You are on page 1of 14

LAPORAN FARMASI KLINIS II

TOPIK : ASMA kronis


Kasus No : 2

Kelompok A5
Nama Fawzia Adam Christine Anggraini Ahmad Nur Fitrianto NRP 1070165 1070896 1080155 Nilai

Semester Gasal 2011-2012 Fakultas Farmasi-Universitas Surabaya

THE PATIENT CASE PRESENTATION (SOAP FORMAT)

1. Patients Database Nomor registrasi/tanggal masuk rumah sakit Tanggal revie Nama Usia Jenis kelamin Tinggi badan Berat badan Past Medical History Family History Social History Berprofesi sebagai : : : : : : : : : : ibu rumah tangga. Suaminya bekerja di bank (perokok berat). NA NA Ny. Zi 50 tahun Perempuan 157 cm 68 kg asma, hipertensi NA

Memiliki 2 anak yang kini sudah berumah tangga sendiri. Allergic History / Adverse Drug Reaction History rokok Past Medication History Ventolin inhaler p.r.n Budesonide 200mcg 2x3 puff/hari Propanolol 10mg 1x1 Ponstan 500mg 2x1 : : pollen dan asap

2.

SOAP Notes Subjective Chief complaint :

Sesak nafas sejak seminggu yang lalu, batuk pilek, badan demam selama 3 hari, nyeri dada, mual muntah (-), diare (-) (saat MRS). History of Presenting Complaint :

Seminggu sebelum MRS, pasien mengeluhkan nyeri di lutut kakinya. Tiga hari kemudian mengeluhkan agak sulit bernafas, dan keesokan harinya saat pasien berkebun dan menyiram tanaman, ia terserang flu dan pilek, yang semakin hari semakin parah sehingga pasien di bawa ke RS.

Objective Physical examination UGD UGD Pagi Suhu tubuh: Tekanan darah: Heart rate: Respiratory rate: 150 26 100 24 92 20 36,5 160/90 Siang 36,6 140/85 Malam 37 101/68 :

Laboratory Test Hasil Laboratorium UGD 10/6 Leukosit (x103/mm3) BUN (mg/dL) Creatinin (mg/dL) ALT (mg/dL) AST (mg/dL) Natrium (mEq/L) Kalium (mEq/L) pH PCO2 (mmHg) SaO2 (%) GDA 7,74 0,43 18,9 22,0 135 3,4 7,48 30 80 200 85 198 90 150 130 3,6 132 3,5 12 BANGSAL 11/6 10,97 12/6 9,20

Diagnosa : Asma bronkiale Past and current medication Past Medication History Ventolin inhaler p.r.n Budesonide 200mcg 2x3 puff/hari Propanolol 10mg 1x1 Ponstan 500mg 2x1 :

Current Medication History Terapi obat di RS UGD 10/6 Omeprazole 20mg Gastran Teosal Ambroxol 30mg Levofloxacin 500mg Aminophyllin iv Aminophyllin oral Indexon iv Oksigen neb 1,5 L/menit Formeterol neb Metformin 500 mg 3x2 3x1 1x1 2x1 1x1 3x1 1x1 2x1 3x1

: BANGSAL 11/6 2x1 3x1 12/6 2x1 3x1 3x1 pc 3x1 1x1

2x1

3x1

Assessment No 1. Medical Problem Asma akut Therapy Aminophyllin iv DRP M 3.2 tidak perlu diberikan obat P 1.6 terlalu banyak obat yang di resepkan Pemakaian Amnophyllin iv

seharusnya tidak perlu diberikan karena kurang efektif bila

dibandingkan dengan SABA

M 3.1 biaya obat yang diberikan Formoterol lebih mahal dari yang

dibutuhkan P 1.7 ada obat yang lebih murah Pada tanggal 10/6 dan 11/6 pasien mendapatkan formoterol yang termasuk golongan LABA yang juga efektif untuk asma akut, namun dari segi biaya formoterol lebih mahal bila dibandingkan dengan

penggunaan golongan SABA seperti Salbutamol. Selain itu pada tanggal 12/6 pasien juga mendapatkan Teosal yang sudah mengandung sehingga tidak Salbutamol perlu lagi

diberikan Formeterol. Harga : Formeterol : Rp. 183.005 Ventolin inh = Rp. 71.000 (MIMS 2010)

2.

