You are on page 1of 5

INFLAMASI PULPA Inflamasi pulpa atau inflamasi pulpa dapat terjadi akut atau kronis, sebagian atau seluruhnya

dan pulpa dapat terinfeksi atau dalam keadaan steril. Karena perluasan inflamasi, apakah sebagian atau seluruhnya kadang-kadang bahkan tidak dapat ditentukan secara histologis, dan karena keadaan bakteriologik, apakaj jaringan terinfeksi atau steril, tidak dapat ditentukan kecuali dengan usapan atau biakan maka satu-satunya kemungkinan perbedaan klinis pulpitis adalah antara akut dan kronis. Dua jenis inflamasi kronis gigi yang pulpanya terbuka secara klinis dapat dikenali:
1. Pulpitis kronis, berasal dari pulpa terbuka yang disebabkan karena karies atau trauma 2. Pulpitis hiperplastik kronis, kelanjutan dari reaksi pulpitis kronis yang berangsur lama

sehingga jaringan pulpa mengalami hiperplastik Bentuk akut pulpitis umumnya mengalami rasa sakit cepat, sebentar, menyakitkan dan kadang-kadang sangat menyakitkan dan menyebar. Bentuk kronis hampir tanpa gejala atau hanya terasa sakit sedikit dan karenanya biasanya berjalan lama. Klasifikasi klinis penyakit pulpa pertama-tama didasarkan pada gejala respon terhadap perubahan suhu. Berikut merupakan penyakit pulpa: 1. Pulpitis (inflamasi) a. Reversibel - Dengan gejala/simtomatik (akut) - Tanpa gejala/asimtomatik (kronis) b. Irreversibel - Akut o Luar biasa responsif terhadap dingin o Luar biasa responsif terhadap panas - Kronis o Asimtomatik dengan terbukanya pulpa o Pulpitis hiperplastik o Resorpsi internal

2. Degenerasi pulpa a. Mengapur/kalsifik (diagnosis radiografik) b. Lain-lain (diagnosis histopatalogis)


3.

Nekrosis

Pulpitis Reversibel Definisi. Suatu kondisi inflamasi pulpa ringan sampai sedang yang disebabkan oleh stimuli noksius, tetapi pulpa mampu kembali pada keadaan tidak terinflamasi setelah stimuli ditiadakan. Rasa sakit yang berlangsung sebentar dapat dihasilkan oleh stimuli termal pada pulpa yang mengalami inflamasi reversibel, tetapi rasa sakit hilang segera setelah stimuli dihilangkan. Histopatalogis. Pulpitis reversibel dapat berkisar dari hiperemia ke perubahan inflamasi ringan sampai sedang terbatas pada daerah dimana tubuli dentin terlibat, seperti misalnya karies dentin. Secara mikroskopik, terlihat dentin reparatif, gangguan lapisan odontoblas, pembesaran pembuluh darah, ekstravasasi cairan edema dan adanya sel inflamasi kronis yang secara imunologis kompeten. Meskipun sel inflamasi kronis menonjol dapat dilihat juga sel inflamasi akut. Etiologi. Pulpitis reversibel dapat disebabkan oleh apa saja yang mampu melukai pulpa. Penyebabnya dapat seperti trauma (dari suatu pukulan atau hubungan oklusal yang terganggu), syok termal (seperti yang timbul pada waktu melakukan preparasi kavitas dengan bur tumpul atau membiarkan bur terlalu lama berkontak dengan gigi atau karena panas yang berlebihan pada waktu memoles, dehidrasi alkohol atau kloroform yang berlebihan atau rangsangan pada servik gigi yang dentinnya terbuka), stimulus kimiawi (misalnya dari bahan makanan manis atau asam, karena bakteri dari karies). Gejala. Pulpitis reversibel simtomatik ditandai dengan rasa sakit tajam sebentar. Lebih sering diakibatkan oleh makanan dan minuman dingin daripada panas dan oleh karena udara dingin. Tidak timbul spontan dan tidak berkelanjutan bila penyebabnya dihilangkan. Pulpitis reversibel asimtomatik dapat disebabkan karena karies yang baru mulai dan menjadi normal kembali setelah karies dihilangkan dan gigi direstorasi dengan baik. Diagnosis. Diagnosis berdasarkan suatu studi mengenai gejala pasien dan berdasarkan tes klinis. Rasa sakit tajam, berlangsung beberapa detik, dan umumnya berhenti bila stimulus dihilangkan. Dingin, manis dan asam biasanya menyebabkan rasa sakit. Rasa sakit dapat menjadi

