Professional Documents
Culture Documents
Click to edit Master subtitle style Bappeda Kabupaten Cianjur Cianjur, 28 September 2011
3/5/12
pertanyaan tentang bagaimana ekonomi harus tumbuh, tetapi kemudian diterjemahkan ke pembangunan manusia.
Hal tersebut kemudian mengarahkan pada konsep pembangunan masyarakat, dari masyarakat, dan untuk masyarakat dengan menekankan bahwa tujuan pembangunan adalah pilihan-pilihan dan kebebasan. Gagasan ini merangkum catatan perkembangan manusia selama tiga dekade terakhir, dan menganalisis pengalaman 14 negara dalam 3/5/12
Maka UNDP kemudian menetapkan strategi pembangunan manusia (secara internasional) pada 1990-an yang menekankan pentingnya restrukturisasi pengeluaran anggaran, termasuk pengeluaran militer, dan menciptakan lingkungan ekonomi dan keuangan internasional yang kondusif untuk pembangunan manusia.
3/5/12
Kesimpulan : pembangunan manusia adalah suatu proses untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia (a process of enlarging peoples choices).
3/5/12
Penduduk/masyarakat sebagai pusat perhatian; Didukung 4 pilar : produktifitas, pemerataan, kesinambungan, dan pemberdayaan; Menjadi dasar dalam penentuan tujuan dan analisis-analisis pilihan untuk mencapainya.
2.
3.
3/5/12
INDIKATOR
IPM
3/5/12
Nilai Minimum 25 0 0
Catatan Sesuai standar global (UNDP) Sesuai standar global (UNDP) Sesuai standar global (UNDP)
732.720
Angka Harapan Hidup atau Usia Harapan Hidup adalah berbanding terbalik dengan Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran. Komponen pengetahuan diukur dengan Angka Melek Huruf dan Ratarata Lama Sekolah untuk penduduk usia 15 tahun ke atas Komponen Standar Hidup Layak diukur dengan rata-rata konsumsi riil 3/5/12
Tidak terlalu berkaitan langsung dengan Angka Harapan Hidup Ada dua hal yang berkaitan, yaitu :
3/5/12
Sedikit berbeda dengan AMH, maka sumbangsih perguruan tinggi antara lain adalah karena adanya peserta didik yang meningkatkan jumlah/angka partisipasi sekolah dasar, menegah, dan tinggi Prosentase angka partisipasi sekolah pada
3/5/12
3/5/12
Pengembangan Usaha-usaha Ekonomi Di Daerah Telah terbit PERATURAN PRESIDEN No 32 Tahun 2011 tentang Materplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011 - 2025
3/5/12
Pengembangan Usaha-usaha Ekonomi Di Daerah Konsideran Perpres No 32/ 2011 menjelaskan bahwa :
dalam rangka pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 2025 dan untuk melengkapi dokumen perencanaan guna meningkatkan saya saing perekonomian nasional yang solid, diperlukan adanya suatu masterplan percepatan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia yang memiliki arah yang 3/5/12
Sasaran MP3EI
Melalui langkah MP3EI, percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi akan menempatkan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2025 Untuk mewujudkannya diperlukan pertumbuhan ekonomi riil sebesar 6,4-7,5 persen pada periode 20112014, dan sekitar 8,0-9,0 persen pada periode 2015-2025. 3/5/12
3/5/12
3/5/12
3/5/12
Orasi Ilmiah Menteri Kordinator Bidang Perekonomian di ITB pada tanggal 9 Juli 2011
Teknologi dan inovasinya berperan amat penting dalam menentukan keberhasilan implementasi MP3EI. Indonesia memerlukan dukungan dari seluruh perguruan tinggi teknik yang ada. Perguruan tinggi teknik diharapan dapat memberi kontribusi dalam hal pelaksanaan inovasi, maupun dalam hal penguatan sistem inovasi nasional.
3/5/12
Inisiatif pelaksanaan Inovasi implementasi MP3EI yang perlu menjadi perhatian perguruan tinggi teknik, dimana kontribusinya amat dibutuhkan, adalah:
3. Penguatan Aktor Inovasi Salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan MP3EI tergantung pada upaya cerdas dan efektif para aktor inovasi dari unsur akademisi/peneliti, dunia usaha/industri, masyarakat, legislator, dan pemerintah. Beberapa pemikiran berikut harus diupayakan dalam perencanaan dan pemanfaatan secara cerdas potensi anak bangsa dalam rangka membangun 3/5/12
1.
Menciptakan SDM yang memiliki kompetensi, berkepribadian luhur, berharkat dan bermartabat melalui pendidikan sains teknologi, pranata sosial dan humaniora yang berkualitas; Optimalisasi sumber daya manusia berpendidikan S2 dan S3 yang telah ada, dan menambah 7.000-10.000 Ph.D di bidang sains dan teknologi secara bertahap dan terencana sampai tahun 2014;
2.
3/5/12
b. Memperkuat Operasionalisasi Sistem Inovasi Nasional Kontribusi perguruan tinggi teknik juga amat dibutuhkan dalam upaya untuk memperkuat sistem inovasi nasional. Pengembangan inovasi produk suatu invensi melibatkan 3 pelaku utama dalam sistem inovasi nasional yaitu:
a)
pemerintah sebagai regulator, fasilitator dan katalisator; pelaku usaha/industri sebagai pengguna hasil invensi; dan
3/5/12
b)
Kolaborasi ketiga pelaku utama tersebut sangat penting dan diperlukan untuk berkembangnya produk-produk inovasi sesuai dengan kebutuhan. Dalam rangka pengembangan inovasi, Pemerintah akan memberikan:
1.
3/5/12
Insentif fiskal kepada Dunia Usaha (swasta, BUMN) yang melakukan inovasi, dan perusahan asing yang menggunakan teknologi dalam negeriatau mentransfer teknologi dari luar negeri keIndonesia;
2.
produk inovasi sesuai dengan kebutuhan atau minat pihak industri, produk inovasi tersebut sudah terbukti dapat meningkatkan produktivitas pihak industri yang bersangkutan (return of investment yang jelas).
b)
c)
3/5/12