Infeksi

Levofloxacin

500

mg M 3.2 tidak perlu diberikan obat P 1.2 tidak ada indikasi tetapi diberikan obat Pasien tidak mengalami infeksi sehingga pemberian

mengandung Ciprofloxacin

Levofloxacin 500 mg tidak

perlu diberikan 3. Batuk Ambroxol 30 mg M 3.2 tidak perlu diberikan obat P 1.2 tidak ada indikasi tetapi diberikan obat Batuk yang diderita gejala pasien asma

merupakan

sehingga pasien tidak perlu diberikan ambroxol 30 mg 4. Peptic ulcer Omeprazole 20 mg Gastran M 3.2 tidak perlu diberikan obat P 1.2 tidak ada indikasi tetapi diberikan obat Pasien tidak menderita tukak lambung sehingga tidak perlu diberikan Omeprazole 20 mg dan Gastran. 5. Asma kronis step 4 M 1.2 efek obat tidak optimal P 1.8 ada obat lain yang lebih sinergis tapi tidak diberikan Alasan : dari pasien, riwayat pasien

pengobatan

berada pada step 3 asma kronis yang kemudian berdasarkan

data keluhan pasien saat MRS diketahui bahwa asma pasien tidak terkontrol, sehingga

pengobatan pasien saat berada di bangsal diberi pengobatan asma kronis step 4.

Asma kronis step 4 terapi nya menggunakan reliever + ICS high-dose + LABA Oksigen neb 1,5 L/menit M 3.2 pengobatan yang tidak perlu P 1.2 tidak ada indikasi untuk obat Alasan: pada tanggal 12/6 SaO2 pasien 90% jadi tidak dibutuhkan lagi oksigen Aminophyllin oral M 3.2 pengobatan yang tidak perlu P 1.3 kombinasi obat tidak tepat Alasan teofilin memiliki efek samping yang lebih besar dan efektivitas bronkhodilatornya

yang kurang jika dibandingkan dengan kombinasi antara

reliever + LABA + ICS highLevofloxacine 500 mg dose M 3.2 pengobatan yang tidak perlu P 1.2 tidak ada indikasi untuk obat Alasan: tidak ada indikasi

bahwa asma yang diderita oleh pasien disebabkan oleh bakteri Teosal (salbutamol + teofilin) M 1.2 terapi obat tidak optimal

P 1.1 obat tidak tepat Alasan: kombinasi salbutamol dan teofilin tidak diperlukan pasien dalam telah pengobatannya SABA yang

menggunakan inh prn)

(ventolin mempunyai

efektivitas yang sama cukup

bronkhodilator sehingga

pasien

diberikan ventolin inhaler yang biasa digunakan Omeprazole 20 mg Gastran M 3.2 pengobatan yang tidak perlu P 1.2 tidak ada indikasi untuk obat Alasan: mengeluhkan pasien sakit tidak lambung,

maka pemberian omeprazole dan gastran tidak perlu Ambroxol 30 mg M 3.2 pengobatan yang tidak perlu P 1.2 tidak ada indikasi untuk obat Alasan: ambroxol merupakan mukolitik yang dapat

memperparah batuk pada asma

Plan Asma Akut No 1 Rekomendasi dan alasan Monitoring Target Asma terkontrol. Gejala asma membaik. Memelihara fungsi paru normal. Tremor halus pada otot rangka, rasa perifer, tertekan, vasodilatasi denyut

Formeterol seharusnya tidak Efektivitas terapi : Sesak nafas diberikan karena harganya hilang, nilai PEV mencapai cukup mahal, pasien dapat target yaitu 80% dari nilai diberikan Ventolin inhaler terbaik, nilai SaO2 (saturasi yang harganya lebih murah oksigen) mencapai 90%. daripada Formoterol dan juga sama efektifnya Efek samping Ventolin :

peningkatan

jantung, sakit kepala, kram otot sementara, reaksi hipersensitiv, hipokalemia, reaksi hiperaktiv, bronkospasme paradoksial. 2 Levofloxacin seharusnya Pasien mengetahui

tidak diberikan karena tidak ada indikasi pasien terinfeksi.

penggunaan Lefofloxacin da

mengapa tidak perlu diberikan 3 Ambroxol seharusnya tidak diberikan karena keluhan Pasien mengetahui

penggunaan Ambroxol dan mengapa tidak

batuk dari pasien disebabkan oleh asmanya. 4 Omeprazole seharusnya dan tidak Gastran diberikan

perlu diberikan Pasien mengetahui

penggunaan Omeprazole dan

karena tidak ada indikasi

Gastran da mengapa tidak perlu diberikan

5.