kronis. Meskipun paroksisme (serangan hebat) mungkin berlangsung sebentar, paroksisme dapat berlanjut berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Pulpa dapat sembuh sama sekali, atau rasa sakit tiap kali dapat berlangsung lebih lama dan interval keringanan dapat menjadi lebih pendek, sampai akhirnya pulpa mati. Pulpitis Irreversibel Definisi. Suatu kondisi inflamasi pulpa yang persisten dapat simtomatik atau simtomatik yang disebabkan oleh suatu stimulus noksius. Pulpitis ireversibel akut menunjukkan rasa sakit yang biasanya disebabkan oleh stimulus panas atau dingin, atau rasa sakit yang timbul secara spontan. Rasa sakit bertahan untuk beberapa menit sampai berjam-jam dan tetap ada setelah stimulus termal dihilangkan. Histopatologis. Gangguan ini mempunyai tingkat inflamasi kronis dan akut di dalam pulpa. Pulpitis ireversible dapat disebabkan oleh suatu stimulus berbahaya yang berlangsung lama seperti karies. Apabila karies menembus dentin dapat menyebabkan respon inflamasi kronis. Apabila karies tidak diambil, perubahan inflamasi di dalam pulpa akan meningkat keparahannya jika kerusakan mendekati pulpa. Venula pasca kapiler menjadi padat dan mempengaruhi sirkulasi di dalam pulpa serta menyebabkan perubahan patologik seperti misalnya nekrosis. Daerah nekrotik ini menarik leukosit polimorfonuklear dengan kemotaksi dan memulai suatu reaksi akut. Terjadi fagositosis oleh leukosit polimorfonuklear pada daerah nekrosis. Setelah fagositosis, leukosit polimorfonuklear yang mempunyai masa hidup pendek akan mati dan melepaskan enzim lisosomal. Enzim ini menyebabkan lisis beberapa stroma pulpa dan bersama-sama dengan debris seluler leukosit polimorfonuklear yang mati akan membentuk suatu eksudat. Reaksi inflamasi ini menghasilkan mikroabses (pulpitis akut). Pulpa berusaha melindungi diri, membatasi daerah mikroabses dengan jaringan penghubung fibrus. Secara mikroskopik terlihat daerah abses dan suatu daerah nekrotik dimana pada daerah abses dan suatu daerah nekrotik terlihat pada keadaan karies lama dijumpai mikroorganisme bersama-sama dengan limfosit, sel plasma dan makrofag. Pada pusat abses tidak dijumpai mikroorganisme karena aktivitas fagositik leukosit polimorfonuklear. Bila proses karies berlanjut untuk maju dan menembus pulpa, gambaran histopatologis akan berubah. Maka akan terlihat suatu daerah ulserasi (pulpitis ulseratif kronis) yang cairannya keluar melalui pembukaan karies ke dalam kavitas mulut dan mengurangi tekanan intrapulpal dan juga rasa sakit.

