Professional Documents
Culture Documents
hasilpertanian
Pada proses respirasi terjadi dua macam proses, yaitu : Perombakan ikatan antara atom C dan pemutusan ikatan atom H yg telah menjadi senyawa karbohidrat Perpindahan atom-atom H dari perombakan tersebut ke molekul oksigen membentuk air (H2O) Pada respirasi umumnya terjadi perombakan polisakarida menjadi gula sederhana (glukosa)
1.
2.
Intensitas
1.
Produksi CO2 Cara ini banyak digunakan, karena karbondioksida yg dihasilkan dalam respirasi cukup besar, dan pengukurannya cukup mudah Rumus : Respiratotory quotient (RQ) RQ = CO2 yang diproduksi O2 yang digunakan Jumlah O2 Jumlah oksigen yang digunakan pada respirasi sangat kecil. Oleh sebab itu cara ini sulit dilaksanakan -> butuh alat dengan kepekaaan tinggi, misalnya kromatografi gas
2.
gula dalam pasca panen jumlahnya tidak tetap Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi 1. Ukuran komoditi Semakin besar buah semakin besar jumlah CO2 yg diproduksi, dan O2 yg digunakan lebih besar. sehingga semakin besar buah semakin kecil respirasi dan sebaliknya buah kecil laju respirasinya lebih besar daripada buah yang besar 2. Tipe jaringan Metabolisme jaringan muda lebih aktif -> aktivitas respirasinya lebih besar daripada jaringan tua
3. Kulit penutup Menyebabkan laju respirasi lebih kecil, daripada buah yang dikupas 4. Suhu Laju respirasi bertambah dengan naiknya suhu, 0 antara 0-35 C kenaikannya 2,0-2,5 kali setiap kenaikan suhu 10 C
5. Konsentrasi oksigen dan karbondioksida Kenaikan kadar oksigen ->menaikkan laju respirasi Kenaikan karbondioksida menyebabkan kerusakan jaringan (buah dalam ruang tertutup)
1. Klimakterik adalah : Suatu periode mendadak pada hasil pertanian, dimana terjadi serangkaian perubahan biologis Dimulai dengan pembentukan etilen, dan terjadilah proses pemasakan hasil pertanian Hasil pertanian menjadi masak dengan meningkatnya proses respirasi, sehingga klimakterik disebut sebagai proses stimulasi sendiri Hasil pertanian yang tak mempunyai sifat tersebut termasuk non klimakterik
Jenis buah
300-700 25-40 3
1 Pertumbuhan sel
Buah non klimakterik Anggur Jeruk Ketimun Nenas Rambutan Semangka Strawbery
Buah klimakterik mengalami peningkatan respirasi mencolok sesudah dipanen pada saat maturasi, disertai terjadinya perubahan warna, tekstur, dan cita rasa Golongan ini biasanya banyak mengandung karbohidrat dan lemak, serta masa hijau dewasa yang relatif panjang. Buah dipanen sebelum masak penuh (sebelum tahap klimakterik) Selanjutnya disimpan/diperam, sehingga didapat warna, tekstur dan cita rasa yang dikehendaki
Buah
non klimakterik, jika dipetik sebelum masak akan memberi hasil yang tidak memuaskan , karena hampir tidak mengalami perubahan sifat seperti buah klimakterik pula sayuran hampir semua termasuk golongan yang bersifat non klimakterik klimakterik mula-mula diterapkan berdasarkan teori perubahan fisik dan teori perubahan kimia
Demikian
Terjadinya
Selama proses klimakterik, terjadi beberapa perubahan , antara lain : perubahan permeabilitas sel, sehingga enzim dan substrat tergabung dan terjadilah proses klimakterik Selain itu terjadi juga kenaikan difusi air ke dalam jaringan, yg berhubungan linier dengan n produksi karbondioksida. Dengan demikian ruang antar sel makin banyak
Teori perubahan kimia Selain itu sebelum klimakterik terjadi kenaikan sintesa protein, lemak dan etilen Sedang pada puncak klimakterik terjadi kenaikan dekarboksilasi asam malat Setelah terbukti bahwa permeabilitas tidak dipengaruhi produksi enzim yg dapat diekstrak dari fase klimakterik, maka dapat disimpulkan bahwa klimakterik terjadi karena perubahan kimia jaringan secara alami, bukan merupakan perubahan secara fisik
asmiaty_sahur@yahoo.com