Ponstan dihentikan merupakan yang dapat asma obat

karena NSAIDs

Pasien

mengetahui

penggunaan Lefofloxacin dan alas an mengapa tidak

mempeparah

perlu diberikan

Plan Asma Kronis 1. Pasien diberikan terapi golongan high dose ICS yaitu Budesonide sebagai terapi asma kronis step 4 bersama Formoterol (LABA) 2. Teosal diganti dengan Ventolin inhaler p.r.n (SABA) sebagai reliever 3. Levofloxacin, penggunaan levofloxacin dihentikan karena antibiotik dapat memperburuk asma dan asma bukan disebabkan oleh bakteri. 4. Oksigen neb 1,5 L/mnt< sebaiknya pemberian oksigen dihentikan pada tanggal 12/6 karena SaO2 pasien sudah normal (90%) 5. Omeprazole dan Gastran,sebaiknya pemberian omeperazole dan gastran dihentikan karena pasien tidak mengeluhkan sakit lambung 6. Ambroxol, penggunaan ambroxol dihentikan karena dikhawatirkan dapat memperburuk gejala batuk pada asma Monitoring Asma Kronis Efek Terapi a. Penggunaan high dose ICS di tambah LABA apabila selama 3 bulan asma pasien terkontrol tanpa eksaserbasi, tetapi dapat diturunkan menjadi terapi step 3, tetapi jika dalam waktu 3 minggu pertama pasien KRS dimonitoring dan gejala asma masih tidak terkontrol, harus segera diberikan terapi lebih lanjut b. SaO2 PEF Efek Samping a. Penggunaan high dose ICS dapat menimbulkan efek samping orophageal candidiasis. Untuk meminimalkan kemungkinan pasien terkena efek samping, penggunaan

inhaler dapat ditambahkan dengan spacer, dan selalu berkumur setelah menggunakan obat. b. Tekanan darah c. Osteoperasis, pasien memiliki kecenderungan terkena osteoporosis tinggi dikarenakan pasien telah berusia 50 tahun sehingga disarankan untuk mengkonsumsi obat untuk mencegah osteoporosis Further Information Required Pasien Mengeluhkan jantung berdebar-debar pada tanggal 11/6 ? Karena pada tanggal 11/6 aminophyllin iv diberikan 2 x 1 , yang mana pada tanggal 10/6 hanya diberikan 1 x 1. Aminophyllin memiliki Efek menstimulasi jantung sehingga menyebabkan Heart Rate naik apakah pasien perlu menggunakan obat metformin ( pemberian metformin masih direncanakan oleh dokter ). Belum perlu karena hasil lab untuk gula darah puasa, gula darah 2jam pp,dan HbA1C pasien belum diketahui. Sehingga perlu di lakukan pengukuran terlebih dahulu. Meskipun Gula darah acak tinggi Sampai kapan obat-obat tersebut digunakan ? Sampai asma stabil dan terkontrol Dan Saturasi O2 > 90% Apa yang menyebabkan pasien mengeluhkan jantungnya berdebar-debar ? Karena pada tanggal 11/6 aminophyllin iv diberikan 2 x 1 , yang mana pada tanggal 10/6 hanya diberikan 1 x 1. Aminophyllin memiliki Efek menstimulasi jantung sehingga menyebabkan Heart Rate naik Apa saja riwayat alergi obat yang dialami Ny.Zi? Untuk mengetahui alergi obat sehingga menghindari terjadi reaksi alergi yang tidak diinginkan.

Berapa dosis Ventolin inhaler yang diberikan pada saat penggunaan seharihari? Pustaka BNF 56, page.153 Untuk mengetahui efektifitas dari obat. Berapakah hasil PEF yang pernah pasien capai dan berapa pengukuran PEF saat ini? Supaya bisa membandingkan hasil PEF,sehingga mendapatkan PEF terbaik yang pernah dicapai. Sejak kapan pasien menggunakan obat Propanolol? Untuk mengetahui keefektivitasan obat yang telah digunakan oleh pasien. Bagaimana efektivitas Propanolol? Karena obat golongan -blocker dapat menginduksi asma. Pustaka: BNF 56 page 85. Berapa gula darah puasa, gula darah 2jam pp,dan HbA1C pasien? Untuk memastikan apakah pasien menderita DM karena hasil lab menunjukkan GDA yang tinggi. Bagaimana pola makan dan pola hidup pasien sebelum masuk RS dan selama di RS? Untuk mengetahui penyebab tingginya profil gula darah acak pasien pada hasil laboratorium KONSELING 1. Menjelaskan cara penggunaan inhaler yang baik dan benar. 2. Memberitahukan kepada pasien trigger-trigger apa yang dapat menyebabkan eksaserbasi asma. Untuk meminimalkan serangan yang terjadi. 3. Menghindari faktor-faktor pemicu serangan asma 4. menjelaskan pentingnya minum obat secara rutin dan kepatuhan pasien terhadap pengobatan untuk meminimalkan serangan asma.

DAFTAR PUSTAKA

1. 2.

Global Strategy for Asthma Management and Prevention; 2010 Martin J, Jordan B, Macfarlane CR, Ryan RSM, Wagle SMS, Akporobaro O, et al. Editors. BNF 61; Maret 2011.

You might also like