Etiologi. Hampir sama penyebab pada pulpitis reversibel hanya karena perbedaan waktu yang lama. Gejala. Perubahan temperatur yang tiba-tiba terutama dingin, panas, tekanan sisa makanan, tekanan saat makan, isapan lidah, sikap berbaring menyebabkan rasa sakit yang hebat. Rasa sakit berangsung lama walaupun rangsangan dihilangkan. Pulpitis Hiperplastik Kronis Pulpitis hiperplastik kronis atau polip pulpa adalah suatu inflamasi pulpa produktif yang disebabkan oleh suatu pembukaan karies luas pada pulpa muda. Gangguan ini ditandai oleh perkembangan jaringan granulasi, kadang-kadang tertutup oleh epitelium dan disebabkan karena iritasi tingkat rendah yang berlangsung lama. Secara histopatalogis, permukaan polip pulpa ditutup epitelium skuamus yang bertingkattingkat. Polip pulpa gigi decidui lebih mungkin tertutup oleh epitelium skuamus yang bertingkattingkat atau berstrata daripada polip pulpa pada gigi permanen. Epitelium semacam itu dapat berasal dari gingiva atau sel epitel mukosa atau lidah yang baru saja mengalami deskuamasi. Jaringan di dalam kamar pulpa sering berubah menjadi jaringan granulasi, yang menonjol dari pulpa masuk ke dalam lesi karies. Jaringan granulasi adalah jaringan penghubung vaskular, muda dan berisi neutrofil polimorfonuklear, limfosit dan sel-sel plasma. Jaringan pulpa mengalami inflamasi kronis. Terbukanya pulpa karena karies yang lambat dan progresif merupakan penyebabnya. Untuk pengembangan pulpitis hiperplastik diperlukan suatu kavitas besar yang terbuka, pulpa muda yang resisten dan stimulus tingkat rendah yang kronis. Iritasi mekanis yang disebabkan karena pengunyahan dan infeksi bakterial sering mengadakan stimulus. Pulpitis hiperplastik kronis tidak mempunyai gejala kecuali selama mastikasi apabila tekanan bolus makanan menyebabkan rasa yang tidak menyenangkan. Usaha perawatan harus ditujukan pembuangan jaringan polipoid diikuti oleh ekstirpasi pulpa, asalkan gigi dapat direstorasi. Jika massa pulpa hiperplastik telah diambil dengan kuret periodontal atau ekskavator sendok, perdarahan dapat dikendalikan dengan tekanan kemudian jaringan yang

terdapat pada kamar pulpa diambil seluruhnya dan suatu dresing formokresol ditumpatkan berkontak dengan jaringan pulpa radikular. Nekrosis adalah matinya pulpa. dapat sebagian atau seluruhnya tergantung pada apakah sebagian atau seluruh pulpa yang terlibat. Nekrosis meskipun akibat suatu akibat inflamasi dapat juga terjadi setelah injuri traumatik yang pulpanya rusak sebelum terjadi reaksi inflamasi. Sebagai hasilnya, suatu infarksi iskemik dapat berkembang dan dapat menyebabkan suatu pulpa nekrotik dengan gangren kering. Nekrosis ada dua jenis umum: koagulasi dan likuefaksi/pengentalan dan pencairan. pada nekrosis koagulasi, bagian jaringan yang dapat larut mengendap atau diubah menjadi bahan solid. Pengejuan (caseation) adalah suatu bentuk nekrosis koagulasi yang jaringannya berubah menjadi massa seperti keju terdiri terutama atas protein yang mengental, lemak dan air. Nekrosis likuefaksi terjadi bila enzim proteilitik mengubah jaringan menjadi massa yang melunak, suatu cairan atau debris amorfus. Hasil akhir dekomposisi pulpa adalah dekomposisi protein yaitu hidrogen sulfida, amonia, substansi lemak, indikan, ptomain, air dan karbon dioksida. Hasil lanjutan seperti indol, skatol, putresin dan kadaverin menambah bau tidak enak yang sering keluar dari suatu saluran akar.

Lous I Grosmann, et al. 1995. ILMU ENDODONTIK DALAM PRAKTEK. Edisi kesebelas. EGC. Jakarta

You might also like