You are on page 1of 2

Penanganan Berbagai Hak WNI Eks Timor Timur Akan Diselesaikan 2012

Oleh MC Kabupaten Sorong Sabtu, 18 Februari 2012 | 17:55

mc sorong

Sorong, InfoPublik - Ketua Umum DPP Komite Nasional Korban Politik Timor Timur (Kokpit) Batista Sufa Kefi, SE, M.Si menyatakan, sesuai dengan hasil pertemuannya dengan Deputi I Menko Kesra, Willem Rambangile, Jumat (17/2), terkait dengan penanganan berbagai hak WNI eks Timor Timur pasca jajak pendapat 4 September 1999 yang hingga kini belum terselesaikan, akan diselesaikan dalam tahun 2012 ini. Hak-hak yang dimaksud antara lain masalah klaim aset perorangan, kompensasi pengakhiran bantuan, dan kenaikan pangkat luar biasa bagi PNS, TNI, Polri, pensiunan , dan purnawirawan. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan agar segera dituntaskan, sehingga penanganan masalahnya segera berakhir. Karena yang terjadi selama ini, banyak warga yang telah kehilangan haknya itu perlu segera ditangani, mengingat setelah keluar dari Timor Timur, bahkan ada yang hidupnya masih sangat memprihatinkan. Dengan adanya pengakhiran bantuan nanti, dengan dana yang diperoleh dari yang diusulkan dari DPP Kokpit sebesar Rp50 juta , tapi yang direalisasi dari Pemerintah Pusat dengan peruntukkannya Rp20 juta per kepala keluarga, katanya di Jakarta, Sabtu (18/2), usai membuka Rakornas ke-II Kokpit tahun 2012. Sementara terkait dengan verifikasi data warga, Ketua DPP Kokpit berharap perlunya memiliki akurasi data yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan. Terutama terkait dengan identitas, alamat domisili harus jelas dari daerah yang bersangkutan dan bukan sebaliknya. Sekjen DPP Kokpit, Hukman Salatanning, mengatakan dari hasil rapat kerja nasional (Rakornas) ke-2 yang akan berlangsung hingga Minggu (19/2), Kokpit mengharapkan data dari setiap DPW tingkat provinsi maupun tingkat DPD pada kabupaten/kota harus benar-benar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jika dengan data yang tidak akurat akan berdampak pada pengurus tingkat DPD kabupaten/kota, dan selanjutnya akan diteruskan ke pihak DPW dari masing-masing provinsi. Jadi, tim kerja sekertariat DPP akan melakukan input dan sudah tidak ada waktu lagi untuk membahas masalah data, katanya.. Input di tingkat DPP akan berlangsung 19 hingga 26 Februri 2012, kata Sekjen Kokpit. Sesuai dengan AD/ART Kokpit, dari 33 provinsi di Tanah Air, sesuai dengan data yang diperoleh panitia penyelenggara yang hadir sebanyak 22 dari unsur DPW maupun DPD. Di tempat yang sama, Drs. Gabriel Limbong yang juga sebagai Badan Pengawas DPP Kokpit mengatakan, dalam berorganisasi sosial kemasyarakatan seperti ini, perlu adanya koordinasi dan kerjasama dari pengurus secara berjenjang, sehingga dengan kinerja yang baik akan menghasilkan output yang baik pula. Kegiatan organisasi akan tetap mengacu pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Kokpit. Jika terjadi hal yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku pada organisasi segera berkoordinasi. Terlebih lagi terkait dengan tertib adminstrasi, keuangan dan tertib terkait dengan akurasi data, katanya. (MC.Sorong/rim/toeb)

You might also like