Professional Documents
Culture Documents
Assalamualaikum kawan.. Sebuah pertanyaan dasar yang seharusnya kita sendiri bisa kita tanyakan pada diri sendiri atau pada sesama umat muslim yang lain. Yap! Seperti judul tulisan kali ini. Jujur saja, pertanyaan ini sempat membebani akal pikiran saya sendiri. Bukan karena tidak bisa menjawab, tapi lebih kepada hakikat kita sebagai muslim menjawab pasti pertanyaan dasar tersebut.
Well, bagi saya pribadi, pertanyaan diatas BIASA saja jikalau salah satu dari kita sebagai sesama muslim menanyakannya. Tapi sayangnya apa yang terjadi pada penulis sendiri pertanyaan diatas memiliki arti yang lebih berat karena yang menanyakan itu adalah..
NON-MUSLIM..
Pertama kali pertanyaan itu terlontar justru bukan dari sesama umat muslim, tapi malah sebaliknya. Dan itu saya dapatkan dari awal masuk kuliah di semester pertama di kampus pertanian ini.. agama kau apa bur? ISLAM islam apa? Muhammadiyah atau NU? Cukup sekian aja dialog perdebatannya, karena selajutnya adalah perdebatan panjang yang gak jelas arah dan tujuannya. Sekarang saya balikkan pertanyaan itu pada anda, pada pertanyaan dialog terakhir..
Suatu ketika lagi, saya ditanyakan kembali dengan pertanyaan yang sama namun dengan orang yang berbeda, dan masih tetap non-islam. Salahkah mereka menanyakan itu? TIDAK. Bur, agama kau islam apa? Muhammadiyah atau NU? Saya BUKAN Muhammadiyah, NU, ataupun islam-islam lainnya. AGAMA SAYA ISLAM!! Kenapa saya katakan begitu? Menurut kalian kenapa? Sudah jelas! Rasulullah membawa satu agama, ISLAM. Tanpa ada embel-embel yang lainnya. Masalah kita akan masuk golongan yang mana, itu bukan kita yang menentukkan, selamanya kita tidak akan tau berada dalam golongan mana kita dari 73 golongan itu.. karena hanya Allah semata yang tau.
Tidak ada yang namanya Islam Muhammadiyah, Islam NU, Islam Ahmadiyah, Islam Salafi, dan islamislam yang lainnya. Nama-nama diatas itu buah hasil dari pemikiran-pemikiran islam. Lalu kenapa dari awal saya selalu menyebutkan hanya Muhammadiyah dan NU saja?? Karena semua pertanyaan yang saya dapat hanya berkutat pada dua nama tersebut. Kenapa mereka hanya melontarkan 2 nama itu saja? Mungkin karena keduanya yang paling mendominasi di Indonesia. Terlepas dari nama-nama organisasi atau pergerakan-pergerakan islam yang banyak, satu hal yang kita ingat, sebagai sesama muslim, agama kita hanya satu, ISLAM. Jangan sampai pertanyaan dasar seperti diatas memecah-belah kita dalam bersaudara. Karena saya mengalami sendiri dengan teman muslim saya yang lain. Bur, pengajian yuk? pengajian apa? Pengajian N*, eh tapi kau kan Muh***, gak jadi deh Kenapa seperti itu? Padahal pengajian itu salah satu media pembelajaran ilmu islam. Kenapa harus pelit dengan ilmu keislaman dengan sesama muslim sedangkan rasulullah saja mengajarkan ilmu islam pada musuh-musuh islam? Bukan bermaksud apa-apa saya membuat tulisan ini. Bukan untuk mengangkat nama beberapa pergerakan islam. Saya hanya ingin berbagi agar suatu ketika kita ditanyakan dengan hal yang sama, kita mampu menjawab dengan tegas apa yang menjadi keyakinan kita selama ini. Jadi saya tanyakan lagi..