You are on page 1of 8

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit Demam Berdarah (DBD), malaria, adalah penyakit yang sudah tidak asing lagi di masyarakat, namun setiap tahun jumlah penderita penyakit penyakit ini semakin bertambah bahkan hingga menyebabkan kematian. Penyakit penyakit berbahya ini disebabkan oleh hewan kecil yang disebut nyamuk. Pemerintah telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk pencegahan penyakit penyakit berbahaya ini seperti: 1. Fogging 2. Gerakan serentak 3D 3. Obat gratis untuk gejala awal penderita DBD, dll Kemudian selain cara pencegahan di atas, pencegahan di dalam rumah tangga pun juga bisa di lakukan dengan memakai obat semprot nyamuk yang beredar di pasaran, namun sisa semprotan yg menempel di sofa, tempat tidur dan tempat lainnya jika terhirup juga dapat membahayakan kesehatan. Maka diperlukan alat untuk pencegahan yang aman dan tidak menimbulkan efek samping. Alat tersebut dapat di buat dengan dengan bahan sederhana yang biasa kita gunakan, yaitu gula merah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah cara pembuatan pemberantas nyamuk dari gula merah? 2. Apakah pemberantas nyamuk dari gula merah juga dapat memberantas mahluk kecil merugikan lainnya? 3. Apakah kelebihan dan kekurangan pemberantas nyamuk dari gula merah?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui cara pembuatan pemberantas nyamuk dari gula merah. 2. Membandingkan pemberantas nyamuk dari gula merah dengan pemberantas semprot. 3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pemberantas nyamuk dari gula merah.

BAB II KERANGKA TEORITIS

2.1 Nyamuk
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam
order

Diptera

genera

termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang antarspesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm. Dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai "Mosquito", berasal dari sebuah kata dalam bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat kecil. Penggunaan

kata Mosquito bermula sejak tahun 1583. Di Britania Raya nyamuk dikenal sebagai gnats. Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau juga reptilia dan amfibi untuk menghisap darah). Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah. Agak rumit nyamuk betina dari satu genus, Toxorhynchites, tidak pernah menghisap darah. Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang lain.

2.2

Gula Merah
Gula merah atau gula Jawa biasanya diasosiasikan dengan segala jenis gula yang

dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dansiwalan. Bunga (mayang) yang belum mekar diikat kuat (kadangkadang dipres dengan dua batang kayu) pada bagian pangkalnya sehingga proses pemekaran bunga menjadi terhambat. Sari makanan yang seharusnya dipakai untuk pemekaran bunga menumpuk menjadi cairan gula. Mayang membengkak. Setelah proses pembengkakan berhenti, batang mayang diiris-iris untuk mengeluarkan cairan gula secara bertahap. Cairan biasanya

ditampung dengan timba yang terbuat dari daun pohon palma tersebut. Cairan yang ditampung diambil secara bertahap, biasanya 2-3 kali. Cairan ini kemudian dipanaskan dengan api sampai kental. Setelah benar-benar kental, cairan dituangkan ke mangkok-mangkok yang terbuat dari daun palma dan siap dipasarkan. Gula merah sebagian besar dipakai sebagai bahan baku kecap manis.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1

Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu dan tempat penelitian kami lakukan di lingkungan Banjar Kancil, Kerobokan,

pada tanggal 5 maret 2011.

3.2

Sumber Jenis Data


Sumber dan jenis data kami adalah sumber dan jenis data primer yaitu data yang kami

ambil langsung dari penelitian kami.

3.3

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data kami berasal dari observasi, dimana kami menganalisis dan

mencatat hasil hasil penelitian kami.

3.4

Teknik Analisis Data


Teknik analisis data kami adalah secara deskriptif kualitatif, dimana kami menjelaskan

sejelas jelasnya tentang penelitian kami sehingga dapat di pertanggung jawabkan.

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Cara pembuatan Alat Botol yang dibutuhkan (Fanta/Sprite/Coca-cola/Aqua) bekas ukuran kurang lebih 200 gram gula 1 gram : liter. ml merah ragi.

plastik air 50

1,5

Cara pembuatan pemberantas nyamuk: Potong botol plastik di tengah-tengah dengan rata. Jangan buang bagian atas botol.

Setelah botol terpotong rapi, siapkan ramuan Gula Merah yang dicampur air panas, aduk-aduk hingga gula merah mencair. Biarkan hingga dingin kemudian campur dengan ragi, dan tidak perlu di aduk.

Masukkan air gula merah + ragi tersebut kedalam potongan bawah botol plastik

Setelah itu tutup bagian bawah botol plastik dengan memasukkan bagian atas botol plastik secara terbalik sehingga membentuk seperti corong.

Rapatkan dan tutupi botol plastik tersebut dengan lakban hitam atau bahan berwarna hitam lainnya, tapi ingat jangan tutup bagian atas nya ( karena merupakan jalan masuk perangkap )

Letakkan di sudut-sudut rumah anda, dan setelah beberapa hari / minggu, anda akan menemukan ribuan nyamuk mati terperangkap didalam Alat Anti Nyamuk tersebut.

4.2 Kegunaan pemberantas nyamuk dari gula merah untuk mahluk kecil lainnya Perlu diperhatikan bahwa ramuan air gula merah + ragi tersebut mampu mengundang juga semut, dan kecoa, jadi sangat berguna untuk menjebak mahluk mahluk merugikan itu.

4.3 Kelebihan pemberantas nyamuk dari gula merah KELEBIHAN Hemat dan ekonomis Tidak menimbulkan efek samping Mampu menjebak mahluk lainnya Terbukti dengan hasil penelitian

BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari penelitian kami, alat ini cukup bagus, selain ekonomis, juga tidak menimbulkan efek samping, jadi pencegahan penyakit penyakit berbahaya bisa dilakukan meski hanya dengan alat sederhana. 5.2 Saran Karena alat ini dapat mengundang semut dan kecoa, jadi untuk perangkap yang ditaruh di dalam lemari atau kamar, berikanlah alas air pada perangkap anda agar semut dan kecoa tidak berani mendekat.

You might also like