LINGTIISTTKA

schang s'A' 1992' Fonologi Generatif. Jakarta: summer Insthrte of Linguistic.


seriasih-'

ffi,'Jiiiflilj!5l.,*t
u.

Anak-Anak

rK

Negeri iingaraja (raporan penertian).

simpen,I w. l9gs. Kamus Bahasa Bali.Denpasar: pr. Mabhrai.


Subyakto-Nababan, s.
sudarvanto

lggg . psikolinguistik : suatu pengantr. Jakarta: dan Aneka Tetaik Analisis Bahasa.logyakarta :

t"t?r:X,il*rf."'*nting).

":r:##:::'"

Duta wacana

te96. rata Bahasa Batat Bahasa 3atr.Denpasar pemerintah :

t*Tie:;

lg87 ' "Seluk Beluk Pemerolehan Bahasa Perrama. sngaraja : FKIp universiras

Sund' R' B' 1976' piagetfor Educators : A Murtimedia progran ohio : rharres E. Merril Publishing Company.

t"*iijlu#,r??3:

Perkembangan Koherensi Tulisan siswr sekorah xmar (diserrasi).

sutjaja, I G'M' 2004. "Etos K-erja dan Kosakata Bahasa Bali,. Denpasar : Jrrusan Bahasa Inggris Fakultas Sastra Universitas Udayana. -

sutjaj4 I G'M' 2004' Kosakata Bahasa Bali Alus

- Lumrah.Denpasar

:Lotus l{idya Suari.

sutjiati-Beratha, N'L' 1997. "Basic concept of a universal sernantic netalanguge,,. Dalam Linguistika Tahw IY Edisi Keenam, 10 - I 15. Denpasar : univerdtas Udayana.

Sutjiati-Beratha, N.L. l99ga. *Natural semantic metalanguage Crlsllt) dalan linguistik kebudayaan". Dararn Aron Meko |ft."i",-ra";rgmDannasut4 da t Nyonan Darma prases dan protes Budaya, Putra (ed.), i,gi 1-ig+, Denpara. oip"rurnyak dan diedarkan atas kerja sama Bari post dengan guiui [""iiurir 6"rrrr,. -', Sutjiati-Beratha N.L. 199gb. ,,Materi.!ut* linguistik kebydayaan,,. Dalam Lirquistika Tahun v Edisi Kesembiran, 41 * 4s.b*npu.iriniversitas
udayara.

sutjiati-Beratha, N'L' 1999' pelajaran bahasa Bari untuk sekohh Dasar (laporan penelitian). Denpasar : -Buku Universitas Udayana.
surakhmad,

w.

1982. pengantar peneritian lrmiah.Bandung : Tarsito.

Tampubolon, D'P' 1988- "semantik sebagai titik tolak analisis linguistik,,.Dalam soedjono Dardjowidjojo (ed.), .ELLBA I, t:23. latana : uril.u Atma Jaya Fess.

Vol. 16,No.30,

sK Akreditasi ).iomor: 167 /DJI(TJ/I( ep/2a07

130

LINGUTSTTKA

Tantra, I).K. I gg7. pilihan Aras Tutur ,calarn Bahasa Bali : suatu Analisis sosiologis Kornunikasi Antar Kasta di Bari pendidikan, IJniversitas arp"."" penelitian). singa raja : Fakultas Keguruan dan llrnu tJday
ana.

Tantra, D.K- I ggz. children's comprehension and Production of Directive at Ages six, Seven, and Eight in Bali (InOonlria) (diserrasi) : New York : State University. Tarig&il, H.G- 1984- Prinsip-Prinsip Dasar sintaksis. Bandung: Angkasa. Txigan, H.G. I 9g5 . ps ikol inguis tik. Bandung
: Angkasa.

*'*f;J*t#S'
Tinggen, I

Tarigan, H.G. 19g5. pengajaran Kosa Kata. Bandung: Angkasa. Tarigan' H'G' 1988 Pengaiaran ' Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Meaning in Interaction

: An Intraduction to pragmatics.
:

New York

N'

1995-

sor singgih Basa Bari.singaraja

Rhika Dewata.

Tjahyono'

irli *: g#li;;,Hf iX.f * ; ; ;;; ; ;:"


I B. I gg3. Anggah-ungguhing
[Jdayana.

T'T'

1990' "Peranan Lingkungan Informal daram pemerolehan Bahasa Kedua,,. ; s t da t am E o h * o Ke dw,

i ffi,tr

tldara-Nury ana,

Basa Bali dan peran annya sebagai AIat Komunikasi ba$ Masyarakat suku Bari (skripsi). Denpasar : Fakuttas sastra Universitas

udara-Naryana,

I.B.

lff:;::^'*un
""'"Hl;j#;7.7.

19q1. "Tingkatan. jnss^ah-ungguhing Basa Bali,,. Daram wdyo Nomor t--trut rg -"Ti. n.ifiurr, : Fakuttas sastra universiias

semontics : An Introduction to rhe science of Meaning.oxford : Basil

[Jnesco. 195 I . ,,The Use of vemacular Languages in Education : The Report of The unesco Meeting,,. Dalam chaedar Alwasilal, zts 26e. Bandurs : Angkasa.

"S;r;;;;;";;;;rr,

\zalin' Jr'

vali;J#l*.$rhjJ,,?!' &ntax : structure,


Asas-Asas

Meaning, and Function. cambridge

verhaar'"J'W'M' lggg'
wama'

Linguistik {Jmum.yogyakarta : Gadjah Mada university

I W' l97s '.Komus Bati Tingkar I Bali.

- Indonesia. Denpasar

: Dinas pengajaran propinsi Daerah

*"*'?#;ffi?3,?ilriHf?i3l;.t o''
sK Akreditasi Nomor: 167/D,IKTJ/K

1e83. Format priruciptes of Language Acquisition.

ep,/2aa7

137

LING{JISTIKA

Wierzbickq A. 1987. English speechAct yerbs. sydney : Academic press.

Wierzbicka,

communication". Dalam
communication,l

1996a. "Cultural scripts

- 10. Australia : Australian National university.

Anna Wierzbicka (Conventoi), "

: a new approach to study of cross culttre


Cross-Culture

Wierzbicka, A 1996b. "The syntax of universal semantic primitives". Dalam CliffGoddard (Conventor), Cross-Linguistic $ntm,frorn a Semanic Point of Yiew (NSMApproach), 6 -23. Auskalia : Australian Nationai University.

Wierzbick4 Anna 1996c. Semantics : Primes and (Jniversals. Oxford : Oxford University
Press.

Wietzbicka, A, lggg- Emotions Across Language md Cultwes : Diversity and (Jniversals. Cambridge : Cambridge University press.-

Yoon,

I(J- 2001. "The Semantic Frime 'THIS' in Korean". [cited 24 Nopember 2003]. Available from : http://lingistics.anu.eduau/ ALS200 I / paper/yoon.pdf.

Vol. 16, i{o. 30, Maret 20019 sK Alrreditasi Nomor: lG7 D,IKTJ/I( eplz007

L32

You might also like